NovelToon NovelToon
Izinkan Mama Kembali

Izinkan Mama Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Anak Genius / Konflik etika / Selingkuh / Identitas Tersembunyi
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: FR Nursy

Tidak pernah menyangka pernikahan ketiga Naya Aurelia (32th) mendapatkan ujian yang penuh dramatis.

Ia dihadapkan dengan pilihan yang sulit antara memilih suami atau anak kandungnya.

Berawal dari suaminya Juan Bagaskara (27th) yang tidak mau menerima Shaka sebagai anak sambungnya sehingga Naya dengan terpaksa harus berpisah dengan putri kesayangannya. Ia menitipkan Shaka pada bi Irah asisten rumah tangganya yang diberhentikan dari rumah tersebut.

Bertahun-tahun Naya tersiksa batinnya karena ulah suami yang usianya lebih muda darinya. Apalagi suaminya pun memiliki pekerjaan di luar dugaannya yang membuatnya sangat terpukul. Pekerjaan apa kira-kira?

Disisi lain ia sangat ingin kembali hidup bersama anaknya. "Nak, izinkan mama kembali meraih cintamu..." ucap Naya lirih.

Akankah kebahagiaan berpihak pada hidup Naya selanjutnya?

Ikuti kisahnya!💕

Follow author ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FR Nursy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35 Kado Terindah

Dikara melihat waktu dari pergelangan tangannya. Dia harus segera kembali ke rumah sakit untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda, apalagi ada jadwal cesar jam 4 sore ini.

"Kakak sih setuju kalian memiliki niat baik untuk menikah. Tinggal bagaimana Amara menghapus beberapa nama yang ada di dalam hatinya," ucap Elana memberi restu manakala Dikara meminta izin untuk melangkahi Elana.

"Tapi kak?" Amara tetap berusaha agar kakaknya tidak semudah itu menerima keinginan lelaki yang meminangnya.

"Apa lagi?" tanya Elana yang menginginkan adiknya bisa berhenti menjadi playgirl.

Elana ingin adiknya hanya berpaut pada seorang lelaki saja yang benar-benar mau serius menjalani rumah tangga tanpa harus melewati sebuah hubungan sebagai sepasang kekasih.

"Aku maunya kakak duluan yang menikah," ucapnya dengan lesu.

"Kalau ternyata jodoh lebih dulu menghampirimu, mengapa tidak? Kakak ikhlas kok," katanya bijak.

Amara cemberut, ia menganggap kakaknya tidak berpihak padanya.

"Terima kasih Mbak El. Semoga Mbak juga segera mendapatkan jodoh yang terbaik," ujar Dikara dengan wajah berbinar. Seraya melirik Amara sekilas.

"Aamiin."

"Oiya saya harus segera balik. Kebetulan belum belanja buat nanti malam. Bulan depan saya akan ke rumahmu untuk melamar. Untuk pentrainingan masak bisa kita mulai lusa ya Mbak!" Ujar Dikara mengingatkan. Seraya beranjak dari tempat duduknya. Berpamitan.

Amara hanya terdiam, menyisakan keraguan yang menghampiri relung hatinya. Sebenarnya Dikara bukanlah tipe lelaki impiannya. Walaupun seganteng apa pun, kalau legalitas formalnya hanya seorang pedagang nasi goreng keliling, ini membuatnya malu. Kalau saja Dikara mau menerima tawaran Elana untuk bisa bekerja di restorannya, ia akan menerima Dikara dengan senang hati.

"Mas Kara tunggu!" Panggil pelayan menghampirinya.

Dikara menoleh, mengerutkan keningnya. Namun tak berlangsung lama manakala secarik kertas disodorkan oleh pelayan.

"Oh iya lupa. Saya bisa bayar melalui ini ya!"

Hampir saja Dikara lupa kalau ada seorang tukang parkir yang harus ia bayar makanannya. Seraya menyerahkan kartu debit kepada pelayan tersebut sambil melihat ke kiri dan ke kanan khawatir ketahuan.

Tidak beberapa lama kemudian pelayan tersebut datang dengan menyerahkan kembali kartu tersebut.

