NovelToon NovelToon
Ravendra Untuk Keisya

Ravendra Untuk Keisya

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: zennatyas21

Dijodohkan dengan cowok jalanan yang ternyata ketua geng motor membuat Keisya ingin menolak. Akan tetapi ia menerimanya karena semakin lama dirinya pun mulai suka.

Tanpa disadari, Keisya tak mengetahui kehidupan laki-laki itu sebelum dikenalnya.

Apakah perjodohan sejak SMA itu akan berjalan mulus? atau putus karena rahasia yang dipendam bertahun-tahun.

Kisah selengkapnya ada di sini. Selamat membaca kisah Ravendra Untuk Keisya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zennatyas21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Extra Part 7

Arsha masih berdebat dengan Ranggaswara, sementara Raden keadaannya semakin parah. Namun, ia tetap bertahan demi menjaga Arsha dari Ayahnya sendiri.

Di tempat lain Dion masih memikirkan kondisi putrinya saat ini. Satu tangannya tetap setia menopang dagunya dengan wajah khawatir. Berbeda saat dirinya dikejutkan oleh Dafa.

"Wey! Kenapa sih lo, Bro?"

Dafa menepuk punggung Dion cukup keras, membuat Keisya yang tak jauh dari posisi mereka langsung menyambar Dafa melalui tatapan tajamnya.

"Aduh, ampun ratu. Eh, lagian lo kenapa khawatir mulu sih? Ah, sini deh gue tunjukan sesuatu buat lo berdua nih biar gak panik terus." Aksi Dafa membuat Gibran dan Jean tersenyum miring.

Laki-laki yang sejak dulu terkenal biang onar kini tak lama mengeluarkan ponsel dari sakunya. Lalu ditunjukkan kepada Dion dan Keisya.

"Eyy, aman, Bang Dion. Santai aja, kita udah gak jauh dari lokasi Arsha kok. Raden juga akan dipastikan aman aja, biarin si Ranggas itu puasin marah-marah ke Arsha, karena nanti bakal kita bawa ke lokasi yang aman." ucap Aldi, anggota junior generasi baru Ragalaxy yang tidak diketahui oleh Dion.

"Anjir, lo siapa? Kok lo tau anak gue?" tanya Dion curiga.

Dafa, Gibran, dan Jean terkekeh. Dalam sambungan video call dari ponselnya Dafa, Dion merampas benda itu.

"Tenang aja, Bang. Kita anggota terbaru pimpinan Bang Gibran. Sebenarnya kita udah terbentuk satu tahun yang lalu, cuma kata mereka bertiga tuh kita disembunyiin buat jaga misi. Salah satu misinya adalah kita jagain Arsha dari orang-orang jahat." jelas seseorang di sebelah Aldi, bernama Rizky.

Keisya mengernyit saat mendengar bahwa dua remaja laki-laki itu masih di perjalanan menaiki motor.

"Heh, itu pada video call pake naik motor?"

"Iya." jawab Jean.

Keisya seketika hanya bisa pasrah terhadap kelakuan para teman-temannya.

"Aduh, emang dasar gwendheng."

"Gendeng anjay, bukan guwendheng. Hahaha." sahut Jean.

...ΩΩΩΩΩ...

Rizky dan Aldi sampai di lokasi dimana ada Arsha serta Raden. Dua remaja junior Ragalaxy memilih mengintip dari kejauhan. Sedangkan anak-anak yang lain masih menunggu aba-aba dari Aldi untuk penangkapan Ranggaswara supaya misi berhasil.

"Ini udah aman kali, ya? Kayaknya aman, Riz." ucap Aldi, setelah memantau lalu menyuruh Rizky untuk memancing perhatian Ranggaswara.

"Gas, lo kabarin anak-anak suruh siap buat nangkap itu orang. Nih, HP gue masih nyala buat videoin orang itu." kata Rizky menyerahkan ponselnya pada Aldi.

Sementara yang di rumah masih tak habis pikir apa rencana Aldi dengan Rizky. Apalagi Dion sebagai mantan ketua Ragalaxy saja tidak tahu jika ada generasi terbaru.

"Arsha gimana ini, Sayang." lirih Keisya khawatir.

"Kamu tenang aja ya, pasti semua baik-baik aja kok. Emang si Gibran sama dua orang gak tahu salah itu diam-diam punya generasi baru. Sebenarnya yang jadi leader itu gue atau kalian sih?" Dion sudah semakin kesal dengan kerjaan Gibran, Dafan dan Jean.

Ketiga orang yang diomeli justru terkekeh.

"Ya kan maksud kita baik, Yon. Lo mah tau nya cuma marah-marah doang. Kek anak lo gak pinter bela diri aja." sahut Jean.

"Tapi, minimal lo bertiga ngomong lah, ngasih tahu gitu kalo ada member junior. Apalagi yang bantuin Arsha cuma Rizky sama Aldi doang?"

"Enggak, ada anak-anak yang lain cuma mereka kebagian di part nangkep si Ranggas aja. Jadi, si Rizky yang mancing terus Aldi kasih kode buat persiapan nangkep." jelas Gibran.

Keisya pusing mendengar suami dengan para temannya ribut perkara anaknya.

"Eh, udah kenapa sih!? Kalian itu ribut aja tiap hari, bukannya mikirin Arsha malah pada ribut." Saking kesalnya Keisya sampai beranjak dari duduknya kemudian pergi menaiki tangga menuju kamar.

