NovelToon NovelToon
PORTAL AJAIB DI MESIN CUCIKU

PORTAL AJAIB DI MESIN CUCIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Ruang Ajaib / Cinta Beda Dunia / Cinta pada Pandangan Pertama / Time Travel
Popularitas:448
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

#ruang ajaib

Cinta antara dunia tidak terpisahkan.

Ketika Xiao Kim tersedot melalui mesin cucinya ke era Dinasti kuno, ia bertemu dengan Jenderal Xian yang terluka, 'Dewa Perang' yang kejam.

Dengan berbekal sebotol antibiotik dan cermin yang menunjukkan masa depan, yang tidak sengaja dia bawa ditangannya saat itu, gadis laundry ini menjadi mata rahasia sang jenderal.

Namun, intrik di istana jauh lebih mematikan daripada medan perang. Mampukah seorang gadis dari masa depan melawan ambisi permaisuri dan bangsawan untuk mengamankan kekasihnya dan seluruh kekaisaran, sebelum Mesin Cuci Ajaib itu menariknya kembali untuk selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Ruang Ajaib sebagai Dapur dan Farmasi

Xiao Kim menatap riasan wajah Selir Yen yang semakin memudar setiap pagi, sambil menguleni adonan tepung beras yang akan dibuat menjadi bubur pagi. Jari-jarinya yang terbiasa menangani alat laboratorium modern bergerak dengan hati-hati, sesekali menyentuh pundak Selir Yen yang tampak lesu saat ia sedang menyusun bunga-bunga untuk menghiasi ruangan. Hanya menyaring racun dari pakaian dan makanan saja tidak cukup, pikirnya, dengan napas yang sedikit terengah-engah akibat khawatir. Ia menyilang kedua tangan di dadanya, mata membelalak melihat noda kelelahan yang menutupi wajah wanita itu—kulit yang dulunya cerah kini tampak kusam, dan tubuhnya yang pernah anggun terlihat sedikit membungkuk karena kekurangan energi.

“Saudari Xiao, apakah kamu merasa tidak enak badan?” tanya Selir Yen dengan suara lembut, menoleh ke arahnya sambil menyeka keringat yang menetes di pelipisnya.

Xiao Kim segera mengangkat bibirnya menjadi senyuman yang dibuat-buat, menggelengkan kepala perlahan sambil menyembunyikan wadah kecil berisi ekstrak vitamin C yang baru saja ia bawa dari mesin cuci ajaib. “Tidak apa-apa, Selir Yen. Saya hanya berpikir tentang cara membuat makananmu lebih nikmat saja,” jawabnya, lalu dengan gesit mengambil mangkuk berisi bubur dan menambahkan sejumput serbuk spirulina yang telah dihancurkan halus. Ia mengaduk bubur dengan gerakan putar yang terampil, sambil mencium aroma kunyit dan jahe yang ia campurkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Sejak itu, Xiao Kim mulai memanfaatkan mesin cuci sebagai jembatan antar zaman dengan lebih cerdas. Setiap kali ia menekan tombol rahasia di bagian belakang mesin, pintunya akan terbuka lebar dan mengungkapkan rak-rak berisi makanan bergizi dari Abad 21: kaleng sup sayuran instan yang kaya serat, protein bubuk yang terbuat dari kedelai, hingga botol-botol minyak ikan yang mengandung omega-3. Ia juga membawa berbagai rempah-rempah langka yang sulit ditemukan di kerajaan ini—rosemary untuk meningkatkan sirkulasi darah, kunyit untuk mengurangi peradangan, dan jahe untuk menghangatkan tubuh.

Di dalam ruang kecil yang ia jadikan sebagai “farmasi rahasia” di belakang gudang laundry, Xiao Kim bekerja dengan penuh fokus. Tangannya yang terlatih dengan baik menangani neraca presisi untuk menimbang takaran bahan, sementara matanya mengintip buku catatan yang ia bawa dari masa depan—catatan tentang kombinasi nutrisi yang tepat untuk mengembalikan kesehatan seseorang. Ia mencampurkan bubuk protein dengan tepung beras untuk membuat kue yang lembut, atau mencampurkan ekstrak buah beri ke dalam minuman herbal yang biasa diminum Selir Yen. Setiap kali menyelesaikan sebuah ramuan, ia akan mengangkat cangkir berisi ramuan tersebut dengan hati-hati, menyipitkan mata untuk memeriksa warnanya, lalu menyembunyikannya di dalam kotak kayu yang ia gunakan sebagai alas makanan.

