NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Para Wanita Hamil

Misteri Kematian Para Wanita Hamil

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Matabatin / Iblis / Hantu
Popularitas:541.4k
Nilai: 5
Nama Author: novita jungkook

"sakiiitttt."

"Aaahhh perut ku sakit sekali, tolong perut ku sakit!"

Siti terus menjerit karena perut nya sakit bukan kepalang, di usia kehamilan nya yang menginjak lima bulan ia harus pendarahan. tapi bukan cuma rasa sakit akibat pendarahan saja yang membuat dia takut, melainkan ia melihat tangan berbulu meremas remas perut.

KRAAAAUUKK.

KRAAAAAUUUK.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Mendatangi rumah Umi

"Assalamualaikum, Umi." Purnama mengetuk rumah Umi yang panggung.

"Walaikum sallam, Umi di bawah sini." teriak Umi yang sedang mengupas kelapa.

Purnama menuruni tangga lagi karena ternyata pemilik rumah malah ada di bawah dan sedang mengupas kelapa, tampak Umi agak sedikit kurus dan juga pucat, mungkin saja banyak pikiran akibat kematian Siti yang mendadak sekali itu. mana dia juga harus di salahkan Umar, punya suami jarang pulang karena Abi berdakwah dan bisa sampai satu bulan baru pulang.

Untung nya dia punya kebun kelapa beberapa baris yang setiap minggu nya bisa di panen dan untuk makan saat di tinggal oleh sang suami, bila tidak ada kelapa maka dia bisa pontang panting mencari makan entah kemana. mau mencari ikan di malam hari juga tidak mungkin, karena pasti Umi tidak punya nyali.

"Sini, Pur! Umi lagi kupas kelapa ini, mau masak gulai." ucap Umi tersenyum ramah.

"Gulai apa, Umi?" Purnama bertanya basa basi agar orang tua ini nyaman.

"Rebung, mau kamu nanti pas sudah matang?" tawar Umi.

"Boleh kalau banyak, nanti tidak cukup pula untuk Umi." jawab Purnama.

"Banyak kok, kamu tenang saja karena Umi masak tuh." Umi menunjuk lima gelundung rebung yang dia ambil sendiri di bambu dekat pohon sawit nya Pak Tejo.

"Boleh lah." angguk Purnama yang memang suka dengan masakan orang tua.

Umi tersenyum teduh sambil terus mengupas kelapa nya, member Purnama memperhatikan orang tua ini dengan hati yang sedih. mereka tau bahwa Umi menyimpan luka atas kematian sang anak, namun dia bisa menutupi nya dengan baik dan menahan tangis nya juga.

"Dia pasti sedih sekali." Xiela menatap Umi pilu.

"Suami nya melarang dia menangis, pasti saat di tinggal begini baru lah menangis." ujar Arini.

"Kenapa kok di larang menangis, Rin?" tanya Nana tidak paham.

"Di dalam ajaran nya dia, menangisi orang yang sudah tiada itu hanya menghambat jalan bagi si mati. jadi mau sesedih apa pun, jangan pernah menangis!" jelas Arini yang banyak paham, sebab dulu dia adalah wanita alim dan paham agama.

"Wah memang tidak sia sia dalam pertemanan ada yang jadi ustazah." celetuk Nana bertepuk tangan.

"Kau tidak paham kah soal agama, kau juga agama sama kan dengan Arini?" Xiela menatap Nana.

"Jangan kau tanya kalau dia, ini nih kembang desa sesat yang tidak pernah sholat." cetus Arini membuat Nana tersenyum malu.

"Eh pantas saja mati mu tragis begitu, Na! pasti karena kau murtad sehingga Allah murka padamu." ujar Xiela pula namun tidak di tanggapi oleh Nana karena dia memang begitu.

Nana hanya bersidekap tangan dan memaikan kuku kucing nya, tadi sudah sempat mencakar genderuwo mesum sehingga hati nya sudah puas. memang Nana tidak bisa kalau tidak membuat lawan jera, lagi pula genderuwo nya sangat lah mesum sehingga membuat hati kesal saja.

"Ada perlu apa sama Umi, Pur?" Umi menatap Purnama yang duduk di atas tanah beralasakan sandal nya.

"Sebenarnya aku mau tanya soal kematian Siti kalau boleh, Umi." jawab Purnama hati hati.

"Boleh kalau Umi lagi sendiri begini, kadang Umi itu juga pengen cerita tapi Abi melarang." ucap Umi langsung berkaca kaca karena hati nya sangat rapuh.

"Abi sedang tidak ada kan?" tanya Purnama menatap sekitar.

"Dia sedang pergi, kamu mau tanya apa soal Siti?" Umi meletakan parang nya.

"Eemmm maaf ya Umi kalau pertanyaan nya membuat Umi sedih, tapi aku harus tau lebih lekas karena sedang di selidiki apa yang sudah membuat ulah ini." jelas Purnama dulu.

"Iya tidak apa apa, sebab sudah tiga bayi kan yang meninggal." jawab Umi mengangguk

Purnama juga mengangguk karena memang sudah tiga bayi yang mati di makan oleh sosok misterius ini, bahkan dua Ibu juga ikut meninggal akibat perut nya yang di rusak oleh sang iblis. Ratih tidak meninggal mungkin karena dia sudah wayah nya mau melahirkan sehingga sang jabang bayi keluar.

"Waktu Siti meninggal itu, Umi ada lihat tidak di tenggorokan nya luka lebam membiru?" tanya Purnama.

