Seri kedua Kau Curi Suamiku, Kucuri Suamimu. (Hans-Niken)
(Cerita Dewa & Fitri)
Masih ada secuil tentang Hans-Niken, ya? Juga Ratu anak kedua Hans.
Pernikahan yang tak diharapkan itu terjadi, karena sebuah kecelakaan kecil yang membuat warga di kampung Fitri salah mengartikan. Hingga membuat Fitri dan Dewa dipaksa menikah karena dituduh melakukan tindak asusila di sebuah pekarangan dekat rumah Fitri.
Fitri berusaha mati-matian supaya Dewa, suaminya bisa mencintainya. Namun sayangnya cinta Dewa sudah habis untuk Niken, yang tak lain istri dari Papanya. Dewa mengalah untuk kebahagiaan Papanya dan adik-adiknya, tapi bukan berarti dia berhenti mencintai Niken. Bagi Dewa, cinta tak harus memiliki, dan dia siap mencintai Niken sampai mati.
Sayangnya Fitri terus berusaha membuat Dewa jatuh cintai padanya, meski Dewa acuh, Fitri tidak peduli.
"Aku bisa membuatmu jatuh cinta padaku, Tuan!"
"Silakan saja! Cinta tidak bisa dipaksakan, Nona! Camkan itu!"
Apakah Fitri bisa menaklukkan hati Dewa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35 - Bucin Akut
“Papa akan urus semuanya, nanti. Papa tahu siapa keluarga Viona. Kalau dia melakukan tindakan yang melanggar hukum, papa tidak segan-segan melakukan sesuatu. Asal kamu tidak menyakiti Fitri lagi, Papa akan lakukan itu!” ucap Hans.
“Aku tidak akan menyakitinya lagi, Pa. Aku janji. Aku janji di depan Mama dan Papa. Aku berani bersumpah, tidak akan lagi aku menyakiti Fitri,” ucap Dewa dengan sungguh-sungguh.
Ada perasaan lega di hati Niken saat ini, saat dia mendengar penuturan Dewa barusan. Niken juga yakin, kalau Dewa saat ini sedang tidak main-main dengan ucapannya. Begitu pula dengan Hans, dia sangat percaya dengan ucapan Dewa. Yang belum bisa membuat Hans percaya saat ini adalah, pengakuan Dewa yang katanya pernah menikahi Viona. Lantas kenapa Dewa bisa jatuh cinta dengan Niken, kalau dia itu sudah menikah dengan Viona, dan saat mengenal Niken, berati itu awal-awal Dewa ditinggalkan oleh Viona.
“Boleh Papa bicara sama kamu, Dewa?” tanya Hans.
“Bisa, Pa.”
“Kita ke belakang, kita bicara berdua!” pinta Hans.
“Iya, Pa. Aku tinggal dulu ya, Sayang?” ucap Dewa pada Fitri.
“Iya aku sama Mama di sini.”
“Titip Fitri, Ma.” Ucap Dewa.
Niken menganggukkan kepalanya, meski dia percaya Dewa dengan Fitri sudah baik-baik saja, tetap saja Niken masih menjaga jarak, mengurangi interaksi dengan Dewa.
“Mama kabarnya gimana?” tanya Fitri.
“Baik, Fit. Kamu kok jarang ke sini?” jawab Niken.
“Ma, aku kan kerja. Mas Dewa saja pulang sore terus akhir-akhir ini?” ucap Fitri.
“Ke dapur yuk, temani Mbak bikin kue?”
“Mbak lagi? Kamu itu jadi mama mertuaku sekarang, Mbak Niken?”
“Yah lupa, aku merasa masih muda, kenapa udah punya menantu saja? Apalagi menantunya masih saudara. Susah deh?”
“Ditambah kalau menantunya mantan suami ya, Ma?”
“Nah itu, untung Ratu bisa memahami kami, dan mereka sudah memutuskan hubungan mereka. Semalam Ratu bilang begitu. Semoga saja itu benar terjadi, tidak seperti Kakaknya, bilangnya sudah tidak ada rasa, masih saja gangguin Mama? Dan nyakitin kamu?”
