NovelToon NovelToon
Bidadari Yang Ternoda

Bidadari Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Selingkuh / Romansa / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Chicklit
Popularitas:32.2k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Impian Malika menikah dengan Airlangga kandas ketika mendapati dirinya tidur bersama Pradipta, laki-laki asing yang tidak dikenalnya sama sekali. Gara-gara kejadian itu Malika hamil dan akhirnya menikah dengan Pradipta.

Sebagai seorang muslimah yang taat, Malika selalu patuh kepada suaminya.

Namun, apakah dia akan tetap menjadi istri yang taat dan patuh ketika mendapati Pradipta masih menjalin asmara dengan Selina?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Pengakuan

Dengan menguatkan hati dan suara bergetar, Malika bicara sesuatu yang membuat hatinya terluka. Dia yakin, Airlangga juga akan merasakan hal yang sama.

"Maksud kamu apa, Malika?" tanya Airlangga mengira sang pujaan hati sedang menguji cintanya. "Bukannya kita berjanji akan menikah setelah kamu pulang. Aku sudah menyiapkan lamaran untuk kamu."

Mendengar suara Airlangga yang penuh semangat dan binar bahagia pada sorot matanya, membuat Malika semakin merasa berdosa dan sedih. Dia juga mencintai laki-laki yang ada di hadapannya saat ini. Impian dia juga bisa membina rumah tangga dengannya. Namun, dirinya menjadi minder dan merasa tidak pantas untuk Airlangga.

"Carilah wanita lain yang pantas untuk dirimu," jawab Malika masih menahan isak tangis.

"Kamu ini kenapa? Apa sudah tidak cinta lagi sama aku? Apa kamu sudah menyukai laki-laki lain di sana, tempat kamu mengabdi?" tanya Airlangga bertubi-tubi menahan rasa kesal dan marah karena kekasihnya tiba-tiba saja meminta pisah dengannya. 

Tadi, Airlangga membayangkan pertemuan ini akan menyenangkan karena sama-sama melepas rindu. Dia sudah menyiapkan sebuah kalung berlian untuk melamar Malika dijadikan istrinya. Namun, malah ini yang terjadi.

"A-aku ...." Malika merasa tenggorokannya ada sesuatu yang menghalangi, sehingga tidak bisa bicara.

Airlangga melangkah mengikis jarak dengan Malika. Akan tetapi, perempuan itu juga melangkah mundur menjaga jarak dengannya.

"Apa kamu sudah tidak mencintai aku lagi?" tanya Airlangga dengan pelan, tetapi ekspresi wajah serius.

Malika menggeleng. Selama ini dia selalu menjaga hati dan kehormatannya, tetapi kejadian semalam membuat dunianya hancur. Jika, tidak ada iman di dalam dirinya mungkin saja dia akan melakukan sesuatu yang tak terduga.

Bukan hanya dirinya saja yang hancur, cintanya untuk sang kekasih hati dan keluarga besarnya juga akan ikut terseret. Dia merasa dirinya sudah rusak dan tidak pantas untuk Airlangga yang di matanya adalah laki-laki baik dan pantas mendapatkan wanita yang masih menjaga kesuciannya.

"Lalu, kenapa kamu ingin hubungan kita berakhir?" tanya Airlangga yang terus saja maju dan Malika mundur sampai punggungnya membentur dinding.

"Aku ... sudah ternoda," jawab Malika mencicit dan air matanya semakin deras membasahi pipinya yang mulus.

Airlangga terdiam. Dia mencoba mencerna ucapan Malika yang singkat, tetapi terasa menghujam dadanya.

"Maksud kamu ...?" Airlangga menatap bola mata indah yang sering menjerat dirinya jatuh pada pesona sang dokter.

Dengan perlahan Malika menganggukkan kepala dengan menggigit bibir bagian bawah. Sungguh sakit sekali rasanya membuat pengakuan yang jujur. Namun, harus dia lakukan. Dia tidak ingin membuat Airlangga kecewa dan marah kepadanya, jika terus menyembunyikan dan ketahuan saat mereka sudah menikah.

