NovelToon NovelToon
Radiant Dawn

Radiant Dawn

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Misteri / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: chubby Lion

Sepuluh tahun setelah dunia porak-poranda akibat perang nuklir, para penyintas hidup dalam bayang-bayang kehancuran. Monster hasil mutasi berkeliaran, kelaparan menjadi musuh sehari-hari, dan manusia yang seharusnya saling membantu justru menjadi ancaman paling mematikan.

Di tengah kekacauan itu, sekelompok pejuang mencoba bertahan, menggenggam harapan tipis di dunia yang nyaris mati. Dalam upaya mereka untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi global ini, akankah mereka bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chubby Lion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Radiant Fruit 8

Kembali didalam gua yang gelap, Asdeath menghela nafasnya. "sigh..."

"Mungkin aku tidak bisa menceritakan secara detail dan menyeluruh karena beberapa alasan."

"Tapi aku akan mencoba untuk terbuka."

"Jadi seperti yang kalian ketahui, bahwa buah ini memiliki manfaat yang luar biasa."

"Buah ini dapat menyembuhkan siapapun dari penyakit apapun."

"Selain itu, buah ini dapat meningkatkan kemampuan Radiant yang memakannya, tetapi kekurangannya terletak jelas pada batasan dimana buah ini tidak dapat menghidupkan orang yang telah mati."

"Aku membutuhkan buah ini untuk seseorang, seseorang yang telah kuanggap seperti keluargaku sendiri, aku menganggapnya seperti ayahku sendiri walaupun kami tidak memiliki hubungan darah sama sekali."

"Ia memberiku kehidupan yang baru, aku menganggapnya seperti orang tuaku."

"Ia merawatku, walau kami bukanlah keluarga kandung dan tidak saling mengenal pada awalnya,"gumam Asdeath.

"Ia membawaku dari tempat yang terbuang, ia mengajariku soal hidup, ia mendidikku seperti anaknya sendiri, ia membuatku memiliki kekuatan ini, dan membuatku keluar dari kata terbuang."

"Sedari kecil, aku tidak pernah melihat orang tuaku, hidup tanpa arti, dan berjalan tanpa arah ditengah malam."

"Bahkan ketika dunia ini dipenuhi dengan hal-hal baru, apa yang bisa kulakukan? tanpa kekuatan, aku hanya bisa bersembunyi dibalik karung-karung sampah."

"Ia lah sosok yang memberikan ku harapan, mengeluarkanku dari kesengsaraan."

"Karenanya aku bisa merasakan hidup, ditengah kerusakan yang merajalela."

"Namun, kini dirinya terjatuh dalam kondisi kritis, aku tidak tau kondisi seperti apa yang ia jalani saat ini."

"Aku tidak tau penyakit apa yang ia deritai, tapi satu hal yang ku tau, aku menerima pesan dari rekan-rekan nya."

"Rekannya bilang, ia kini sedang dalam perawatan dan satu-satunya cara untuk membantunya kembali sembuh adalah dengan Radiant Fruit."

"Aku sangat ingin membalas jasanya, dan kurasa ini lah caranya,"ucap Asdeath menatap buah yang tergenggam ditangannya.

"Kurang lebih begitu."

"..."

"Sekali lagi izinkan aku berterima kasih pada kalian, suatu saat nanti aku berjanji, diriku akan membalas jasa kalian yang telah membantuku hari ini, tapi sekarang aku mungkin tidak bisa tinggal disini terlalu lama, setelah istirahat malam ini besok aku mungkin akan segera pergi."

"Aku tidak tau bagaimana kondisinya saat ini, aku harus segera memberikan mereka buah ini dan berharap ia bisa segera sembuh,"ucap Asdeath kembali memasukkan buah tersebut kedalam tasnya.

"Jadi begitu ya, sekarang kami mengerti mengapa dirimu sangat menginginkan buah tersebut, setiap orang pasti memiliki alasannya sendiri,"ucap Kael.

Tak lama setelah mereka mengobrol, klon bayangan Kai memasuki gua sembari membawa beberapa buah ranting kayu yang basah.

"Oh sudah kembali!"

"Kael bantuin dong!"ucap Kai sembari menaruh beberapa batang kayu didekat pintu masuk goa.

Kael mendekat dan menyalurkan energi ledakan dengan tangannya, membuat sebuah ledakan kecil dan memercik api.

CSSS...

Api tersebut tidak tercipta, "kayunya terlalu basah,"ucap Kael.

"Kalau begitu bakar saja sampai kering,"balas Kai dengan tersenyum dan wajah tidak bersalah.

BUK!!!

Lira mendaratkan sebuah pukulan ke kepala Kai, "Ugghh, apa salahku?"tanya Kai kebingungan.

"Pikirkan saja sendiri,"balas Lira kesal.

Setelah beberapa percobaan api akhirnya menyala, dan sebuah api unggun sederhana tercipta.

Hujan diluar mulai mereda dan hanya tersisa rintik-rintik kecil saja.

