NovelToon NovelToon
Back In Time (Reinkarnasi Selir Kejam)

Back In Time (Reinkarnasi Selir Kejam)

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / TimeTravel / Petualangan / Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Lyana Mentari

Fiksi-Fantasy

Berkisah tentang dokter muda yang ambisius mengabdikan diri untuk kesehatan anak-anak.

Marissa Darwanti, karena sebuah kecelakaan tragis di malam yang penting. Membuatnya harus berpetualang ke dalam novel berjudul Back In Time, karya sang sahabat.

Antara nyata dan tidak, entah ini mimpi atau memang jiwa Risa merasuk ke dalam raga seorang selir, dari dinasti antah-berantah di dalam novel itu. Menjadikannya seorang selir jahat, yang haus akan cinta dan kekuasaan, Selir Agung Wu Li Mei.

Akankah Risa mampu bertahan dan menjalani hidup sebagai Wu Li Mei? Atau ia bisa terbangun sebagai Marissa suatu hari nanti?



Slow update teman-teman, up hari Senin dan Kamis yaa! Terima kasih, dukung novel ini terus ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyana Mentari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari yang sibuk

Wu Li Mei menuangkan obat herbal ke beberapa cawan takar yang telah ia buat, Dayang Yi dan Lu Yan, pelayan setianya membawa tas cukup besar berisi benda-benda yang akan dibutuhkan sang selir hari ini.

Wu Li Mei menggelar tikar dari daun pandan, dan duduk melingkar bersama yang lain. Ia mengeluarkan kertas kecil-kecil, cawan takar, sendok takar, dan buku panduan.

"Apa yang akan kita lakukan, bu?" tanya Zhou Fang Yin, ia ikut duduk bersama sang kakak. Suo bersaudara, masih sibuk menata herbal di rak-rak yang disusun mengelilingi bangungan toko.

"Kita akan membuat obat."

"Maksudnya?" giliran Ming Hao bertanya, "Obat seperti di istana?"

Ming Hao mengaduh saat sang adik mencubit lengannya, "Awh, maaf, aku lupa."

Wu Li Mei menggangguk, "Ya, obat seperti di istana. Karena ini adalah obat herbal kering, dan harus diseduh, jadi ibu menakarnya untuk beberapa kali seduh saja."

Wu Li Mei mencampurkan beberapa herbal kering, wanita itu dengan telaten menakarnya di dalam cawan. Sang selir meraih selembar kertas, meletakkan campuran herbal di dalamnya, dan melipatnya rapi. Sama seperti obat di dalam istana.

Wu Li Mei menunjukkan hasilnya pada kedua anaknya. "Seperti ini! Ini namanya obat-obatan, herbal yang gunanya untuk menyembuhkan penyakit."

"Aku akan membantu bu." ujar sang putri mahkota, gadis itu meraih kertas berisi herbal, dan melipatnya sama seperti yang dilakulan oleh Wu Li Mei, "Seperti ini kan?" tunjuknya pada sang itu.

"Ya, kau sangat pandai putriku." pujinya.

Hanya melipat kertas seperti itu, Zhou Ming Hao pun tidak mau kalah, "Hanya seperti itu, heh, kelihatan sangat mudah." ujarnya remeh.

Zhou Fang Yin memutar bola matanya sambil menghela napas lelah, rupanya sifat menyebalkan sang kakak kembali muncul. Fang Yin menyerahkan selembar kertas yang telah diisi campuran herbal oleh Wu Li Mei. "Kalau ini mudah, maka lakukanlah!"

"Oh tentu saja!" Zhou Ming Hao menggulung lengan hanfunya, melirik sinis pada hasil lipatan kertas sang adik yang sudah banyak. "Aku bisa membuat berkali lipat dari punyamu."

"Ya....ya..... ya."

Sang putra mahkota mengamati selembar kertas yang didalamnya terdapat campuran tanaman herbal kering, seperti jahe, kunyit, dan beberapa lagi yang tidak ia ketahui namanya.

