NovelToon NovelToon
Aku Hanya Figuran

Aku Hanya Figuran

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Sudah Terbit / Kisah cinta ini bikin baper!
Popularitas:62.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Aku hanya seorang figuran dalam kisah cintamu. Tapi tidak apa-apa, setidaknya Aku masih bisa melihatmu. Aku masih bisa menyukaimu sebanyak yang Aku mau. Tidak apa-apa Kamu tidak melihatku, tapi tetap ijinkan Aku untuk melihatmu. Karena keberadaanmu bagai oksigen dalam hidupku. (Khansa Aulia)

*Update Senin-Sabtu
*Minggu Libur 😁



^ErKa^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 29 - Alex, Kamu Dimana?

Malam itu Andre mamaksa untuk mengantarku. Namun Aku menolak dengan alasan Aku membawa kendaraan sendiri.

"Besok nggak usah bawa mobil ya Sha. Besok Aku jemput."

"Eh tidak usah Mas. Nanti ngerepotin."

"Sama sekali nggak ngerepotin. Kalau Kamu bawa mobil gini ini yang bikin Aku repot. Aku jadi nggak bisa mengantarmu pulang kan."

"Aku bukan anak kecil Mas. Aku bisa pulang sendiri."

"Jangan gitu Sha. Aku pacarmu, Aku bertanggung jawab atas dirimu. Sudah masuk sana, Aku akan mengikutimu dari belakang."

"Tidak usah Mas..."

"Sudah masuk sana."

"Bu... Aku ikut Ibu ya?" Tiba-tiba Sizil datang nyelonong. "Ibu pulang sendiri kan?"

"Iya."

"Aku nginep di tempat Ibu ya. Aku males pulang ke kosan Bu. Sepi nggak ada temannya."

"Oh yaudah, masuk aja." Aku menyuruh Sizil masuk ke dalam mobil. "Mas, sudah ada Sizil yang menemani Aku. Mas tidak perlu mengikutiku." Ucapku pada Andre.

"Tapi Sha..."

"Aku baik-baik saja Mas. Aku pulang dulu ya." Andre tampak ingin memegang kepalaku, tapi Aku segera menghindar dan masuk ke dalam mobil. Aku membuka kaca untuk berpamitan lagi.

"Aku pulang dulu Mas. Terima kasih untuk hari ini."

"Ehm ya, jaga diri baik-baik Sha. Sampai di kontrakan kabari ya."

"Iya Mas."

"Pak Andre ganteng, Kita duluan ya. Dadah Bapak..." Sizil melambai-lambaikan tangannya dibalas dengan senyum datar Andre.

Aku melajukan kendaraan, membelah hiruk pikuk kota Surabaya.

"Bu?"

"Hem?"

"Ibu sayang nggak sih sama Pak Andre?"

"Kenapa tanyanya gitu Zil?"

"Cuman tanya aja sih."

"Menurutmu?" Aku balik bertanya. Ingin tahu pendapat orang lain mengenai hubungan Kami yang belum seumur jagung ini.

"Nggak. Ibu nggak sayang sama Pak Andre."

"Begitukah?"

"Iya. Aku lihat, tidak ada tatapan sayang di mata Ibu untuk beliau. Eh Bu, kalau Ibu nggak sayang, kenapa mau terima beliau sih?"

"Sudah, anak kecil nggak perlu tahu. Duduk yang manis saja, oke?"

"Huh, pelit. Bu, jangan lupa camilannya. Aku nggak bisa tidur tanpa camilan."

"Ya ampun anak ini. Di luar kantor Kamu sudah Aku anggap sebagai adikku sendiri, tapi di kantor jangan lupa dengan target-targetmu, mengerti?"

"Ya ampun Ibu... Baru saja keluar dari kantor, udah di ingetin target lagi, target lagi... Iya Bu, iya... Entar deh kelilingan lagi, tapi ditemenin ya Bu, biar cepet goal nasabahnya."

"Gantian. Kalau Aku nemenin Kamu terus, entar yang lain iri. Dasar anak manja." Aku mencubit hidung Sizil dengan gemas.

Sizil bagai adikku sendiri. Usia Kami terpaut lima tahun, namun Kami dekat seperti kakak adik ketika di luar kantor dan kembali menjadi atasan dan bawahan ketika sudah di kantor. Kami tidak pernah melanggar aturan-aturan itu.

Satu kilo sebelum mencapai kontrakan, Aku mampir di mini market terdekat dan membebaskan Sizil untuk membeli camilan. Setelah selesai Aku memacu mobilku ke rumah kontrakan.

