NovelToon NovelToon
Stuck With Mr Bryan?

Stuck With Mr Bryan?

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: irra

Warning area! banyak yang uwu-uwu dan panas-panas, harap bijak dalam memilih bacaan ya guys

Konflik ngeselin mohon bersabar, gak kuat angkat tangan!!


Karena suatu kejadian kelam Jiana terusir dari tempat tinggalnya. Kebejatan sang pemilik perusahaan tempat ia bekerja menjadi titik balik hancurnya hidup Jiana. Sang most wanted Bryan yang mempunyai wajah malaikat namun berhati iblis, begitulah julukan Jiana. Berimigrasi dan mencoba mencari peruntungan dinegri orang, Jiana meninggalkan semuanya, termasuk Darwin atasan yang ia diam-diam kagumi


Saat hidup Jiana membaik dan ia bisa melupakan semuanya, Takdir membawanya kembali bertemu Bryan


Baca selanjutnya ➡️


Budayakan tinggalkan jejak, like dan vote untuk memberi apresiasi pada penulis 🙊🙊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon irra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berani sekali

-

-

Sebulan setelah kejadian kelam yang menimpa Jiana. Kini sedikit demi sedikit Jiana mulai menerima dan ceria kembali. Dan kini ada yang lebih membuat Jiana senang yaitu Darwin. Semakin hari ia semakin dekat dengan pria itu meskipun ia tak pernah menceritakan apa yang terjadi antara dirinya dan Bryan pada Darwin

Perhatian Darwin dan kelembutan pria itu perlahan meluluhkan Jiana, kesedihan Jiana mulai menyurut jadi rasa senang. Ia dan Darwin dekat dan sering menghabiskan waktu bersama. Namun ada satu yang membuat Jiana masih saja berjarak pada Darwin yaitu Jiana yang tidak pernah mau Darwin sentuh. Saat Darwin akan menciumnya, ingatan tentang pemaksaan Bryan selalu terbayang membuat Jiana takut dan selalu menahan Darwin, kejadian kelam itu memang telah melekat di pikiran Jiana

Hari senin adalah hari yang membosankan untuk semua orang, termasuk Jiana. Hari ini juga kebetulan ia terlambat karena entah kenapa ia merasa badannya tidak terlalu baik pagi ini. Jiana harus terus berlari dari tempat angkutan umum yang menurunkannya menuju ke kantor tempat ia bekerja

Nafas Jiana tersengal-sengal, ia segera menahan pintu lift yang hendak tertutup itu hingga terbuka lagi. Ia masuk tanpa memperhatikan sekitar karena ia selalu menundukan pandangannya

" Berani sekali kau datang terlambat."

Deg

Jiana membulatkan kedua matanya, suara itu .. suara pria yang paling ia benci terdengar dari belakang tubuhnya. Takut-takut Jiana menoleh pada dingding kaca lift, ia terkejut ternyata didalam lift ia hanya berdua bersama Bryan, pria itu sedang menatapnya begitu tajam dari pantulan cermin dan tatapan itu seperti tatapan saat Bryan memaksanya malam lalu

Segera Jiana memalingkan wajahnya, ia merema* kedua tangannya yang mulai bergetar, ia merutuki dirinya yang bodoh karena tak melihat dalam lift. Sebisa mungkin ia menahan tubuhnya agar tak bergetar untuk menghindari kecurigaan Bryan. Keringat tampak merenung dipelipis Jiana, ternyata meskipun telah lupa akan kejadian mengerikan itu tapi tetap saja ia masih ketakutan setiap kali bertemu Bryan

" Kau .. parfum apa yang kau pakai?" tanya Bryan, ia melangkah sedikit mendekat membuat Jiana melangkah maju mendekat ke pintu lift. Tubuh Jiana bahkan meremang takut hanya mendengar suaranya saja

" Hey .. kau tuli ya?" tanya Bryan lagi, ia hendak menyentuh pundak Jiana namun terhenti karena pintu lift terbuka dan juga Jiana yang langsung berlari keluar tanpa memperdulikan atasannya itu

