NovelToon NovelToon
Selalu Menunggu

Selalu Menunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Windia

Seorang perempuan yang selalu menunggu kedatangan lelaki tercintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sleep Call

"Kamu nggak mau tidur?" Tanya Devan.

"Belum ngantuk" jawab Lila.

"Sayang kalo aku ngasih tau ini kamu marah nggak?" Devan ingin menceritakan kejadian yang di alaminya tadi kepada Lila.

"Cerita apa?"

“Kalo aku sayang sama kamu” Devan akhirnya tidak memberi tahu hal tersebut kepada Lila suapaya dia tidak memikirkan apa pun tentang Devan.

“Kalo itu aku sudah tahu dev” ucap Lila bersamaan dengan senyumannya.

Devan merasa sangat lega karena Lila tidak curiga sama sekali dengan ucapannya tadi.

“Sudah gih tidur besok kamu kerja” ucap Lila yang kini melihat jam sudah menuju pukul 10 malam.

“Kenapa kita nggak sleep call saja sayang” pinta Devan.

“Ihhhh kok kamu bisa berpikiran kayak begitu sih kayak bocil” tolak Lila.

“Buat kali ini saja sayang plissss” Devan mengubah raut wajahnya menjadi sepeti anak kecil yang sedang meminta sesuatu kepada ibunya.

“Mmmm ya sudah” Akhirnya Lila menyetujui permintaan Devan.

“Yes makasih sayangku”

Akhirnya Devan dan Lila terlelap satu sama lain dengan keadaan sambungan telepon tidak di matikan.

........

Talia yang sudah menghentikan mobilnya tepat di parkiran halaman rumahnya. Jam menunjukkan pukul 10.30 malam. Tidak tahu kenapa hatinya begitu senang ketika bertemu dengan Ade.

Talia kemudian berjalan menuju kamarnya, terlihat Johan yang sudah menunggunya di depan pintu.

“Habis bertemu siapa?” tanya Johan terlihat sangat dingin.

“Bertemu teman” jawab Talia dengan memalingkan wajahnya.

“Laki laki atau perempuan?” tanya Johan lagi.

“Laki laki” ucap Talia dengan santai.

“Beraninya kamu bertemu dengan mantan kekasih kamu kenapa Talia?” tegas Johan.

“Apa urusan mu, terserah aku mau bertemu siapa, aku sudah izin sama kamu masalah kelar” ucap Talia tak mau kalah, baru pertama kali Talia melawan perkataan Johan.

“Oh sekarang kamu sudah berani sama suami kamu sendiri” Johan semakin emosi.

“Aku tidak bermaksud untuk melawan kamu, tapi aku hanya membuutuhkan keadilan”

“Keadilan apa yang kamu maksud Talia?”

“Aku tidak mau membahas ini, yang terpenting sekarang kamu harus jangan coba coba menyembunyikan sesuatu dari aku” ucap Talia dengan wajah serius lalu beranjak meninggalkan Johan yang terpaku di tempat tanpa menagatakan apa pun.

Johan yang melihat Talia pergi meninggalkannya sangat kesal dan merenungi ucapan Talia sedari tadi.

“Talia” panggil Johan, akan tetapi Talia tidak menghiraukan panggilan dari Johan dan memutuskan untuk melangkah ke kamar mandi.

Di dalam kamar mandi Talia menumpahkan air matanya di sana.

“Sampai kapan Tuhan kamu memberikan kesabaran pada hati ini” ucap Talia terdengar putus asa.

Akhirnya Talia manyalakan sower dan mengguyur tubuhnya di bawah sower tersebut dengan campuran air mata yang terus mengalir.

Beberapa menit kemudian Talia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya.

Johan yang melihat Talia keluar dari kamar mandi kini menghampirinya.

“Maafin papah sudah kasar sama mamah” ucap Johan sambil memegang tangan Talia.

“Iya sudah mamah maafin” balas Talia.

Kemudian Talia melepaskan tangan Johan lalu beranjak untuk mengganti bajunya.

Jam menunjukkan pukul 11.25 malam.

Johan mengambil sweter hitamnya dan mengambil kunci mobil, Talia yang melihat Johan sudah rapih tengah malam seperti ini membuatnya semakin sedih.

“Kamu mau ke mana?” tanya Talia dengan raut muka yang ketus.