“Iya, semoga Ratu dan Om Rey bisa menerima semua ini dengan ikhlas. Aku saja kaget awal dengar dari Dewa, Ma. Kok bisa-bisanya mereka gak mikir begitu?”
“Namanya juga cinta, Fit? Kamu saja disakiti Dewa masih saja bertahan? Tiga tahun loh Fit kamu disakiti Dewa? Ditambah ini ada masalah begini? Ternyata dia pernah menikah dulu? Kalau Mama jadi kamu, Mama sudah tinggal tuh lelaki macam suami kamu!”
“Ya begitulah kalau terebelnggu cinta? Sudah katanya mau bikin kue, yuk daripada nunggu laki-laki lagi curhat?” ucap Fitri.
“Oke, kita ke dapur sekarang!”
Suasana kedua perempuan itu kini makin menghangat, tidak seperti sebelumnya, meski ada Fitri di rumah pun Niken memilih diam di kamar, supaya tidak menyakiti hati siapa pun. Karena Niken menghindari tatapan Dewa yang tidak pernah lepas darinya.
Sedangkan Hans, dia sedang membicarakan soal Viona dengan Dewa. Hans masih belum percaya putranya sudah pernah menikahi seorang perempuan saat dulu. Hans juga menyuruh Tama ke rumahnya, untuk menjelaskan soal Viona, karen Tama yang menjadi saksi pernikahan mereka.
“Kenapa kamu tidak pernah bilang sama Om, Tama?”
“Maaf, Om. Tama tidak mau pusing dengan masalah itu. Tama tidak mau ikut campur lebih dalam, karena Tama pun salah, menyaksikan pernikahan mereka.”
“Delapan tahun kamu sembunyikan sama Papa, Dewa?”
“Pa, tiga tahun saja aku menikah dengan dia. Lima tahunnya aku sudah pisah dengan dia. Kalau belum pisah, mana mungkin aku jatuh cinta sama Istri Papa? Jujur Istri Papa yang membuat aku lupa sosok Viona. Jatuh cinta sama Mama Niken, membuat aku melupakan semuanya tentang Viona. Aku tidak tahu kenapa sampai seperti itu, padahal aku tidak pernah ngapa-ngapain sama Mama Niken. Cintaku pada Mama Niken aku pendam sendiri, itu semua karena Putri dan Ratu yang sangat ingin Mama Niken menjadi Mamanya. Juga karena Papa.”
“Lalu kenapa sama Fitri kamu kejam dan gak mau menerima dia?” tanya Tama.
“Aku bukannya kejam. Aku tidak mau menyentuh dia tanpa rasa cinta, Tam. Itu saja. Tapi, setelah aku melihat dia semakin dekat sama kamu. Aku marah, tidak tahu kenapa bisa semarah itu, sampai aku melakukan hal yang sangat menyakitinya, dan sampai dia ingin pisah denganku kemarin.”
“Kau apakan Fitri?” tanya Hans.
“Memaksanya, memaksa melakukan itu, Pa.”
“Maksudmu?” tanya Hans.
“Kamu memperkosa istrimu?” tanya Tama.
“Ya memaksa, Tam. Masa memperkosa istri?”
“Apa bedanya memaksa sama memerkosa? Sama-sama memaksa dan sakit, Dewa! Bodoh banget jadi orang kamu dari dulu!”
“Sudah mau apa pun itu terserah kamu, Dewa. Sekarang bagaimana urusan sama Viona?” tanya Hans.
“Aku belum tahu, dia belum menghubungiku, dan menemuiku lagi. Tapi aku yakin dia akan mencariku lagi, Pa,” ucap Dewa.
“Aku mohon sama kamu, Tam. Biar Fitri berhenti keja dulu, aku takut kalau Fitri kenapa-napa karena Viona. Kamu tahu Viona kan, Tam?”
