Reinkarnasi Dewi Kematian

Tianzy Sebenarnya tahu bahkan sangat tahu bahwa Zhu tengah di dekati oleh Ying Jun tetapi dia menganggap nya itu adalah hal yang biasa karena tianzy juga tidak ingin egois untuk melarang Zhu untuk menjauhi dia.

Tapi saat dia melihat Zhu dan Ying Jun hanya berdua di belakang penginapan dia mulai merasa geram dan marah apalagi mereka tidak sebentar. Sebenarnya tianzy bisa saja mengambil Zhu saat itu juga tetapi dia ingat janji nya kepada sang ibu untuk tidak menggangu kehidupan Zhu untuk saat ini.

Hingga mau tidak mau tianzy hanya berdiam diri dengan perasaan jengkel nya, ternyata ketiga hewan kontrak Zhu mengerti tentang perasaan nya saat ini sehingga mereka menyuruh bonbon untuk mengingatkan Zhu karena mereka semua tidak berani mengganggu Zhu.

Tianzy menatap Zhu dengan tajam "Sudah puas berduaan bersama nya?!" tianzy bisa melihat jika Zhu sedang ketakutan melihatnya seperti itu.

"Tian...aku..mmm..itu.. maafkan aku tian, aku... tidak ada apa apa nya dengan nya. tadi kami tidak se..."

"Tidak sengaja bertemu? hingga menghabiskan berjam-jam bersamanya?" ucap tianzy dengan nada datar.

Zhu meneguk ludahnya dengan kasar, jujur dia sangat takut dengan tianzy saat ini. Biasanya tianzy akan memasang wajah yang lembut dan manja saat bersama nya tetapi sekarang terlihat berbeda bahkan sangat jauh berbeda.

"Maafkan aku" ucap Zhu dengan menundukkan kepalanya, tanpa sadar suaranya sedikit bergetar.

"Apa kau tahu? aku sudah menunggu mu disini berjam-jam. sedangkan kau tengah asik berduaan bersama nya, jika aku tidak memiliki janji dengan ibu ku untuk tidak ikut campur dengan urusan mu mungkin sudah sejak tadi aku melenyapkan pria sialan itu"

Zhu semakin merasa bersalah kepada tianzy, Sebenarnya dia tidak tahu bahwa tianzy akan menemui nya. Apalagi tianzy sudah menunggunya dengan berjam-jam.

Mata Zhu semakin memanas hingga terdengar suara isakan Zhu yang begitu memprihatinkan.

"Hiks... hikss.. maafkan aku...aku tidak tahu jika hikss kau akan menemui ku hiks..hiks.."

"A..ku.. hikss..aku tahu aku salah hikss.. maafkan aku hikss.."

Tianzy yang mendengar tangisan Zhu pun merasa tak tega apalagi air mata Zhu yang terus mengalir sehingga membuat cadar nya basah. Tianzy segera merengkuh tubuh Zhu yang sedang bergetar itu, dengan pelan dia melepaskan cadar yang melekat di wajah cantik Zhu.

Tianzy dengan segera mengusap air mata Zhu yang keluar dari matanya yang terpejam itu "Suttt.... maafkan aku, Jangan menangis seperti ini aku mohon" ucap tianzy dengan mencium tangan Zhu dengan lembut.

"Maafkan aku sudah membuat mu takut" Dengan lembut tianzy mengecup kedua mata Zhu yang terpejam itu.

"Aku hanya tidak mau kau pergi meninggalkan ku sayang, maafkan aku jika sikap ku membuat mu menangis seperti ini" tianzy berkata dengan lembut tidak seperti pertama tadi.

"Huwaaaaaaaa....hikss.. hikss..."

Bukannya berhenti menangis, Zhu malah semakin terisak Isak mendengar perkataan tianzy itu. Menurutnya tianzy sangatlah menyayangi nya mangkanya dia bersikap seperti tadi.

Zhu pun memeluk tianzy dengan erat "Hiks.. terimakasih, aku menyayangimu tian"

Senyum tianzy terukir dengan jelas di wajah tampan nya itu saat Zhu mengucapkan kata yang menurutnya pernyataan cinta Zhu.

"Suttt... berhentilah menangis" tianzy menangkup wajah Zhu dengan kedua telapak tangannya. "Aku mencintaimu, aku menyayangimu, kau hanya milikku" tianzy segera mencium bibir Zhu dengan lembut.

Zhu tidak menolak malah semakin menekan kepala tianzy agar dia memperdalam ciumannya itu, lama kelamaan ciuman itu berubah menjadi ******* yang penuh gairah.

Tianzy segera melepaskan tautan bibirnya itu agar mereka tidak melakukan sesuatu yang sangat tianzy inginkan.

