NovelToon NovelToon
AQILA

AQILA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Pelakor / Iblis / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yuniar Febriyanti

Semenjak kematian 'DIA' Aqila makin brutal dan makin bringas. Ia tak segan-segan untuk membunuh mereka yang sudah mengusik ketenangannya. Dia tak akan pernah menyerah dan berhenti untuk mencari seseorang yang sudah membunuh 'DIA.

"Darah dibalas dengan darah."

"nyawa dibalas dengan nyawa."

"penghianat tetaplah penghianat, mereka hanya sampah masyarakat yang hanya bisa membuat meresahkan. Jika hidupnya tak guna kenapa tidak mati saja?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32

"Di luar ada musuh bebuyutan anda, dia membuat kekacauan di luar," ucap tangan kanan Black Diamond.

"Dia menghancurkan apa?" tanya Opa Dave kepada bawahannya itu.

"Menghancurkan mobil-mobil Tuan, mereka menembakan pistol ke arah bangunan ini. Tapi sayang peluru itu tidak tembus untuk masuk ke dalam bangunan ini," jawab Dia.

"Baik lah, kalian lawan saja mereka. Aku akan menyusul ke sana, oh ya ada berapa orang yang menyerang Gedung ini?" tanya Opa Dave.

"Mereka ada 200.000 ribu orang, dan anggota kita hanya ada 150.000 ribu orang," jelas anggota Opa Dave.

"Opa bagaimana jika gangster ku ikut andil dalam hal ini?" tanya Aqila kepada Opa Dave.

Ia merasa heran dengan mafia yang menyerang pernikahan Mommy dan Daddy barunya itu. Tapi dia juga akan menepiskan semua pikiran itu, fokusnya sekarang ialah untuk menjaga keselamatannya sang Mommy dan anggota keluarga yang lainnya.

"Iya Opa, geng Tiger pun bisa ikut andil dalam pertempuran ini," ucap Gibran.

"Tidak perlu, ini urusan Opa dengan musuh bebuyutan Opa. Dan juga kalian semua masih pelajar, masa depan kalian panjang kalo kalian metong gimana? Oppa gak bisa buat ngembaliin lagi nyawa kalian,," jelas Opa Dave dengan tegasnya dan juga ada unsur-unsur mengejeknya.

Tapi Aqila dan Gibran tidak menanggapi ucapan Opa Dave yang terakhir, karena orang waras ngalah.

"Tapi kita ingin membantu mu Opa," ucap Aqila dan Gibran berserta dengan yang lainnya.

"Jika kalian ingin membantu, kalian suruh saja para anggota kalian untuk mengaman 'kan tempat ini. Opa yakin pasti akan ada penghianat di tempat ini karena kita jangan terlalu percaya dengan orang lain. Meskipun orang itu sudah kenal dekat dengan kita," ucap Opa Dave dan yang lainnya pun menganggukan kepalanya.

"Kau mau ikut sayang?" tanya Opa Dave kepada Oma Angel, sang istri.

"Tentu saja sayang, mana mungkin sang ratu kegelapan tidak ikut sedangkan sang raja sedang bertempur untuk menghabisi para hama tidak berguna itu," jelas Oma Angel.

"Ya sudah kita bersiap dan kita pergi ke depan," ucap Opa Dave dan diangguki oleh Oma Angel.

Kemudian Opa Dave, Oma Angel, dan beberapa ikut serta pergi keluar untuk membantu.

Aqila pun mengambil ponsel yang ada di tas kecilnya dan dia pun menelpon seseorang.

"Hallo Tristan kalian di mana?" tanya Aqila to the point.

"Kita ada di rooftop gedung pernikahan Mommy Siska, kita lagi memantau pergerakan musuh," jawab Tristan di sebrang sana.

"Gua minta di antara kalian berempat buat turun ke bawah membantu orang-orang yang ada di sini," tegas Aqila.

Jika kalian bertanya-tanya kenapa Aqila bilang hanya ada berempat bukan berlima? masih ingat dengan Satya anggota inti gangster Reed Moon yang berkhianat? Jika kalian lupa itu ada di part sebelum-sebelumnya. Seperti apa yang ada di kamus Aqila dan peraturan Red Moon yang namanya pengkhianat ya tetap pengkhianat entah itu orang penting, orang terdekat. Yang namanya pengkhianat itu harus dihancurkan.

Back ke topik

"Oke, Gua yang bakalan mengawasi musuh di atas sini. Dan mereka bertiga yang bakalan turun," ucap Tristan.

"Oke," ucap Aqila dan dia pun mematikan panggilannya.

"GUA HARAP KALIAN JANGAN PANIK DAN JANGAN ADA YANG KEMANA-MANA," teriak Aqila dengan lantangnya dan tegas.