Semakin naik jabatan, maka semakin tinggi pula tunjangan homebase, uang makan, gaji dan tunjangan jabatan.

Rumah kontrakan yang kutempati saat ini tergolong bagus. Bermodel minimalis dengan memiliki dua lantai. Berada di area perumahan menengah ke atas di kota Surabaya. Harga sewanya mencapai 50 juta per tahun, dan semua itu di biayai oleh perusahaan.

Bekerja di perusahaan ini membuatku banyak menabung. Dari hasil tabungan itu Aku berhasil merenovasi rumah Ayah dan juga mengambil kreditan mobil. Aku juga membeli rumah di kotaku. Hitung-hitung Aku menginvestasikan rumah itu meskipun tidak kutempati.

Bila melihat kondisiku sekarang, Aku banyak-banyak bersyukur. Perekonomian keluargaku berubah dengan sangat drastis. Ini semua karena Alex.

Alex yang membiayai sekolahku. Alex yang memberiku kesempatan untuk kuliah secara gratis. Alex yang membuka jalanku untuk mengubah nasibku. Alex yang melakukan semuanya, Aku hanya pelaku saja.

Peran Alex yang sangat penting dalam kehidupanku dan keluarga, membuatku tidak bisa dengan mudah melupakannya. Selain itu, perasaan yang juga tak bisa hilang ini menjadi penyebab utamanya.

Alex... Dimana Kamu? Sudah hampir 10 tahun Kita tidak bertemu. Aku merindukanmu...

"Bu, camilannya Aku taruh di kulkas ya." Suara Sizil membuyarkan lamunanku.

"Iy-ya Zil. Taruh yang bener ya."

"Ih Ibu ngelamun ya? Ngelamunin apa sih Bu?"

"Nggak ada. Anak kecil dilarang tahu." Aku mentowel dahinya.

Aku memarkir mobil di garasi dan masuk ke dalam rumah dengan di ikuti oleh Sizil di belakangku.

Sizil meletakan camilan di dalam kulkas dan mulai berganti baju. Sizil sering menginap di tempatku, sehingga dia sudah menganggap tempatku ini seperti rumahnya sendiri.

Dia juga mengangkut sebagian barang-barangnya ke tempatku seperti misalnya baju, peralatan mandi maupun peralatan make up.

"Nggak mandi Zil?"

"Malas Bu."

"Ya ampun, anak cantik kok malas mandi. Ya sudah Aku mandi dulu ya."

"Iya Bu."

Aku membersihkan badanku dari keringat yang seharian menempel di tubuh. Aku menatap wajahku di cermin.

Semakin hari umurku semakin bertambah. Akan ada masanya tubuh dan wajah ini mulai akan menua dan mengerut. Aku sudah berumur 27 tahun sekarang, namun mengapa masih belum terpikir di kepalaku untuk menikah? Sebenarnya apa yang sedang kunantikan? Apa tanpa sadar hatiku tetap menunggu Alex? Berharap akan ada keajaiban bagi Kami berdua?

Mengingat Alex lagi-lagi membuatku sedih. Sedang ada Sizil di luar, Aku tidak ingin berlarut-larut dalan kesedihan. Aku segera menyelesaikan acara mandiku dan berganti dengan baju yang bersih.

"Iyuhhh... Serius ya... Penampilan Ibu di kantor sama di rumah benar-benar berbeda 180 derajat lho. Cari baju yang bener dong Bu. Ini baju nggak modis banget."

"Ngapain modis-modis sih Zil. Lagian cuman buat tidur aja kan."

"Iyuuh... Buat tidur juga harus cantik Bu. Seenggaknya cari baju tidur yang lucu-lucu gitu. Ini mah seleranya nenekku Bu..." Sizil menatap penampilanku dengan tatapan ngeri.

"Yang penting nyaman dibuat tidur Zil." Aku memakai baju kebesaran dan celana kedodoran. Menurutku baju ini sangat nyaman dipakai tidur.

Aku mengambil kacamata dan tidur-tiduran di sofa ruang keluarga. Sementara Sizil tampak sibuk memakan camilan sembari memegang remote TV. Tatapan Sizil masih fokus padaku.

"Bu, serius Aku tanya. Apa Ibu nggak khawatir Pak Andre akan illfeel lihat penampilan Ibu yang seperti ini? Meskipun di rumah, wanita harus tetap cantik..."

"Cantik kalau malas mandi juga percuma Zil." Aku menyindir Sizil yang jarang mandi. Wanita muda itu malah tergelak, tidak nampak tersinggung dengan ucapanku.

