NovelToon NovelToon
Perjaka Yang Ternoda (Danu Alfaendra)

Perjaka Yang Ternoda (Danu Alfaendra)

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Harem / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: DF_14

Danu Alfaendra, pria matang yang sudah berusia 30 tahun itu tidak terima jika adik tirinya harus menikah terlebih dahulu, sehingga selama dua tahun lamanya dia mengencani banyak wanita, dimulai ada yang berprofesi menjadi dokter, model, pengacara, dan berbagai macam profesi lainnya. Namun, tak ada yang membuatnya jatuh cinta.

Para wanita selalu memanggilnya playboy cap nanggung, karena Danu tidak berani meniduri para wanitanya, mungkin karena Danu ingin memberikan keperjakaannya untuk wanita yang dia cintai suatu saat nanti.

Danu adalah seorang pria pekerja keras, dia memiliki keahlian sebagai hacker dan bergabung dengan seorang detektif di The Darkness, selain itu dia juga pemilik salah satu restoran mewah di ibu kota.

Namun, malam itu tiba-tiba keperjakaannya direnggut oleh seorang wanita karena pengaruh obat perangsang. Haruskah dia meminta pertanggungjawaban dari wanita itu? Karena wanita itu adalah adik tirinya. Atau lebih baik dia mencari wanita lain sebagai belahan jiwanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Danu harus menyelidiki sendiri tentang Linda, seorang waitress di kafe Andalusia yang mengantarkan minuman pada Maura semalam, tapi rupanya waitress tersebut sudah resign.

"Maaf mas, Linda sudah tidak bekerja lagi disini." jawab salah satu karyawan yang ada di kafe Andalusia ketika Danu bertanya kepadanya tentang Linda

Danu semakin merasa curiga terhadap wanita bernama Linda itu, "Jadi dia sudah resign?"

"Iya, mas. Dia resign secara mendadak semalam, padahal pekerjaannya bagus dan rajin." jawab karyawan kafe tersebut.

"Hm ya sudah, mbak. Terimakasih informasinya." ucap Danu, dia pun pergi meninggalkan kafe tersebut.

Danu masuk ke dalam mobil yang terparkir di depan kafe, dia segera mengotak-atik laptopnya, memasukkan beberapa kode untuk bisa masuk ke dalam situs milik kafe Andalusia.

Klik!

Dia pun menekan enter.

Akhirnya Danu berhasil masuk kedalam situs milik kafe Andalusia, termasuk rekaman CCTV yang ada disana, dia hanya ingin menemukan bukti bahwa Linda telah memasukkan obat perangsang pada jus jeruk miliki Maura dan mencari data tentang karyawan disana.

"Sial!" Danu mendengus kesal, rupanya rekaman CCTV yang semalam telah dihapus, mungkin Linda yang melakukannya.

Danu semakin curiga kepada wanita bernama Linda tersebut, dia segera mencari data tentang Linda di laptopnya, sehingga muncullah data tentang Linda di layar laptop.

Nama: Linda

Usia: 22 Tahun

Pendidikan Terakhir: SMA

Sekolah Terakhir: SMA Angkasa

Anak: 1

Suami: -

Alamat: Jalan Mangga Tiga

"Apa Linda seorang single parents?" gumam Danu, kemudian mata Danu tertuju pada nama sekolah SMA yang ada di data tersebut, rupanya Linda dan adik tirinya pernah bersekolah di SMA yang sama.

"Rupanya mantan waitress itu pernah satu sekolah dengan Maura, jika melihat dari usianya, sepertinya mereka satu angkatan." Apa mungkin Linda memiliki dendam pribadi kepada Maura?

SMA Angkasa adalah sekolah yang sangat besar dan memiliki banyak kelas, jadi wajar saja jika Maura tidak mengingat Linda, karena jumlah murid disana cukup banyak. Mungkin saja Maura dan Linda tidak pernah satu kelas walaupun satu angkatan.

Hari itu juga Danu mendatangi alamatnya Linda, tapi sayangnya Linda sudah pergi, rumah yang dia kontrak sudah dikosongkan. Wanita itu benar-benar misterius.

"Kemana dia pergi?" Danu bukan cenayang, dia tidak akan bisa menebak dengan mudahnya keberadaan seseorang, hal tersebut membuatnya frustasi.

Danu mencoba mencari informasi tentang Linda kepada para tetangga yang ada disana, tapi ternyata mereka tak begitu mengenali sosok Linda karena mungkin Linda sering berpindah-pindah kontrakan.

Berhubung sudah malam, Danu terpaksa harus berhenti sejenak melakukan penyelidikannya terhadap Linda. Hari ini cukup melelahkan, sehingga dia memutuskan untuk segera pulang ke apartemen.