Bagai dipukul oleh godam, Airlangga shock dan merasa tubuhnya mendadak lemas. Kedua kakinya sempat oleng sebelum kembali bertahan agar tidak jatuh. 

"Kamu melakukan itu dengan siapa?" tanya Airlangga mencoba tegar dengan masalah yang baru saja dia ketahui.

"Aku tidak kenal siapa pria itu," jawab Malika. 

Dia pun menceritakan kejadian malam naas itu karena menghadiri pesta pernikahan temannya. Namun, ketika terbangun dia sudah berada di sebuah kamar hotel bersama dengan pria asing.

Malika termasuk orang yang jujur dan bicara apa adanya. Dia juga menggunakan kata-kata yang lembut dan suara pelan.

"Tidak masalah. Aku menginginkan dirimu menjadi istriku bukan karena kamu perawan atau tidak perawan," kata Airlangga. "Sekarang aku mau tanya sama kamu dan jawab dengan jujur!"

Di dalam hatinya terselip rasa bahagia mendengar ucapan Airlangga. Laki-laki itu tidak mempermasalahkan kesucian dirinya. Namun, tetap saja hati kecil Malika merasa malu dan bersalah.

"Apa kamu masih mencintaiku?" tanya Airlangga yang tatapannya tidak lepas dari Malika.

"Ya. Hanya kamu yang aku cintai sampai saat ini," jawab Malika diikuti anggukan.

"Apakah kamu masih punya impian membangun rumah tangga bersama aku?" tanya laki-laki itu lagi, tatapan matanya masih mengarah ke bola mata sang kekasih. Karena dia bisa merasakan orang itu jujur atau dusta.

Tentu saja Malika mengangguk. Karena menjadi istri dari Airlangga adalah salah satu impiannya. 

"Jadi, tidak ada alasan bagi kamu untuk mengakhiri hubungan kita ini," kata Airlangga tersenyum puas.

"A-pa kamu tidak masalah dengan diriku yang sudah ternoda ini?' tanya Malika dengan tatapan sendu.

"Tidak. Aku menerima dirimu apa adanya. Karena cintaku dan sayangku sudah habis padamu," jawab Airlangga jujur. Karena baginya sulit untuk bisa menyukai wanita lain.

"Terima kasih, Airlangga. Aku ... sangat bahagia sekali," ucap Malika tersenyum lebar.

Rasanya Airlangga ingin memeluk tubuh Malika, tetapi ingat kalau mereka belum halal. Jadi, hanya bisa saling melempar senyum saja.

Keduanya duduk di kursi dan Airlangga memberikan sebuah kotak perhiasan yang berisi kalung berlian. Emas putih dengan batu permata berwarna hijau berkilau. Malika langsung memakai kalung yang menjadi simbol tanda cinta mereka.

Baru saja selesai makan, tiba-tiba saja pintu room privat itu terbuka. Tentu saja Malika dan Airlangga terkejut karena tiba-tiba saja ada orang yang berani masuk ke tempat yang sudah mereka sewa.

"Azzam?" Malika terkejut melihat sang adik kini berdiri dihadapannya.

"Halo, Kakak!" Azzam terlihat kecewa kepada Malika. "Begini rupanya kelakuan Kakakku tersayang. Pulang dari dinas bukannya datang ke rumah, malah asyik berkencan," ucap laki-laki berwajah campuran.

"Bu-kan begitu. Kakak ...." Malika merasa bersalah. Kemarin setelah dijemput oleh mamanya di bandara, dia malah meminta diantarkan ke rumah yang lain, bukan ke rumah utama karena akan menghadiri pertemuan dengan beberapa temannya.

Azzam menarik kedua pipi Malika. Dia tentu saja mengkhawatirkan keadaan kakaknya. Begitu mendapat kabar kalau saudaranya sedang ada di restoran, dia langsung datang ke sini.

