Chen Lin, sang mantan agen rahasia, mendapati dirinya terlempar ke dalam komik kiamat zombie yang ia baca. Sialnya, ia kini adalah karakter umpan meriam yang ditakdirkan mati tragis di tangan Protagonis Wanita asli. Lebih rumit lagi, ia membawa serta adik laki-laki yang baru berusia lima tahun, yang merupakan karakter sampingan dalam komik itu.
Sistem yang seharusnya menjadi panduan malah kabur, hanya mewariskan satu hal: Sebuah Bus Tua . Bus itu ternyata adalah "System's Gift" yang bisa diubah menjadi benteng berjalan dan lahan pertanian sub-dimensi hanya dengan mengumpulkan Inti Kristal dari para zombie.
Untuk menghindari kematiannya yang sudah tertulis dan melindungi adiknya, Chen Lin memutuskan untuk mengubah takdir. Berbekal keterampilan bertahan hidup elit dan Bus System yang terus di-upgrade, ia akan meninggalkan jalur pertempuran dan menjadi pedagang makanan paling aman dan paling dicari di tengah kehancuran akhir zaman!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si kecil pemimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Latihan
Chen Lin menatap Wen Tao. "Tentu saja, aku tak bisa hanya memberikan kalian tumpangan gratis. Aku dapat menjamin Bus ini aman dari serangan apa pun, entah itu zombie, binatang, atau tumbuhan mutan. Bahkan roh gentayangan pun tidak bisa masuk"
Wen Tao mencoba peruntungan dengan sanjungan. "Apakah aku juga perlu membayar sewa? Kan aku juga sepupumu?"
Chen Lin tidak langsung menjawab. Dia menoleh pada adiknya.
"Bagaimana menurutmu, Wei Wei?"
Chen Wei berkata dengan serius, "Wei Wei juga bayar."
Chen Lin memandang adiknya dengan pujian, membuat Chen Wei membusungkan dadanya
bangga.
Chen Lin kemudian menoleh kembali pada Wen Tao dan memandangnya seolah berkata 'lihat, adik kandungnya saja bayar'
Wen Tao: ....
Chen Lin langsung berkata dengan tegas, "Oke, sudah diputuskan. Mekanisme sewa Bus ini sangat sederhana: kalian harus bayar sewa harian."
"Tentu saja kalian dapat menikmati semua fasilitas yang ada di sini. Tapi maaf, belum ada kamar mandinya saja. Untuk biaya sewa yang termasuk makan dan minum adalah 10 inti kristal biasa. Kalau untuk biaya tinggal saja itu 5 inti kristal," lanjutnya.
"
Tunggu... 10?! Mahal sekali!" protes Wen Tao.
Ayolah, dia hanya manusia biasa! Di mana dia bisa mendapatkan 10 inti kristal per hari? Tidak, dia hanya perlu membayar 5 inti kristal saja. Tapi itu masih sulit...
Chen Lin menghiraukannnya dan bertanya pada mereka, "Apakah ada pendapat?"
Jin Rang dan Chen Wei menggelengkan kepalanya.
Wen Tao hanya bisa menerimanya dengan pasrah.
Chen Lin mengangguk puas. Bus juga butuh inti kristal untuk update, dan setiap update pasti membutuhkan biaya yang besar.
Dia sangat malas jika harus mengisinya dengan tenaga sendiri. Kapan dia akan berbaring dan makan jika seharian hanya untuk membunuh zombie?
Jadi, ini adalah peluang bisnis yang bagus. Selain itu, dia juga dapat menjual perbekalan. Ini namanya memukul dua burung dengan satu batu.
Mana mungkin ada orang berpikiran seperti Chen Lin? Bukannya memikirkan cara melindungi diri, dia malah sudah memikirkan bisnis saja.
Wen Tao bertanya dengan penuh kekhawatiran, "Bagaimana denganku?..."
Chen Lin tiba-tiba mendapat ide licik untuk mengikat Jin Rang lebih lama. Ehe.
"Bagaimana kalau kita membentuk sebuah tim?" sarannya.
"Tim?" tanya Wen Tao.
Chen Lin mengangguk dan menjelaskan, "Iya, kita berempat menjadi satu tim. Jadi, pembagian hasilnya: 20% untuk sewa Bus harian kita, sisanya kita bagi rata!"
Wen Tao mengerutkan keningnya, merasa tidak enak. "Dibagi rata? Itu tidak adil buat kalian. Aku hanya memungut inti kristal. Aku 5% saja tidak apa-apa, lagipula aku hanya manusia biasa. Aku tidak butuh inti kristal untuk menyerapnya. Paling aku cuma butuh untuk membayar sewa saja..."
Sejak muncul zombie, Wen Tao rajin baca novel zombie online, jadi gambaran umumnya dia tahu.
Chen Lin menyela, "Siapa peduli? Di tim ini, hidupmu juga dipertaruhkan saat memungut inti kristal. Lagipula, siapa yang bilang manusia biasa tidak bisa melawan zombie? Apakah otakmu dimakan babi? Tidak bisakah kau bertarung? Sia-sia sekali muka berandalmu itu jika tidak bisa bertarung "
Wen Tao terdiam, dia merasa itu bukan pujian tapi hinaan
Chen Lin memikirkannya kembali, lalu berkata dengan tergesa-gesa, "Tapi, lebih amannya, kamu pungut inti kristal saja."
