NovelToon NovelToon
Nathan Dan Rengganis

Nathan Dan Rengganis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Pembantu
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aldiantt

Kisah bermula dari pelarian Nathan William Carson, seorang pelaku tabrak lari yang memutuskan untuk bersembunyi dari kasus yang melibatkan dirinya.

Kabur ke sebuah kota kecil tempat kelahiran sang ibu, Nathan justru dipertemukan dengan gadis desa nan polos, pembantu sang nenek tercinta.

Berawal dari kesombongan seorang majikan terhadap pembantunya. Ketidaksukaan terhadap kinerja sang pekerja rumah tangga yang dinilai terlalu menjilat. Hingga berbagai konflik lainnya, menjadi bumbu bumbu sebelum terbentuknya cinta di antara keduanya.

Namun siapa sangka, sebuah drama menguras air mata muncul ketika rasa saling tertarik mulai tumbuh di antara mereka.

Apa yang akan terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldiantt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35

Hari berganti...

Pagi menjelang setelah sholat subuh. Gadis cantik yang sempat gagal menikah itu nampak menyisir rambut panjangnya di depan meja riasnya.

Seonggok foto sepasang pria wanita berbingkai putih nampak terpajang indah di salah satu sudut meja itu. Sebuah foto yang ia janji tidak akan pernah memindahkannya dari tempat itu apapun yang terjadi. Ya, itu adalah foto kenangan antara Rengganis dan sang kekasih yang sudah kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa, Bagas.

Rengganis menoleh ke arah foto itu. Ia tersenyum lembut, kemudian menggerakkan jari jari tangannya mengusap usap kaca bening bingkai foto itu.

Rengganis lantas bangkit dari posisi duduknya. Disambarnya sebuah tas selempang yang tergeletak di atas ranjang itu kemudian mengayunkan kakinya keluar dari kamar tidur sederhana miliknya tersebut.

"Buk!" Ucap Rengganis memanggil nama sang ibu sembari masuk ke dalam kamar wanita paruh baya tersebut.

Bu Yuni yang baru selesai dengan ibadah subuhnya itu menoleh.

"Sudah mau berangkat?" Tanyanya.

Rengganis tersenyum. "Iya, Buk. Keburu siang," jawab gadis cantik dua puluh enam tahun itu.

"Maaf ya, Ndok. Gara gara Ibuk sakit kamu jadi harus kerja sendiri. Harusnya kan Ibu bisa bantu kamu kalau Ibu sehat..."

"Udah, nggak usah dipikirin. Yang penting sekarang Ibuk istirahat dulu biar Ibuk cepet sehat. Rengganis nggak apa apa, kok, kerja sendiri," ucap wanita itu.

Bu Yuni tersenyum. Ia nampak diam sejenak.

"Semalam ada tamu? Kok ada gelas kotor di meja tamu?" Tanyanya.

"Em, iya, Buk. Ada!" Jawab Rengganis. "Tuan Nathan nganterin Rengganis lagi. Semalam dia mampir sebentar ke sini," tambahnya.

Bu Yuni diam sejenak.

"Sepertinya kalian semakin hari semakin dekat. Apa kamu baik baik saja, Ndok? Soalnya kan Tuan muda itu dulu benci sekali sama kamu," ucap Bu Yuni.

"Sampai saat ini semua baik baik saja, Buk. Tuan muda ternyata juga tidak seburuk itu. Mungkin memang hanya sifatnya saja yang angkuh," ucap Rengganis.

"Syukurlah kalau begitu. Ibu ikut senang mendengarnya."

Rengganis tersenyum. "Ya udah, kalau gitu Rengganis berangkat dulu ya, Buk!"

"Iya, kamu hati hati, ya!"

"Iya!" Jawabnya. "Assalamualaikum..." Tambahnya sembari meraih punggung tangan sang ibu lalu menciumnya sebagai tanda hormat.

"Wa Alaikum Salam!"

Kedua wanita beda usia itu lantas berpisah. Rengganis keluar dari kamar sang ibu.