Suatu pagi, saat Xiao Kim sedang menyajikan mangkuk sup jamur dengan tambahan ekstrak vitamin B kompleks, ia tidak menyadari bahwa tiga pelayan lain sedang mengintipnya dari balik tirai. Matanya yang terbuka lebar melihat wadah kecil berisi coklat batangan dan permen buah yang ia letakkan di atas meja.

“Lihatlah! Dia menyembunyikan makanan lezat untuk dirinya sendiri!” teriak pelayan Mei dengan suara tajam, keluar dari balik tirai sambil menunjuk jari ke arah wadah itu. Pelayan Lan segera mengikuti langkahnya, menyeringai dengan tatapan yang penuh kecurigaan. “Betul sekali! Kita selalu makan makanan sederhana, tapi dia malah menyimpan makanan aneh yang warnanya begitu menarik!” tambahnya, lalu dengan gesit meraih sepotong coklat dan memasukkannya ke dalam mulutnya.

Wajah Xiao Kim menjadi merah padam karena kesal dan sedikit malu. Ia segera mengangkat tangannya untuk menghalangi pelayan lain yang hendak mengambil permen, dengan napas yang terengah-engah akibat ketegangan. “Jangan sampai kalian memakannya sembarangan!” serunya dengan suara yang sedikit tremor, lalu dengan cepat menjelaskan bahwa makanan tersebut bukanlah makanan biasa. Namun, kata-katanya tidak terdengar jelas karena pelayan Xiu yang tengah menelan permen dengan wajah penuh kegembiraan. “Wah, rasanya begitu manis dan lembut!” teriak Xiu, lalu menoleh ke arah Xiao Kim dengan tatapan yang penuh keingintahuan. “Apa ini makanan dari kerajaan lain, Saudari Xiao?”

Xiao Kim menghela napas panjang, lalu dengan lembut mengambil wadah tersebut dan menutupnya dengan rapat. Ia menurunkan pandangan ke tangan sendiri yang sedang gemetar sedikit, lalu mengangkat wajahnya dengan ekspresi yang lebih tenang. “Ini bukan makanan yang bisa dimakan sembarangan,” ujarnya dengan suara yang lebih lembut, lalu menjelaskan bahwa coklat mengandung zat yang bisa meningkatkan suasana hati, sementara permen buah dibuat dari ekstrak buah yang kaya vitamin. Ia kemudian mengajak para pelayan untuk duduk bersama, dan dengan hati-hati memberikan setiap orang sepotong kecil coklat sambil menjelaskan manfaatnya. “Kalian merasa lelah setelah bekerja seharian, bukan?” tanyanya sambil melihat wajah para pelayan yang mulai menunjukkan ekspresi pemahaman. “Coklat ini bisa membantu kalian merasa lebih bugar dan bahagia.”

Seiring waktu, Xiao Kim mulai menunjukkan sisi dirinya sebagai ahli gizi dan apoteker yang terampil. Ia tidak hanya merawat Selir Yen, tetapi juga membantu para pelayan yang sering merasa sakit atau lelah. Ketika pelayan dari selir Mei mengalami sakit kepala karena bekerja terlalu keras, Xiao Kim membuat ramuan dari daun mint dan madu yang ia campurkan dengan sedikit ekstrak paracetamol dari masa depan. Ia memberikan ramuan tersebut dengan tangan yang lembut, sambil mengusap pundak pelayan selir Mei itu dengan tatapan yang penuh perhatian. “Minumlah ini secara teratur, ya,” katanya dengan suara lembut. “Pastikan kamu juga cukup beristirahat.”

