Dari kecil hingga dewasa Gracella tidak pernah mendapatkan kasih sayang orang tua. Hal itu dikarenakan Ayahnya meninggal dunia sedangkan Ibu kandungnya lebih menyayangi adik tirinya. Gracella selalu di tindas oleh keluarganya hingga suatu ketika Gracella mengalami kecelakaan.
Gracella tidak menyangka kecelakaan yang dialaminya membuat dirinya bisa mendengar suara hati orang. Gracella terluka ketika mengetahui kekasihnya selingkuh dengan Adik tirinya dan terlebih terluka lagi ketika Ibu kandungnya mendukung perbuatan Adik Tirinya.
Banyak rahasia satu persatu terbongkar dari keluarga Gracella membuat Gracella ingin membalas perbuatan mereka yang sudah menyakiti dirinya. Hingga Gracella bertemu dengan seorang pria dan melakukan cinta satu malam.
Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah rencana balas dendam Gracella berhasil? Ikuti yuk novelku.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perusahaan Rigra Company Internasional
Tanpa menjawab Bryan menekan tombol lift dengan menggunakan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya memegang tangan Gracella. Setelah pintu lift terbuka mereka masuk ke dalam kotak persegi empat tersebut.
"Ada apa?" Tanya Gracella lagi.
"Kita bicarakan di kamar saja." Jawab Bryan dengan nada dingin sambil menekan tombol lift.
Gracella hanya menganggukkan kepalanya sambil memperhatikan wajah Bryan yang terlihat menahan amarahnya.
'Sebenarnya ada apa? Kenapa Aku tidak bisa mendengar suara hatinya? Siapa orang yang yang mengirim pesan hingga wajah Kak Bryan terlihat menahan amarah?' Tanya Gracella dalam hati.
Ting
Pintu lift terbuka dengan lebar kemudian mereka berdua keluar dari kotak persegi empat tersebut tanpa ada yang mengeluarkan suara sedikitpun.
Bryan masih menarik tangan Gracella ke arah kamar pengantin sedangkan Gracella membiarkan Bryan menarik tangannya hingga mereka sampai di dalam kamar pengantin mereka.
"Sebenarnya ada apa?" Tanya Gracella sambil menarik tangannya namun Bryan menahan genggaman tangannya agar tidak terlepas.
"Kak Bryan, kenapa Kak Bryan membuatku takut?" Tanya Gracella.
"Gracella, siapa orang di foto ini?" Tanya Bryan sambil memperlihatkan ponselnya dan menatapnya dengan tatapan membunuh.
Gracella yang sedang menatap ke arah Bryan langsung memalingkan wajahnya ke arah ponsel milik Bryan dan menatap layar ponselnya.
"Kak Rian." Ucap Gracella sambil memegang ponsel milik Bryan.
"Dari mana Kak Bryan mendapatkan foto Kakakku?" Tanya Gracella dengan wajah terkejut.
"Kenapa Aku tidak tahu kalau kamu punya saudara laki-laki?" Tanya Bryan tanpa menjawab pertanyaan Gracella.
"Sebenarnya Kak Rian adalah teman masa kecilku dan sudah Aku anggap sebagai Kakakku karena Aku tidak mempunyai Kakak. Kami tumbuh bersama karena orang tuanya Kak Rian mengurusku ketika Kakek dan Nenek sakit-sakitan. Selain mengurusku, orang tua Kak Rian membayar uang sekolahku hingga Aku lulus sekolah." Jawab Gracella menjelaskan dengan jujur tanpa ada yang ditutup-tutupi.
"Kami hidup bersama layaknya saudara kandung dipedesaan dan foto itu di ambil sebelum Kak Rian pergi ke kota untuk mengubah nasib. Oh ya, siapa orang yang mengirimimu foto ini?" Tanya Gracella penasaran.
"Apakah Yunita?" Tanya Gracella sambil menatap ke arah Bryan.
"Gracella, Aku memperingatkanmu, jangan biarkan Aku melihatmu bersama pria lain. Kalau kamu berani maka Aku akan membunuh pria itu dan mengurungmu di mansion." Ucap Bryan tanpa menjawab pertanyaan Gracella sambil mengarahkan wajahnya ke arah Gracella hingga nyaris bersentuhan.
"Apakah Kak Bryan percaya dengan foto yang dikirimkan ke Yunita dan meragukan Aku?" Tanya Gracella sambil mendorong perlahan tubuh Bryan kemudian menatapnya dengan tatapan kecewa dan terlihat jelas matanya menahan air mata.
Bryan yang melihatnya langsung memeluk Gracella, dirinya tidak sanggup melihat mata Gracella berkaca-kaca. Sedangkan Gracella yang tubuhnya di peluk langsung membalas pelukan suaminya.
"Gracella, kamu sudah menjadi Nyonya Muda Bryan. Karena itu Aku hanya ingin memiliki Aku baik di matamu dan juga dihatimu." Jawab Bryan kemudian mendorong perlahan tubuh Gracella.
"Apakah kamu mengerti?" Tanya Bryan sambil menatap ke arah Gracella.
"Ya." Jawab Gracella sambil menganggukkan kepalanya dan tersenyum ke arah Bryan.
"Kalau begitu siapa yang mau mandi duluan?" Tanya Bryan mengalihkan pembicaraan.
"Suamiku duluan yang mandi setelah itu baru Aku." Jawab Gracella.
Bryan hanya menganggukkan kepalanya kemudian berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket. Sedangkan Gracella berjalan ke arah meja rias untuk melepaskan pernak pernik yang menempel ditubuhnya.
'Aku bertanya-tanya mengapa Yunita memiliki foto ini?' Tanya Gracella dalam hati sambil berpikir.
Tiba-tiba ponsel milik Gracella berdering membuat Gracella menghentikan melepaskan pernak pernik yang menempel ditubuhnya kemudian mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja rias.
'Hallo.' Panggil Gracella.
'Nyonya Muda Bryan, maaf sudah mengganggu Nyonya Muda Bryan. Bulan ini, belum ada yang berhasil menghubungi Perusahaan Rigra Company Internasional yang berada di luar negri untuk melakukan kerja sama. Apa yang harus Saya lakukan?' Tanya Asisten setianya.
'Kenapa belum ada yang berhasil?" Tanya Gracella balik bertanya.
'Katanya Pemimpin Perusahaan Rigra Company Internasional ingin Nyonya Muda Bryan yang menghubunginya.' Jawab Asisten setianya.
'Memang kenapa harus Aku yang menghubunginya?' Tanya Gracella dengan wajah terkejut.
'Saya kurang tahu, Nyonya Muda.' Jawab Asisten setianya.
'Baiklah, nanti Aku akan menghubunginya.' Ucap Gracella.
"Baik.' Jawab Asisten Setianya dengan singkat.
Gracella langsung memutuskan sambungan sepihak kemudian meletakkan ponselnya di atas meja rias. Gracella kembali melanjutkan melepaskan pernak pernik yang menempel di tubuhnya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke novel temanku dengan judul :
Semangat terus ya kak author dg karya barunya 😍🔥🔥🔥
apakah mau di tamatin.
kesannya di buru2 aku bacanya di bab ini.