Begitu sampai di depan apartemen, Danu melihat ada Nadia yang sedang menunggunya di depan pintu. Wanita itu tersenyum melihat kedatangan sang kekasih hati. "Hai sayang."

"Nadia? Kenapa tidak bilang mau datang kesini?"

Nadia adalah satu-satunya pacar yang tersisa, Danu berharap bisa memiliki perasaan kepada wanita itu. Nadia adalah wanita dewasa, cantik, dan dia juga seorang pengusaha. Apa kurangnya dari Nadia? Seharusnya Danu sudah jatuh cinta kepada wanita itu, tapi mengapa susah sekali?

"Aku sangat merindukanmu, tapi kamu sama sekali tidak merespon pesan dari aku." jawab wanita berusia 28 tahun itu dengan nada kecewa.

"Maafkan aku, aku sangat sibuk hari ini." ucap Danu seraya memasukkan digit password pintu.

Begitu pintu terbuka, Danu dan Nadia pun masuk ke dalam apartemen. Danu langsung duduk di sofa mungkin karena kelelahan, Nadia ikut duduk disana, sambil memeluk tubuh Danu.

"Sayang." Nadia memang selalu memanggil sayang pada Danu.

"Hm?"

"Aku sangat lelah, boleh gak aku menginap disini? Lagian kita ini sudah jadian, tidak ada salahnya kan kalau kita tidur satu kamar?"

Hubungan Danu dan Nadia sudah dua minggu, mereka berkenalan waktu Nadia menjadi klien di The Darkness, tempat Danu bekerja. Nadia jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Danu dan mendekati Danu secara ugal-ugalan.

Bagi Danu tidak masalah, karena dia memang sedang mencari calon istri, siapa tahu Nadia bisa membuatnya jatuh cinta, sehingga dia menerima cinta Nadia dengan syarat jika dalam satu bulan Danu tidak bisa mencintainya maka Danu akan mengakhiri hubungannya dengan Nadia. Bukan hanya kepada Nadia, tapi Danu memberikan syarat tersebut kepada semua wanita yang pernah dia kencani, tapi sayangnya terkadang ada sebagian mantan yang tidak terima diputuskan begitu saja, walaupun mereka tahu bahwa Danu seorang playboy.

Danu sangat berambisi ingin menikah lebih dulu dibandingkan Maura, mungkin karena harga dirinya akan runtuh jika dia harus dilangkahi oleh adik tirinya yang bontot itu, apalagi kedua sahabatnya sudah menikah dan memiliki anak.

Danu tak menjawab, mengapa setelah dia kehilangan keperjakaannya oleh Maura, membuat dia tidak semangat untuk melakukan apapun, apalagi rekaman di CCTV itu membuat dia terus membayangkannya.

Apa dia harus melampiaskannya kepada Nadia? Siapa tahu dia bisa melupakan malam panas yang terjadi antara dia dan Maura.

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Drrrrtt!

Ponsel Danu bergetar, dia segera melepaskan pelukan Nadia, membaca pesan yang masuk ke dalam ponselnya, rupanya ada pesan dari sang ayah.

[Dan, malam ini ibumu memasak kesukaan kamu, mampir ya kesini.]

Ibu tirinya Danu adalah seorang wanita yang sangat baik, karena itu Danu tidak setuju jika ada yang bilang bahwa semua ibu tiri itu jahat, buktinya Bu Mira selalu memperlakukan Danu dengan sangat baik dan membesarkan Danu sampai sedewasa ini dengan sepenuh hati.

"Maaf, Nadia. Aku harus pergi."

Nadia sangat kesal karena Danu telah mengusirnya secara halus, "Yah, kok gitu sich. Padahal kita baru saja bertemu. Aku kangen banget sama kamu, sayang."

"Maafkan aku, aku ada acara makan malam dengan keluarga aku."

Dengan perasaan kesal, Nadia pun segera pergi dari apartemen Danu. Padahal dia sangat merindukan Danu, tapi Danu malah memilih makan malam dengan keluarganya.

...****************...

Wisnu dan Mira merasa ada yang aneh dengan sikap Danu dan Maura, biasanya kalau mereka bertemu selalu seperti anjing dan kucing, selalu saja bertengkar. Apalagi dulu waktu Danu masih tinggal satu rumah dengan mereka, rumah selalu berisik dengan pertengkaran adik dan kakak itu.

Sejujurnya Danu dan Maura sangat merasa canggung, mau mencoba melupakan kejadian semalam, tapi tetap saja selalu terlintas dipikiran mereka.

