NovelToon NovelToon
Menjerat Hati Perjaka Tua

Menjerat Hati Perjaka Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rossy Dildara

Demi menuruti permintaan terakhir dari sang Ayah, Citra rela menikah dengan seorang pria matang berumur 35 tahun yang bernama Steven Prasetyo.

Dipaksa? Tentu tidak. Citra dengan ikhlas dan senang hati menerima pernikahan itu meski selisih mereka 16 tahun. Bahkan, dia sudah jatuh cinta saat pertama kali bertemu dengannya.

Namun, sebuah fakta mengejutkan saat Citra mengetahui sebuah rahasia tentang alasan Steven menikahinya. Mungkin itu juga sebabnya mengapa sikap Steven selalu dingin dan menjaga jarak selama ini.

Sesungguhnya dia kecewa, tetapi entah mengapa semangat untuk mendapatkan cinta dari pria dewasa itu tak pernah pudar. Malah makin membara. Citra bertekad akan membuat pria yang membuatnya berdebar setiap hari itu jatuh cinta padanya. Bila perlu sampai tergila-gila.

Akankah Citra berhasil menaklukkan hati Steven? Atau justru dia menyerah dan lebih memilih meninggalkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rossy Dildara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Jangan lakukan ini!

"Bukannya aku sudah bilang kalau aku nggak mau pergi nonton," jawab Steven dengan ketus.

"Oh begitu. Ya sudah ... kalau begitu saya ingin main saja ke apartemen Bapak."

"Ngapain main ke apartemenku? Lagian kamu ini perempuan, masa main ke apartemen pria. Itu nggak baik."

"Terus, jadi saya pulang, Pak?"

"Ya iyalah pulang. Mau ngapain lagi memangnya?"

"Tapi Tante Sindi—"

"Nggak perlu denger omongan Mama!" sergah Steven lalu bersedekap seraya menatap Fira dengan serius. "Setiap apa pun yang Mama katakan padamu jangan kamu dengar. Aku tahu kamu itu deketin aku karena permintaan Mama, tapi aku sudah bilang padanya kalau aku nggak suka padamu dan bisa mencari istri sendiri!" jelas Steven. "Sekarang kamu pulang sekarang, aku mau istirahat."

Mereka terdiam beberapa saat, lalu Fira membuka suara.

"Apa saya boleh minta diantar pulang?" tanya Fira dengan takut-takut seraya menurunkan pandangan.

"Kamu pas ke sini naik apa?"

"Naik taksi."

"Ya sudah naik taksi lagi, kenapa bingung?"

"Tapi saya ... ah ya sudah deh." Ingin meminta diantar lagi rasanya ragu. Fira takut jika nanti Steven marah padanya. "Saya pamit dulu kalau begitu, Pak. Selamat malam. Maaf menganggu." Fira membungkukan badannya. Perlahan dia pun berbalik, namun baru selangkah dia langsung dipanggil oleh Steven.

"Sebentar, Fir."

Jantung Fira seketika berdebar, matanya berbinar-binar. 'Apa Pak Steven berubah pikiran?'

"Iya, kenapa, Pak?" Fira berbalik badan dan seketika keningnya mengerut heran lantaran di samping Steven ada seorang pria berseragam hitam.

"Kamu pulang sama Bapak ini, dia yang akan mengantarkanmu naik mobil." Ucapan Steven langsung membuat Fira kecewa, tetapi gadis itu tak menolak. Dia mengangguk dengan pasrah.

Setelah memberikan kunci mobilnya pada pria itu, Steven langsung berjalan masuk ke dalam apartemen. Dia mengunci pintu dan segera masuk ke dalam kamar.

Steven mengambil air wudhu untuk melaksanakan salat isya, barulah setelah itu dia membaringkan tubuhnya di atas kasur kemudian menarik selimut sampai di atas dada. Kemudian menatap langit-langit kamarnya yang minim pencahayaan. Mendadak ada gambaran wajah Citra yang terlintas diangan-angan, dia mengingat atas hal yang sempat mereka bicarakan tadi sore.

"Semoga saja Citra dapat mengerti. Maafkan aku, Cit. Apa yang aku lakukan padamu itu demi kebaikanmu, demi masa depanmu." Perlahan Steven memejamkan matanya.