Tianzy menatap wajah Zhu yang terlihat memerah itu, baginya Zhu terlihat imut. Tianzy menarik Zhu ke arah ranjang.

"Tidurlah" ucap tianzy dengan memeluk Zhu dari belakang dengan erat. Zhu tidak menjawab, Zhu malah berbalik dan memeluk tianzy secara berhadapan.

"Terimakasih Tian" ucap Zhu tulus yang di balas kecupan di kening nya.

Akhirnya mereka pun tertidur dengan saling berpelukan, Zhu merasa sangat nyaman saat tianzy memeluk nya. Entah sadar atau tidak, Zhu naik ke atas tubuh tianzy dan tertidur dengan begitu nyenyak.

Sabar...sabar...belum waktunya!

Tianzy merasa sedang di uji keimanannya itu, bagaimana tidak? dengan Zhu tidur di atas nya saja sudah membuat nya panas di tambah sekarang wajah Zhu yang berada di lehernya dan terpaan nafas nya membuat tianzy mau tidak mau menggeram prustasi.

***

"Apa menurut kalian yang mulia akan baik baik saja?"

"Yang jelas, yang mulia lord sedang marah kepada yang mulia! apakah kau tidak lihat saat bonbon datang kemari dengan wajah yang begitu ketakutan?"

"Lalu apa yang harus kita lakukan? apakah yang mulia lord akan menghukum yang mulia?"

"Menurut ku tidak, karena bagaimanapun juga yang mulia lord sangat mencintai dan menyayangi yang mulia"

"Haishhh kau ini, bagaimana jika kita melihatnya saja sekarang?" usul Albert yang langsung di pelototi oleh Maxi dan Momo.

"JIKA KAU INGIN MAKA PERGILAH! KAMI PASTIKAN YANG MULIA MENGIRIM MU KE NERAKA SAAT ITU JUGA!" ucap Maxi dan Momo secara bersamaan yang di balas cengengesan oleh Albert.

***

Ruoxi dan Yue ming merasa heran dengan sikap Ying Jun saat ini, karena mereka tidak melihat Ying Jun sedari tadi. Tapi saat mereka terlelap mereka di bangunkan oleh suara langkah kaki yang ternyata Ying Jun yang datang dengan wajah yang berseri-seri.

Meskipun mereka sahabatan sudah lama tetapi mereka baru kali ini melihat binar bahagia di wajah Ying Jun yang selalu berekspresi datar dan dingin itu.

"Yue ming, mahkluk apa yang sudah berani masuk kedalam tubuh Ying Jun saat ini?" tanya ruoxi dengan tetap memandang Ying Jun.

"Entahlah, yang Jelas aku akan berterima kasih kepada mahluk itu. mungkin jika aku bertemu dengannya aku akan meminta makhluk itu untuk tetap berada di dalam tubuh Ying Jun"

"Ya aku setuju, aku harap makhluk itu betah berada di dalam tubuh Ying Jun"

"Semoga saja"

***

Tianzy merasa senang saat Zhu tertidur dengan nyaman di atasnya, tianzy terus mengepuk ngepuk punggung Zhu agar Zhu semakin merasa nyaman.

Entah apa jadinya jika Zhu benar benar suka kepada Ying Jun, tianzy terus memikirkan hal ini.

Tianzy segera memanggil mu Qing untuk memberikan nya tugas. Mu Qing pun langsung datang dengan cepat saat tianzy memanggil nya.

Mu Qing merasa memerah saat melihat keadaan mereka yang sangat intim itu meskipun Zhu tertutup selimut hingga leher nya tetap saja posisi itu membuatnya sedikit panas.

"Hormat hamba yang mulia" mu Qing sekuat tenaga menahan perasaan nya itu.

"Mu Qing, coba kau selidiki semua tentang nya. apa kau tahu maksud ku?" tanya tianzy dengan tenang.

"Mengerti yang mulia, apakah ada sesuatu yang anda butuhkan lagu?"

"Tak ada, aku mau besok kau melaporkan nya dengan jelas dan rinci"

Besok? bukannya tinggal beberapa jam lagi? mu Qing ingin rasanya berkata seperti itu tapi dia masih sayang dengan nyawa nya.

"Baik yang mulia" ucap mu Qing dan segera menghilang dari pasangan yang sedang kasmaran itu.

Kapan aku bisa seperti yang mulia? T_T Aku pun ingin merasakan seperti mereka huhuhu.....

Maaf ya aku upp nya malam malam gini 😭🙏 Soalnya aku lagi sibuk-sibuknya ngerjain tugas sekolah 🤧

Jangan lupa like comen vote and rate nya ya🤗 I love you all😘🥳