NovelToon NovelToon
Penyesalan

Penyesalan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama
Popularitas:581k
Nilai: 4.9
Nama Author: Aulia putri

Anisa begitu terkejut melihat sang suami yang datang dengan mengganden seorang wanita

Sudah beberapa bulan Anisa meridukan Nino suaminya, karna sebuah tragedi kecelakaan yang membuat Nino hilang dan kembali dengan menggandeng seorang wanita yang mengaku adalah istrinya

Padahan Nino sudah menikah dan memiliki anak dari Anisa namun karna Nino hilang ingatan Nino telah menikah lagi dengan seorang gadis yang telah menolongnya

Sanggupkah Anisa bertahan dalam sebuah rumah tangga yang membuat hatinya hancur karna Nino sama sekali tidak mengingatnya apalagi Nino sengaja mengumbar kemesraan di depan Anisa agar dia pergi dari hidupnya karna Nino yakin dia tidak pernah mencintai Anisa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aulia putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan

Sudah satu minggu Anisa tinggal di rumah keluarga bagaskara, Anisa sangat senang karna keluarga Nino sangat menyayangi Anisa layaknya putri sendiri.

Tepat hari ini Anisa dan Nino akan segera melangsungkan pernikahan, namun hanya ijab Qabul saja sedangkan resepsi akan di gelar satu bulan lagi, papa Al sengaja menikahkan Nino dan Anisa lebih dulu, agar tidak ada gosip karna Anisa terlalu lama tinggal di rumahnya.

Ijab Qabul pun di gelar di rumah keluarga bagaskara yang hanya di hadiri oleh keluarga inti dan para petinggi perusahaan.

Acara selesai tepat pukul 11 siang, semua tamu undangan sudah pada pulang hanya tinggal keluarga bagaskra saja tentunya Anisa yang kini telah resmi menjadi istri dari Nino arya bagaskara.

Anisa segera masuk kedalam kamar yang sudah di siapkan oleh mama Zahra, kamar yang sudah di hias sedemikian rupa.

Anisa perlahan membuka kebayak putih yang melekat di tubuhnya dia terlihat kesusahan saan ingin membuka resleting karna berada di belakang tubuhnya.

Anisa begitu terkejut karna tiba2 sebuah tangan mengambil alih resleting yang hendak dia tarik dengan susah payah.

"Aku akan membantumu sayang," ucap Nino karna melihat Anisa terkejut.

Anisa hanya diam saat Nino suaminya terus membuka resleting dan kini beralih ke bahu Anisa dan menurunkan bajunya dengan perlahan.

Anisa hanya memejamkan mata saat tangan nakal itu terus menarik baju Anisa hingga lepas dari tubuhnya.

Nino menelan ludahnya susah payang saat melihat punggung Anisa yang putih mulus, dengan lembut Nino mengusap punggung Anisa dengan perlahan ia membalik tubuh Anisa hingga menghadap padanya.

Anisa pun tidak menolak bahkan dengan senang hati dia membiarkan tangan Nino terus menyentuh tubuhnya yang kini sudah terasa panas karna terbakar gairah.

"Bolehkah aku meminta hak ku saat ini," bisik Nino di telinga Anisa, Anisa hanya mengangguk pasrah, tubuhnya sudah meremang, sentuhan lembut Nino mampu melulu lantahkan hasrat dan gairah Anisa saat ini.

"Tapi aku mandi dulu mas," tolak Anisa karna tubuhnya terasa lengket.

"Nanti saja setelah kita selesai bekerja bakti," jawab Nino sambil membaringkan Anisa di atas ranjang.

Anisa pun tak lagi menolak dia hanya pasrah, keduanya larut dalam indahnya cinta hingga sore menjelang, Nino dan Anisa baru menyelesaikan kerja baktinya.

Anak muda memang tak kenal lelah apalagi mereka pengantin baru, mau ful seharipun tak jadi masalah.

Tentu meraka berdua sampai melupakan makan siang, mama Zahra sudah mengerti dengan kedua pengantin baru itu, dia tetap tidak membangunkan Nino dan Anisa.

Hingga Nino keluar sendirian ke bawah, dia menuju dapur untuk mengambil makan siang meskipun sebenarnya makan siang sudah terlewatkan.

"Istri mu mana sayang, apa dia sakit?" tanya mama Zahra, dia khawatir Anisa sakit karna Nino sendiri yang mengambil makanan ke dapur.

"Nggak ma, dia cuma..." Nino menggantung ucapan nya.

Nino merasa malu jika berkata jujur, bahwa sannya Anisa tidak bisa berjalan dengan benar akibat pertempuran panas mereka tadi siang bahkan sampai sore.

"Iya mama ngerti, tapi ingat jangan menyakiti menantu mama, mama gak mau nanti dia malah sakit karna kamu terlalu semangat," pesan mama Zahra yang sangat frontal.

Nino hanya mengangguk sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, Nino benar2 malu karna apa yang di katakan mamanya itu memang benar, dia terlalu bersemangat hingga membuat Anisa tidak bisa berjalan dengan benar.

Nino telah menggempur habis-habisan tubuh Anisa, hingga tubuhnya terasa remuk redam.

Nino meninggalkan mama Zahra dengan wajah memerah karna malu, dia berjalan membawa nampan yang berisi makanan untuk Anisa dan dirinya sendiri, dia meletakkan makanan yang ia bawa di atas nakas sedangkan Anisa masih berbaring setelah tadi di gendong Nino dari kamar mandi.

