warning : Jika tak suka dengan cerita saya, tinggalkan jangan memberi ulasan buruk Terima kasih salam sobat online.
Hari bahagia yang harus nya menjadi milik nya ternyata bukan milik nya. sakit, kecewa itu yang Vania rasakan. Mencintai orang yang tak mencintai nya selama ini. Sang pria mencintai nya hanya karena kasihan.
Yuk baca hanya di Novel Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Saat di dalam mobil Aurora kesal saat tau Vania istri dari Arvin sekarang. Dia merasa kalah dan tak terima jika Vania yang menjadi pemenang nya.
"Pah, Rara gak terima jika Vania menang dari Rara. Rara gak akan biarkan hidup dia tenang." kesal Aurora.
"Sudah lah Ra. jangan ganggu gadis itu, papa gak bisa membuat kamu mendapatkan apa yang kamu mau. Arvin selalu mengancam papa nak, kamu mau hidup miskin?" tanya sang ayah.
Rara terdiam mendengar ucapan ayah nya dia juga tak ingin hidup dalam kemiskinan. Julian yang tau jika Vania istri Arvin ikut bahagia, tapi dia takut Vania ikut membenci nya karena tau bagian dari keluarga Damian.
Sepanjang jalan Aurora hanya memasang wajah masam dia hanya diam saja menatap kearah jalanan.
Sedangkan Yunita yang tau jika Vania istri Arvin sebenarnya ikut senang, senang karena tau jika menantu nya adalah orang kaya dan dia adalah ibu kandung Vania.
*******
Sedangkan di rumah keluarga Pradipta, Vania di sambut baik oleh kedua orang tua Daffa. Mereka senang saat tau Arvin menikah dengan gadis yang baik. Bukan karena harta nya.
Sedangkan Daffa menatap tak percaya dengan apa yang dia lihat. Jantung nya terasa ingin pindah saat melihat kenyataan jika Vania sudah menikah, Vania yang dulu biasa saja kini bertambah sekarang bertambah cantik setelah dia menikah. Daffa tak rela jika Arvin mendapat kan gadis yang sangat dia cintai. Dia menyesal telah memilih Clarissa dan membuang Vania, Daffa pun mendekat kearah Vania yang sedang bersama dengan ibu nya.
"Hai kakak ipar, selamat ya atas pernikahan nya, saya gak nyangka kamu bisa menikahi dengan Arvin." ucap Daffa.
Vania terdiam dia serba salah saat Daffa mendekati nya. Dengan terpaksa dia hanya mengangguk karena tak ingin di anggap tak sopan terhadap keluarga suami nya. Saat makan malam ibu nya Daffa mengajak Vania untuk makan malam bersama dia sudah mempersiapkan hidangan untuk istri keponakan suami nya.
Vania duduk di dekat Arvin sedangkan Daffa duduk di dekat sang ibu dan berhadapan dengan Vania.
"Makan yang banyak tadi bilang lapar." bisik Arvin.
Vania hanya melirik saja andai ini di rumah nya sendiri sudah pasti dia akan makan yang banyak, sayang dia malu untuk makan yang banyak karena ini rumah orang lain. Daffa yang duduk di hadapan Vania dengan sengaja kaki nya menyentuh kaki Vania membuat Vania terkejut, Berulang kali Daffa menyentuh kaki nya membuat Vania menyudahi makan nya.
"Kenapa?" tanya Arvin saat melihat Vania ingin berdiri dari tempat duduk nya.
"Gak ada." ucap Vania.
Vania tak jadi berdiri takut di anggap tak sopan saat yang lain masih makan dia memilih pergi.
Arvin yang melihat raut wajah Vania merasa tak nyaman menatap kearah Daffa yang bersikap pura - pura tak tau apa yang di rasakan Vania saat arvin menatap nya. Arvin memilih menyudahi makan malam nya saat melihat Vania tak nyaman.
"Om saya kedepan ya, om dan tante lanjut saja makan nya saya sudah kenyang.?" ucap Arvin.
"loh kenapa Vin? Apa masakan nya kamu gak suka ya?" tanya ibu Daffa.
"Suka tante tapi Arvin sudah kenyang tadi sebelum kesini kita sudah makan." jawab Arvin.
Arvin pun mengajak Vania duduk di teras saat berdua dia langsung bertanya apa yang terjadi.
"Ada apa kenapa terlihat cemas?" tanya Arvin.
"Gak ada apa - apa."
Vania bukan tak ingin mengatakan apa yang di lakukan Daffa, dia tak ingin di anggap penyebab pertengkaran nanti nya, karena apa yang di lakukan Daffa dia tak memiliki bukti.
