Kakak readers tersayang, tolong jangan di boomlike ya! Budayakan kasih like setelah membaca. Terima kasih 🙏🏻
Saat dia dicampakkan oleh kekasihnya, dia bertemu dengan seorang lelaki yang kemudian menjadi suami sirinya.
"Dengar! Meski kita sudah menikah, tapi kamu jangan berharap banyak padaku, karena aku sudah memiliki seseorang yang aku cintai," Dave Sky Pradipta
"Aku tidak keberatan jika kamu menceraikanku sekarang juga. Lagipula pernikahan kita hanya siri," Sevia Kireina Dzakiya
Pernikahan yang awalnya dijalani tanpa cinta, tetapi saling menguntungkan untuk keduanya, mampu menumbuhkan benih-benih cinta tanpa disadari oleh Sevia dan Dave.
Sampai pada saat cinta semakin berkembang dalam pernikahan rahasia mereka. Keduanya sepakat untuk mengungkapkan perasaan di hari yang telah di tentukan. Namun ternyata, hari itu adalah awal dari perpisahan yang tidak mereka harapkan. Sementara tanpa Sevia ketahui, dia telah mengandung anaknya Dave. Mungkinkah cinta dapat menyatukan mereka kembali ataukah hanya menjadi sebuah kenangan yang tak akan terlupakan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon thatya0316, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Dia Suamiku
Setelah acara makan malam sederhana yang sangat sederhana menurut Dave, karena sejujurnya dia baru pertama kali membeli makan di warung tenda. Namun setelah dia menyicipi, ternyata rasanya enak sehingga nasi sisa Sevia dia makan sampai habis.
Melihat Dave yang makan dengan lahap, Sevia pun akhirnya bersuara, "Memangnya kamu gak makan berapa hari?" tanya Sevia heran.
Dave yang akan memasukkan makanan ke dalam mulutnya, menggantungkan gerakannya mendengar apa yang Sevia tanyakan. "Memangnya kenapa?" tanyanya.
"Gak apa sih, sudah dihabiskan saja nasinya. Mubajir kalau disisakan." Sevia membereskan bekas makannya dan menyimpannya di dapur kecil yang berukuran 1 x 1,5 meter.
Sementara Dave masih asyik menikmati makan malamnya yang baru pertama kali dia nikmati. Sampai pada suapan terakhir, terdengar ada suara orang yang memberi salam.
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam," sahut Sevia dari dalam kamar.
Sevia langsung keluar dari kamarnya yang hanya tertutup oleh tirai, betapa bahagianya dia saat melihat orang yang berkunjung ternyata teman satu kontrakannya dulu, Rani.
"Rani!!!" pekik Sevia senang.
"Via!!!" Rani pun tak kalah histeris saat melihat Sevia sahabatnya dari jaman sekolah dulu. Mereka bersama-sama mencari kerja di kota industri Cikarang semenjak lulus dari SMA. Hanya saja Rani bertemu jodohnya lebih dulu dibandingkan Sevia.
Setelah cipika-cipiki, Rani pun baru menyadari kalau di kontrakan Sevia ternyata ada seorang lelaki yang sedang makan.
"Via, dia siapa? Ganteng banget," bisik Rani pada Sevia.
Sebelum Sevia menjawab, Dave sudah menyela terlebih dahulu. "Via, aku sudah makannya. Tolong kamu bereskan!" Dave langsung beranjak menuju kamar mandi untuk mencuci tangannya.
Melihat kepergian Dave, Rani pun langsung mencecar Sevia dengan pertanyaan.
"Via cepat katakan! Siapa laki-laki tadi? Kenapa matanya biru? Apa dia pacar barumu? Lalu bagaimana dengan Andika?" Dengan semangat 45, Rani bertanya pada Sevia.
"Nanti aku ceritakan kalau dia sudah pulang," bisik Sevia pada Rani seraya dia membereskan bekas makan Dave lalu membawanya ke dapur.
Dave yang mendengar bisikan Sevia pada temannya jadi menyunggingkan senyum miring ingin mengerjai istri barunya.
Lihat saja! Aku akan menginap di sini agar kamu tidak membicarakan aku, batin Dave.
Benar saja, Dave memilih tiduran di kasur busa yang ketebalannya hanya 5cm membuat dia langsung mengerutkan dahinya heran dengan kehidupan istri barunya.
Bukankah gaji di AP Technologi itu besar meskipun hanya operator produksi, tapi kenapa dia tidak mampu membeli kasur yang empuk. Ringis Dave dalam hati.
Sementara Sevia merasa heran, kenapa suami brondongnya tidak cepat pulang dan malah tiduran di kasurnya.
"Dave, kamu gak pulang?" Sevia pun memberanikan diri bertanya pada Dave.
"Pulang kemana? Inikan kontrakanku juga." Dengan enteng Dave menjawab pertanyaan Sevia.