“Aku mau menemui teman ku” jawabnya singkat.

“Sejak kapan menemui teman malam malam seperti ini” Ketus Talia.

“Sudah lah mah, aku sudah malas berdebat” Ucap Johan lalu meninggalkan Talia.

Talia yang sudah mengetahui bahwa Johan akan menemui Nidya membuatnya sangat terpukul.

“Jangan khawatir Talia kamu akan mendapatkan kebahiaanmu tapi bukan dengan Johan.

Ucap Talia sinis. Sudah tidak ada air mata lagi yang menetes di sana. Karena selepas dari kamar mandi dia sudah melepaskan semuanya. Talia juga berjanji kepada dirinya sendiri tidak akan mengharapkan Johan walaupun pernikahannya sudah terbilang sangat lama. Akan tetapi dia hanya mengkhawatirkan Devan anak semata wayangnya jika menegtahui bahwa Johan beselingkuh dengan wanita lain dan wanita tersebut tidak lain adalah Nidya teman Talia sendiri.

.........

Pagi menyapa Lila yang mendengar suara alarm segera mematikannya.

Jam menunjukkan pukul lima pagi, Lila melihat layar haneponnya terkejut karena menampilkan wajah Devan yang masih terlelap di dalam layar tersebut.

Lila kemudian tekekeh dan kembali membaringkan tubuhnya lagi di atas kasur, Lila memperhatikan dengan baik muka Devan yang terlihat sangat tenang di seberang sana.

“Coba saja jarak nggak misahin kita pasti sekarang aku bisa nyubit kamu sepuasnya” ucap Lila dengan keadaan Devan masih terlelap.

Beberapa menit kemudian Devan perlahan membuka kedua matanya dan terkejut melihat Lila yang sedang menatapnya dengan senyuman yang terlukis di bibir kekasihnya.

“Moorning” ucap Lila dengan penuh semringah yang melihat Devan terbangun dari tidurnya.

“Moorning sayang” jawab Devan dengan suara serak khas bangun tidurnya itu.

“Akhirnya bangun juga” ucap Lila.

“Ya aku nggak sempat ngeliat muka kamu bangun tidur” kesal Devan karena ia ingin bangun terlebih dahulu untuk memandang wajah Lila ketika terbangundari tidur akan tetapi berbanding terbalik.

“Tapi aku sudah ngeliat kamu bangun dari tidur” ucap Lila lalu terkekeh.

“Mmm pasti kamu bersyukur kan punya pacar ganteng kayak aku” ucap Devan penuh dengan percaya diri.

“Iya aku bersyukur banget punya kamu yang super super ganteng dan tingkat kepedeannya tinggi” ucap Lila lalu terkekeh.

“Nggak papa sayang yang penting kamu cinta” Sungguh Devan benar benar membuat hati Lila terombang ambing akibat sikap Devan yang masih pagi sudah menggodanya dengan berbagai macam kalimat.

“Sudah sana kamu siap siap buat kerja, aku juga mau siap siap buat kuliah” ucap Lila.

Jika saja waktu bisa di berhentikan maka Devan hanya tetap ingin memandang wajah Lila yang sangat menggemaskan dan lucu sekali jika sedang kesal.

“Kalo aku nggak mau bagaimana” ternyata drama mereka berdua belum selesai.

“Ihhh kamu ngeselin banget sih” ucap Lila.

“Sayang kalo suatu saat aku pulang kamu harus orang pertama yang aku lihat dan nyambut aku di bandara” ucap Devan.

“Iya pasti nanti aku bakalan jadi orang yang pertama dan pa

ling senang ngeliat kamu pulang”. Ucap Lila dengan senyum semringah.

“tuh kan saking sayang banget sama aku” goda Devan.

"Aku capek ngomong sama orang yang tingkat kepedeannya tinggi banget" ucap Lila lalu tersenyum ke arah Devan.

"Love you love you sayangku" Devan langsung memberikan kedipan mata kepada Lila.

Lila yang melihat tingkah Devan yang sangat menggemaskan itu langsung tertawa di buatnya.

"Udah ya aku mau siap siap kuliah dulu love you" ucap Lila.

"Ya udah sayang bye love you too cintaku selamanya" Devan langsung memberikan ke kecupan pada layar haneponenya. Dan akhirnya sambungan telepon tersebut pun sudah selesai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!