Zhou Ming Hao menutup hidungnya dengan satu tangan, sedang tangan yang lain sibuk melipat kertas berisi herbal. Tapi tenyata itu sangat sulit, sang pangeran berulang kali berdecak saat hasil lipatannya tidak sebaik yang dilakukan sang adik.

"Oh, apakah itu mudah?!" ejek Fang Yin.

"Ini mudah." balas pemuda itu, "Aku hanya tidak tahan dengan bau herba menyengat ini."

"Berarti itu sulit."

"Tidak!" tolak Zhou Ming Hao, "Aku tidak mengatakan itu sulit."

"Lalu? Kau bahkan belum menyelesaikan kertas obat mu."

Zhou Fang Yin menunjukkan banyak obat herbal yang dirangkai dalam satu ikatan. Masing-masing ikatan terdiri dari lima kertas obat.

Wu Li Mei menggelengkan kepalanya, melihat tingkah ajaib anak-anaknya. Mereka sangat berbeda ketika berada di dalam istana, dan ketika berada di luar istana. Beberapa kali, Wu Li Mei melihat mereka saling berdebat dan bertengkar hanya karena hal kecil. Tapi itu tidak lama, sama seperti anak kembar lainnya, mereka akan kembali membaik dan bercanda lagi.

Lucu memang, di kehidupannya yang dulu, Rissa pernah bermimpi memiliki anak kembar yang lucu. Merawat mereka sejak kecil hingga dewasa, tapi sayangnya ia melewatkan masa balita Ming Hao dan Fang Yin.

"Awh! Sakittt, Ibu kakak menarik rambutku." aduh Zhou Fang Yin.

Pekikan dari gadis itulah yang menarik Wu Li Mei dari lamunan, rupanya banyak yang ia lewatkan saat melamun. Lihatlah, kedua anak itu bahkan sudah saling menarik rambut, entah apa yang mereka perdebatkan kali ini.

Wu Li Mei menarik bahu Zhou Fang Yin mendekat ke arahnya, melindungi sang putri dari serangan jahe yang dilemparkan Zhou Ming Hao.

"Xiao Ming!! Hentikan!!" pekik Wu Li Mei. "Kau membuat jahe kering itu berceceran di lantai, bersihkan semua kekacauan ini, sekarang!"

"Tapi bu, adik yang memulainya."

Zhou Fang Yin menggeleng, ia memeluk erat pinggang Wu Li Mei. "Tidak bu, aku tidak melakukannya."

"Hei! Kau yang mengejekku."

"Zhou Ming Hao."

"Baik bu." sang putra mahkota terpaksa mengalah, menatao tajam pada Fang Yin yang cekikikan di pelukan sang ibu. "Awas kau!" desisnya.

...****************...

"Kemana perginya putra mahkota?" tanya Permaisuri Yang Jia Li, ia berkunjung ke paviliun pangeran dan tidak menemukan Zhou Ming Hao.

"Maaf, Yang Mulai." salah satu dayang menghadap, dia adalah dayang dari putra mahkota. "Yang Mulia Putra Mahkota pergi menikmati waktu senggang di penghujung minggu."

"Apa?"

"Maaf, Yang Mulai."

"Kemana ia pergi?"

Sang dayang menggeleng, "Saya tidak tahu, Yang Mulia. Putra mahkota tidak berpesan apapun, ia hanya pergi sejak pagi buta entah kemana."

Yang Jia Li berkilat marah, "Kau kan dayang yang bertanggungjawab untuk putra mahkota, bagaimana bisa kau tidak tahu kemana ia pergi."

"Maaf, Yang Mulia." sang dayang menunduk takut, wanita paruh baya itu tak berani mengangkat kepalanya.

"Dasar tidak berguna!"

Yang Jia Li mendorong bahu dayang putra. mahkota hingga tersungkur, ia menyibakkan hanfunya dengan sombong dan melangkah pergi.