"Mom, Dad, dan semuanya. Aku bakalan pergi ke depan, aku yakin si para bitch pasti datang," ucap Aqila yang hendak pergi tapi ditahan oleh Gibran.

"Kamu jangan ke sana Qil, bahaya," ucap Gibran mencekal tangan Aqila.

"Lo tau kan siapa gua? mau itu bahaya atau pun bahaya yang bisa mempertaruhkan nyawa gua, yang namanya dunia mafia atau pun dunia pergengsteran gua harus ikut!" tegas Aqila dan menghempaskan tanggan Gibran dengan kasarnya.

"Aqila_" ucap Gibran tapi terpotong oleh ucapan Aqila.

"Jangan larang-larang gua!" bentak Aqila kepada Gibran.

"GUA SUAMI LO AQILA LO HARUS TURUTI SEMUA PERINTAH GUA," bentak Gibran membuat Aqila memandang sinis ke arah Aqila.

"GIBRAN TURUN 'KAN NADA BICARA KAMU," teriak Mommy Siska dari arah pelaminan dan Mommy pun turun dari pelaminan diikuti oleh suaminya yang sedang menggendong Alina.

"Jangan salahin aku Mom," ucap Gibran membela dirinya.

"Terus maksud lo yang salah gua?" tanya Aqila kepada Gibran.

"Iya yang salah lo, gak nurut sama suami sendiri," ucap Gibran.

"Oh ya udah lo talak gua aja, asal lo tau gua paling gak suka dibentak mau pun dikekang," sinis Aqila dan dia melangkah kan kakinya dengan mata merah yang penuh dengan emosi.

Ia masih emosi di mana Monica mendorong dia di jurang, dan itu masih membekas diingatan Aqila dan jangan lupakan kejadian tentang Rimba. Ingat kan kembali bahwa dia harus membunuh Monica dan para anak anjingnya ah tidak, membunuh secara langsung tidak seru jadi lebih baik main-main dulu bukan?

"OKE GUA GIBRAN ADIGUNA BAKAL TALAK LO," teriak Gibran yang sudah tersulut emosi karena ia menganggap bahwa Aqila tidak menghargai dia sebagai suaminya.

"Oke kalo itu keputusan kamu, satu minggu atau satu bulan lagi surat dari pengadilan agama akan datang kepada mu," ucap Mommy Siska datar kepada Gibran, dan Mommy Siska pun pergi meninggalkan mereka dan menyusul Aqila ke depan untuk membantu.

"Saya harap kamu menyesal karena telah memutuskan itu," ucap Daddy David datar.

"Kiara, Daddy nitip Alina dulu," ucap Daddy David kepada Kiara.

"Iya Dad," ucap Kiara dan Daddy David pun menyerahkan gendongannya kepada Kiara.

Setelah itu Daddy David pun pergi meninggalkan mereka semua dan mengikuti Mommy Siska dan Aqila ke depan untuk membasmi para hama.

Setelah kepergian Daddy David, Alea pun bertanya kepada Gibran.

"Lo ngapain ngambil keputusan kaya gitu?" tanya Alea.

"Gua udah gak kuat sama tingkah dia yang seenaknya," ucap Gibran.

"Seenaknya gimana maksud lo?" tanya Arga yang emang agak gedeg dengan keputusan Gibran.

"Ya dia gak pernah dengerin ucapan gua, contohnya aja tadi," jawab Gibran.

"Lo gak amnesia 'kan?" tanya Wilona.

"Enggak," jawab Gibran.

"Kalo lo emang gak amnesia atau hilang ingatan lo harusnya paham gimana sikap dan sifat Aqila, lo itu suaminya dan juga Aqila juga merupakan leader dari gangster dan Aqila juga tau tugas dari sebuah leader yaitu melindungi para anggotanya dan semua orang," ucap Wilona panjang kali lebar.

Wilona sekarang merasa bahwa pernikahan Gibran dan Aqila itu sepertinya tidak akan lama? contohnya saja seperti sekarang umur pernikahan baru seumur jagung sudah bertengkar karena masalah sepele.

"Tapi bisa lah dia nurutin apa kata gua, gua ini suaminya," jelas Gibran.

"Lo emang suaminya yang baru beberapa bulan, tapi Aqila sebagai leader itu udah lama. Lo tau sendiri 'kan bagaimana solidaritas Aqila?" tanya Jesika dan Gibran pun menganggukan kepalanya.

"Asal lo tau, Aqila paling gak suka dilarang-larang dan diperintah," ucap Kiara mengingatkan kembali.

"Arrghh sial, gagal 'kan rencananya," batin seseorang...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!