Setelah mati karena habis usia, Lu Tian mendapati dirinya terbangun di tubuh seorang pemuda miskin yang merupakan seorang lulusan ujian negara tingkat dasar di desa Yekhong.
Tidak ada harta, tidak ada ladang dan rumah tidak layak huni. Bahkan untuk makan pun hanya mengandalkan sayur liar dan air sumur.
Ditengah itu, bahkan peraturan pemerintah menambah beban nya untuk memiliki istri, jika tidak maka dia harus menjadi pekerja rodi?
Dengan kemampuan dan pengalaman nya sebagai orang kaya generasi pertama yang memulai dari tanah basah hingga teknologi maju. Lu Tian tidak khawatir untuk hidup, mendapatkan sistem yang hanya memperlihatkan statistik? Bukan masalah besar, gunung di desa ini penuh dengan sumber daya!
Tetangganya. "Awalnya dia hanya seorang sarjana rendah yang miskin, setelah memiliki istri dia mendapatkan uang banyak. Memberikan alasan itu hasil menjual herbal dari gunung? Saya sulit percaya"
#Dibuatawal17Agustus2025
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Saat menerima bakpao isi daging, awalnya mereka menolak. Terlebih sudah berjanji jika mereka hanya akan makan sedikit, namun Lu Tian tetap memaksa.
"Makan saja yang ada, sudah kurus begitu, apa yang harus makan sedikit!"
Lu Tian mengucapkan nya dengan menaikan sedikit suaranya, berniat galak namun mereka malah terharu. Ketiganya menjatuhkan lutut ke tanah menghadap Lu Tian.
"Suami, meskipun anda memukul saya keras-keras saya rela! Anda sangat baik!" Lu Nian berucap dengan terharu, di angguki keduanya.
Lu Tian mengerutkan kening, tradisi setiap laki-laki yang menikah dengan perempuan dari perjodohan pemerintah. Maka pihak laki-laki harus memukul istrinya begitu sampai rumah, tujuannya agar istrinya menurut kepada laki-laki. Namun Lu Tian bukan orang yang mau menyakiti istrinya, terlebih tubuh kurus mereka, dia tidak tega.
"Berdirilah, saya tidak akan memukul istri sendiri, sekarang makanlah yang ada setelah itu bantu saya memasak, oke? " Lu Tian berucap dengan tenang dan lembut.
Lu Tian berjalan ke samping untuk menimba air, setelah perbaikan rumahnya kemarin sumur rumahnya yang berada di samping dia hubungkan dengan rumahnya, meskipun hanya di halangi dengan kayu dan daun, itu lebih dari cukup sebagai tempat mandi yang tertutup.
Ketiga istrinya semakin terharu, mereka ingin berlutut kepada suami mereka namun Lu Tian sudah pergi. Diam-diam mereka berdiri dan memakan bakpao nya, aroma daging dan minyak langsung terasa di mulut mereka. Diam-diam mengeluarkan air mata, berpikir kehidupan mereka setelah di jodohkan oleh pemerintah akan berakhir buruk namun beruntung nya mendapatkan suami yang baik. Meskipun tidak di pukul sebagai tanda tunduk kepada suami, namun mereka sudah berjanji dalam hati mereka akan tunduk melayani suami mereka dengan baik.
Mereka memakan bakpao dan di selingi singkong dengan cepat agar bisa langsung bekerja, meskipun singkong ini rasanya enak namun mereka tidak berani makan banyak. Mereka sudah berjanji hanya makan sedikit.
Lu Tian membawa baskom air masuk ke dapur, dan melihat Long Ye sudah menyalakan api. Lu Nian membersihkan beberapa bagian rumah yang di lihatnya berantakan dan di luar rumah dia bisa mendengar suara orang menyapu yang pasti itu adalah Lu Si.
Lu Tian diam-diam tersenyum tipis, ada istri yang menjaga dan membersihkan rumah bagus juga.
Saat Lu Tian mendekati tungku Long Ye menahan. "Suami, biar saya saja yang memasak"
Lu Tian menggeleng. "Tidak apa-apa, khusus hari ini biarkan suamimu yang memasak! Tidak ada bantahan!" Ucap Lu Tian dengan tegas namun tetap memberikan senyum.
Long Ye tidak bisa tidak menurut pada suaminya, namun dia merasa tidak enak, jadinya dia hanya berdiri di belakang Lu Tian sambil melihat suaminya memasak.
Lu Tian mengambil wajan yang baru di belinya tadi meletakkan nya di atas tungku, memasukan air dan tunggu beberapa saat lalu masukan daging. Daging bab1 yang telah di potongan-potong dan burung pagar yang sudah di bersihkan di masukan sekaligus ke dalam wajan yang terbuat dari tanah liat.