"Mmm_ boleh kita pulang?" tanya Vania sedikit ragu.
"Baik lah kita pulang. tapi tunggu om dan tante selesai makan dulu."
Tadi nya Arvin ingin mengajak Vania menginap di rumah om nya, tapi melihat Vania tak merasa nyaman dia pun mengurungkan niat nya untuk menginap.
Daffa yang melihat Arvin dan Vania di luar dengan sengaja ingin dekat dengan Arvin agar bisa melihat Vania dari dekat. Setelah tau Vania begitu cantik membuat di ingin kembali mendekati Vania secara baik - baik.
"Vin, saya bolah bicara sesuatu?" tanya Daffa
Arvin yang melihat Daffa ada di dekat Vania menarik tangan Vania pindah kesebelah nya. Daffa yang melihat apa yang di lakukan Arvin membuat nya kesal tapi dia tak bisa berbuat apa - apa. Karena ini di rumah nya lagi pula dia masih dalam masa hukuman sang ayah dan tak ingin kehilangan segala nya.
"Katakan kamu ingin bicara apa?"
"Bagaimana bisa kamu menikahi Vania, dia gadis yang tak gampang jatuh cinta. Hanya saya yang bisa menaklukkan hati nya." ucap Daffa dengan bangga nya.
Setelah mendengar ucapan Daffa, sebenarnya Arvin berkecil hati tapi dia tak ingin memperlihatkan semua itu ke siapa pun. Arvin sejenak terdiam dia sadar Vania memang sulit untuk dia luluhkan hati nya.
"Kamu tak perlu tau bagaimana saya bisa menikah dengan nya, yang harus kamu tau satu hal dia istri saya dan mulai saat ini jangan pernah ganggu dia atau pun berusaha mendekati dia lagi." ucap Arvin.
"Oke, saya hanya ingin mengucapkan selamat saja." jawab Daffa sambil mata nya melihat kearah Vania.
Setelah melihat kedua orang tua Daffa ada di ruang tengah, Arvin langsung mengajak Vania untuk pamit pulang.
"Om, tante kita pamit pulang dulu ya. Sudah malam."
"Loh Vin kenapa buru- buru. tante kira kamu mau nginap sama istri mu."
"Lain kali saja tan." jawab Arvin.
"Apa kamu gak mau ngadain pesta pernikahan Vin?" tanya Raihan.
"Nanti saya bicarakan sama Vania om soal itu. Jika dia mau saya akan bicarakan dengan om." jawab Arvin.
Kartika mendekat kearah Vania yang berdiri di belakang keponakan suaminya dia tersenyum kearah Vania. Entah kenapa dia merasa nyaman saat dekat dengan Vania.
"Kapan - kapan kita jalan - jalan ke mall berdua ya. tante gak ada teman nya selalu ke mall sendiri." ajak Kartika.
"Iya tante kalau Vania libur kuliah." jawab Vania.
Setelah berpamitan Arvin melajukan mobil nya menuju jalan pulang, biasa nya arvin akan mengenggam jari tangan nya sepanjang jalan malam ini dia tak mengenggam jari tangan nya membuat Vania melirik heran. Dia ingin bertanya ada apa tapi dia tak berani.
Saat sampai di rumah mereka langsung masuk ke kamar, sedangkan Vania melangkah dengan ragu untuk masuk kedalam kamar Arvin. Arvin yang melihat Vania berjalan dengan ragu langsung menarik tangan Vania membuat dia diam - diam tersenyum saat Arvin menggenggam tangan nya lagi untuk masuk kedalam kamar.
sebenarnya itu karma buat kamu Clarissa
ya ampun Arvin Arvin baru sehari udh kusut aja mukanya, apalagi kalo udh seminggu kayaknya udh gak karu-karuan tuh muka hahah/Facepalm//Facepalm/ aduh gak kuat ngakak gara² kebucinan Arvin ke Vania asli bikin ngakak/Facepalm//Facepalm/
apalagi kalo......,......
hmmm Clarissa kalau cerita apa yang terja sama dirinya gmn ya... sikap klg juga sikap Daffa kepadanya..
lebih aman Clarissa nikah ja sama Revan
kira kira Clarissa bakal jujur gak ya dengan kondisinya sekarang k Daffa atau klgnya ..
Arvin bucin habis .....
belum 2, 3, 4, 5, 6, 7
kalo gak kuat mending minta pindah posisi kerja aja 🤣🤣
biar Arvin bangunin tower di tempat Vania camping, hanya demi Arvin bisa tetap berhubungan sama Vania selama Vania disana seminggu doang 😭🤣