Karna obsesinya pada seorang pria tampan, Kimmy nekad menjebak pria itu untuk menjadi suaminya, sampai sang pria tidak memiliki pilihan untuk melarikan diri.
Sipatnya yang bar-bar, ceroboh, dan semaunya, membuatnya merasa terperangkap dengan jebakannya sendiri, ia merasa terpenjara di tempat suci bernama pondok pesantren.
Tempat itu tak lantas langsung merubah diri Kimmy dengan cepat, berbagai tingkah ajaibnya selalu mewarnai orang-orang sekitarnya.
Lantas bagai mana dengan kisah cintanya bersama pria tampan?, yang merupakan seorang anak dari pemilik pondok pesantren. Semua orang memanggilnya Gus Ridwan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indahnya halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mobil baru
"Cie mantan perawan."
"Baru datang bukannya ngusam salam malah ngeledekin orang."
"Assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam.."
"Dek, sebentar lagi bakalan ada orang yang pasang AC, lebih baik kita nunggu di luar."
"Kaubeneran mau pasang AC Gus?"
"Tentu saja, karna aku pikir mulai sekarang pasti kita akan membutuhkannya." Ridwan menyeringai.
Kimmy sangat mengerti dengan ucapan suaminya, ia memang mantan gadis yang mesum.
"Dek, nanti malam lagi ya?" Ridwan memeluk istrinya dari belakang.
"Kemarin-kemarin aja sok jual mahal, tapi sekarang berubah jadi pria mesum. "
"Mesum sama istri sendiri di perbolehkan."
"Ayo keluar!."
.
"Ada tamu rupanya, Tante." Ridwan melamami orang yang merupakan tamu itu.
"Tante kemari dengan siapa?"
"Dengan sepupumu sayang. "
"Lalu dimana dia? Sedang mengambil koper. Tante ingin Anak itu belajar ilmu agama lebih dalam lagi di sini, ia terbawa pergaulan jadi Tante seperti gagal membesarkannya."
"Biarkan dia belajar di sini. Oh iya, Kenalkan, Tante ini istri Ridwan." Ridwan memegang tangan istrinya dan memperkenalkannya pada adik dari Ayahnya.
Tanpa diduga Tatennya justru memeluk istrinya.
"Ini Kimmy kan? beneran Kimmy?"
"Iya Tante ini Kimmy."
"Ya Allah kamu semakin cantik saja."
"Tante juga tetap cantik sangat awet muda sama seperti dua tahun lalu." Kimmy memuji tulus.
"Kalian sudah saling kenal?"
"Tentu saja Kimmy ini dulu ke.. "
Belum sempat selesai Tante Aminah berbicara anaknya sudah datang.
"Selamat sore..."
Pria tinggi nan rupawan itu menjatuhkan kopernya dengan pandangan yang menelisik seakan melucuti tubuh Kimmy.
"Kimmy." Gunam pria itu nyaris tak terdengar.
"Malik jaga pandanganmu dari istri sepupumu." Risma merasa pandangan Sepupunya seperti seekor predator terhadap mangsanya.
Kimmy membuang pandang, masih teringat cara pria itu memutuskannya demi gadis baru. Sungguh Kimmy tak akan lupa dengan cinta pertama yang mencampakannya.
"Kimmy, Kau." Suara Pria itu tercekat di krongkongannya.
Nama Pria itu, El Malik. Pria itu terus melangkahkan kakinya mendekati mantan kekasihnya yang dulu pernah berpura-pura khianat.
"Berhenti El, janngan mendekat aku sudah menikah."
"Jangan membohongiku, aku tau kau sakit hati padaku tak apa kau mau membenciku, maafkan aku karna di masa lalu aku sempat menancapkan duri tajam dan tak akan lekang oleh ingatan."
"Aku tidak membohongimu aku sudah menikah dengan Ridwan."
"Tidak Kimmy, aku tau kau hanya bermain-main dengan Ridwan sudahi permainannya, mari menikah denganku, bukannya kau selalu meminta untuk ku nikahi, ayo kita menikah, sekarang aku sudah layak untukmu Jason dan Sami pasti merestui kita."
"Maaf El, aku sudah menikah aku tidak bergurau sama sekali."
Ridwan masih bingung dengan keadaan, apa yang terjadi? mengapa mereka baru bertemu sudah berdebat seperti itu.
"Di masa lalu aku tidak pernah berkhianat padamu Kimmy, aku hanya mengikuti apa yang kedua kakakmu inginkan, Jason dan Samy takut aku tidak bisa membahagiakanmu karna aku hanya seorang Hacker, tapi sekarang aku memiliki usahaku sendiri. Meryeka mengancamku jika tidak segera mengakhiri hubungan denganmu dia akan mengirimmu keluar negri, aku tidak ingin itu terjadi."
"Tidak El, jangan mengangarang cerita seperti ini, antara kau dan aku sudah tidak ada lagi hubungan apapun."
"Tidak, Tidak Kimmy jangan seperti ini ku mohon." Malik mendekati mantan kekasihnya dan ingin meraihnya untuk ia peluk, tapi tiba-tiba sebuah tubuh kekar membalut badan mungil itu.
"Hentikan Malik, apapun yang terjadi antara kau dan istriku itu hanya masalalu, dan aku harap kalian bisa melupakannya. "
"Mas Ridwan kenapa bisa kau menikahi Kimmy?, bukankan tunanganmu bernama Ayudia."
"Ya, mantan tunanganku bernama Ayudia tapi istriku adalah Kimmy, dan tidak ada rekayasa di sini."
"Aku akan tinggal di sini, aku mau menuruti kemauan ibu untuk belajar mendalami agama." Saat mengatakan itu mata El tidak pernah lepas dari Kimmy.
