Oh My Dosen

"Ini camilannya yang! mau mandi dulu apa gimana?"

"Mandi dulu mas, jawab abila sambil berjalan ke kamar mandi."

Fachri menaruh camilan di meja, merebahkan tubuhnya sebentar.Suara gemericik air mengalir terdengar, Fachri tersenyum tengil memiliki ide untuk istrinya.

ceklek....Fachri membuka handle pintu kamar mandi yang ternyata tidak dikunci oleh istrinya. Senyum merekah terlihat di bibirnya.

Karena suara gemericik air abila tak menyadari jika fachri masuk kamar mandi.

Fachri melihat Abila menyabuni tubuhnya, segera ia melucuti pakaian yang dikenakannya.

Grepp.....tangan kanannya menarik pinggang abila, menempelkan punggung istrinya pada dada bidang miliknya.

"Masss....Abila kaget saat Fachri menarik tubuhnya.

Tangan kanan memegang pinggang ramping istrinya, tangan kirinya mengusap pelan perut naik turun.

Abila melepaskan pelukan suaminya dan memutar tubuhnya menghadap Fachri, Abila melingkarkan kedua tangan dileher Fachri dan berbisik," sayang."

Mendengar panggilan istrinya Fachri seperti hilang akal, diraih tengkuk istrinya, mencium bibir istrinya, menghis*p, melumat sampai abila kuwalahan dengan ci*man suaminya.

Fachri mengakhiri tautan bibir mereka, ditempelkannya keningnya dan kening istrinya. Suara deru nafas karena n**su masih menggebu.

 "Sayang, i want you now, please."

Saat abila mengangguk langsung saja Fachri menggendong istrinya ala koala. Dan cukup sampai disini saja ya teman teman, nggak usah dilanjut...

.

Fachri memandang tubuh polos istrinya yang hanya terbalut selimut, setelah aktivitas mereka di kamar mandi tadi, mereka berdua tertidur karena tenaga mereka cukup terkuras.

Elusan lembut Fachri berikan di perut istrinya, entah apa yang dipikirkan dia saat ini.Dirinya ingin segera memiliki momongan.

Tangan hangat yang membelai perut membuat abila terusik.Dengan mata sedikit terbuka dirinya meminta suaminya untuk berhenti.

"Mas geliii, aku masih ngantuk mas!"

Cup...cup...cup..cup..

Fachri hanya merespon dengan ciuman, dari kening pipi hidung hingga bibir manis yang seperti buah plum itu.

Abila yang kali ini benar-benar terusik membuka matanya.

"Katanya mau rujak yank? bangun yuk, kita cari rujak sama sama-sama."

"Gendong mas!" Abila bertingkah manja.Mengulurkan kedua tangannya meminta digendong.

Fachri tersenyum melihat istrinya semakin manja, dengan menggendong istrinya sambil berjalan ke kamar mandi.

Kali ini hanya mandi aja ya mereka...hehehe

.

...****************...

Selesai membersihkan badan, pasangan suami istri itu benar benar terlihat sempurna. Fachri yang mengenakan celana pendek dan kaos putih benar-benar terlihat lebih muda dari usianya.

Abila mengenakan dress putih di atas lutut dengan krah v benar-benar terlihat cantik, imut, menggemaskan.Tak lupa dirinya memakai topi untuk menghalau sinar matahari yang terlalu terik.

"Ayo yank," ajak Fachri sambil mengulurkan tangannya.

Dengan senang hati abila menyambut uluran tangan suaminya.

"Jalan kaki aja mas! kayaknya lebih enak kalau jalan kaki deh!"

"Sure honey."

Mereka berdua benar-benar menggunakan moment honeymoon ini.Melihat suasana hiruk pikuk bali siang itu, senyum sang istri yang terlihat merekah melihat hal hal kecil.

"Mas itu ada toko kue, mampir bentar yokk!"

"Pengen apa yang?"

"Pengen kue strawberry sama caramel macchiato seger deh nas siang siang gini."

"Sekalian kita numpang ngadem bentar di sana yuk yang? Udah panas banget ini."

Mereka berdua memasuki toko roti itu, memesan apa yang mereka inginkan sambil menikmati suasana toko roti yang lumayan nyaman untuk mereka.

"Enak yang?"

"Banget mas, seger asem manis, nampoll nener mas, mau?"

Abila menyuapi fachri kue strawberry miliknya.

"Enak kan mas."

Fachri mengangguk, ibu jarinya mengusap bibir istrinya yang belepotan karena krim dari kue.

"Eh mas lihat deh! Ada rujak mas, cepetan beliin mas!"

"Tunggu sini ya, biar aku keluar dulu beli rujak buat kamu."

Fachri bangun dari duduknya, keluar dari toko roti, berjalan ke seberang jalan membelikan rujak untuk istrinya.

"Mas minta rujaknya satu ya."

"Iya mas, di tunggu duduk dulu, jawab penjual rujak sambil memberikan kursi plastik untuk Fachri."

.

Abila memandangi suaminya yang ada diseberang jalan menunggu rujak sambil bermain ponsel.

"Ya Tuhan cakep bener suami gue." Hahaha abila tertawa kecil.

Saat abila menolehkan kepalanya kesisi lain dirinya melihat rei yang sendirian di pinggir jalan. terlihat rei ingin menyeberangi jalan. Abila yang melihat itu pun segera berdiri keluar dari toko kue.

Saat baru saja abila keluar dari pintu terlihat rei yang suda melangkah kan kakinya di jalan raya.

Awasss reiiii.........!!!!

Brakkk........