" Berani sekali gadis itu mengabaikanku. Lihat saja kau akan menyesal." gumam Bryan menatap tajam

Bryan kini tiba di lantai dimana ruangannya berada. Seperti biasa ia mengedipkan sebelah matanya pada Meldina yang langsung wanita itu balas dengan kecupan jauh

Merasa mendapat kesempatan. Meldina akhirnya mengikuti Bryan masuk kedalam. Bryan hanya menyeringai, bahkan tanpa bicarapun wanita itu sudah mengerti Bryan menginginkannya pagi ini

Meldina menutup pintu itu rapat, ia mendekat pada Bryan yang sudah duduk dikursi kebesarannya. Meldina tersenyum apalagi saat Bryan menariknya dalam pangkuan

" Ada apa Meldina?" tanya Bryan, setiap kali ingin mencicipi tubuh gitar spanyol Meldina Bryan selalu saja gagal. Entah ibunya ataupun Darwin yang jelas Bryan selalu gagal, mungkin juga karena ia tak terlalu berniat pada Meldina. Bryan hanya senang menggoda wanita itu saja

Kedua tangan Meldina mengalungi leher Bryan dan memberikan kecupan lembut dipipi Bryan, sebagai pria tentu Bryan sangat senang dengan perlakuan wanita secantik Meldina

" Meldina, kau sudah berapa lama bekerja disini?"

" Sekitar tiga tahun. " sautnya mendayu

" Apa kau mengenal si culun yang selalu memakai kacamata tebal?" tanya Bryan membuat Meldina mengerutkan dahinya tak mengerti

" Ada apa Bos mencari Jiana?" tanya Darwin menyaut yang baru masuk ruangannya dan mendengar pertanyaan Bryan pada Meldina

" Kau sangat tidak sopan masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu." saut Bryan lalu ia menurunkan Meldina membuat raut wajah Meldina masam seketika, beberapa bulan ia mencoba mengejar sang bos namun tetaplah selalu gagal naik ke ranjang pria itu

" Ada apa Bos mencari Jiana?" tanya Darwin lagi, ia merasa heran dengan Bryan yang mendadak bertanya tentang bawahannya

" Panggil dia kemari, dia membuat masalah denganku. " saut Bryan

" Masalah apa?"

" Banyak bertanya, cepat panggil." bentak Bryan pelan namun tak digubris Darwin, untuk kali ini pria itu membantah Bryan

" Aku hanya ingin tahu dia membuat kesalahan apa?"

" Dia mengabaikan pertanyaanku tadi. Cepat panggil dia kemari."

Lagi-lagi Darwin hanya terdiam

" Kau tak mau melakukannya? baiklah aku akan turun tangan sendiri." ucap Bryan geram, beranjak berdiri sambil menatap tajam Darwin. Ia keluar dari ruangannya begitu saja untuk menemui gadis yang selalu ia panggil culun itu

Dengan tergesa Bryan berjalan menuju divisi dimana Jiana bekerja. Entah kenapa ia geram dengan gadis itu, ia tak suka diabaikan dan ia juga paling tak suka dengan orang yang menurutnya tak punya sopan santun

Seketika ruangan yang riuh menjadi hening karena kehadiran Bryan. Semua orang tampak kembali ketempatnya masing-masing. Bryan mulai mengedarkan pandangannya mencari gadis berkacamata yang akan ia cehcar dengan kemarahannya. Ia berkacak pinggang membuat semua orang takut dan so sibuk pada pekerjaanya

Bryan tak menemukan apa yang ia cari namun ia melihat satu meja dan kursi yang kosong. Kemudian ia memanggil kepala divisi disana

" Eddy." teriak Bryan

Segera pria berumur 40 tahun itu berlari mendekat, wajahnya menunjukan rasa takut hingga menunduk tak berani memandang Bryan

" Dimana gadis berkacamata?" tanya Bryan

Eddy hanya terdiam, ia tampak berpikir karena saat mulai bekerja rata-rata kariawan didivisinya memang memakai kacamata untuk melindungi mata mereka dari pekerjaanya yang terus bergelut dengan komputer

" Jiana? dimana Jiana?" teriak Bryan

" Jiana baru saja mengambil cuti."