Asdeath tersenyum, "aku akan segera kembali,"gumam Asdeath dalam hati.

"Btw tangan kananmu baik-baik saja Kael?"tanya Lira.

"Ini?"tanya Kael mengangkat tangan kanannya yang perlahan masih menunjukkan pendarahan.

"Itu masih berdarah, tidak bisakah kita menghentikan pendarahannya?"tanya Kai menatap tangan Kael yang berdarah.

Asdeath merobek bajunya secara spontan, "aku tidak dapat membantu banyak tapi balut tanganmu dengan kain seharusnya itu bisa meredakannya."

"Terima kasih,"ucap Kael mengambil kain tersebut dan menaruhnya sejenak, ia justru menempelkan tangannya pada luka tersebut.

"Apa yang kau suka lakukan?"tanya Kai.

Kael memejamkan matanya, sebuah percikan ledakan kecil seperti percikan api muncul di luka tersebut dan setelahnya Kael segera membalut luka tersebut.

"??"

"Apa yang kau lakukan? meledakkan dan membakar tanganmu sendiri?"teriak Kai dengan terkejut.

"Itu salah satu teknik medis, menggunakan percikan panas untuk menghilangkan infeksi bakteri yang mungkin dapat menyebar, panas itu bisa menghilangkan bakteri dilukanya,"jawab Asdeath.

Kael sedikit terkejut, "Oh kamu mengetahuinya?"

"Kebetulan seseorang yang kuanggap seperti ayah, atau orang yang memberikanku kehidupan kedua adalah seorang dokter, aku mempelajari beberapa hal darinya,"ucap Asdeath.

"Ngomong-ngomong bukankah kita punya ramuan penyembuhan yang tersisa dan belum kita gunakan?"tanya Lira.

"Um....aku telah menggunakannya satu"ucap Kai tersenyum.

"Oh, aku masih menyimpannya,"jawab Kael.

Lira juga mengeluarkan ramuan penyembuhan tersebut bersama dengan Kael, Kael melemparkannya pada Asdeath.

"Untukmu saja, kondisimu terluka lebih parah. "

Lira melemparkan ramuan penyembuhnya pada Kael dan Kael menangkapnya, "Kalian berdua yang meminumnya, aku dan Kai tidak menerima luka signifikan,"lanjut Lira.

"Terima kasih,"ucap Kael dan Asdeath, mereka meminum ramuan penyembuhannya dan merasa kondisi tubuhnya sedikit telah menjadi lebih baik.

Malam itu mereka memutuskan untuk tinggal sejenak didalam goa tersebut, hingga matahari terbit kembali.

Tak terasa beberapa jam telah berlalu, Lira tertidur dan begitu juga dengan Kai.

Kael duduk diujung goa dan bersandar tetapi belum tertidur, "..."

Kael menatap tangan kanannya yang menerima luka gores dan masih terlihat kemerahan.

Pendarahan pada tangannya sudah berhenti, "Bagaimana aku tau akan hal ini? kurasa aku tidak mempelajari ilmu ini saat masih dibangku sekolah menengah atas?"pikir Kael kebingungan.

Kael menatap kearah api unggun yang mulai meredup dan menemukan Asdeath belum tertidur, Asdeath sedang menatap pada hutan diluar goa dan duduk didepan api unggun tersebut.

Kael berdiri dan perlahan melangkah mendekat kearahnya, berusaha tidak membangunkan Kai maupun Lira.

"Asdeath,"ucap Kael pelan menjaga suaranya.

Asdeath menatap Kael sejenak, "Terima kasih sekali lagi, tanpamu dan teman-temanmu aku mungkin tidak akan selamat hari ini."

Kael duduk disebelah Asdeath dan menatap keluar, kearah langit.

Bulan menyinari gelapnya malam dan menyoroti mereka berdua diantara api unggun.

"Apa yang dirimu pikirkan ditengah malam begini?"tanya Kael.

"Sighh..."Asdeath menghela nafas dan menatap kearah api unggun tersebut.

"Tidak banyak, hanya mengenang kembali kenangan, merenung kembali soal kehidupan, dan berpikir bagaimana aku harus membalas jasa orang-orang yang berharga dalam hidupku."

"Ngomong-ngomong, aku ingin bertanya padamu Kael."

"Apa?"jawab Kael.

"Bagaimana pendapatmu tentang dunia ini?"tanya Asdeath kepada Kael secara tiba-tiba.

"..." Kael terdiam sejenak dan menggosok area belakang kepalanya sejenak dan menatap kearah langit.

"Sigh..."ia juga menghela nafas.

"Entahlah, ini terasa aneh,"gumam Kael, entah perasaan apa yang muncul dihatinya, tetapi ada suatu perasaan aneh yang muncul.

"Tapi, untuk saat ini jujur saja hidup ini tidak buruk,"gumam Kael.

"Maksudku, aku tau ini terlihat semakin kacau dan berantakan."

"Tetapi di dunia yang baru ini kita lebih bebas untuk mengekspresikan diri kan, dunia seperti ini tidak buruk juga,"jawab Kael.

