Cassandra, terpaksa menjadi wanita simpanan untuk laki-laki yang bahkan belum dia ketahui hingga saat ini.
Demi pengobatan anaknya, dia rela melakukan apapun untuk bisa mendapatkan uang. Termasuk menjual dirinya demi putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 16
Cassandra menunggu di ruang tamu dengan gelisah. Takut jika laki-laki yang menolongnya itu kenapa-kenapa nantinya.
Mendengar suara pintu yang terbuka membuat Cassandra langsung bangkit dan menghampirinya.
"Pak, anda-"
"Aku bukan orang tuamu!" potong Romano begitu saja, yang membuat Cassandra langsung terdiam.
Dia bingung dan tidak tau harus mengatakan apa-apa lagi. Hanya bisa diam, sambil memandangi barang kali ada yang terluka.
"Kenapa melihatku seperti itu? Apa ada yang salah?" tanya Romano, membuka jasnya dan melemparkannya begitu saja di atas sofa.
"Bukan begitu, Pak. Saya hanya ingin memastikan keadaan anda. Takut jika-"
"Suami mu itu bukan Lawan yang sebanding untukku. Aku bahkan bisa membuatnya kehilangan nyawanya hanya dengan tangan kosong!" jawab Romano jumawa.
Cassandra terlihat terkejut dengan perkataan Romano yang bisa menghabisi suaminya hanya dengan tangan kosong saja.
"Kenapa? Kau takut kehilangannya?" tanya Romano lagi.
"Ti-Tidak. Bukan begitu, pak. Hanya saja saya takut anda kenapa-kenapa, karena anda sudah menolong saya." jawab Cassandra menjelaskan pada Romano tentang rasa khawatirnya.
"Sayangnya aku tidak butuh rasa khawatirmu itu!"
Nyes...
Beginilah rasanya berhadapan dengan orang-orang kaya. Mereka selalu di rendahkan dan di remehkan setiap kali bicara.
"Kau bisa memasak?" tanya Romano tanpa melihat ke arah Cassandra dan berjalan menuju kamarnya.
"Bi-bisa, pak." jawabnya gugup.
"Kalau begitu buatkan aku makan malam!" titahnya yang berlalu begitu saja dari hadapan Cassandra dan menghilang di balik pintu.
Cassandra sendiri bergegas pergi ke dapur untuk mencari bahan makanan apa yang bisa di olehnya dan dia menemukan dada ayam dan brokoli saja.
Tanpa menunggu lama, Cassandra menyulap semua bahan itu menjadi sebuah makanan yang siap di makan Romano.
Saat Romano keluar dari kamarnya, dia melihat ada hidangan di meja makan yang cukup menarik perhatiannya.
"Pergilah. Kau bisa istirahat dan besok aku tidak ingin melihatmu disini." Cassandra benar-benar tidak percaya dengan hal ini. Bagaimana bisa ada laki-laki sedatar ini. Bahkan dia tidak melihatnya ketika bicara. Lalu di anggap apa dirinya?
"Tapi bagaimana dengan mai Sisil? Aku tidak bekerja dan pasti mas Bagas sudah mengadukan hal ini." jawabnya jujur.
Ada ketakutan dalam diri Cassandra untuk menghadapi mami Sisil besok pagi.
"Katakan padanya untuk menghubungiku besok. Aku yang akan membayarnya. Sekarang kah bisa pergi!" tetap mengusir Cassandra dari hadapannya.
"Kamarmu di lantai dua, tepat di sebelah kamarku!" lanjut Romano lagi.
Akhirnya Cassandra pamit, menuju kamar tempat dimana dia bisa istirahat malam ini. Entah apa yang akan dia hadapi besok.
Setidaknya dia bisa selamat dari Bagas malam ini dan itu semua berkat Romano.
"Terima kasih karena telah menolong saya, Pak." ucap Cassandra karena Romano telah menolong dirinya.
Namun Romano tidak memberikan tanggapan apapun. Dia masih dengan kegiatannya dan Cassandra memilih mengalah dan meninggalkan Romano di meja makan.
Malam berlalu begitu saja setelah dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Tidak tau seberat apa beban hidup yang di tanggung saat ini. Tapi Cassandra berharap bisa menyelesaikan semuanya dsn hidup bahagia bersama dengan Jason nantinya.
"Ayah, jangan tinggalin aku, ayah..." Cassandra mengigau dalam tidurnya.
Romano yang hendak masuk ke dalam kamarnya pun terdiam berdiri di depan pintu kamar Cassandra.
"Aku capek, ayah...aku capek..." rintihannya terdengar begitu menyedihkan. Entah seberat apa beban masalah hidupnya hingga membuat wanita itu menangis dalam tidurnya seperti itu.
****
dan kau tak sadr kh dr mu gmn...
mmm gmn klo casa tau.... kau simpnan shbt ny🤣🤣🤣
di pangil mas
rasanya kok gimana gitu ya
🤭🙏🙏🙏