.
Meskipun Ridwan tidak menyukai cara Malik menatap istrinya tapi ia tidak bisa berbuat apapun selain membatasi sebisanya pertemuan Kimmy dengan Malik, bukan karna ia tidak mempercayai istrinya hanya saja ia takut jika istrinya akan tergoda oleh Malik, Malik itu masih muda jika di bandingkan dengan dirinya.
Malik juga menjadi santri baru yang di gandrungi para santri di sana. Parasnya yang tampan mampu membuat hati para gadis bergetar, tidak hanya para santri wati saja bahkan beberapa pengajar wanitapun turut menyukai pria tampan itu, banyak dari santri wati di hukum karna keberadaan Malik yang merubah santri wati untuk lebih berani menujukan perasaannya. Beberapa diantara mereka kedapapatan mengunjungi asrama pria hanya untuk melihat sosok malik, jika para penggemar Malik terang-terangan dalam mengungkapkan rasa sukanya berbeda dengan santri-santri pria yang hanya dapat mengagumi Kimmy dalam diam, mereka tidak berani menyaingi pesona Gus tampan yang selalu jadi pusat perhatian.
Dari beberapa hari yang lalu Kimmy sudah masuk kuliah, dia benar-benar mengambil jurusan hukum. Kimmy membagi waktunya dengan sangat baik.
Untuk beberapa tahun kedepan Kimmy berencana untuk menunda memiliki anak setidaknya sampai ia lulus kuliah, jika di hitung paling sekitar dua tahunan lagi. Kimmy rutin mengkonsumsi pil kontrasepsi penunda kehamilan, meskipun suaminya melarang tapi Kimmy tetap melakukannya diam-diam lagi pula yang akan hamil dan melahirkan dirinya bukan pria itu, jika nanti ia ketahuan itu urusan belakangan.
"Kau sedang apa, Dek?"
"Aku sedang menungu sesuatu Gus."
"Menunggu apa?"
"Mobil, katanya datang hari ini, tapi udah dari satu jam yang lalu aku menunggu belum datang juga."
"Mobil apa, Dek? aku membeli mobil baru Gus, aku kasihan padamu jika kamu harus mengantarku terus, padahal kauhanya ke Universitas itu hanya tiga hari dalam seminggu, makanya aku beli mobil saja."
"Ini lihat, Gus bagus kan? aku mengambil yang warna merah, sebenarnya ada juga warna hitam tapi aku lebih suka warna merah di kota ini hanya ada dua unit mobil ini. keluaran terbaru di tahun ini." Penjelasan Kimmy sangat rinci seperti seorang seles saja, dari kekuatan dan kecepatan serta keunggulan-keunggulan lain mobil yang di belinya.
Ridwan merasa tidak di hargai, istrinya itu selalu bertindak semaunya saja, ketika ada semua hal yang dirasa Kimmy bisa melakukannya sendiri Kimmy selalu memutuskan sendiri tanpa berbicara dulu pada suaminya.
"Kenpa kau selalu bertingkah semaumu sih, Dek? Kenapa tidak bilang dulu padaku? Aku tau mobil mewah itu sangat mahal." Sewotnya.
Kimmy tersinggung dengan ucapan suaminya apa karna ia menggunakan duit sang suami makanya pria itu begitu sewot?, biasanya juga Kimmy menggunakan uang yang ia punya untuk membeli barang kesukaannya, tapi ia lupa yang ia gunakan kali ini adalah pemberian suaminya, dan sialnya saldo pribadinya di rekening kurang separuhnya untuk mengganti uang suaminya yang ia gunakan untuk membeli mobil.
'Kak, Tolong kirim uang ke rekeningku sembilan ratus juta aku perlu hari ini juga'Itulah pesan yang ia tulis untuk kakakku.
Aku pikir si Agus memberiku uang banyak untuk aku pergunakan ternyata hanya untuk pamer padaku saja.
Ridwan memberikan dirinya dua kartu Atm yang isinya tidak main main banyaknya.
"Dasar suami pelit" Gerutunya pelan.
"Apa memang hobimu membeli barang-barang mewah tidak bermanfaan seperti ini? kau tau itu tidak baik, Dek? Itu juga pemborosan dan pemborosan itu temannya setan. " Penyakit kesal Ridwan kembali, nada jengkel tak dapat ia sembunyikan.
"Ya, itu memang hobiku, aku memang boros. Kau tenang saja hari ini juga aku akan mengganti uangmu yang ku pakai. Kau tidak akan jatuh miskin saat uangmu kupinjam sehari." Ucapan sarkas itu hanya di tanggapi kernyitan bingung suaminya.
Ridwan belum sempat berbicara kembali Kimmy sudah meninggalkannya seorang diri.
Sepertinya mobil itu sudah datang diantar langsung oleh perusahaannya.
Kimmy langsung menandatangani surat-suratnya. Banyak orang yang berkumpul di sana beberapa santri bahkan mencibir tidak suka.
"Aku berangkat kuliah dulu, Assalamualaikum." meskipun Kimmy masih kesal pada suaminya dengan nada kesal dan tanpa mencium tangan suaminya.
"Hmm. Waalaikumsalam." Ridwan juga masih kesal jadi ia tak ingin berbicara pada istrinya.
Kimmy memasuki mobilnya dan pergi di telan jalanan
.
"Mas Ridwan membiarkan Kimmy menyetir sendiri."
"Biarkan saja dia punya SIM."
"Itu mobil baru mas, bagai mana jika Kimmy tidak bisa mengendarainya. Ya Tuhan. Sini aku minta kunci apapun, motoe atau mobil aku akan menyusulnya."
"Untuk apa?"
"Untuk memastikan keselamatannya."
"Tidak usah. Dia akan baik-baik saja."