×××

×××

Sepulang dari rumah sakit Dikara menyempatkan diri untuk datang ke rumah orang tuanya. Selama ini dia tinggal di apartemennya yang berada tidak jauh dari rumah sakit.

Hampir setiap hari Yuna menghubungi Dikara untuk segera datang ke rumah orang tuanya karena dia ingin memberi kejutan pada kakak angkatnya itu.

"Yuna...Yuna. Kamu mau memberi kejutan apa lagi? Setahun yang lalu kamu memberiku kejutan penolakanmu terhadap lamaranku, dengan alasan kau tak ingin dipersalahkan atas perceraianku dengan Naya. Yun, sulit rasanya mendapatkan cinta sejati itu. Cinta yang tulus tanpa imbalan apa pun," monolognya dalam hati.

Pertemuannya dengan Amara pun sebenarnya masih belum mendapatkan angin segar. Apalagi saat melihat wajah Amara yang terlihat tidak bisa memutuskan para kekasihnya. Ada rasa khawatir kalau sifat Amara sama dengan Naya.

"Amara...aku memang mencintaimu tapi aku juga butuh dicintai. Karena mencintai sepihak itu sangatlah sakit," katanya membatin.

Dikara akan terus berusaha meyakinkan Amara untuk bisa hidup bersamanya tanpa memperlihatkan status aslinya.

Dikara hanya ingin tahu bagaimana Amara bersikap. Dia mendambakan istri yang benar-benar pengertian dan mencintainya dengan tulus. Tanpa mempermasalahkan statusnya sekarang.

Dikara menghela nafasnya dengan berat. Ia menopang kepalanya sambil fokus menyetir.

Tetiba dia menyunggingkan senyumnya mengingat sahabatnya yang telah menikah seminggu yang lal. Dia menghadiri acara resepsi pernikahan Irwan dan Bela di Garut bersama kedua orang tuanya. Dikara merasa lega akhirnya mereka menikah juga. Dia juga teringat ucapannya sebelum meninggalkan resepsi.

"Titip Bela ya, Wan. Dia sudah kuanggap sebagai adikku sendiri," kata Dikara pada Irwan agar menjaga adik almarhum Ammar dengan baik.

"Baik Dika. Aku akan jaga dan setia pada Bela," jawabnya dengan serius.

Dikara merasa lega dan ikut senang melihat kebahagiaan mereka.

Tidak lama kemudian tujuan Dikara pun sudah sampai. Seraya menepikan mobilnya di area parkir. Seraya melepaskan seatbelt lalu keluar dari mobilnya.

Dikara masuk rumah nyaris tanpa suara. Lampu di dalam rumahnya gelap. Seketika terang benderang menampilkan beberapa orang berwajah ceria menyanyikan lagu ulang tahun buat Dikara.

Selamat ulang tahun Papa Dikara

Selamat panjang umur kita kan doakan

Selamat sejahtera sehat sentosa

Selamat panjang umur dan bahagia

Kapan nikahnya....kapan nikahnya...kapan nikahnya

Papa Dikara....

Papa Dikara kapan nikahnya...

Yuna menyanyikan lagu ulang tahun bersama orang tua Dikara. Yuna membawakan bolu ulang tahun dengan wajah ceria.

Dikara hanya menyunggingkan senyumnya, menatap haru. Ternyata Yuna hanyalah adik angkat yang perhatian padanya dengan tulus.

Yuna mendekat berhadapan dengan Dikara sementara papa mamanya berdiri di samping Dikara.

"Selamat ulang tahun Papa Dikara, kakakku yang paling ganteng. Tiup lilinnya lalu berdoa ya!" titah Yuna masih dengan senyumannya.

Dikara meniup lilinnya dengan pelan. Sebenarnya ia tidak ingin ulang tahunnya dirayakan seperti ini. Dia merasa umur hidup di dunia terpangkas oleh waktu.

Dikara berdoa dalam hati tidak hanya untuk dirinya namun untuk orang-orang terdekatnya. Terutama untuk Shaka yang berada jauh di sana.

"Terima kasih Yuna sudah merencanakan ini semua. Padahal tidak perlu seperti ini. Aku merasa semakin tua saja," ujar Dikara terharu.

