"Plak!!!",Sebuah tamparan keras mendarat dipipi Arya,membuat Arya marah.
"Kau!!".
"Tega kamu mas membawa perempuan lain kerumah bahkan bercinta diatas ranjang kita,apa kau semiskin itu sampai tidak bisa menyewa kamar hotel untuk melampiaskan hasrat bejadmu!!!",teriak Hanum marah.
"Dia akan menjadi nyonya Wiguna yang baru menggantikan dirimu!",teriak Arya.
"Apa,kenapa apa salahku!!!".
"Salahmu karena kau mandul,sedangkan dia sekarang sedang mengandung anakku!.
Tujuh tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk membina sebuah rumah tangga,tapi semua hancur dengan datangnya perempuan lain dikehidupan mereka.
Dengan hati hancur dan sakit hati Hanum memutuskan memilih bercerai dengan Arya dan mencoba kembali kedunia modeling dan memilih menjadi model majalah dewasa.
Tapi ditengah perjalanan balas dendamnya muncul Dom Alexander pria yang lebih segala galanya dari Arya yang tertarik dengan pesona seorang Hanum.
Ikuti kisah perjalanan hubungan mereka.
Happy reading😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23.Bukan Cuma kau Yang Tidak Suka Ditolak Aku Juga.
Hanum berjalan menuju mobilnya sendiri dan langsung masuk kedalamnya membuat Wendy mengerutkan keningnya heran.
"Kamu berangkat sendiri hari ini?",tanya Wendy.
"Iya kita bertemu distudio aku ada janji nanti malam dengan seseorang",jawab Hanum dengan memasang sabuk pengamannya.
"Dengan seseorang apakah urusan pekerjaan kenapa aku tidak tau".
"Bukan tapi tidak kalah penting dengan pekerjaan ini menyangkut hidup dan matiku",jawab Hanum asal lalu mulai melajukan mobilnya meninggalkan Apartemennya.
Dan mau tidak mau Wendy terpaksa mengikuti Hanum dari belakang dengan mobilnya sendiri.
Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam mereka sampai dikantor Robert juga studio pemotretannya.
Hanum langsung turun dari mobil karena waktu sudah siang dan dia harus segera bersiap untuk pemotretan.
Sampai diruang ganti pegawai Robert memberikan kostum yang harus dipakai Hanum kali ini Hanum melihat kostum pemotretannya hanya bisa menggerutu.
"Lama lama aku seperti badut disirkus",ucapnya sambil menatap baju tak berbentuk yang akan dipakainya itu.
"Itu sudah resiko pekerjaanmu karena pakaian itu yang membuat rating majalah ini langsung naik".
"Huffft,anggap saja kita sedang bermain barbie barbiean dan aku barbienya yang jadi badut,kau lihat Wendy apa gunanya pakaian ini,tidak lebih dari satu meter kain yang dipakainya bahkan hanya beberapa centi saja dari seluruh pakaian dalam ini dan apa ini kenapa harus ada ekor dibelakangnya apa mereka membayangkan seekor tikus atau kucing atau...ah entahlah kenapa fantasi para lelaki itu aneh aneh".
"Berhenti menggerutu dan pakai saja lalu lakukan pemotretan setelah itu pulang dan tidur selesai".
"Andai bisa tapi harus ada pertemuan dengan orang menyebalkan itu,mengganggu waktu istirahatku saja".
"Siapa sebenarnya yang ajan kautemui malam nanti kenapa kau sangat merahasiakannya".
"Karena dia salah satu malaikat maut berwujud manusia,sudahlah aku akan banyak bekerja agar punya uang banyak dan bisa bebas".
Setelah itu Hanum langsung melakukan pemotretan dengan berbagai gaya seperti arahan fotografer dan saat hari sudah hampir gelap Hanum baru selesai.
"Foto yang bagus nona Hanum puji sang fotografer.
"Trimakasih saya hanya melakukan seperti arahan anda".
"Tapi gaya anda benar benar alami mungkin karena pengalaman anda dulu".
"Sepertinya begitu,kalau begitu saya permisi untuk pulang dulu" .
Sang fotografer mengangguk pada Hanum.
Sampai diluar Hanum bermaksud langsung masuk kemobilnya tapi kembali Wendy bertanya padanya.
"Sebenarnya kau akan pergi kemana kenapa kau sangat penuh rahasia Hanum".
"Sudah kukatakan aku akan menemui malaikat pencabut nyawa".
"Jangan bicara ngawur kau membuatku khawatir".
"Oke maaf sebenarnya malam ini aku ada janji kencan dengan seorang pria puas".
"Serius,pria seperti apa yang berhasil kau taklukkan?".
"Yang pasti lebih dari segala galanya dengan Arya sibuaya kampung itu".
"Benarkah kalau begitu selamat",ucap Wendy terdengar bahagia yang dibalas Hanum dengan ringisan miris.
"Kalau begitu aku pergi dulu",ucap Hanum sambil melambai kearah Wendy.
