Night King: The Asura

Setelah obrolan mereka berakhir, Yao Bing dan tetua pertama pergi ke kediaman Yao Fei untuk memastikan apakah dia benar-benar bermeditasi atau tidak, walaupun mereka yakin bahwa Yao Rong tidak mungkin berbohong, tapi mereka masih belum tenang sebelum melihatnya secara langsung.

Setibanya di kediaman Yao Fei, mereka berdua memang merasakan adanya luapan energi yang cukup padat, hanya saja, energi yang mereka rasakan itu terasa sangat berbeda dengan energi spiritual. Dan karena penasaran, mereka akhirnya memutuskan untuk masuk ke kediaman tersebut.

"Ternyata memang benar, Yao Fei benar-benar sedang bermeditasi" ucap Yao Bing dengan suara pelan.

"Tapi energi apa ini, kenapa terasa sangat berbeda dengan energi spiritual?"

"Entahlah, aku sendiri juga tidak tahu, tapi intinya, Yao Fei memang menyembunyikan sesuatu dari kita dan aku yakin dia adalah seorang kultivator" jawab Yao Bing.

"Lalu, apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya tetua pertama.

"Kita tunggu sampai dia selesai bermeditasi, setelah itu kita akan menanyakan masalah ini padanya" jawab Yao Bing, kemudian mereka pergi meninggalkan kediaman Yao Fei.

Sementara itu, di dalam kediaman.

Yao Fei yang sedang bermeditasi tentu menyadari keberadaan Yao Bing dan tetua pertama di luar kamarnya, namun ia tidak menghiraukan mereka dan terus bermeditasi untuk mengembalikan energinya yang terkuras sangat banyak.

"Maaf, paman. Tapi ada beberapa hal yang tidak bisa aku ungkapkan pada kalian, dan maaf karena telah membawa masalah untuk kalian" gumamnya.

***

Waktu terus bergulir dan beberapa hari telah berlalu sejak kejadian mengerikan yang menimpa klan Chun, walaupun sudah berlalu selama beberapa hari, namun kengerian yang menimpa keluarga Chun masih membekas di ingatan semua orang, apalagi pelaku dari pembantaian itu masih belum ditemukan.

Ada beberapa orang yang menganggap bahwa klan Yao lah yang telah melakukan itu, namun sampai saat ini, tidak bukti yang memberatkan tuduhan mereka terhadap keluarga Yao. Mereka semua memang mengetahui jika kedua keluarga itu tidaklah akrab, tapi mereka juga tahu bahwa keluarga Yao bukanlah keluarga yang kejam.

Selain itu, ada juga yang menganggap bahwa pelaku pembantaian itu adalah bangsa iblis, bahkan ada yang menganggap jika pembantaian itu adalah kutukan dari para Dewa, karena selama ini keluarga Chun suka bertindak semena-mena. Tapi apapun yang mereka pikirkan, tetap saja tidak bisa mengungkap siapa pelaku yang sebenarnya.

Kediaman keluarga Yao.

"Bagaimana, apakah Yao Fei sudah selesai bermeditasi?"

Yao Rong menggelengkan kepalanya, "Belum ayah, bahkan makanan yang aku bawa kemarin belum disentuhnya sedikitpun."

"Hah" Yao Bing menghela napas panjang, "Yasudah, biarkan saja dia bermeditasi dan jangan mengganggunya lagi" ucapnya.

"Baik, ayah" jawab Yao Rong.

"Paman" sapa Yao Fei yang baru saja muncul didepan pintu masuk.

"Yao Fei? Syukurlah, akhirnya kau selesai bermeditasi, jadi bagaimana?"

"Aku baik-baik saja paman, luka dalam yang aku alami sebelumnya juga telah sembuh secara total" jawab Yao Fei.

"Baguslah, aku turut senang mendengarnya" sahut Yao Bing.

Walaupun ada segudang pertanyaan yang telah menumpuk dalam benaknya, namun Yao Bing lebih memilih untuk menyimpan semua pertanyaan itu terlebih dahulu, karena ia tidak ingin pertanyaannya nanti malah akan menyinggung Yao Fei.

"Yao Fei, apa kau ingin makan sesuatu? Selama beberapa hari ini kau terus bermeditasi dan belum memakan apapun, takutnya kau malah akan sakit karena terlalu memaksakan diri" ucap Yao Rong.

Yao Fei tersenyum sembari menggelengkan kepalanya, "Terima kasih sudah mengkhawatirkan diriku, tapi aku baik-baik saja."

"Paman, tetua sekalian, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan pada kalian dan aku yakin, kalian pasti ingin mengetahui hal ini sejak lama" lanjutnya.