"Bu, jawab pertanyaanku dong. Ibu nggak khawatir Pak Andre berpaling pada wanita lain?"

"Ya nggak apa-apa sih. Itu artinya dia nggak benar-benar menyukaiku. Aku yang asli ya seperti ini. Penampilanku di kantor hanya polesan karena kewajiban pekerjaan. Itu bukan diriku yang sebenarnya. Aku nggak nyaman dengan baju-baju itu."

"Tapi Ibu cantik banget lho. Serius. Ibu itu wajahnya sudah manis banget plus ayu lagi. Tubuh Ibu juga tinggi dan ramping. Sayang lho bu kalau tidak di rawat baik-baik..."

"Aku sudah merawatnya sayang, contohnya dengan mandi. Nggak seperti seseorang, yang tampak cantik namun jarang mandi."

"Yaelah Bu, di ingetin lagi."

Sizil mengomel. Mulutnya tampak sibuk mengunyah camilan sementara tangannya memindah-mindah chanel TV. Aku membiarkan Sizil melakukan apapun sesuka hati. Aku mengambil ponsel dan membuka Grup Alumni SMA ku. Berharap menemukan sesuatu di sana.

Tidak berhasil menemukan apa-apa, Aku beralih membuka akun sosmednya Diana. Sepertinya biasa, Sang Princess tampak sangat cantik menawan. Aku memandang wajah Diana sembari terkagum-kagum.

Wajar... Sangat wajar bila Alex dulu menangis karena putus dengannya. Kecantikan Diana sangat sempurna dan mematikan. Tidak ada laki-laki di dunia yang tidak akan patah hati karenanya, termasuk Alex.

Alex... Alex... Dimana Kamu? Aku sangat merindukanmu.

***

Happy Reading 😊

NB :

Haha, Aku baca komen sebelum-sebelumnya. Banyak yang bilang Andre lebih ganteng dari Alex? 😅

Maaf ya kalau tidak sesuai ekspektasi. Aku sama sekali tidak merubah visual mereka. Yang jadi Alex, Khansa, Diana masa remaja SAMA dengan visual masa yang sekarang. Hanya ada visual baru, yaitu Andre.

Bukan salah Alex kalau masa remajanya lebih ganteng dibanding masa dewasanya 🤧🤧. Tapi hati Khansa hanya untuk Alex, sama seperti hati ErKa, teruntuk Alex seorang 🥺🤧

Cukup sekian, terima kaseeehh 😂😂😂

1
Yulie
baca lagi kangen khansa
bunga cinta
semangat
bunga cinta
ya Alloh
Srie Handayantie
pernah ngerasain ini, tp aku kalau makan telur ceplok 1 dibagi 4 .🥺
Khoerun Nisa
contoh orng yg kurang komunikasi JD slh paham Mulu..
Putri Matahari
Luar biasa
Se_Rha🍁
Aku Hadir Thor.. dari masa depan
Se_Rha🍁
Kak ErKa kangen ngedumel mu lho... 😭
Se_Rha🍁
figuran nya ganteng banget dri mc cowok nya 😭
Se_Rha🍁
ganti lgi Khans babang kerdus kezheyengan 🤣
Se_Rha🍁
astagaa flashback lgi sama kata" legend ini, smpe viral sejagad Geceh entun 😭... kangen sepuh" entun yg udah pada turu
Se_Rha🍁
sumvaah yaah.. udh sekian taun baca ulang tetep suka alur yg ky gini yg kak Erka, bnget gtu bikin kangen bikin makin jatuh cinta mkin sayang sama Othor nya 🤧😍😍
Se_Rha🍁
part awal dari titik balik hubungan mereka smpe ke masa depan 🤧
Se_Rha🍁
aku banget dulu di SMA gini masuk SMA fav ternyata nguras otak sistem pengajaran nya juga sama guru gak ngejelasin materinya tp murid cari sendri 3taun yg berat banget tiap harinya 😭
Se_Rha🍁
tetep mewek lhoo zheyeng baca nya pdhal udh berapa taun yg lalu mulai baca 🤧
Se_Rha🍁
aku dateng lgi Kak ErKa Zheyeng 😍 kangen babang kerdus tukang modus 🤧
Kanjeng Mami
Baca Lagi, hampir setiap bulan belok ke Sini 😭 ini Novel paling gagal Move On. dapat banget pokoknya
Annisa AL Yumnaa: samaaaa huaaaa
total 1 replies
Park Aaera
karna is real beach
Park Aaera
apaan lo ngeklaim kansaku kansaku gaplok nih
Erna Yunita
pinjam dulu seratus dong bang kardus.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!