Penghujung minggu memanglah hari yang bebas untuk pergi kemana saja bagi anggota kekaisaran, tapi jika pergi tanpa pamit, Yang Jia Li jelas merasa terhina. Sebelumnya, ia memegang kendali penuh atas Zhou Ming Hao dan Zhou Fang Yin.Tapi semanjak Wu Li Mei mulai berubah, kedua anak itu pun mulai lebih dekat pada ibu kandung mereka. Permaisuri merasa terancam, bisa saja Wu Li Mei menggesernya untuk menjadi ibu suri.

"APA!!" bentak Yang Jia Li pada Dayang Yue, "Zhou Fang Yin dan Wu Li Mei tidak ada di paviliunnya?"

"Ya, Yang Mulia."

"Kemana mereka?"

"Ada rumor yang beredar, seorang dayang melihat mereka keluar istana dengan pakaian sederhana."

"Sialan!!"

Yang Jia Li meremas hanfunya, hingga buku-buku jarinya tercetak jelas. Dengan memburu, wanita itu berjalan cepat menuju paviliun raja. Ia harus melaporkan hal ini pada Kaisar Zhou.

Ia menduga, kepergian Zhou Ming Hao dan Zhou Fang Yin adalah ulah dari Wu Li Mei. Wanita ular itu pasti akan mempengaruhi kedua anaknya untuk berpihak di kubu Wu Li Mei. Hal ini tentu akan sangat merugikan bagi rencana besar Permaisuri Yang dalam menguasai Kekaisaran Dinasti Ming kedepannya.

Sang permaisuri mengusap perutnya yang rata, sambil berjalan penuh emosi, dia meratapi kepergian sang buah hati. Seandainya, anak yang ia lahirkan tidak mati, maka tanpa perlu bersusah payah seperti ini. Kekuasaan akan menjadi miliknya.

...****************...

Liu Xie Yan, bunga daisy dari negeri utara. Dia adalah selir termuda Kaisar Zhou, usianya masih sangat belia, hanya berjarak tiga tahun dari Zhou Ming Hao dan Zhou Fang Yin.

Di usianya yang ke delapan belas tahun, Liu Xie Yan sudah menjadi selir Kekaisaran Dinasti Ming. Gadis cantik itu berasal dari keluarga bangsawan terkaya di negeri utara, oleh karena itulah ia diangkat menjadi selir di usia muda.

"Yan-er, kau sangatlah cantik." puji Kaisar Zhou, ia kembali membelai wajah seputih susu milik Liu Xie Yan di pangkuannya.

Di satu sisi ia merasa lucu, melihat tingkah gadis kecil ini yang begitu malu-malu, tapi di sisi lain, ia merasa miris. Tiap kali melihat Xie Yan, yang terbesit adalah kedua anak kembarnya, usia mereka terpaut sangat dekat, membuat Kaisar Zhou masih enggan menyentuh gadis itu. Jika pun ingin, ia masih memiliki Wu Li Mei yang sangat cantik.

Menjadi salah satu kebanggaan bagi Kaisar Zhou saat mempersunting Wu Li Mei, putri bungsu Kekaisaran Hang di Lembah Utara.

Saat pertama kali melihat sang putri Wu, di perjamuan makan Dinasti Hang, Kaisar Zhou langsung jatuh hati. Tapi Kaisar saat itu sangat kaku dan pendiam, ia baru diangkat menjadi kaisar seminggu sebelumnya. Masih banyak yang harus ia tata kembali karena Dinasti Ming dilanda kekeringan besar, jadi saat itu ia melupakan ketertarikannya pada Wu Li Mei.

Selang lima tahun berlalu, Kaisar Wu dari Dinasti Hang sendiri yang datang untuk menyerahkan Wu Li Mei. Sebagai tanda persahabatan kedua kekaisaran, dan Kaisar Zhou menerimanya. Menjadikan Wu Li Mei sebagai selir agung.