Wen Tao: .....dia merasa telah masuk lubang jebakan
Chen Lin memutuskan, "Oke, Dibagi rata, tidak ada yang komplain. Rang Rang, apakah kamu keberatan?"
Jin Rang tersenyum tipis. "Tidak."
Wen Tao sangat terharu. Mereka berdua begitu baik padanya!
Dia tidak tahu bahwa yang menunggunya adalah pekerjaan paling menjijikkan dan melelahkan didunia.
Chen Lin berpikir, lebih baik membunuh zombie daripada mengambil inti kristal yang kotor.
Chen Lin tidak ingin membayangkannya. Ia memandang Jin Rang dengan memelas, "Rang Rang, aku ingin spaghetti!"
Wen Tao pucat. Dia membayangkan kembali adegan zombie tadi mengigit leher si pengemudi.
"Oekkk!" Dia ingin muntah.
Jin Rang memandang Wen Tao, lalu bertanya pada Chen Wei, "Apa Wei Wei juga ingin spaghetti?"
Chen Wei segera berkata dengan semangat, "Tidak, tapi Wei Wei ingin rebusan kepala babi!"
"Oeeeeek!" Wen Tao segera berlari ke tempat sampah terdekat.
Jin Rang:.....
Chen Lin memandang sepupunya dengan jijik "kau sangat lemah"
...****************...
Setelah selesai makan, mereka berempat mulai bersiap.
Karena Bus terparkir di tempat tersembunyi, Chen Lin dan Jin Rang berjalan sedikit menjauh untuk mencari target.
Tujuan mereka hari ini hanya untuk latihan, khususnya Chen Wei dan Wen Tao.
Tidak jauh dari sana, mereka menemukan lima zombie: tiga perempuan dan dua laki-laki, yang berjalan terseok-seok.
Chen Lin segera menarik perhatian mereka—membuat suara gaduh dan segera berlari kembali ke tempat Bus. Kelima zombie itu mengikuti dengan langkah aneh.
Di luar Bus, Wen Tao melirik sekeliling dengan waspada. Hanya Chen Wei yang berdiri santai di samping sepupunya.
"Kamu tidak takut?" tanya Wen Tao penasaran.
Chen Wei membusungkan dada. "Takut, tapi Wei Wei percaya Kakak akan melindungiku."
Wen Tao terdiam. Ini… kepercayaan buta macam apa?
Tiba-tiba, Wen Tao melihat Chen Lin dan Jin Rang kembali. Sebelum dia bisa mengatakan apa-apa, ia pucat melihat lima zombie tepat di belakang mereka.
Chen Lin segera menggunakan kekuatan Kontrolnya. Kelima zombie itu seketika menegang di tempat, seolah terikat tali tak terlihat. Untungnya, mereka masih zombie biasa, jadi kekuatannya bisa menahan mereka.
"Ini waktunya untuk melatih kemampuan kalian," kata Chen Lin.
Ia melepas ikatan pada satu zombie laki-laki. "Ingat, untuk membunuh zombie, kalian harus menembak tepat di kepalanya."
Chen Lin beraksi. Ia membayangkan aliran air di sekitarnya. Kekuatan Air-nya aktif, menarik kelembaban di udara.
Butiran air itu dengan cepat berubah menjadi es yang runcing, seperti jarum. Kemudian, dengan Kontrol Ruang, ia menembakkan jarum es itu tepat ke dahi zombie.
Sebelum zombie itu bereaksi, ia sudah ambruk dengan lubang bersih di kepalanya.
Chen Lin memandang hasilnya dengan puas; dia telah melatih ini diam-diam.
Wen Tao menganga. "Aku tidak pernah tahu kekuatan Air bisa dibuat seperti itu!"
Chen Wei berlari dan memeluk kaki kakaknya. "Kakak sangat hebat!"
Giliran kedua, Chen Lin membebaskan zombie laki-laki lainnya.
Jin Rang mengambil posisinya. Dengan sekali lontaran cepat, bola api kecil muncul dari telapak tangannya. Meskipun kekuatannya masih Level Satu, bola api itu melesat cepat, membakar kepala zombie seketika. Zombie itu jatuh, kepalanya hangus.
"Wow!" Wen Tao dan Chen Wei berteriak kagum.
Chen Lin juga memberikan nya dua jempol: Layak menjadi koki pribadinya.
Ketiga, Chen Lin melepaskan zombie perempuan. Karena masih zombie biasa, jalannya sangat lambat. Chen Wei menatap Chen Lin dengan gugup.
"Ayo, Wei Wei!" Chen Lin menyemangatinya.
Chen Wei menarik napas, berjalan maju dengan kaki kecilnya.
Percobaan pertamanya, ia menembakkan petir yang hanya mengenai tangan zombie.
Percobaan kedua, melesat, hanya mengenai wajah zombie. Zombie itu semakin mendekat.
...****************...
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN, AGAR OTHOR TIDAK MALAS MENGETIK🥰
makasih udah up untuk hari ini👍👍👍 cerita nya bagus seru sekali cerita nya👍👍