Tak ingin berdebat, Sevia pun memilih mengobrol dengan Rani di ruang depan dan membiarkan Dave menguasai kasurnya.
Dave terus berselancar dengan benda pipih canggihnya, sampai sudut matanya menangkap sebuah handphone yang terlihat sudah rusak dengan LCD yang retak, sedang casingnya penuh dengan goresan. Dia pun mengotak-atik handphone milik Sevia yang tadi tergeletak di atas kasur busa yang Dave tempati.
Meskipun handphone Sevia memakai sandi saat akan membukanya, tapi dengan mudah Dave membobol hape milik istrinya itu. Dilihatnya isi galery Sevia yang penuh dengan foto alay Sevia dan kebersamaannya dengan Andika. Dave hanya tersenyum remeh saat melihat foto Andika yang sedang memeluk Sevia dari belakang dengan tangan Andika yang agak naik ke atas sehingga menyentuh bukit kembar itu.
Saat Dave sedang asyik mengotak-atik handphone istrinya, terdengar ada pesan masuk dari handphone-nya. Dave pun langsung membuka dan membaca isinya.
Ah sial!!! Kenapa dia datang kemari? Gagal nih ngerjain Tante Mesum, umpat Dave dalam hati.
Dave pun langsung pamit pulang karena sudah ada yang menunggunya di apartemen. "Via, aku pulang dulu. Kalau ada apa-apa hubungi saja aku, nomorku sudah aku masukin di handphone-mu.
Tanpa menunggu jawaban dari Sevia, Dave pun langsung pergi begitu saja.
"Via, cepat ceritakan siapa cowok itu!" Rani sudah tidak sabar ingin mendengar cerita dari sahabatnya.
"Kita ngobrolnya sambil tiduran yuk!" ajak Sevia seraya beranjak bangun lalu menutup pintu karena hari sudah malam.
Saat sudah berada di kamar Sevia, Rani dengan tidak sabaran bertanya pada sahabatnya itu tentang cowok yang tadi ada di kontrakan Sevia.
"Via, cepat ceritakan! Siapa cowok yang tadi?"
"Dia suamiku," jawab Sevia datar.
"Hahaha.... Bisa aja kamu bohongnya, aku juga bisa bohong kalau Lee Min Ho itu suamiku." Bukannya percaya, Rani malah menertawakan pengakuan Sevia.
"Terserah deh mau percaya atau nggak, tapi dia memang suamiku. Baru tadi siang aku menikah dengannya." Sevia sebenarnya malas bercerita tentang kejadian tadi siang, ditambah lagi ceritanya dianggap kebohongan.
Melihat raut wajah yang serius, Rani pun menghentikan tawanya karena merasa lucu dengan apa yang dikatakan oleh Sevia.
"Kamu seriusan, dia suamimu?" Rani menatap Sevia seperti seorang penyelidik.
"Aku serius, aku menikah karena salah paham." Sevia pun akhirnya menceritakan semua yang terjadi padanya, dimulai Andika yang berkhianat kemudian ditolong oleh Dave sampai mereka dinikahkan.
"Tapi bagus juga kamu gak jadi nikah sama Andika, karena sebenarnya aku kurang srek kamu sama dia. Dia itu playboy, waktu sekolah dulu kan dia sering gonta ganti cewek," tutur Rani yang memang tahu siapa Andika sebenarnya.
"Sudahlah, yuk kita tidur biar gak kesiangan!"
***
Tiga hari sudah Sevia tidak masuk kerja, Begitu pun Dave yang tidak pernah datang lagi ke kontrakan Sevia. Hari ini dia memutuskan untuk kembali bekerja meski tangannya belum sembuh total.
Saat sampai di pabrik tempat dia bekerja, Elvira langsung memburunya dengan rasa penasaran yang terlihat jelas di wajahnya. "Via, beneran kamu ke gep lagi mesum sama cowok asing?" tanyanya.
"Siapa yang bilang?" tanya Sevia kaget.
"Satu departemen kita sudah tahu semua tentang berita kamu yang digerebek, gara-gara masukin cowok ke kontrakan dan kalian melakukan hubungan suami istri." jelas Elvira.
"Ceritanya gak seperti itu," pungkas Sevia yang terus berjalan ke arah tangga karena staf office bekerja di lantai atas, sedangkan untuk bagian produksi ada di lantai bawah. Namun saat di akan naik tangga, badannya sedikit oleng karena tersenggol oleh seseorang dari belakang.
"Ines!" panggil Sevia saat melihat Ineslah yang telah menabrak bahunya. Namun yang dipanggil tidak peduli sedikit pun.
Kamu yang rebut calon suamiku, tapi sekarang kamu yang bersikap begitu padaku, batin Sevia.
"Sedang apa kamu diam di tangga?" Terdengar suara berat bertanya padanya dari arah belakang.
...~Bersambung~...