" Siapa yang memberinya ijin?"

" Maaf bos, tapi dia terlihat sedang sakit. Saya benar-benar tidak tega."

" Lain kali tidak ada yang boleh memberi ijin pada siapapun tanpa melewatiku." teriak Bryan lagi seakan Eddy itu tuli tak mendengarnya

" Ba . baik." saut Eddy

Sementara ditempat lain Jiana tampak kelelahan, ia tertatih-tatih berjalan dari gang kecil menuju rumahnya yang kebetulan memang jauh dari jalan raya. Tubuh Jiana sungguh tak bersahabat pagi ini hingga mengharuskannya mengambil cuti

Kepalanya terasa pusing, ia juga terus bolak balik kekamar mandi karena perutnya terus bergejolak dan memuntahkan sarapan paginya. Buliran-buliran keringatpun tampat membasahi dahi dan seluruh tubuh Jiana

Jiana sungguh merasa tak kuat, sambil berjalan pelan ia terus berpegangan pada tiap tembok dan pagar rumah orang lain. Jiana diambang batasnya saat kekuatan Jiana kian melemah, ia tersungkur dan hilang kesadaran

Sayup-sayup Jiana mendengar suara riuh ditelinganya. Jiana membuka mata, ia terkejut dengan banyaknya orang yang kini mengerubung didalam kamarnya. Meski kepalanya terasa sakit, Jiana memaksakan dirinya bangun. Wajah itu memucat melihat sebagian para wanita disana iba padanya, ada juga yang menatap garang dan memandang rendah dirinya

Jiana bahkan tak berani bertanya apa yang terjadi? kenapa semua tetangga berada didalam rumahnya? lalu seorang wanita dengan pakaian dokter menghampiri Jiana dan duduk di sampingnya

" Emmh dokter, apa yang terjadi? " tanya Jiana dengan takut

" Jangan so polos, kau mengotori kampung kami dengan kelakuanmu Jiana! dikampung ini semua gadis tidak ada yang sepertimu!" teriak salah satu tetangganya dengan garang

Sedangkan Jiana benar-benar tak mengerti, ia menatap dokter dan meminta jawaban

" Jiana .. siapa ayah bayimu?" wajah Jiana kian memucat, ketakutan mulai melanda Jiana. Airmata mulai menggenang dipelupuk mata Jiana

" Ap .. a .. ma .. ksud dokter?" airmata mulai mengalir deras, Jiana takut apa yang selama ini ia takutkan benar-benar terjadi padanya

-

-

1
Tuti Hayuningtyas
lanjuuuuuut teruuuuuuus thooooooooor
lisa lisa
vampir
Mariana Frutty
Ros Yusmiasih
sabar ya .......aku suka ceritanya .....
Ajeng Diajeng
jijik dengan si queen,, GK tau posisi..
WeDya
Luar biasa
Ajeng Diajeng
semoga Brian sadar atau malah tambah gila perangai nya 🤔
Wiwi Mulkay
ini gak ada lanjutannya
Yudhawanty Irna
up LG dongggg
Shiinta MahaRanii Miinoz
lamanya up lagi thorrrr
Erviana Anna
ceritax bagus,, tapi udah terhenti aja thor.. lama upx thor.
alhusna name
gooll jg ya...👏👏👏😍😍
Yuen
Author selalu menawan dalam karyanya
syafilqahyefiabirah
Luar biasa
Retno
Juno baru merasakan pertama kalinya surga dunia sebenarnya, biasanya kan cap 5 jari /Facepalm//Facepalm/...
Dad Bryan anakmu sudah gak gadis lagi loh....
HR_junior
Juno pasti mikir kalo seenak ini kenapa gak dr dulu ya dia bercinta ma Kya😁
Shiinta MahaRanii Miinoz
kok gak sepanas uncle nya thor😁
HR_junior
duh Juno ada istri cantik dll kok km bener2 terlalu ya
HR_junior
duh Juno baru di pegang di elus2 dah nyemburr aja ya
HR_junior
si Juno mng kudu di ancem di tegasi ya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!