Airlangga terdiam karena terkejut dengan kedatangan pria asing yang memanggil Malika dengan panggilan "kakak". Dia memang tahu sang kekasih memiliki seorang adik laki-laki. Namun, dia tidak menyangka wajahnya berbeda dengan Malika.

"Rencana besok kakak mau pulang ke rumah utama sambil mengenalkan Airlangga kepada papa dan mama," balas Malika dengan pipi yang merona. Dia memang menyembunyikan perasaan suka kepada Airlangga dari keluarga besarnya.

Azzam melihat ke arah Airlangga. Dia menelisik dengan sangat teliti seakan mau menguliti laki-laki yang sudah mencuri hati kakaknya.

Airlangga merasakan sebuah tekanan dari Azzam. Dia sampai meneguk ludahnya karena tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.

"Awas, ya! Kalau sampai membuat kakakku terluka dan menangis kesakitan, keluarga kami tidak akan tinggal diam," ucap Azzam memberi peringatan kepada laki-laki yang berdiri di samping Malika.

"Azzam! Kamu tidak boleh begitu sama Airlangga. Dia itu calon suami kakak," ujar Malika dengan jantung berdebar kencang karena tanpa dia sadari sudah membuat pengakuan.

Airlangga merasa senang ketika Malika mengakui dirinya sebagai calon suami yang dia pilih dari sekian banyak laki-laki. Ada perasaan bangga dan percaya diri yang kini muncul dalam diri Airlangga.

"Mana laki-laki yang sudah berani melamar putriku?" 

Malika terlihat panik begitu mendengar suara papanya. Sepasang wanita dan pria memasuki room private. Keduanya menatap tajam ke arah Airlangga.

"Papa ... Mama," ucap Malika terbelalak.

Seperti ada sebuah boooom yang meledak di kepalanya, Airlangga terkejut ketika melihat seorang pengusaha terkenal dipanggil papa oleh Malika. Dia pun menoleh ke arah sang pujaan hati.

***

1
Bu Yudi Wahono
diapain alkaf ya sama malika
Ita rahmawati
oh ternyta anak bungsunya meninggal pantes cuma 2 anaknya sedangkan dicerita aisyah sm andro si aisyah sampe hamil yg ke 3,,
penasaran sm masa lalu yg dimaksud sm malika itu 🤔
Nar Sih
kira,,ada rahasia apa di msa lalu malika ,wah...kak thorr bikin penasarn
Sugiharti Rusli
sebenarnya apa yang dulu terjadi yah sama Malika dan adiknya itu
Arieee
semakin seru 👍💪👍💪👍👍👍👍👍
Nanik Arifin
begitu melihat Mommy Bilqis Malika lsg berubah. apa yg Malika lihat di masa lalu ? apa kaitannya dg Bilqis ? mengapa Malika bisa melupakannya, sebenarnya apa yg dialami Malika di masa lalu?
kau menyembunyikan banyak hal Thor
Ita rahmawati
banyak nyimpan masalah sendiri lama² gila kamu malika 😅
Nar Sih
dobel up kakk🙏
Sugiharti Rusli
sepertinya si Malika memang tipikal yang suka memendam sesuatu sendiri yah dia
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
tanggung lanjut lagi dong kak...
sryharty
duuh kenapa di gantung seh ka,,kan jadi penisirin
Eva Karmita
❤️
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Ita rahmawati
knp ya dg malika,,apakah dia pernah amnesia atau giman 🤔
Ita rahmawati
jgn biarkan si selina bahagia sm pradipta malika,,kamu harus buat mereka menderita dn menyesal 😏
sryharty
duuh kenapa lagi si malika
Nar Sih
apa jgn ,,malika pernah amnesia trus baru inget lgi,sabarr ya malika
Yuliana Tunru
jgn sampai malika punya penyakit parah kasihan baru hidup tenang ada lg masalah
Reni Anjarwani
lanjut thor
Sugiharti Rusli
ada apa dengan Malika sebenarnya yah,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!