"Kinan! Yuk, anterin Mbak dulu!" Ucap gadis itu memanggil sang adik yang belum lama pulang bekerja. Ya, semenjak dipaksa diantar pulang oleh Nathan tiap malam, Rengganis terpaksa meminta tolong Kinan untuk mengantarnya tiap pagi. Daripada ngojek ya, kan? Lagipun juga ia tidak mungkin bisa membantah ajakan Nathan tiap malam. Laki laki itu kan memang egois. Apa yang ia mau harus dituruti.

Kinan keluar dari kamarnya dengan sebuah atasan kaos dan celana pendek di atas lutut.

"Mbak mending bawa motor sendiri aja, deh!" Ucap Kinanti.

Rengganis menoleh.

"Kenapa memangnya?"

"Ya biar nanti malam nggak dipaksa dianter sama majikan Mbak itu!" Ucap Kinanti. Sekilas terbersit raut wajah tak suka di wajahnya. Sebuah mimik wajah yang sayangnya tidak sadari oleh seorang Rengganis.

"Mbak tuh jangan sering sering deh mau dianter pulang sama dia. Kayaknya dia bukan orang baik. Dari tampangnya udah kelihatan! Jangan sampai nanti Mbak diapa apain sama dia!" Ucap Kinanti sewot. Jauh dari lubuk hatinya yang paling dalam, sebenarnya ia cemburu. Ia yang terang terangan menyatakan kagum pada Nathan saja dicuekin. Kenapa Rengganis yang hanya pembantu rumah tangga di rumah Nathan sampai di antar pulang. Terlebih lagi Rengganis sering bercerita mengenai tuan mudanya itu padanya. Ia bahkan mulai berfikir, sepertinya Nathan menyukai Rengganis. Itu bisa terlihat dari cara Nathan memaksa Rengganis untuk pulang bersamanya tiap malam. Sepertinya rasa benci yang semula membuncah di dada Nathan kini perlahan berubah menjadi cinta. Dan Kinan kurang menyukai itu. Ia sudah terlanjur menandai Nathan sebagai pria incarannya. Ia harus mendapatkan pria itu apapun caranya.

Rengganis menghela nafas panjang.

"Mbak nggak bisa nolak, Dek. Kamu kan tahu sendiri gimana wataknya dia," ucap Rengganis dengan tenang.

"Kamu nggak usah khawatir. Insya Allah Mbak bisa jaga diri, kok," tambahnya.

"Ya udah, kalau kamu nggak bisa antar. Biar hari ini Mbak berangkat sendiri aja. Kamu hati hati ya di rumah sama Ibuk," ucap Rengganis lagi.

Kinan menghela nafas panjang. Ia dengan wajah yang nampak jengkel itu hanya mengangguk tanpa mengucap sepatah katapun.

Rengganis mengulurkan tangannya. Kinan pun meraih tangan itu dan mencium telapak tangannya sebagai tanda bakti. Kedua kakak beradik itupun lantas berpisah. Rengganis bergegas pergi meninggalkan rumah itu menggunakan motor matic miliknya.

........

Sementara itu di tempat terpisah di waktu yang hampir bersamaan. Nathan nampak menggeliat di atas ranjang itu. Matanya perlahan terbuka kala suara dering ponsel terus menggema mengusik pendengarannya.

Nathan menggerakkan tangannya, terulur ke arah ponsel yang berada di atas nakas. Sebuah panggilan video masuk. Diusapnya tombol terima di sana tanpa memperdulikan nama yang tertera di layar benda berbentuk pipih itu.

"Hallooo, Bro!! Masih tidur, lo?! Bangun woy...!! Gue udah sampai rumah nih!!"

Suara itu berhasil membuat matanya menyipit. Dilihatnya layar ponsel itu. Seorang pemuda berkacamata nampak tersenyum lebar ke arah kamera sembari berbaring di atas ranjang empuknya.

Itu Glen! Sahabat nya yang sempat kabur ke luar negeri karena kasus tabrak lari yang sempat mereka lakukan.

Nathan memicingkan matanya. Ia bangkit dari posisi tidurnya lalu duduk bersandar di sandaran ranjang besar miliknya.