"Tentunya aku yakin, banyak yang tidak setuju dengan pendapatku ini, tentu banyak orang yang berpikir hidup saat ini adalah penderitaan yang lebih buruk."

"Tapi bukankah yang bisa kita lakukan sekarang hanyalah menerima keadaan dan beradaptasi?".

"Begitu ya..."gumam Asdeath.

"Namun jika ada sebuah harapan untuk manusia dapat kembali seperti semula, bagaimana pendapatmu tentang itu?"tanya Asdeath.

"Tergantung situasinya Asdeath, jika yang kembali hanyalah manusia bukankah itu hanya menambah penderitaan?"tanya Kael.

"Terkecuali semuanya benar-benar kembali seperti semula, itu adalah perkembangan yang bagus."

"..." Asdeath berusaha mengingat kembali momen-momen ketika ia berbicara dengan orang yang menyelamatkannya.

"Dirinya pernah bilang, dunia saat ini benar-benar kacau, ia juga berharap dunia ini dapat kembali seperti semula."

"Karena satu dan dua alasan ia sangat membenci dunia ini dan berharap bisa kembali hidup dengan tenang selayaknya seorang manusia biasa."

"Ia berharap semuanya akan kembali seperti semula."

"Walaupun aku mengikutinya, aku memiliki pandangan yang berbeda, mungkin aku terdengar egois, namun aku sempat merenungkannya, jika dunia ini tidak pernah berantakan seperti ini, apakah aku akan bisa merasakan kehidupan yang baru ini?"ucap Asdeath.

"..."

"Apakah aku egois?"tanya Asdeath.

Kael menggelengkan kepalanya, "Bahkan dirinya pasti punya alasan kuat mengapa ia memilih berharap hidup ini kembali seperti semula, sama seperti dirimu memiliki alasan kuat mengapa dirimu bersyukur akan dunia yang baru."

"Namun sebuah pendapat yang berbeda bukan berarti sesuatu seperti kalian akan menjadi musuh kan?"gumam Kael.

"Kita memang hidup didalam perbedaan, apapun yang terjadi hargai saja pendapat nya, dan terima keadaannya,"jawab Kael.

Asdeath menatap kearah api unggun, "bagaimana jika ia berniat untuk menciptakan obat yang dapat mengembalikan dunia pada keadaan semulanya? namun aku memiliki pendapat yang menentang?"tanya Asdeath.

"Kalau begitu ikutilah kata hatimu, pikirkanlah yang mana yang benar menurutmu, jika menurutmu ia salah karena berusaha membuat dunia ini kembali, maka jelaskanlah padanya dimana letak salahnya dan biarkan ia melihat dari perspektif mu,"

"Namun jika dirimu merasa ia benar dan ingin membantunya, maka bantulah ia hingga ia berhasil meraih apa yang ia inginkan,"jawab Kael.

"Terkadang, berpikir terlalu jauh tidak akan membantu kita dan hanya akan menyesatkan pikiran kita, ikuti saja apa yang hatimu katakan."

Asdeath menatap langit dan bulan,ia menghela nafas dan mengangguk, "Aku mengerti maksudmu, terima kasih atas sarannya."

Kael tersenyum tipis, "ya, selagi ada harapan mungkin tidak ada salahnya untuk teruslah berharap dan berjuang,"ucap Kael sembari berdiri, "nikmatilah malammu Asdeath, aku akan kembali tidur."

"Baiklah selamat malam,"balas Asdeath.

"..." Kael berjalan pergi dari api unggun dan duduk diujung gua, berusaha tidur bersama yang lain disana.

Asdeath kembali menatap api unggun, "kuharap apa yang kau dan aku akan lakukan adalah sebuah pilihan yang benar."

"dan kuharap kau akan berhasil, dokter."

Asdeath beranjak pergi dari api unggun dan menuju ke tepi goa, ia juga mulai tidur seperti yang lainnya.

1
Bung(A)nime
Lira sih, maap Kai awowkwk
Bung(A)nime
Hmmm Lira berubah jadi ular kah? Namanya kek ular🤔
Bung(A)nime
Cie ciee, mau kencan kah? wkwkwk;vv
Bung(A)nime
Njay Kai Traveloka dan Kael Abrakadabra
Bung(A)nime
Ternyata, itu bukanlah suara perut. Melainkan suara ayam yang bersemayam di dalam dirinya
Bung(A)nime: Btw, kekuatan ayam jago confirmed?👀🙏
Bung(A)nime: Wkwkwk sans
total 3 replies
Bung(A)nime
Sudah sangat meningkat ya bro
Ara Sinaga
cerita sekeren ini bisa-bisanya gak ada yang komen ಠ⁠_⁠ʖ⁠ಠ
Ara Sinaga
ke masa depan ya?
OvO: Apakah iya? 🤣
semuanya akan masuk akal di episode episode kedepannya, apakah dia kemasa depan / bagaimana
total 1 replies
Ara Sinaga
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ aku harap itu gak akan seperti boruto.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!