Lu Nian dan Long Ye menahan napas mereka, apakah semua daging ini akan di masak sekaligus? Minyak nya juga tidak di ambil tapi di satukan dengan kuah?
Lu Tian melihat tatapan terkejut dan tidak rela mereka. Daging bab1 berlemak memang memiliki kelebihan minyak, biasanya orang-orang desa akan mengambil untuk di jadikan lampu minyak obor.
Lu Tian tersenyum. "Jangan khawatir, aku menyisakan beberapa yang paling berlemak untuk di ambil minyaknya. Dan masakan banyak ini, aku ingin membagi nya dengan beberapa tetangga-tetangga yang pernah membantu."
Keduanya mengangguk-angguk mengerti, dan mulai menerima kuah kaldu yang berminyak itu. Selanjutnya Lu Tian memasukkan semua sayuran yang belum di masak kemarin ke dalam wajan. Wajan nya besar dan itu penuh dengan daging dan sayuran. Lu Tian menyicipi rasanya dan mengangguk cukup puas.
Seandainya ada rempah lain yang bisa dia masukan ataupun gula, pasti rasanya akan lebih enak dan bervariasi.
[ Tuan rumah, sistem ingin mengingatkan jika beberapa rempah telah tersedia di zaman ini. Seperti jahe, jinten, lada, kencur, cengkeh... tersedia di pasar-pasar ]
Lu Tian terdiam, untuk sesaat pikiran nya berpikir dia seperti manusia primitif yang hanya mengenal garam. Ah, sial kenapa tidak bilang dari tadi? Kalau begitu masakan ini bisa menggunakan bumbu yang lebih kan!
Dia menghela napas, sudahlah, nasi sudah menjadi bubur dan rasa masakan nya saat ini juga tercium enak. Lu Si telah kembali membersihkan halaman, ketiga istrinya menatap di belakang nya. Merasa bau nya sangat harum, Lu Si tidak bisa tidak memuji. "Wah, suami. Ternyata kamu pintar memasak!" Di angguki keduanya.
Lu Tian melirik dan tersenyum, kemudian mengangkat wajan itu. Dia mengambil beberapa mangkuk yang di beli nya siang tadi, lalu memasukkan beberapa potongan daging secara merata kepada lima mangkuk, dia memasak tiga kati daging bab1 dan dua ekor burung pagar. Jadi Lu Tian tidak pelit-pelit memasukkan banyak daging ke dalam mangkuk, setelah nya dia berdiri.
Menatap ketiga istrinya dan tersenyum, "Aku akan membagikan mangkuk-mangkuk ini kepada tetangga, Long Ye masuklah nasi putih setelah itu kita makan bersama." Lu Tian menyuruh Long Ye karena tadi dia yang ingin membantunya namun dia tolak, jadi untuk masak nasi dia serahkan kepadanya. Namun Long Ye terlihat terdiam.
"Nasi putih?"
Lu Tian mengangguk, "buat lebih banyak. Tiga mangkuk beras juga seperti nya cukup" Lu Tian melihat mereka yang menarik napas. Sebenarnya, satu mangkuk saja bisa digunakan untuk membuat bubur yang cukup untuk keluarga berjumlah 7 orang memakan satu mangkuk. Namun dia meminta tiga mangkuk untuk mereka ber-empat.
Lu Tian tersenyum. "Jangan ragu-ragu, kita memiliki banyak makanan!" Ucapnya, lalu memasukkan lima mangkuk itu ke dalam keranjang, lalu membawa nya di depan dengan hati-hati.
Setelah mendengar ucapan suaminya, barulah Long Ye mengambil beras dan memasak nasi. Dia melihat banyak beras dan mulai merasa tiga mangkuk tidak berlebihan.
Lu Tian pergi ke rumah Bibi Zhang, seharusnya saat ini sudah memasuki makan sore. Karena biasanya warga sebisa mungkin makan sebelum matahari terbenam.
"Bibi Zhang! " Tidak lebih dari dua panggilan Bibi Zhang keluar.
Lu Tian dengan tersenyum menyerahkan mangkuk daging. Melihat isi mangkuk itu Bibi Zhang berwajah masam, dia sudah mendengar jika Lu Tian mendapatkan beberapa herbal dan menjual nya. Namun uang nya malah di belikan untuk daging?
"Lu Tian, terimakasih niat baik mu. Namun saya tidak bisa terima, kamu baru punya sedikit uang dan sudah membeli banyak daging? Kamu baru saja mendapatkan istri, gunakan uang itu untuk membangun rumah tangga mu, jangan boros" Bibi Zhang melihat dalam mangkuk itu banyak sekali daging nya, meskipun semakin di lihat dia ngiler namun dia harus menolak nya.
Author buatnya malem² lagi nundutan lagi, benerin revisi gak ada mood~