NovelToon NovelToon
Maverick Obsession

Maverick Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Obsesi / Kehidupan di Kantor
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Oveleaa_

Maura seorang asisten pribadi, mendapati dirinya terperangkap dalam hubungan rumit dengan atasannya, Marvel-seorang CEO muda yang ambisius dan obsesif. Ketika Marvel menunjukkan obsesi terhadap dirinya, Maura terperangkap dalam hubungan terlarang yang membuatnya dihadapkan pada dilema besar.

Masalah semakin pelik ketika Marvel, yang berencana bertunangan dengan kekasihnya, tetap enggan melepaskan Maura dari hidupnya. Di tengah tekanan ini, Maura harus berjuang mempertahankan batas antara pekerjaan dan perasaan, sekaligus meyakinkan keluarganya bahwa hubungannya dengan Marvel hanyalah sebatas atasan dan bawahan.

Namun, seberapa lama Maura mampu bertahan di tengah hasrat, penyesalan, dan rahasia yang membayangi hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oveleaa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Maura meringkuk merasakan hawa dingin menusuk kulitnya. Ia berharap ada selimut di sekitarnya.

Namun, tangannya tidak bisa menggapai apa pun. Saat matanya terbuka, napasnya langsung memberat. Ia tidak bisa berbicara ataupun bergerak. Tangannya sakit karena diikat dengan kepala ranjang. Bibirnya mati rasa karena terus terbuka lantaran di dalam mulutnya tersumpal kain dan ditutup lakban. Sekujur badannya terasa perih ketika bergerak, seakan ada banyak sayatan di sana.

Yang iya ingat terakhir kali, Marvel mencekiknya hingga pingsan.

Ia mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Gerakannya berhenti saat menangkap sosok Marvel duduk di kursi yang ada di sudut ruangan. Jantungnya berpacu cepat. Di dalam hati bertanya-tanya, apa yang sedang pria itu lakukan? Ia sudah mendapatkan hukumannya, kenapa sekarang malah meningkatnya seperti ini, dan kenapa Marvel hanya diam saja?

"Sudah bangun?" Suara pria itu menginterupsi. Ia terlihat santai dan tenang sambil memainkan ponsel. "Tidak ada baju lain di sini. Jadi, saya hanya memakaikanmu pakaian dalam, dan kain penutup agar kamu tidak kedinginan."

Jantung Maura berdegup kencang. Ia menggeleng brutal. "Brengsek!" makinya tidak terdengar jelas karena teredam kain yang menyumpal mulutnya. "Dasar pria gila, kamu gila!"

Seperti kata pria itu, ia hanya memakai pakaian dalam, lalu tubuhnya ditutupi dengan kain tipis yang membentang dari leher hingga kaki yang bahkan tidak bisa melindunginya dari AC yang dipasang dengan suhu rendah.

"Jangan banyak bergerak, nanti tanganmu bisa terluka. Juga, jangan berteriak, nanti tenggorokanmu sakit." Marvel tersenyum lebar, seolah menikmati penderitaan Maura.

Ia menyandarkan tubuh dan kepalanya di sandaran kursi, tangannya terlipat di depan dada, dengan kepala sedikit mendongak matanya terpejam.

"Kamu tahu, tadi Jesica mengaku hamil, bukan? Sejujurnya saya sedikit pusing karena hal itu." Ia terkekeh samar. "Saya selalu menggunakan pengaman. Menurutmu, apa yang terjadi? Kenapa dia bisa hamil?"

Maura mengeratkan rahangnya. Matanya menatap nyalang wajah tanpa dosa itu. "Karena kamu brengsek, sialan!" teriaknya yang lagi-lagi terdengar seperti gumaman tidak jelas.

"Saya tidak mengerti apa yang kamu katakan, tapi kuanggap itu sebagai pujian, bukan makian."

Mendengar ucapan dengan nada santai itu membuat telinga Maura sakit. Ia nyaris muntah karena ingin memakinya lebih keras.

"Saya sengaja mengikatmu agar kamu tidak kabur. Saya ingin meminta maaf dengan tulus atas apa yang sudah saya lakukan tadi dan akhir-akhir ini."