"Umur boleh tua tapi semangat dan penampilan masih terlihat lebih muda dari usiamu, kak."

Yuna merasa bangga memiliki kakak angkat yang super baik dan potensial. Kesuksesannya di bidang kedokteran memberikan pengaruh positip pada perkembangan rumah sakit miliknya.

"Terima kasih Ma, Pa."

Dikara memeluk kedua orang tuanya secara bergantian.

"Cepat dapat jodoh ya sayang!" ucap Mama Nindi.

"Sukses selalu Sayang!" ucap Papa Fahmi.

"Aku punya kejutan spesial buat kakak."

Yuna meletakkan bolu ulang tahunnya ke atas meja.

"Apaan? Bukankah dengan adanya acara ini merupakan kejutan darimu?"

"Ini sih tidak seberapa. Ada yang akan membuatmu terkejut malam ini," ujar Yuna cukup meyakinkan.

"Oh ya? Apaan sih Ma, Pa?" tanya Dikara ingin tahu, penasaran.

Kedua orang tua Dikara hanya mengangkat bahunya.

"Kayaknya anak Mama harus tutup mata deh!" titah Mama Nindi.

"Hadeuuuh pake harus tutup mata segala. Iya deh iya aku tutup nih ya!"

Dikara menutup kedua matanya berharap kejutan yang diberikan Yuna merupakan suatu kebahagiaan dalam hidupnya.

"Siap-siap. Dalam hitungan ketiga, kakak harus membuka mata ya! Inilah kado terindah buat kak Dikara, satu...dua...ti....ga...buka!"

Dikara membuka matanya secara perlahan.

Deg!

1
Mam D3V ™©🍼🍼
Sombong banget kamu Risa

Kaga tau aturan adik nya Juan ini
Mam D3V ™©🍼🍼
Segera lamar Yuna ya Arya

Yuna pantas untuk menjadi istri mu

Buruan nikahin Yuna
Anonymous
Juan egois, naya bodoh bikin marah
Mam D3V ™©🍼🍼
Ciyeewe Arya suka ya sama Yuna adik angkat Dikara

Semoga cocok ya


Aamiin
Anonymous
setuju dengan pendapat Dika
Mam D3V ™©🍼🍼
Siapa ya lelaki tegap yang menghampiri Shaka


Duh penasaran deh
Mam D3V ™©🍼🍼
Yang Arya lihat adalah Shaka yang hilang wkwkwkkw

Rupanya Arya ini kakak sepupunya Elana dan Amara toh wkkaka
Mam D3V ™©🍼🍼
Woi Amara sembarangan aja ya manggil Shaka anak tuyul wkwkkw

Kalo Shaka tuyul si Amara mbak Kunti wkakka

Kaga mungkin loh seorang Dikara malah jualan nasi goreng

Kebetulan aja itu nasi goreng nya mirip buatan Dikara
Mam D3V ™©🍼🍼
Diihhh Amara malah ganjen ya kamu

Ididh cowoknya Amara banyak banget wkwkkwkw


Kamu mau nikah sama Abang nasi goreng ya Amara hahhaha gokil deh
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Pembaca benar" merasakan berbagai emosi saat membacanya,cerita yg bagus 👍👍👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Mau melamarmu kan udah ada ijin dari kakakmu 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
wow 🥰
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
nah setuju 🤭🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
sa ae nih 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Strategi marketingnya keren nih 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Harap maklum ya Tono 🤣🤣
Wanita Aries
Ingin ngomong lamaran ke amara lhooo si santan kara 😁
🍌 ᷢ ͩ Murni 𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅
mampus kamu Naya, suamimu bakal mengusir anakmu itu dengan pembantu
🍌 ᷢ ͩ Murni 𝐀⃝🥀ᴳᴿ🐅
hmmmm dasar Naya bodoh udah punya suami yang menyayangi anaknya eehhhh malah mencari suami baru yang justru tidak pernah menganggap anaknya ada🤔🙉😡
Mam D3V ™©🍼🍼
Kayaknya El cocok deh jadi mama nya Shaka di banding Naya Wkwkwkkw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!