"Bagaimana masakan ibu, Dan?" tanya Mira kepada anak tiri yang sudah dia anggap sebagai anak kandungnya itu.

Mira pikir mungkin Danu sangat kelelahan sehingga tak banyak bicara, memilih fokus dengan makanan yang dia makan malam ini.

"Sangat enak, Bu." jawab Danu, walaupun sebenarnya dia tidak berselera makan, tapi dia ingin menghargai perasaan ibu tirinya itu yang sudah memasak makanan kesukaannya.

Maura tidak ingin orang tuanya curiga, sehingga dia harus bersikap seperti biasanya kepada Danu. "Kak Danu dari dulu memang sangat suka tongseng ayam. Kalau ibu memasak tongseng ayam, kak Danu pasti makannya selalu banyak, sampai pipinya penuh." Dia pura-pura terkekeh sambil mengembangkan pipinya.

Danu memandangi Maura, dari dulu dia tahu bahwa adiknya memang sangat menggemaskan dan cantik, wajar saja jika banyak pria yang suka kepadanya. Tapi dia merasa kesal melihat sikap Maura yang terlihat biasa saja, sampai dia berpikir mengapa Maura gampang sekali melupakan kejadian semalam, sementara hanya dirinya saja yang tersiksa.

Sementara Wisnu dan Mira ikut tertawa mendengar perkataan Maura.

"Danu itu dari kecil memang doyan makan, tapi sayangnya perutnya gak buncit-buncit. Tapi baguslah malah menghasilkan otot-otot yang kuat seperti ini." Wisnu berkata sambil mengusap-usap lengan putranya, memperlihatkan otot-ototnya yang kekar.

Maura berhenti tertawa, dia menelan saliva membayangkan bagaimana gagahnya tubuh Danu saat tak memakai pakaian, terlihat jelas otot-otot kekar di tubuh sang kakak tiri, membuatnya menggelengkan kepalanya, pokoknya dia harus melupakan kejadian malam itu.

"Itu sih karena Danu sering berolahraga, bukan karena makan banyak." Mira menanggapi perkataan suaminya.

"Bagaimana kalau kamu menginap aja disini? Sudah lama lho kamu tidak menginap, Dan?" Wisnu ingin sekali putranya menginap di rumah, kamar Danu dan kamar Maura terletak di lantai atas, sementara kamar orang tua dan kamar tamu ada di lantai bawah.

Danu dan Maura terperangah mendengarnya, dulu mereka terlihat biasa saja tidur di kamar bersebelahan, bahkan Maura sering masuk ke kamar Danu jika dia ingin curhat kepada kakak tirinya itu, tapi mengapa sekarang mereka merasakan jantung mereka berdebar-debar tidak karuan.

Maura berharap Danu tidak menginap di rumah, dia sangat merasa canggung sekali. "Kak Danu sibuk sekali, ayah. Gak mungkin..."

Danu memotong perkataan Maura, "Iya, ayah. Aku rasa tidak salahnya aku menginap disini malam ini. Aku sangat merindukan kamarku yang dulu." Pria itu berkata seraya menatap tajam ke arah Maura.

Maura merasa ada yang aneh dengan tatapan Danu kepadanya, sampai dia berpikir apa yang Danu pikirkan terhadapnya? Tidak mungkin kan Danu ingin meminta reka adegan ulang kepadanya?

1
Ipehmom Rianrafa
mksih Thor 💪💪💪
Olan moro
👍👍👍
Kosmiladewi
kumaha sia weh lah thor, nu penting mah rame... /Curse//Determined/
Roulysa Marluna
Lumayan
Yatik Suryanti
Luar biasa
SariRani
Kuereeen thooor!!! Sukaaa banget!
SariRani
Hahahahahhaa yaampun thor ngaakak 🤣🤣🤣🫣🫣
Putri Dhamayanti
Luar biasa, baguuusss ada romantisnya, ada lucunya, ada thrillernya
🌺sahaja🌺
baru 3 1/2 kak!😁
🌺sahaja🌺
🤣🤣🤣🤣🙈🙈🙈
Cicie Naka Yoshie
🤣🤣🤣🤣
Rezqi Fatimah [🐧²⁴]
Luar biasa
Galih Pratama Zhaqi
Bagus
Rita Juwita
selalu seruuu Thor ceritanya...👍👍
aliya
bagus,,selalu suka..
Maya Ratnasari
smirk
Ita rahmawati
biangnya ttep ernanndo to
Ita rahmawati
ada aja ya si ernando ini
Ita rahmawati
masih pagi kn ya itu baru berangkat krja,,emang gk menggigil pake es baþu sgala 🤣🤣
Ita rahmawati
wah tambah seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!