"Apa masih sakit?" tanya Nino karna melihat sang istri tampak kesusahan untuk bangun dari tidurnya.

"Masih mas," jawab Anisa sambil meringis merasakan bagian intinya terasa perih dan nyilu.

Nino langsung membantu Anisa dan menyuapinya dengan telaten, Anisa tidak menolak sama sekali dia sangat menikmati makanan yang dia suapi oleh suaminya.

"Apa nanti malam Mas, gak dapat jatah?" tanya Nino seakan lupa kalau istrinya lagi kesakitan.

"Ya Allah mas, baru tadi kita selesai dan ini masih sangat perih, masak mas udah mau lagi," ucap Anisa merasa heran dengan nafsu suaminya yang terus menggebu.

"Mas kan cuma nanyak, di kasih alhamdulillah gak di kasih ya innalillah," ucap Nino pasrah, namun membuat Anisa tertawa lepas karna ucapan polos suaminya.

"Tergantung nanti malam Mas, jika udah mendingan, aku pasti mau tapi jika masih sakit, ogah aku istirahat aja."

Nino tersenyum dengan jawaban Anisa, berarti dia ada kesempatan untuk nanti malam meskipun sebenarnya ucapan Anisa masih menggantung.

Setelah menyuapi Anisa Nino segera makan sendiri dia juga merasa sangat lapar sehabis bertempur hingga beberapa kali dengan istrinya.

*****

"Nino sama istrinya mana ma?" tanya papa Al karna tidak melihat Nino dan Anisa sejak tadi siang.

"Papa masak gak tahu sih, mereka itu pengantin baru, apa papa lupa bagaimana papa dulu, bahkan dari malam sampai siang papa hanya mengurung mama dalam kamar, hingga mama kehabisan tenaga hanya untuk mandi saja," Mama Zahra mengingatkan waktu malam pertamanya dengan papa Al.

"Iya papa ingat, boleh gak nanti malam papa ngulang kembali seperti malam pertama kita," ucap papa Al menggoda mama Zahra sambil tersenyum mesum.

"Gak malu sama umur, emang papa masih kuat?"

"Jangan remehin papa, kalau cuma tiga ronde papa masih sangat kuat," bisik papa Al di telinga mama Zahra, sontak mama Zahra mencubit perut papa Al sedikit keras hingga ia meringis karna sakit.

"Awuu... sakit ma,"ucap papa Al sambil mengusap perutnya yang habis di cubit oleh mama Zahra.

"Abisnya udah tua masih mesum, ingat umur pa, kita udah gak muda lagi."

"Iya iya papa tahu, tapi boleh kan ma nanti malam, dua ronde aja gak apa."

"Gak janji," jawab mama Zahra ketus.

"Mama kok gitu sih, papa kangen ma, udah tiga hari papa gak enak2, ingat ma dosa kalau menolak suami,"

"Iya papa sayang, mau 10 ronde pun mama siap."

Ucap mama Zahra kesal, bila menyangkut dosa dia merasa lemah.

"Yes...!!" ucap papa Al sumringah.

Mama Zahra hanya geleng kepala melihat tingkah suaminya yang seperti anak muda, papanya aja seperti ini apalagi anaknya.

Malam pun menjelang sedari siang Anisa memang tidak keluar kamar, dia merasa malu harus berjalan terseok seok di depan kedua mertuanya, ahirnya dia memilih di kamar saja meskipun sebenarnya dia sangat tidak enak pada kedua mertuanya.

1
tuti sriyono
Luar biasa
Nanik Lestyawati
👍
Wisell Rahayu
wehhh parahhh si Radit
Maria Magdalena Indarti
wulan bener ga punya sopan santun
Maria Magdalena Indarti
waduh Nino tetap ga ingat anisa.
Maria Magdalena Indarti
wulan ulet bulu juga
Heny Rahayu
bodoh juga Nino gak menyakal perkataan dinda
Heny Rahayu
dasar maniakk
guntur 1609
ceritanya endingnya gak sesuai ekspetasi. anisa terlalu gampang memaafkan nino
guntur 1609
jadi kurang seru ceritanya. akhirnya kisah zahra dan si al terulang lagi sm nino bodoh
guntur 1609
jadi kurang seru ceritanya. akhirnya kisah zahra dan si al terulang lagi sm nino bodoh
guntur 1609
betul tu memang tu yg pantas tk mu
guntur 1609
bagus tu wulan. buat nino menjauh sm anisa. biar mampus kau nino
guntur 1609
kok kayak gini alurnya thor. gak asik jadinya
guntur 1609
yang bodoh lah kau nisa kalau kau mau terima nino lagi
guntur 1609
seharusnya nimo talak 3 si nisa. biar gak bisa lagi bersatu. biar mampus kau nino
guntur 1609
kalau aku sih maunya nisa hidup sm abi atau farhan. biarkan saja nino hidup falam penyesalanya seumur hidup
guntur 1609
anisa yg bodoh. knp meati bertahan. kalau byrungnya nino sdh di bagi sm org. lebih baik cari burung yg lain. biarkan sj dia hidup dalam oenyesalan
guntur 1609
nino kau sungguh bodoh. knp gak kau jelaskan sm mamu biar kau gak di ributin lagi masalah perjodohan tu lagi
guntur 1609
apa farhan anaknya intan sm irfan ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!