Istri Kedua Tuan Foster

Lain halnya dengan Adrian, pria itu harus ikhlas dan menerima ketika wanita yang ia cintai bahagia bersama Foster. Ia bisa apa jika Fiona sudah menemukan kebahagiaannya ?

Yang bisa ia lakukan hanyalah ikhlas dan sabar. Lama Adrian berdiri memandangi Fiona dan Foster di atas pelaminan. Adrian dikejutkan dengan seorang wanita yang tak sengaja menumpahkan minuman yang ia bawa ke pakaian Adrian.

“Astaga !”

“Upps…sorry !” kata wanita itu dengan santainya, tak ada rasa penyesalan dan bersalah sama sekali yang wanita itu tunjukkan.

“Minta maaf pada ku !” kata Adrian dengan geram.

“Aku sudah bilang Sorry ! lalu apa lagi !” kata wanita tersebut kemudian ia meninggalkan Adrian dengan centilnya.

Dia adalah sepupu Foster anak dari adik kandung mendiang Ibu Foster. Namanya Sabrina, gadis yang masih berusia 16 tahun masih duduk di bangku dua SMA.

Saat Adrian ingin naik ke pelaminan dan ingin mengucapkan selamat pada Foster dan Fiona. Lagi-lagi Sabrina membuat ulah, ia tak sengaja mendorong Adrian hingga Adrian jatuh dari tangga pelaminan.

“Aduh !” Adrian merasakan sakit di bokongnya, kemudian ia menatap tajam Sabrina.

“Astaga !”

Sabrina langsung terkejut bukan main, apalagi mereka berdua menjadi sorotan para tamu undangan.

“Dasar gadis sembrono !” maki Adrian.

“Aku tidak sengaja !” kata Sabrina kemudian ia menuju pada Foster dan Fiona mereka bertiga berselfie bersama.

Tak lama acara pelemparan bunga pengantin pun dilakukan. Banyak tamu undangan yang belum menikah begitu semangat untuk mendapatkannya termasuk juga Sabrina, namun tidak dengan Adrian, pria itu hanya diam dan berdiri saja melihat acara tersebut.

Saat Fiona dan Foster melemparkan bunga tersebut, rasa tak menyangka bunga itu ternyata terlempar tepat di hadapan Adrian. Tentu saja Adrian langsung refleks menyambutnya, namun tiba-tiba Sabrina mengejarnya.

Adrian dan Sabrina saling memegang bunga tersebut, namun Sabrina tak bisa menahan keseimbangan tubuhnya hingga pada akhirnya keduanya jatuh bersama, dimana Sabrina menindih tubuh Adrian dan bersamaan dengan itu tak sengaja bibir mereka saling beradu.

Cup

...……………...

Foster menggendong tubuh Fiona karena Fiona sudah merasa lelah duduk di kursi pelaminan. Mereka menuju kamar hotel yang sudah dipersiapkan untuk mereka berdua.

Dengan perlahan Foster mendudukkan Fiona di tepi ranjang. Ia kemudian melepaskan tali sepatu yang mengikat di kaki Fiona yang membuat wajah Fiona langsung memerah karena malu.

Fiona kemudian berdiri dari duduknya dan meminta Foster untuk melepaskan resleting gaun yang ia kenakan karena tubuh Fiona sudah merasa gerah.

Setelah semua yang melekat di tubuh Fiona terlepas. Foster melihat tubuh Fiona yang begitu berisi apalagi bagian dada dan bokongnya.

“Lihat apa !” kata Fiona dengan ketus tahu kemana mata suaminya itu tengah memandang.

“Aku menginginkan mu.” Bisik Foster merasa tak sabar, sebab sudah lama sekali ia tidak menyentuh istrinya.

“Nanti ya…Aku mandi dulu !” Fiona mengedipkan satu matanya dengan jahil menggoda suaminya itu kemudian ia menuju dan masuk ke kamar mandi.

Foster yang melihat pintu kamar mandi tak terkunci pun langsung mencari kesempatan, ia membuka pakaiannya dan menyusul Fiona ke kamar mandi.

Fiona merasa terkejut dengan kehadiran suaminya saat Fiona tengah membilas tubuhnya dibawah shower. Keduanya tengah polos tanpa sehelai benang.

“Aku mencintaimu, aku merindukanmu, dan Aku menginginkanmu.” Bisik Foster ditelinga Fiona yang membuat tubuh Fiona langsung meremang.

Fiona merasa terbuai dengan apa yang sudah Foster lakukan ditubuhnya. Hingga pada akhirnya penyatuan pertama itu dilakukan di kamar mandi, Fiona mendesah dan terus menyebut nama Foster hingga Foster terus merasa semangat untuk melakukannya.

“Akkh…Fos..ter…”

“Papa datang, Nak !” kata Foster ditengah acara mengunjungi calon anaknya.

“Kata Dokter kita memang harus sering melakukannya bukan ?” Foster membelai tubuh Fiona dari belakang.

“Iyah…” balas Fiona di sela rasa nikmat yang menjalar di seluruh tubuhnya.

Hingga pada akhirnya Foster mendapatkan pelepasannya. Nafas keduanya saling tersengal-sengal. Foster kemudian menggendong tubuh Fiona menuju tempat tidur yang bertabur begitu banyak kelopak bunga mawar. Ia merebahkan tubuh Fiona dengan perlahan, dan mulai kembali menyatukan tubuh mereka.

Mereka berdua melakukan malam pengantin yang begitu panjang tersebut dengan penuh rasa cinta dan kebahagiaan. Tak pernah sebelumnya Foster merasa bahagia seperti ini begitupun dengan Fiona keduanya begitu bahagia dan mulai membuka lembaran baru dalam rumah tangga mereka berdua.

...………………...

Cerita Fiona dan Foster sudah selesai ya, Aku akan lanjut cerita anak-anaknya Foster. Jadi jangan hilangkan dari daftar pustaka kalian dulu, dan juga jangan lupa banyak-banyak vote, kirim hadiah, like dan komennya ♥️