NovelToon NovelToon
SELAMANYA KAMU MILIKKU 2

SELAMANYA KAMU MILIKKU 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Cinta Murni
Popularitas:63.5k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Mempertahankan kebahagiaan pernikahan nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Terkadang apa yang telah diusahakan tidak dinikmati sepenuhnya.

“Tetaplah bersama denganku, jauh darimu rasanya setiap napas berhenti perlahan. Aku mampu kehilangan segalanya asal bukan kamu, Sonia.”

_Selamanya Kamu Milikku 2_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 : Kelahiran Anak Sonia

Hari persalinan Sonia akhirnya datang, dengan segala perjuangan akhirnya operasi yang dijalani oleh Sonia berjalan dengan lancar, anak dan ibunya sehat.

Sonia melahirkan bayi perempuan yang begitu cantik, kecantikan anak itu sudah terpancar saat ini. Sean menciumi wajah istrinya, dia sangat bahagia dengan kelahiran anak mereka.

Setelah operasi selesai, Sonia dipindahkan ke ruang rawat VIP. Satu persatu kerabat datang melihat putri Sean termasuk Kenzo dan Angel.

"Wah ternyata dia lebih cantik dari Zoya dan Gaby, aku mau sama dia aja lah ya pa," ujar Zeno, Kenzo mengusap kepala putranya.

"Tunggu besar, kamu masih kecil juga," timpal Kenzo.

Selama seminggu di rawat, akhirnya Sonia diperbolehkan pulang dan harus kontrol secara berkala.

Di rumah, mereka sudah di sambut oleh Nila, tiga minggu yang lalu Nila ada di Budapest menemani Naima. Kini Nila akan menemani putri kesayangannya di sini.

"Cucu oma, cantik sekali kamu nak, kali ini kamu baru lebih banyak mirip sama Sonia ya daripada sama Sean," ucap Nila.

"Aku kasihan sama Sonia ma, dia pengen anaknya mirip dia." Sonia memukul lengan Sean.

"Kamu ini adaaaa saja jawabnya, siapa nama anak kamu Sean?"

"Zeline Deriya Aznand ma."

"Nama yang cantik, sama seperti orangnya."

"Miller juga memberi kabar tadi kalau saat ini Seyyal tengah hamil dua bulan," kata Nila.

"Alhamdulillah, mau empat aja anak Kak Seyyal sama Kak Miller ya bu," sahut Sonia.

"Iya Son, alhamdulillahnya kondisi Seyyal lebih kuat dibandingkan hamil sebelumnya."

"Syukurlah kalau begitu."

Kebahagiaan mereka kini lengkap sudah, rumah Sean ramai dengan kunjungan dari karyawan dan teman-teman Sean dan Sonia.

Kenzo juga membawa Angel dan anak-anaknya untuk menginap di rumah Sean, Vanno dan Laura juga ikutan menginap karena Gaby dan Hazi ingin main bersama.

Sedang asik berkumpul seperti itu, mereka semua dikejutkan dengan kedatangan Miller dan keluarga kecilnya. Seyyal juga terlihat sangat fresh dan semakin cantik.

Arkan dan Azkan juga disambut hangat oleh anak-anak Vanno, Sean dan Kenzo.

"Cantik banget bumil kita ini, makin bersinar aja," puji Laura sambil memeluk Seyyal.

"Bisa aja ini mommy-nya Benicio."

Suasana rumah sangat ramai dan bahagia, Nila begitu bahagia melihat anak dan menantunya berkumpul seperti itu, kehidupan yang dulunya sempat hancur, kini menjadi kehidupan yang lebih baik.

Nila dikelilingi oleh cucu-cucu yang sangat baik dan lucu, jika Emir ada saat ini, mungkin dia akan ikutan bahagia melihat kedua anaknya.

Sonia memeluk Nila yang saat ini duduk di sampingnya, dia mengucapkan ribuan terima kasih atas semua yang sudah Nila lakukan untuknya.

Malam sudah larut, anak dan istri mereka sudah pada tidur semua. Miller, Sean, Kenzo, dan Vanno masih duduk di ruang tamu sambil berbincang ringan dan merokok.

"Nggak nyangka ya, kita sampai dititik ini, setelah semua yang kita lalui," seru Vanno.

"Iya, aku beruntung karena Allah masih mengizinkan aku untuk membahagiakan Sonia dan sekarang aku sudah memiliki 5 orang anak dari istriku, walaupun yang satunya sudah ada di surga," sahut Sean.

"Aku juga, setelah sekian banyak rintangan aku lalui dengan Angel, akhirnya kami bahagia sekarang, ditambah dengan kehadiran Hana," tambah Kenzo.

"Rumahku mungkin akan kembali ramai, aku yang dulu begitu jahat mendapatkan Seyyal, sekarang malah dia yang memberikan aku kebahagiaan tiada tara," imbuh Miller.

Mereka semua tertawa dan bersyukur memiliki istri hebat yang selalu sabar dan tabah dalam menjalani kehidupan bersama mereka.

Sean memasuki kamarnya, dia melihat Sonia baru saja menidurkan Zeline dalam box bayi.

"Asyik banget ngobrolnya ya? Sampai jam 2 baru masuk kamar," sindir Sonia, Sean mendekati istrinya itu dan memeluknya.

"Terima kasih ya sayang, kamu sudah mau bertahan denganku sampai detik ini, aku janji padamu, aku akan menjaga dan membahagiakan kamu seumur hidupku, aku sangat mencintaimu, Sonia." Sonia tersenyum.