Maura ingin sekali meludahi wajahnya. Walaupun ia tidak bisa melihat wajah itu dengan jelas, tetapi ia bisa melihat simrik yang tercetak di bibirnya. Napas Maura memburu karena hanya bisa menelan semua kekesalan itu.

"Kenapa diam saja? Kamu tidak percaya?" Marvel akhirnya membuka mata dan melihat Maura, wajahnya sama sekali tidak memperlihatkan ketulusan, justru tampak seperti tokoh psychopath dalam film thriller.

"Belakangan ini anak buahku tidak sengaja menyakiti ayahmu." Ekspresi wajah Marvel pura-pura sedih. "Dia sedikit mengalami cedera, tapi tidak separah Dave. Hanya mengalami luka ringan dan kupastikan akan segera sembuh. Kamu ingin tahu kenapa?"

Maura memberontak, berteriak tidak jelas. Matanya yang memerah kini sudah mengeluarkan air mata.

"Syut ... tenanglah. Jangan bergerak berlebihan, saya akan memberitahumu." Dalam sekejap wajahnya berubah serius. "Sebelum sampai ke sana saya ingin bertanya terlebih dahulu."

Marvel bangkit dari kursi, berjalan perlahan mendekati Maura. Sekujur tubuh wanita itu menjadi semakin dingin, bulu kuduknya berdiri seirama dengan detak jantungnya yang menggila. Ia Ia beringsut mundur seiring langkah Marvel yang semakin dekat.

Dua sudut bibir Marvel tertarik lebar, puas melihat ketakutan di wajah Maura. Sama sepertinya, dulu ia selalu bereaksi seperti itu saat ayahnya pulang—menyusut, meringkuk, menangis dan gemetar karena takut. Beruntung saat itu ada Anita Rosell yang memeluknya. Tidak seperti wanita ini ... dia tidak memiliki siapa pun.

Anak malang, kasihan sekali.

Marvel melipat lututnya, setengah berjongkok di hadapan Maura, tangannya terulur untuk menghapus air mata di pipi wanita itu seraya berkata, "Kamu hanya boleh mengangguk dan menggeleng untuk menjawab pertanyaan. Saya akan merobek mulutmu kalau berani menjawab dengan cara lain."

Marvel menarik napas panjang dan mengembuskan perlahan. "Apakah kamu tahu siapa ayahmu?" tanyanya, dan Maura menjawabnya dengan anggukan kecil. "Kamu hanya tahu namanya atau segalanya tentang dia?" lanjutnya dengan sebelah alis terangkat.

Maura tidak langsung menjawab. Ia baru dekat dengan Hadi saat ayahnya itu memintanya untuk mendaftar kerja di perusahaan milik Marvel. Namun, ia bisa memastikan Hadi orang yang baik dan bertanggung jawab.

Kemudian Maura mengangguk. Tidak ada alasan untuk tidak mengenal ayahnya.

"Oke, kalau begitu apakah kamu tahu siapa ibumu?"

Maura menggeleng. Semua orang tahu dia masih hidup, tetapi ia menganggapnya sudah mati. Perempuan itu meninggalkannya demi pria lain. Jadi, tidak ada alasan untuk mengenalnya.

Kening Marvel mengerut. "Kamu tidak tahu siapa ibumu?" tanyanya.

Maura kembali menggeleng-geleng. Detik itu juga Marvel membebaskan mulutnya, dengan gerakan dagu ia mengintruksikan untuk menjawab menggunakan mulut.

Maura diam selama beberapa saat, menyesuaikan bibirnya yang mati rasa. "Aku tidak mengenalnya dengan baik. Dia meninggalkanku dan ayah saat aku masih kecil. Tapi aku ingat, dia menangis sebelum menghilang. Mungkin dia sudah mati." Ia harap begitu.

Hidupnya semakin menderita setelah ibunya pergi. Hadi membawanya pindah-pindah rumah karena pekerjaan yang tidak tetap, bahkan mereka dikejar-kejar rentenir karena terlilit hutang. Ia sangat membenci perempuan itu.

"Aku sudah menjawab, sekarang katakan apa yang terjadi pada ayahku!"

