NovelToon NovelToon
Cinta Dan Balas Dendam

Cinta Dan Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mata-mata/Agen / Keluarga
Popularitas:999
Nilai: 5
Nama Author: strbe cake

Fiona dan Fiora, saudari kembar putri presiden. mereka sudah saling menyayangi sejak mereka masih kecil, saling membantu jika salah satu mereka kesusahan. tetapi saat mereka memasuki usia remaja, Fiora yang merasakan pilih kasih di antara mereka berdua, Fiona yang mendapatkan kasih sayang yang tulus dari kedua orang tuanya, sementara dia tidak pernah merasakan itu, hari demi hari berlalu kebencian di hati Fiora semakin memuncak karena suatu peristiwa saat dia berkelahi dengan Fiona. Fiora lari meninggalkan istana dengan air mata di pipinya akibat makian ayahnya, sampai detik itu dia tidak pernah kembali ke rumah mereka lagi.
Fiona yang merasakan perasaan bersalah di hatinya memikirkan saudaranya pergi yang tidak pernah kembali lagi, kini mereka sudah dewasa. Fiona mengambil ahli mengurus semuanya bersama Aaron. setelah beberapa waktu banyak terjadi penghianatan di negara itu yg mengakibatkan banyak korban jiwa, siapa menyebabkan itu semua? apakah orang yang paling mereka tidak sangk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon strbe cake, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kecemburuan Fiona

Aaron berdehem beberapa kali saat berjalan mendekati meja Kevin dengan membawa Fiona dan Fiora.

Fiora melihat sekeliling ruangan dengan canggung menelusuri setiap ukiran kayu di sekeliling ruangan, menggenggam erat tangan Aaron.

“Paman!” Fiona langsung melepaskan tangannya dari pegangan Aaron berlari dengan cepat menuju Kevin.

“Ah... Ada perlu ada Fiona sayang.” Senyum Kevin. Ia berdiri dari kursinya lalu berlutut membuka kedua tangannya kepada Fiona.

Begitu Fiona sampai dia memeluk erat leher Kevin yang membuat Kevin sendiri tersedak secara tiba-tiba.

“Aduh kau bisa membuat paman kesusahan sayang.” Gumam Kevin dengan nada lembut saat dia perlahan memegangi tangan Fiona melepaskan pelukan itu.

Fiona sedikit menjauh lalu menatap Kevin dengan tersenyum lebar.

“sepertinya kau sudah tumbuh dengan begitu cepat ya, paman senang dengan itu.” Kevin mengamati tubuh kecil itu dari atas hingga ke bawah.

Fiora perlahan melepaskan genggaman tangannya dari Aaron, dia berjalan menuju Fiona dan Kevin dengan sedikit gugup.

Kevin melirik Fiora yang berjalan mendekati mereka dari balik bahu Fiona, Ia hanya bisa tersenyum lembut saat mengulurkan tangannya kepada Fiora.

“paman hampir lupa, ternyata ada Fiora di sini.” Ucapnya dengan tertawa ringan.

Kini Fiona berdiri di samping kakaknya, tangannya terus berpegangan pada tangan Kevin.

“apa paman tahu, Fiora yang menyuruh ku untuk bermain dengan paman!” Seru Fiona dengan bersemangat.

“Benarkah, Fiora yang menyuruh mu.” Tubuh Kevin sedikit bergeser, kini dia menghadap Fiora sepenuhnya.

Wajah Fiora kini memerah, Ia tampak malu kepada Kevin.

“Ada apa sayang, tidak perlu malu apa kau ingin bermain dengan paman ya?”

Fiora menganggukkan kepalanya perlahan saat mendengar itu.

“aku lihat paman selalu memberikan kakak banyak mainan, jadi aku juga mau paman.” Gumam Fiora sambil menggigit jarinya.

“ah Tentu saja, paman punya untuk mu.” Kevin pun berdiri perlahan, Ia menyesuaikan diri sebelum melangkah kembali ke mejanya. Ia mengeluarkan sebuah kalung dengan mutiara putih di setiap sisinya.

“Lihat.” Kevin mengangkat sedikit kalung lebih tinggi agar Fiona dan Fiora bisa melihatnya dengan jelas.

Segera mata mereka berdua terbelalak saat melihat keindahan itu.

Melihat keduanya terpesona Kevin tidak bisa menyembunyikan tawanya. Ia pun berjalan melewati Fiona berlutut di hadapan Fiora.

“baiklah ini untuk Fiora.” Kevin memasangkan kalung pada leher Fiora perlahan .

“terima kasih paman!” Fiora segera memeluk Kevin dengan erat.

“tidak masalah.” Kevin membalas pelukan itu dengan lembut.

Melihat itu Fiona mulai merasakan cemburu di dalam hatinya.