"Anj*nk, lu! Dimana lu?" Tanyanya.

"Gue udah ada di rumah, Bro! Gue udah sampe semalam!" Tutur Glen.

"Cih! Pulang, lo? Udah nggak takut polisi?" Tanya Nathan.

"Gue rasa sih kita udah aman, ya! Secara udah dua bulan ini. Tuh kasus pasti juga udah ilang. Jadi ya ... Pulang lah gue! Kangen foya foya di sini gue. Ama lo! Haha....!" Ucap Glen sambil tertawa sombong di akhir kalimatnya.

"Cih! Dasar orang gila!" Gerutu Nathan.

"Eh, tapi ngomong ngomong lo masih di kampung nyokap lo?" Tanya Glen.

"Hmmm...." Jawab Nathan sembari menenggak segelas air putih yang tersedia di atas nakas.

"Betah banget! Ngapain lu?" Tanya Glen.

Nathan mengangkat satu sudut bibirnya. "Lagi pengen ngadem aja gue! Lagian di sini enak. Pemandangan mantap!" Ucap Nathan sembari mengulum senyum. Bayangan 'pemandangan indah' versinya terlintas seketika di otaknya.

Pemandangan apaan tuh??

Entahlah....!

"Cih! Lagak lu!" Ucap Glen.

"Gue boleh nyusul, nggak?" Tanyanya lagi.

"Dih, ngapain?!"

"Pengen aja gue. Siapa tahu gue bisa dapetin kembang desa di sana!"

"Mata Lo kembang desa! Mau ngapain lo nyari kembang desa?! Ngac***an lo!"

"Bangk*! Kek lu enggak aja!"

Obrolan sepasang sahabat itupun terus berlanjut. Keduanya asyik berbincang kesana kemari dengan obrolan sedikit ngeres dan kasar ala Nathan dan Glen.

1
Evi Alvian
Gawattt nih si Glen ngomongnya asal jeplak aja..
Radya Arynda
mulut ember itu si glen...
Los Dol TV
wo... keren...
Los Dol TV
mampir, thor...
Radya Arynda
semangaat up nya caantik,,,💪💪💪💪
Evi Alvian
Makin akrab aja nih Nathan dan Rengganis dan kayaknya diem" Oma samitha lg ngeliatin mereka berdua deh
Radya Arynda
semangat terus renganis💪💪💪💪
Evi Alvian
Rengganis butuh waktu untuk mengganti posisi Bagas..ntah nanti Rengganis milih siapa Nathan ato Rama
Evi Alvian
Kalo aku mah terserah authornya Rengganis mo dijodohin Ama Rama ato Nathan..yang penting semangat upnya thour💪💪💪
Mari Anah
rengganis sma rama ajah thor,dri pada sma nathan,org y beringasan udh gtu kasar lgi,lagu y tengil,rengganis ga cocok sma nathan bkln makan hati trs nnti y,selalu maksa kemauan dy
Radya Arynda
semangaaat up
Radya Arynda
💣💣💣💣💣💣😂😂😂😂😂😂akhir nya punya nyali juga natha,,,,,semangaaat💪💪💪💪💪💪
Radya Arynda
💣💣💣💣💣😂😂😂akhir nya punya nyali juga natha.....semangaaaat💪💪💪💪💪💪💪
Evi Alvian
Wah Nathan nembak Rengganis kira" diterima apa kagak yak?

Semangat thour upnya💪💪
Evi Alvian
Nanti gimana reaksi Rengganis yak kalo tau yang nabrak calon suaminya adalah Nathan..
Ayoo semangattt upnya thour 💪💪
Radya Arynda
semangaat up
Mari Anah
Luar biasa
Evi Alvian
Aku kira siapa ternyata Glen temennya Nathan kok cpet banget nyampenya

Semangat thour 💪💪
Desyi Alawiyah
lanjut kak author, semangat 💪💪💪🙏🙏 maaf, aku jarang baca akhir-akhir ini..🙏
Desyi Alawiyah
Glenn cepet juga menyusul Nathan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!