"Aku juga sangat mencintaimu Sean."

"Kamu itu milikku, hanya milikku, aku tidak akan membiarkan kamu direbut oleh siapapun." Sean mendaratkan ciumannya di bibir Sonia dengan lembut, kebahagiaan Sean saat ini begitu membuncah.

"Terima kasih ya Allah, karena Engkau sudah menjadikan Sonia sebagai milikku."

***

Fian mengatur waktunya antara Naima dan Syena, karena jarak dari rumah kedua istrinya lumayan jauh, Fian membagi waktu setiap hari kamis dan sabtu akan berada di rumah Syena. Dia membuat alasan pada Naima kalau setiap hari itu dia harus keluar mengurus restoran yang ada di luar kota.  Naima juga tidak keberatan dengan hal itu, karena dia tahu, bisnis suaminya sangat banyak, jadi alasan itu sangatlah tepat.

Naima keluar dari kamarnya, melihat Fian sedang bermain dengan Sofi di halaman depan bersama dengan Rayyan juga. Naima mendekati anak dan suaminya itu, karena sekarang hari minggu, jadi Fian berada di rumah, menghabiskan waktu bersama dengan anak dan istrinya, kemarin dia menghabiskan waktu bersama Syena dan Azad.

"Makanlah, aku buatkan cemilan manis untuk kita." Naima memberikan semangkuk bubur putih pada Fian dan Rayyan.

"Ummi, aku mau." Rayyan mendekati Naima, wanita itu menyuapi Fian dan Rayyan bubur putih tersebut.

"Enak sayang, kamu kenapa sudah memasak sih? Kan kamu masih belum kuat."

"Aku udah kuat, ini kan sudah tiga bulan aku habis melahirkan, jangan berlebihan memanjakan aku Fian."

"Aku tidak berlebihan sayang, aku hanya ingin istriku sehat dan baik-baik saja."

"Alhamdulillah, atas seizin Allah, aku sekarang sehat." Naima kembali menyuapi Fian dan Rayyan bubur yang ada di tangannya sambil sesekali merayu Sofi agar tertawa, bayi tiga bulan itu sangat menggemaskan, matanya yang terang, mengikuti warna mata Fian, menambah keindahan Sofi.

"Aku jadi kangen sama keluarga kamu, kapan ya kita bisa main ke Indonesia? Atau bisa berkumpul bersama seperti dulu?" Fian menatap Naima lalu tersenyum.

"Sebenarnya aku juga sangat merindukan mereka, tapi gimana kita mau ke sana sayang? Anak kita masih sangat kecil."

"Bukannya sebulan lagi Sonia akan menggelar doa bersama di rumahnya ya? Kita pergi saja bulan depan, bagaimana?"

"Aku akan pikirkan ya."

"Ayolah Fian, aku sudah ingin bertemu mereka."

"Oke baiklah sayang, kita akan ke sana." Naima tersenyum senang lalu memeluk Fian.

...***...

Fian memikirkan permintaan Naima untuk ke Indonesia bulan depan, apa dia harus membawa Syena juga atau meninggalkan Syena?

"Kamu kenapa dari tadi melamun terus? Apa yang kamu pikirkan?" tanya Naima yang baru saja memberi asi untuk Sofi.

"Aku hanya memikirkan keberangkatan kita ke Indonesia, aku sudah memberitahu mama kalau bulan depan kita akan ke sana." Naima tersenyum mendengar jawaban suaminya, dia juga tidak sabar untuk bisa berkumpul dengan keluarga besar Fian yang sangat baik.

1
Fida🔥🔥
Kecewa banget sih pastinya
Fida🔥🔥
Kenapa harus Zain yg metong sih🥲
Tammy
Walau mereka belum lama menjalin hubungan tpi gavino udh effort banget loh
Tammy
Emang si Haven ini ya, semua yg dekat pasti berpeluang jadi pengkhianat
Natasha
Aduuuhhh kasian banget jadi Gavin
Natasha
Nyesalpun percuma orangnya udh gak ada
Lira Cantika
Gak ada harapan lagi ya vin
Lira Cantika
Berperan penting banget Zain bagi Gavino berarti, udah ampe ngorbanin nyawa loh itu
Syifa Mahira
ketakutan Zoya beralasan banget sih
Syifa Mahira
sedihnya jadi Gavino padahal dia udah tulus dari awal
Mediterina
Gavino padahal udah berharap banyak
Mediterina
Semua udah jalannya, kalau gak begitu mngkin gak ada yg bakalan tau kalau Zain mafia
Yeyen Niri
Keputusan yg benar Zoya
Yeyen Niri
Semua dia lakukan demi profesionalisme dan kasih sayang keluarga
Annissa Riani
Sedih juga sih jadi Gavino
Annissa Riani
Zain yang malang
Rina Meylina
Keputusan Zoya udh benar sih kalau memang mau hidup tenang ya jgn berurusan sama mafia
Rina Meylina
Sayang banget ya anaknya Sonia harus meninggal padahal dulu Sean sangat menghindari yg namanya dunia bawah tapi anaknya malah berkecimpung di sana
Veer Kuy
Ketakutan Zoya dengan mafia wajar sih, dunia mafia itu gak pernah aman
Veer Kuy
Untung cepat ketahuan si Haven, kalau enggak pasti Gavino yg bakalan jadi korban
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!