Marvel tertawa melihat wajah tidak sabar itu, seraya menggelengkan kepala. "Saya belum selesai." Ia menegakkan badan, dan kembali ke kursinya tadi untuk mengambil sesuatu yang tergeletak di sana. Selembar foto. Ia kembali pada Maura dan menunjukkan foto itu. "Apa ini ibumu?"

Perempuan berambut coklat sedang menggendong anak laki-laki tersenyum menghadap kamera.

Maura menggelengkan kepala. "Bukan." Ia tidak ingat wajahnya, tetapi ia ingat ibunya selalu mengenakan selendang untuk menutupi kepala.

"Bukan?" sebelah alis Marvel terangkat, terkejut. "Siapa nama ibumu?" tanyanya kemudian.

"Sukma Ambarwati." Jawab Maura, lantang.

Bak disambar petir di siang bolong. Wajah Marvel memerah, wajahnya tampak kaku, tetapi ia justru tertawa keras.

Maura menelan ludah susah payah, jantungnya berdebar cepat. Ia tidak tahu apa yang lucu dan kenapa pria itu tertawa. Namun, ia bisa melihat amarah yang sengaja ditahan melingkupi pria itu.

"Apakah kamu bercanda?" Marvel bertanya dengan nada keras seperti berteriak, masih ada sisa-sisa tawa di sana. "Manusia-manusia tidak tahu diuntung ini benar-benar membuatku muak!" umpatnya.

"Apa kamu merindukan ibu sialanmu itu, heh?" tanyanya kemudian. "Saya bisa memastikan dia masih hidup, dan akan menyeretnya ke hadapanmu kalau kamu mau."

1
Hennyy Handriani
kalau novel yg on going gini yg paling seru..penasarannya makin tinggi..tapi sajauh ini alurlnya makin bagus kk
IG: Oveleaa: terima kasih ya, sudah setia baca cerita ini ♥️
total 1 replies
Hennyy Handriani
tapi upnya dikit🤭
Hennyy Handriani
waw makin seru kkk dan bikin dag dig dug
Hennyy Handriani
gak sabar nunggu upnya
IG: Oveleaa: sorry agak lama. Insyaallah besok update banyak😁
total 1 replies
Hennyy Handriani
kapan up nya lagi kk
Agnes Gulo
sori tuh sai kak, agak muter2 sih ceritanya, aku gak dapat tujuan cerita ini apa, apa puncak konfliknya padahal sdh episode 32, apakah ceritanya mau dan Marvel akan begitu2 saja?, Maura tertindas melulu?,
maaf kak, ini hanya saran dariku, tapi penyusunan kalimat kakak sdh sangat bagus, hanya muter2 ya itu saja
terimakasih kakak 😍
IG: Oveleaa: sebagai penulisnya aku juga sadar cerita ini nggak punya pondasi yang jelas, karena nggak nyeritain dari awal bagaimana Maura bisa sama Marvel, nggak ada benang merahnya 😁
but, aku mau selesaikan ini dengan cepat biar nggak makin ruwet hehe
total 1 replies
Hennyy Handriani
ceritanya makin bagus kk...tapi up nya kurang tau🤭
IG: Oveleaa: Ah, terima kasih banyak ya udah buat aku semangat setiap hari. Aku udah update lagi, tinggal tunggu review
total 1 replies
Hennyy Handriani
Makin kesini alur nya makin bangus dan makin penasaran..semangat kk buat up nya💪
Agnes Gulo
cerita nya sangat menarik kak, semangat utk UP 😍
Hennyy Handriani
bagus kok kk....💪💪💪
Hennyy Handriani
kapan upnya jangan lama" ya kk
IG: Oveleaa: siapp
total 1 replies
Hennyy Handriani
alurnya sangat bagus
IG: Oveleaa: terima kasih atas dukungan dan ulasan positifnya, Kak♥️
total 1 replies
Hennyy Handriani
Makin menarik nih
Hennyy Handriani
alurnya bagus banget💪
SweetPoison
Gimana bisa ceritanya sebagus ini, bikin aku ketagihan bacanya thor!
Dama9_
Menyentuh
Ermintrude
Buat mood pembaca semakin bagus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!