Ketika pelayan Lan mengalami masalah pencernaan akibat makan makanan yang tidak higienis, Xiao Kim membuat bubur dari beras merah dan labu kuning yang dicampur dengan serbuk probiotik. Ia mengaduk bubur dengan gerakan perlahan, sambil menambahkan sedikit garam laut untuk menyeimbangkan kadar elektrolit dalam tubuh Lan. “Makanlah bubur ini setiap hari selama tiga hari,” katanya sambil memberikan mangkuk berisi bubur. “Kamu akan merasa lebih baik dalam waktu singkat.”

Para pelayan yang awalnya menuduhnya rakus kini mulai melihatnya dengan mata yang berbeda. Mereka sering datang ke ruang kecil Xiao Kim untuk meminta nasihat tentang kesehatan, dan terkadang membawa makanan tradisional yang mereka buat sendiri untuk dibagikan. Suatu malam, ketika bulan sedang bersinar terang di langit, Xiao Kim melihat pelayan Xiu sedang memberikan makanan yang telah diberi tambahan nutrisi kepada seorang anak kecil yang sedang sakit di luar istana. Hatinya terasa hangat dan lega, menyadari bahwa keahliannya tidak hanya bermanfaat bagi Selir Yen, tetapi juga bagi banyak orang di sekitarnya.

Beberapa minggu kemudian, perubahan pada Selir Yen menjadi sangat jelas. Pagi itu, ia muncul dengan mengenakan gaun warna merah muda yang cerah, dengan rambutnya yang diikat rapi dan wajahnya yang kembali bersinar. Bibirnya yang dulunya kering kini tampak lembap dan berwarna merah segar, dan tubuhnya yang pernah lesu kini terlihat lebih tegap dan anggun. Ia berlari ke arah Xiao Kim dengan langkah yang ringan, lalu memeluknya erat sambil meneteskan air mata kegembiraan.

“Saudari Xiao, aku merasa begitu berbeda!” teriaknya dengan suara yang penuh semangat, sambil mengangkat kedua tangan ke udara dan memutar tubuhnya dengan riang. “Aku merasa lebih kuat, dan bahkan bisa bernyanyi lagi seperti dulu!” Ia kemudian menyanyi lagu rakyat yang lembut, dengan suara yang merdu dan penuh emosi, sementara mata Xiao Kim mulai berkaca-kaca melihat perubahan yang luar biasa pada wanita itu.

Xiao Kim mengangguk dengan senyuman yang tulus, mengusap pundak Selir Yen dengan lembut sambil merasakan lega yang luar biasa menyelimuti dirinya. Semua usaha itu tidak sia-sia, pikirnya, dengan napas yang lega dan hati yang penuh rasa syukur. Ia berbalik untuk mengambil cermin kecil yang selalu ia bawa untuk memeriksa penampilan, namun tiba-tiba wajahnya menjadi pucat saat melihat bayangan yang muncul di permukaan cermin.

Di dalam cermin, terlihat sosok Perdana Menteri Yong yang sedang duduk di belakang meja besar, dengan wajah yang penuh keseriusan dan tangan yang sedang menunjukkan peta kerajaan ke sekelompok pejabat tinggi. Di depannya, ada selembar kertas berisi rencana besar untuk perayaan musim semi: sebuah upacara yang akan dihadiri oleh seluruh keluarga kerajaan, dengan makanan dan minuman yang akan disajikan secara terbuka. Namun, di sudut kanan bawah kertas itu, terlihat catatan kecil yang ditulis dengan tangan yang goyah: “Campurkan ramuan khusus ke dalam minuman Selir Yen pada malam perayaan. Pastikan tidak ada yang menyadari.”

Mata Xiao Kim membelalak, dan tangannya yang sedang memegang cermin mulai gemetar hebat. Ia segera menutup cermin dengan cepat, namun bayangan itu tetap mengganggunya—wajah Perdana Menteri Yong yang dingin dan ekspresi yang penuh hasrat kekuasaan. Bahaya baru sudah datang, bisiknya dengan suara yang hampir tak terdengar, sambil menyilang kedua tangan di dadanya dan merasakan denyut jantung yang semakin cepat. Ia tahu bahwa perayaan musim semi yang akan datang bukan hanya ajang untuk merayakan kebahagiaan, tetapi juga medan perang tersembunyi yang bisa membahayakan nyawa Selir Yen dan semua orang yang ia cintai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!