"Good luck!!",teriak Wendy yang tidak dibalas lagi oleh Hanum karena sudah melaju meninggalkan tempat itu.
Selama perjalanan menuju tempat pertemuan dengan Dom berbagai perasaan berkecamuk dalam hatinya,antara takut, ingin dan khawatir bercampur jadi satu.
Setelah sampai diparkiran Club Hanum tidak langsung turun tapi mencoba menenangkan perasaannya dulu, dia merapikan pakaiannya membetulan makeupnya bahkan membersihkan giginya, karena terlalu gugup.
"Sudah siap"gumamnya lalu perlahan turun dari dalam mobil dan berjalan dengan pose seanggun mungkin agar tidak ada yang tau betapa gugupnya dirinya saat ini.
"Mungkin seperti ini rasanya akan bertemu malaikat maut,batin Hanum dengan berkali kali menghela nafasnya.
Bahkan Hanum tidak menoleh kesana kemari tapi langsung masuk kedalam lift menuju lantai paling atas club tempat kamar Dom berada.
Setelah sampai dilantai kamar Dom Hanum berhenti sebentar untuk mencari kartu akses yang diberikan Dom padanya, siapa tau Dom belum datang dan menyuruhnya menunggu didalam nanti pikir Hanum.
Saat sampai didepan pintu kamar Dom Hanum mengambil ponselnya dan menghubungi Dom.
Setelah beberapa kali berdering baru terdengar jawaban dari Dom.
"Hemmm".
"Halo Dom kamu sedang sibuk?",tanya Hanum dengan berbisik.
"Kenapa?",tanya Dom.
"I..itu suaramu seperti orang baru bangun tidur apa kamu sedang dirumah sekarang dan ada istrimu disampingmu".
Diseberang sana Dom hampir tersedak mendengar pertanyaan Hanum.
"Ehemm,tidak kenapa aku sedang dikantor sekarang dan tadi sedang sibuk memeriksa berkas berkas".
"Huffft syukurlah kalau begitu aku tidak perlu bicara berbisik bidik lagi sekarang karena tidak ada istrimu disampingmu".
"Iya, katakan ada apa kamu menelponku jam segini apa kau tidak tau aku sedang sibuk sekarang".
"Kau bertanya padaku kenapa aku menelponmu apa kau lupa bahwa kau menyuruhku datang kekamar hotel tadi pagi".
"Oh itu sebaiknya lain kali saja kita bertemu bagaimana kalau akhir pekan ini aku kan meluangkan waktu untukmu selama sehari,aku lupa besok pagi aku ada rapat penting".
"Aku tidak perduli!!!,Aku sudah berada didepan kamar hotelmu sekarang dan kau dengan begitu mudahnya membatalkan perjanjian kita kau pikir waktuku tidak lebih berharga seperti waktumu!!!!,tidak ada lain kali kalau kau tidak datang malam ini kesini aku yang akan mendatangimu kekantormu sekarang!!,kau pikir kau saja yang tidak suka ditolak aku juga,jadi tunggu saja aku akan datang kekantormu sekarang!!!".
Setelah mengatakan itu Hanum langsung mematikan telponnya dan berjalan cepat keluar dari lantai atas itu, tapi saat dia akan turun dia bertabrakan dengan seseorang membuat Hanum terkejut.
"Maaf",ucapnya.
"Nona Hanum!".
Mendengar orang itu mengenalinya Hanum segera mengangkat wajahnya menatap pria itu.
"Anda kenal saya ?",tanya Hanum karena lupa siapa orang itu.
"Tentu saya Lucas Asisten sekaligus teman Dom".
"Oooh pantas saja wajah anda terasa familiar".
"Anda ingat saya sekarang?".
"Ya ,karena ekspresimu sama dengannya sama sama menyebalkan",ucap Hanum yang membuat Lucas tertawa.
"Jangan tertawa karena itu membuatku semakin sebal!".
"Maaf,sedang apa anda disini jangan bilang untuk bertemu Dom,karena setahu saya dia tidak ada disini".
"Aku tau dan itu sangat menyebalkan dia yang menyuruhku datang tapi dia juga yang membatalkan janjinya, dia pikir aku tidak punya pekerjaan lain apa atau dia berpikir hanya dia orang paling sibuk didunia ini",cerocos Hanum yang membuat Lucas ternganga mendengarnya.
"Anda benar benar perempuan yang luar biasa",ucap Lucas tulus.
"Kau sedang memujiku?",tanya Hanum.
Lucas langsung mengangguk.
"kalau begitu beritau aku berapa nomor akses untuk masuk kekantor Dom".
"Maksud anda?".
"Ayo berikan saja nomor aksesnya kalau dia tidak bisa datang menemuiku maka aku yang akan menemuinya malam ini".
"Anda serius?",tanya Lucas tidak percaya dengan ucapan perempuan dihadapnnya ini.
"Tentu saja untuk apa aku main main,cepat berikan!!",perintah Hanum.
"Baik".
capek deh
nama mirip2 jadi lupa
berantem terus