"Aduh Umi malah tidak fokus kesana pula, saat itu yang Umi fokus kan di perut karena dia keguguran." jawab Umi memang dia kurang fokus dengan tubuh lain nya Siti.

"Oh jadi Umi tidak lihat di bagian leher ya, yang memandikan Siti pas bagian kepala siapa ya?" Purnama tak akan menyerah untuk mencari tau.

"Kopsah, dia yang di bagian kepala dan kamu bagian kaki terus Umi bagian membersihkan bagian intim nya." jelas Umi.

"Aduh malah si Kokop pula yang harus ku datangi." batin Purnama agak tidak suka karena Kopsah ember sekali mulut nya.

Akhir nya Purnama pun berpamitan setelah bercerita agak lama, Umi juga sempat menangis menceritakan bagai mana ia harus melewati masa masa sedih nya yang tertahan. bila Abi tidak ada maka baru lah dia bisa menangis pilu, kalau ada maka dia akan bersikap biasa saja seolah tidak punya duka di dalam hidup.

"Aku pamit dulu ya kalau begitu, Mi." Purnama menyalami orang tua ini.

"Nanti Umi antar gulai nya ya, semoga kamu suka deh." Umi mengusap air mata yanh menetes lagi.

"Iya, terima kasih sebelum nya." Purnama segera pergi dari rumah Umi dan menuju rumah Kopsah pula.

"Hati hati di jalan, Pur!" Umi agak berteriak karena Purnama perlahan sudah mulai menjauh.

Purnama melambaikan tangan dan Umi juga baru sadar kalau Purnama jalan kaki saja, dia kira tadi naik motor. Umi menarik nafas lega, karena beban di hati soal rasa sedih perlahan mulai menghilang setelah dapat teman untuk cerita perihal kematian sang anak.

Selama ini cuma di tahan saja dan masih harus sedih juga karena di salahkan oleh Umar, karena Umar tidak terima dengan kematian Siti, sebab orang tua nya memang tidak memperbolehkan Siti menunda anak kala itu sehingga mau nya harus langsung punya anak saja.

"Gimana, Pur?" Arini bertanya pada Purnama yang jalan.

"Gimana apa nya?" Purnama balik bertanya karena tidak paham.

"Itu kau mau kerumah Kokop apa tidak." jelas Arini.

"Ini nih yang masih membuat ku bingung, bicara dengan dia hanya membuat darah tinggi. tapi kalau tidak kesana aku tidak tau berita pula!" kesal Purnama.

"Datangi saja lah karena untuk memastikan, kalau dia bertele tele ya langsung saja baca pikiran dia." saran Nana.

"Benar itu, kita perlu memastikan dari Siti dulu dan kemudian lanjut sama Puspita." timpal Xiela juga setuju.

Mau tak mau Purnama harus kerumah Kopsah untuk bertanya, sudah pasti akan di tambahi cetita nya oleh Kopsah. untung Purnama bisa membaca pikiran sehingga dia akan tau kalau asli nya bagai mana, jadi dia tau asli atau palsu soal kejadian tersebut.

Hallo besty ku, jangan lupa like dan comen nya ya untuk othor dan juga karya ini biar othor tambah semangat, diam diam ya karena ini nulis saat lagi potong bawang🤭

1
NUR SETYOWANTI
ceritanya selalu keren
Nengsih Irawati
Alhamdulillah purnama udah sembuh,,,aduh pak lurah banyak yg kenal y pak,,,pak lurah bingung ko pada ngumpul semua disana🤭
imut
110 aja kak novita... ga rela kalau sudah habis ceritanya
Rita Mayasari
lanjut thoor
neng ade
apa mungkin itu iblis nya peliharaan. Nino sewaktu dia masih berkeliaran
tapi disini ceritanya Nino udah berakhir ya ..
Ali B.U
next 92
Ari Rahmad
lanjutkan/Heart//Heart//Heart//Heart//Good/
Mamax Naura
nah loooee....kata x mau ketemu Ratna ama saipul...kok skrng mlh pd merapat🤣🤣🤣🤣
Hariyanti Katu
astaga thoorr,karyamu luar biasa🥰🥰semua q pantengin satu persatu tanpa satupun terlewat😊😊
Hariyanti Katu
sakit perutq thoorr😅😅🤭🤭🤭pinggang ma bibir kena tapok
Aditya hp/ bunda Lia
ramenya alam ghaib kedatangan tamu ...
Eca
ceritanya bagus banget, jangan lupa mampir diceritaku yang berjudul "ASI Untuk CEO Manjaku" yukk di tunggu🤍
Raffaza Direzky87
banyak kenalan nya pak lurah di alam ghaib,jangan² nanti pak lurah ketemu sama mantan nya lagi 😂
Tini Nurhenti
hayoooo nana msi ada yg ingat dikauuu
Raffaza Direzky87
apa di dunia nyata ada ya manusia seperti arya dan purnama 🤭😁
༺SMB•panji༻ gaming
suka ceritanya
YuniSetyowati 1999
Semoga bagus retensinya thor biar sampai 200 😁
YuniSetyowati 1999
wkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣🤣 hancur sudah hancur sudah 🤣🤣🤣🤣🤣 mau ditaruh dimana muka pak lurah 🤣🤣🤣🤣🤣
YuniSetyowati 1999
Ya salam 🤪🤣
Adit monmon
😂pk lurah nya minta gendong Arya ... alhmdulilah purnama sudah subuh🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!