“Tapi itu milikku mengapa Fiora yang mendapatkannya.” Bentaknya kepada Kevin. Fiora menggenggam erat tangannya hingga jari-jarinya memutih.

Kevin segera melepaskan pelukannya kepada Fiora, Ia menghadap Fiona sepenuhnya.

“Sayang, bukankah kau sudah punya yang banyak bukan, Paman selalu memberikannya kepada mu, jadi biarkan Fiora memiliki satu saja oke.” Bisik Kevin. Dia mengulurkan tangannya perlahan untuk mengusap punggung Fiona seolah menenangkannya.

“Paman tidak menyayangi ku paman hanya memberinya kepada Fiora tidak denganku, padahal aku juga ingin itu.”  Bibir Fiona bergetar saat mengatakan itu kepada Kevin.

“Tidak jangan katakan itu oke, paman tentu saja menyayangi mu, nanti paman akan carikan lagi hadiah untuk Fiona.”

Namun Fiona justru menepis sentuhan Kevin, Ia dengan cepat berlari keluar ruangan sambil menangis.

Fiora mulai merasa bersalah, dia hanya terdiam di sana dengan menundukkan kepalanya.

“tidak  apa-apa ini untuk kakak saja...”

“tidak perlu, pakai saja mengerti Fiora.” Balas Kevin

Aaron mengerutkan kening melihat Fiona yang pergi secara tiba-tiba.

“Aku akan menghampiri Fiona ayah, mungkin dia sangat sedih sekarang.”  Ucap Aaron saat Ia akan segera mencapai pintu keluar

“ya tolong Aaron tenangkan Fiona mengerti, aku tidak ingin membuatnya sedih.”  Kevin kembali duduk di kursinya dengan wajah kelelahan.

Aaron pun segera berjalan mencari sosok Fiona di sekeliling rumahnya. Menit-menit berlalu, Aaron mendengar suara tangisan di dekatnya, Ia dengan teliti menelusurinya hingga membawa Aaron di ruangan khusus untuk tamu, pintu itu sedikit terbuka memperlihatkan sedikit  celah ruangan. Saat Aaron mengintip, dia melihat Fiona sudah berada di gendongan Robert.

“sepertinya sudah tidak apa-apa sekarang.” Gumamnya dengan meyakinkan di dalam hatinya, Aaron pun melangkah mundur menjauh dari ruangan itu.

“sudah-sudah tidak perlu menangis, ayah akan membelikan mu yang lebih bagus nanti.” Gumam Robert, dia menyeka air mata Fiona dengan jari-jarinya.

“tapi ayah, aku mau yang itu, aku menyukainya.” Kata Fiona tergagap di sela-sela tangisannya.

Melihat wajah putrinya yang begitu sedih, hati Robert tidak tega, dia terus menyeka air mata Fiona tanpa henti.

“nanti ayah akan tanya kepada paman Kevin oke, jadi sayang berhenti menangis kau sudah terlihat kelelahan dengan itu.” Robert mengatakannya dengan nada yang lembut sekaligus menenangkan.

Mendengar itu Fiona pun mulai terlihat Tenang perlahan, dia menghentikan tangisannya dan  menyandarkan tubuhnya di dada bidang Robert.

Robert mengembuskan napas lega, dia dengan lembut menimang-nimang Fiona ke kanan dan kiri, berniat untuk menidurkan putrinya.

Pelukan Fiona kepada ayahnya mulai sedikit mengendur saat dia mulai merasakan kelopak matanya memberat.

Melihat Fiona akan segera tertidur, Robert mulai  menyanyikan lagu pengantar tidur kepada Fiona sambil terus menimang dan menepuk pantat Fiona dengan pelan beberapa kali.

Fiona menutup kedua matanya tertidur pulas di pelukan Robert.

Robert perlahan melepaskan pelukannya dari tubuh Fiona, Ia meletakkan putrinya di atas tempat tidur perlahan lalu menarik selimut menutupi sebagian tubuh putrinya yang terlihat, Robert memandangi wajah Fiona yang tertidur pulas dengan mata sembab, tentu saja hatinya sedikit sakit. Robert pun berjalan keluar kamar menutup pintu di belakangnya, berniat untuk menemui Kevin.

 

 

1
Galih Kurniawan
masik penasaran. bainya kembar? dan siapa kevin itu
Nanaka: iya kembar, lanjut baca ya di eps lain☺️
total 1 replies
Kikiiiii
mana kakeknya? kerja kah
Kikiiiii
pasti anknya mau jadi ultraman
Kikiiiii
Cukup bagus
Kikiiiii
masi menunggu ultraman
Kikiiiii
tidaa ada ultraman?
Kikiiiii
Angjay ,keren juga
👑 STEPHAN HARUKA 👑
Mencengangkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!