Jean menggeleng sambil tertawa. "Gue heran dah, bini lo dari dulu tuh lucu mulu. Malah lo yang dulu cuek berakhir jadi sewot gini sama kita." Bukan Jean, tapi Dafa yang mengatakan.

Merasa disindir, Dion mengeluarkan jurus lirikan matanya yang tajam.

"Wueshh, ngeri kali, Bro. Santai aja kali,"

"Udah, sana lo semua balik dah. Gak mood gue."

Tiga laki-laki yang diusir oleh Dion langsung beranjak dari duduknya sambil senyum-senyum sendiri.

"Siap, Pak Ketua. Main bentar aja udah diusir." ucap Jean.

...ΩΩΩΩΩ...

Raden yang tadi lemah kini sudah mampu berdiri dan ingin melawan Ranggaswara yang sudah keterlaluan.

"Yah! Udah gak usah ganggu kehidupan Arsha lagi! Aku gak sudi punya Ayah kayak gini suka bunuh orang dan bikin orang menderita!!" Raden menatap tajam penuh kebencian pada Ayahnya.

Sedangkan Arsha masih melipat kedua tangannya di depan dada dengan senyuman miring.

"Tuh, anaknya aja gak mau mengakui, Om. Jadi orang kok kayak bukan orang,"

"Heh! Diam kamu! Dasar gadis gak tahu diri!" Ketika Ranggas hendak memukul Arsha, Rizky dengan cepat menyerang sebelum mengenai anaknya Dion.

Ranggas melotot tak percaya. Hatinya yang memanas justru semakin penuh kebencian.

"Heh, kalo lo laki, lo gak akan berani mukul perempuan! Kalo lo ngerasa laki-laki, ini anak lo? Lo ajak duel! Karena apa? Karena yang bikin anak lo ngejauh dari lo itu karena kemauan dia sendiri, bukan karena Arsha!!" bentak Rizky suaranya jauh lebih tegas dari Raden.

"Alah! Bocah tengil, tau apa kamu!?" Tangan Ranggaswara seketika menarik kerah baju yang dikenakan Rizky.

Akan tetapi reaksi Rizky hanya biasa saja tanpa ada rasa ketakutan.

"Tau apa? Gue tau semua hal yang lo lakuin ke anak lo bahkan ke gadis ini! Dan lo liat aja, hidup lo gak akan aman apalagi tenang." kata Rizky penuh nada penekanan.

Kemudian Arsha digandeng oleh Rizky untuk sedikit menjauh. Bergantian dengan Raden yang kini menghadap ke Ranggaswara.

"Mulai malam ini, Ayah gak boleh ketemu atau nyakitin Arsha lagi! Karena aku akan selalu ada di samping dia!!"

Tak lama Aldi datang bersama polisi dan teman-temannya yang membantu mengawasi supaya Ranggaswara tidak kabur.

"Eh, apa-apaan ini?" Rangga menatap kedua tangannya diborgol secara tiba-tiba.

Sementara Raden hanya menatap dengan tatapan biasa saja. "Ayah harus bertanggungjawab atas yang pernah Ayah lakuin selama ini."

Tidak berlama-lama lagi, Ranggaswara langsung dibawa ke kantor polisi. Arsha pun menarik napas lega, kakinya melangkah mendekati Raden.

"Mas Raden gak papa 'kan?" tanya Arsha sembari memeluk Raden secara tiba-tiba.

"Eh, iya gak papa kok, Sha. Tapi, ini emangnya gak papa kalo lo meluk tiba-tiba gini? Dari gue gak papa sih,"

Arsha baru menyadarinya sekarang. Ia sontak melepas pelukannya kemudian berjaga jarak dari Raden.

"Ekhem! Kebiasaan nih, bucin terus pacaran aja belom!" ketus Aldi menyindir, tapi yang disindir justru melirik tajam.

"Biarin dih, emangnya kamu tuh siapa? Pake nolongin aku segala." Sinis Arsha membuat Raden terpaksa membungkam mulutnya.

"Arsha jangan gitu, gak sopan ngomongnya."

Arsha mendelik, lalu mencubit Raden yang masih membungkam mulutnya. Namun, sangat berbeda suasana Dion dengan Keisya di rumah.

"Ini anak kita selamat atau gak ya, Mas Dion?"

Keisya sejak tadi mondar-mandir tak jelas. Beberapa menit kemudian Dion tiba-tiba menerima telepon dari Rizky.

"Nah, pas banget dia nelpon!" Dion mendadak sumringah, beranjak dari sofa ruang tengah, membuat Keisya ikut penasaran.

"Mas? Gimana keadaan anak kita?"

"Halo, Riz? Gimana anak gue?"

"Aman, Bang! Ini Arsha sama Raden udah mau balik. Kalian semua tenang aja, Raden juga baik-baik aja."

Keisya menepuk bahu suaminya, dan berakhir Dion mengangguk. "Arsha bisa balik sekarang dan dia gak papa, Sayang."

Akhirnya Keisya pun ikut tersenyum.

"Huft, kehidupan kita banyak lika-likunya ya, Mas.

"Iya ya, tapi ya udahlah ya."

.............

...SELESAI....

1
Protocetus
Kalau berkenan thor mampir ya ke novelku Mercenary of Dorado
🐌KANG MAGERAN🐌: mampir kak, semangat dr 'Ajari aku hijrah' 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!