Tapi perlahan, rasa cinta itu mendadak sirna karena sifat asli Wu Li Mei yang tamak dan pemaksa. Membuat cinta itu kian terkikis berubah menjadi benci. Persaingannya dengan Permaisuri Yang pun, semakin membuat Kaisar Zhou muak dengan tingkah Wu Li Mei.

Hingga tibalah hari itu, hari dimana Kaisar Zhou menyelamatkan Wu Li Mei yang tenggelam di danau. Hatinya tiba-tiba tergerak untuk menyelamatkannya.

"Yang Mulia." panggil Liu Xie Yan, sang selir menggenggam tangan Kaisar dengan ragu-ragu.

Kaisar Zhou menoleh saat suara halus itu menyapa telinganya, lama melamunkan Wu Li Mei, sang kaisar menjadi sedikit bingung. Mengapa wajah di pangkuannya itu berubah, "Kaukah ini?" tanya Kaisar Zhou.

"Ya, sayangku?"

"Bagaimana bisa? Bukankah kau pergi bers----"

"Aku disini."

Kaisar Zhou tersenyum tipis, tangannya terangkat mengusap helaian rambut di wajah wanita di pangkuannya.

"Kau selalu cantik." puji Kaisar Zhou. "Sama seperti bunga mawar yang kau tanam di danau itu."

Liu Xie Yan mengerutkan keningnya, bunga mawar apa, ia tak merasa menanam mawar di danau. "Yang Mulia."

Liu Xie Yan meremas hanfunya cepat, gadis belia itu terkejut merasakan hangat di lehernya. Kecupan kecil dan berubah menjadi lebih liar, Liu Xie Yan menggigit bibirnya untuk menahan ******* yang hendak lolos.

"Mei-er." racau Kaisar Zhou, Liu Xie Yan tak menanggapi karena tenggelam dalam kabut gairah.

"Salam, Yang Mulia."

Kaisar Zhou sontak menoleh, menatap Permaisuri Yang Jia Li di seberangnya tengah menunduk hormat. "Bangkitlah."

"Ada apa permaisuri?"

Permaisuri Yang mengangkat kepalanya, melirik tajam pada Liu Xie Yan. "Saya datang untuk menyapa, tapi sepertinya kedatangan saya menganggu anda, Yang Mulia."

"Tidak, aku dan Mei------"

"Kau!!"

Kaisar Zhou membulatkan matanya, bukankah tadi yang ia cium adalah Wu Li Mei, mengapa berubah menjadi Liu Xie Yan.

"Kembalilah ke paviliunmu, Selir Liu."

1
Putri
/Good/
Retno Nining
Luar biasa
Tiena Ismiati
peran utama booodoh
Tiena Ismiati
bodoh
Tiena Ismiati
peran utamanya bodoh
Tiena Ismiati
bodoh bodoh bodoh wu li
Tiena Ismiati
bodoh wu li mei
Maureen Aliha Srikandi
wahh akhirnya kaisar ada di pihak wu li mei
#ayu.kurniaa_
.
Jio
Luar biasa
Anna Susiana
semangat...selir wu li mei untuk membalaskan kejahatan ketidakadilan yg terjadi padamu dan anakmu
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
iya sama
Anonymous
Qok rasa2nya kaisar peran nya bodoh banget. Masa kaisar mau bicara takut di dengar tengok kanan kiri wkwkwk konyol
Anonymous
ok
Ulfa Indah Putri
ancoorrrr ini gimana siii,kenapa banyak yg di skip, awal nya ok masi di maklumi, tapi semakin kesini kek nya emang terus-terusan di skip de, ke kurang jadinya, banyak masala konflik yg belum selesai tapi kok tiba2 ber alih lagi ya, astaghfirullah tho thor
Anonymous
ok
Win Wiwin
kisah pngeran dan putri thor lanjut
Juliatni andiani Andiani
Luar biasa
Theresia Sri
lanjut tor
Rini Puspitayani
seperti disinetron kisahx kalah mulu engga asik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!