*

*

*

Setelah beberapa menit berlalu. Tiba-tiba, Steven merasakan perutnya seperti tertindih sesuatu, dan itu cukup berat. Selanjutnya dia pun merasakan bibirnya tersentuh oleh kulit kenyal, dia meyakini jika itu juga bibir.

Perlahan pria tampan itu membuka matanya seraya mengulurkan lengannya ke arah nakas untuk menyalakan lampu tidur, sebab kamarnya gelap gulita. Steven memang setiap tidur selalu mematikan lampu, dia juga tak pernah bisa tidur dalam keadaan terang benderang.

Mata Steven seketika membulat kala melihat seorang perempuan berada di atas tubuhnya, dengan lincahnya perempuan itu melummat bibirnya dengan penuh semangat. Wajahnya tak dapat Steven lihat jelas, sebab cahayanya remang-remang.

'Siapa dia? Kenapa menciumku?'

Jarak yang begitu dekat membuat Steven mampu mencium aroma wangi tubuhnya. Semakin lama akhirnya dia sadar dan tahu aroma tubuh itu milik siapa. Untuk memastikan dan supaya tak melangkah lebih jauh, segera Steven menarik tubuhnya untuk bangkit dan membuat perempuan yang berada di tubuhnya itu terjatuh di kasur.

"Siapa kamu?" tanya Steven seraya berlari menuju tombol lampu. Setelah semuanya terang, seketika mata Steven membulat karena perempuan itu adalah Citra. "Citra ngapain kamu ada di kamarku?"

Gadis itu terlihat begitu seksi sekali, dia memakai dress tidur berwarna merah tanpa lengan, panjang sepaha, begitu tipis dan agak menerawang hingga lekukan tubuhnya terlihat.

Steven berjalan menuju pintu, lalu menurunkan handle pintu disaat Citra perlahan berjalan mendekatinya sambil menyunggingkan senyum di bibir, sesekali dia juga mengigit bibir bawahnya. Seolah tengah menggoda Steven.

"Om Ganteng, ayok kita bercinta ...," ajaknya dengan suara manja, lantas mengulurkan tangannya dan menyentuh lengan Steven yang sudah bergetar.

"Bukannya aku sudah bilang kalau aku nggak bisa? Kenapa kamu nggak mengerti juga?" gerutu Steven.

Pria tampan itu mendadak berkeringat dingin saat melihat pemandangan di depannya. Ingin rasanya Steven langsung menepis tangan Citra lalu menariknya untuk keluar, tetapi sayangnya gagang pintu yang sejak tadi dia naik turunkan itu tak kunjung bisa terbuka. Seperti terkunci.

"Citra! Kamu ini apa-apaan? Lepaskan aku!" Steven menghentakkan tangannya yang hendak ditarik gadis itu. Kemudian sorotan matanya langsung menuju lubang kunci, tidak biasanya kunci kamarnya itu tidak ada di sana.

"Om ... ayok!" pinta Citra yang lagi-lagi menarik lengan Steven.

"Kamu keluar dari kamarku!" titah Steven marah, rahangnya mengeras dan wajahnya merah padam. "Kamu ini nggak sopan banget masuk kamar orang!"

"Om 'kan suamiku ... masa aku sebagai istri nggak boleh masuk ke kamar Om?" Suara Citra kini terdengar mendessah-desah. Steven dibuat panik dan heran dengannya, sebab tak biasanya Citra seperti itu.

"Hei! Mau ngapain kamu, Cit?!" Mata Steven seketika melolot kala melihat dengan gamblang Citra tengah menarik dressnya hingga terlepas, kini tubuh polos istrinya itu sudah sangat jelas berada di depan matanya. Rupanya gadis itu hanya memakai dress tidur, tidak dengan dalammannya.

Steven menelan salivanya, dia langsung memalingkan wajahnya yang sudah merah padam. Kemudian menarik turunkan handle pintu itu lagi.

"Ayok, Om! Bercinta 'kan enak."

Grep!

Sebuah cengkraman kuat mendarat pada paha Steven yang berlapis celana kolor panjang, dan tak lama kolor itu ditarik ke bawah oleh Citra.