“Iya, aku tahu. Makanya aku juga ingin bilang sama kamu, kalau Fitri berhenti kerja dulu untuk sementara,” ucap Tama.
“Sementara kamu bilang? Aku mau selamanya Fitri gak usah kerja, aku tidak mau terjadi apa-apa sama Fitri!”
“Ya sudah terserah kamu, tapi kalau Fitri masih mau kerja?”
“Sudah, Papa hanya minta, kamu jangan sakiti Fitri lagi. Cukup kamu sakiti Fitri, Dewa. Kalau kamu tetap menyakitinya, aku akan percayakan Fitri sama Tama!”
“Papa!”
“Makanya buktikan pada kami, jangan Cuma di bibir saja ucapanmu, Dewa!”
Tidak hanya membahas Viona saja. Mereka juga membahas soal pekerjaan. Hingga Niken ke sana mengantarkan kue dan kopi untuk mereka pun, mereka masih serius membicarakan pekerjaan mereka.
Tak terasa sampai sore mereka berbincang, Dewa pamit ke dalam lebih dulu karena dari tadi dia tidak melihat Fitri, dia hanya melihat Mama Niken saja yang sedang menyirami tanaman di taman belakang, dan merawat bunga-bunga yang Niken tanam di tamannya.
Dewa mencari Fitri ke dalam, dia tidak menemukan di mana istrinya. Di kamar miliknya pun tidak ada. Dewa menelefon Fitri, tapi dia mendengar ponsel Fitri berdering di dalam tasnya.
“Ke mana kamu, Sayang?” ucap Dewa panik.
“Ma ... Mama!” teriak Dewa memanggil mamanya.
“Apa, Dewa?” jawab Niken.
“Fitri ke mana, Ma?” tanya Dewa pada Niken, karena dia tahu dari tadi istrinya bersama Mamanya, tapi Mamanya sudah di taman, istrinya tidak ikut ke taman belakang.
“Loh, tadi itu sama Angkasa, Mega, Putri kok teras depan?” jawab Niken.
“Gak ada, Ma? Gak ada siapa-siapa di teras. Di taman juga gak ada?” ucap Dewa yang makin khawatir.
“Ada apa, Dewa?” tanya Hans yang melihat Dewa sedang bicara serius pada istrinya.
“Itu cari istrinya. Gak tahu ke mana, tadi sama Putri, Angksa, Mega kok di teras?” jawab Niken.
“Paling dia pergi ke depan beli es krim? Kan biasa jam segini pulang TPQ dia nagih es krim sama Putri, Ma?” ucap Hans.
“Oh iya, biasanya mereka begitu, mungkin Fitri ikut?”
“Ih mama kok dibolehin pergi Fitrinya?” ucap Dewa khawatir.
“Memang kenapa? Toh pergi di depan saja kok?”
“Ah mama gak tahu sih!”
Dewa langsung pergi meninggalkan papa dan mamanya untuk menyusul Fitri. Niken mengendikkan bahunya, dengan menatap Hans.
“Kenapa dia, Pa?”
“Biarin saja, lagi bucin akut dia!”
mgkin benar kata dewa klo bisa nekad krn dia bnyk uang
padahal susah dan sgt sulit tp ratu keren
lain crita ma dewa smpe 3 th lho biarin si fitri
dann ohh dewaaaa.. tukann fitri aja segitunya ma kamu masa iya kmu mau nyakitin lagi fitri kan kasihan 😭😭
ayo dewa seleksaikan maslah kmu dgn viona dlu
biar g ada slh paham jd terus terang aja lebih baik dgr dr mulut suami sndri dro pd org lain itu menyakitKan
tp jgn terkecoh ya dewa istrimu itu lho ya cantik kann masa iya baru baikan masa mau cekcok lagi g luci tau wa
katany masih muda penampilan kek nya g kalah deh dr yg lain sukur2sia cuma nyamar aja jd sopir biar g kthuna klo kaya raya
lanjit kk thor
mkin mesra nnti si dewa mlh jd bucin akut nnti sm fitri