"Citra hentikan! Apa yang kamu lakukan? Kamu gila, ya?" Steven meraih kolornya yang berada di lutut. Niatnya ingin ditarik ke atas tetapi kolor itu tertahan oleh Citra yang masih berusaha ingin menurunkannya. "Citra lepas!" bentak Steven sambil melototi Citra yang tengah berjongkok.

"Nggak mau! Kita harus bercinta dulu!"

"Kan aku sudah bilang kalau aku nggak mau!"

Aksi tarik menarik itu berujung sampai membuat kolor Steven robek. Dan melihat pria itu lengah akibat kaget menatap kolor—itu justru memberi Citra peluang untuk menarik lengan Steven.

Bruk!

Tubuh Steven terasa begitu ringan dan sekarang sudah melayang ke atas kasur dengan posisi terlentang.

Tak ingin menyia-nyiakan waktu, cepat-cepat Citra menarik cellana dalam Steven dan sontak membuat kejantanan pria itu menjulur ke atas. Terlihat begitu besar, panjang, keras dan berurat. Citra yang melihatnya pun langsung membelalakkan matanya sembari menelan saliva. Matanya terlihat berbinar dan dia seperti tergiur melihat pemandangan di depannya.

"Punya Om gede banget ternyata, pasti ini enak, Om." Ucapan Citra terdengar sangat frontal, gadis itu dengan sekejap sudah nakal dan itu membuat Steven bingung.

"Citra jangan lakukan! Ini akan menyakitimu!" teriak Steven saat melihat Citra sudah mengenggam miliknya lalu mengarahkan pada inti tubuhnya sendiri. Ingin rasanya dia bangun atau setidaknya mendorong tubuh gadis itu demi menghentikan aktivitasnya. Tetapi entah mengapa mendadak seluruh tubuhnya seperti kebas dan susah bergerak. Seolah pasrah di bawah sana dan hanya mulut saja yang bisa mengeluarkan suara. "Citra aku mohon jangan lakukan ini! Jangan buat aku ...."

...emang ada ya sejarahnya pria diperkosa wanita? 🤔...

1
Nayosha
Hahaha Juna...Juna...ada" aja masa gemes di jilati bayinya.... hadeueueh /Facepalm/
Nayosha
duuh Fira bener" manusia yg jahat
Nayosha
Si Opa ya burung di anggap cucunya hadeueuh....si Kevin jg untung adanya di Novel doang....KL ada di dunia nyata kacau dech berisik kali ya/Smile/
Nayosha
Juna.. Juna...hebat banget mepetin calon papinya ...sampai Opa nya pusing
Nayosha
Wah Juna bener" nich anak keturunan si Opa kelakuannya....ngomong nya lucuuu
Nayosha
bagus jg aktingnya Juna....akhirnya berhasil meluluhkan Angga/Grin/
Nayosha
ngakakak abiiiss dg kelakuan Juna... hadeueueh /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nayosha
ya Ampuuun Juna gemessiin banget....
Inaherlinasofia
wah ngambil jalur cepat si abi🤭
Nayosha
haduuuh ini bahasan burung selalu ada....
Nayosha
Si Janet bunting ikut"an ngidam ya...minta yg aneh"
Nayosha
Juna mulai suka tuh sm Tian
Nayosha
semoga Thian bangkit lagi bisa sukses
Nayosha
Alhamdulillah Tian SDH unsyaf
Nayosha
jujur aja Tian apa adanya....mudah"an Nissa mau percaya dan kamu ga di pecat
Nayosha
Tian SDH insyaf stev....izinin dia tobat ya kasih kesempatan dl lah
Nayosha
bagus Tian pisah aja SM Fira itu lebih baik dr pada stress hrs selalu memenuhi kebutuhan Fira yg Glamour....insyaf aja deketin Nisa...mudah"an jodoh ya....
Nayosha
malah Tian yg di porotin sm Juna...blm apa" karma/Grin/
Nayosha
hahaha buaya di kasih daging....ya nyantok lah....Fira" ada ya istri yg begitu parah banget itu mah
Nayosha
gpp Tian mau beneran aja Nissa...biar tau rasa si Fira, tinggalin aja skalian...Krn sebenernya si Tian orang nya bener cuma di pengaruhi Fira SM KK nya tuch
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!