"Apa maksudmu, Yao Fei?"

Setelah itu, Yao Fei mengungkapkan bahwa dirinyalah yang telah membantai habis keluarga Chun dan juga kelompok serigala darah, ia juga mengatakan asalan dia melakukan hal itu adalah untuk melindungi keluarga Yao, karena dia tidak ingin masalah itu menjadi berkepanjangan dan nantinya akan mempersulit keluarga Yao.

Lalu, Yao Fei juga menjelaskan bahwa dirinya tidak benar-benar hilang ingatan, tapi dia juga menjelaskan bahwa dirinya tidak berniat untuk memanfaatkan keluarga Yao, apalagi menyakiti keluarga Yao yang telah menyelamatkan dirinya. Dan apa yang ia lakukan semalam, semuanya murni ia lakukan untuk membalas budi keluarganya Yao padanya.

"Hah" Yao Bing tidak terkejut mendengar penjelasan Yao Fei, ia hanya menghela napas lega karena apa yang ia pikirkan ternyata memang benar adanya, "Jadi, siapa namamu yang sebenarnya dan apa yang membuatmu berpura-pura seperti ini?"

"Sulit bagiku untuk menjelaskan alasannya, tapi paman tenang saja, karena aku akan menjelaskan semuanya setelah urusanku selesai" jawab Yao Fei.

"Maksudmu?"

"Saat ini ada seseorang yang tengah mengawasi diriku, dan aku yakin, dia sedang menuju ke sini sekarang" jawab Yao Fei.

"Siapa yang kau maksud dan kenapa dia ingin datang ke sini?" tanya Yao Bing yang nampaknya sangat khawatir.

"Tenanglah paman, aku akan mengurus semuanya dan aku jamin, kota ini akan baik-baik saja" jawab Yao Fei, kemudian menghilang dari pandangan mereka semua.

***

Di atas awan yang jaraknya sangat jauh dari kota tempat keluarga Yao berada.

"Keluarlah, bukankah selama ini kau selalu mengawasi ku? Sekarang aku sudah datang, jadi kau bisa menunjukkan dirimu" ucap Yao Fei.

Angin mendadak bertiup kencang, kemudian didepan Yao Fei muncul sebuah pusaran hitam yang sama seperti pusaran di dalam lorong dimensi, hanya saja, ukurannya jauh lebih kecil daripada pusaran hitam di lorong dimensi ruang dan waktu.

"Siapa kau sebenarnya? Kenapa kekuatanku tidak bisa menghancurkan tubuhmu? Padahal, seluruh Dewa di alam semesta ini sangat takut dan tidak mau berurusan denganku, sedangkan kau, kenapa kau malah berani melawan ku?"

"Bukankah kau sudah mengawasi ku sejak saat itu? Lalu kenapa kau masih bertanya siapa aku? Bukankah kau sudah menemukan jawabannya?"

"Jangan terlalu sombong, Asura! Saat itu kau hanya beruntung karena bisa bertahan dari serangan ku!"

"Justru kaulah yang terlalu sombong, saat itu aku memang tidak bisa melawan mu, karena aku berada di wilayah kekuasaan mu, tapi sekarang... jangan harap untuk bisa menyentuhku lagi!"

Yao Fei yang tidak lain adalah Lin Feng kemudian mengeluarkan pedang Dewa Asura dari cincin penyimpanannya, lalu ia melesat terbang mendekati pusaran hitam tersebut dan langsung menyerangnya.

Sama halnya dengan Lin Feng yang langsung menyerang, pusaran hitam itu juga tidak tinggal diam saja, ia menembakkan kekuatan petir kearah Lin Feng untuk menghentikannya, namun setiap petir yang menyambar kearahnya berhasil dihindari dengan sangat mudah oleh Lin Feng.

"Mana kesombongan mu, bukankah saat itu kau tertawa bahagia ketika menyiksaku?"

"Asura! Aku pasti akan mencabut nyawamu!"

"Lakukan saja jika kau mampu, roh sialan!"

DHUAARRR!

Ledakan yang benar-benar sangat dahsyat terjadi ketika dua kekuatan petir yang sangat kuat saling bertabrakan, dan seketika itu juga, langit yang semula cerah langsung ditutupi oleh awan gelap yang mengeluarkan dua petir berbeda, yang satunya berwarna merah kehitaman dan satunya lagi berwarna abu-abu gelap.

Fenomena aneh yang tengah terjadi itu membuat semua orang yang menyaksikannya diselimuti oleh kengerian, bahkan tidak sedikit orang yang berpikir bahwa fenomena itu terjadi karena para Dewa tengah murka, dan ada juga yang menganggap bahwa fenomena itu adalah pertanda dari sebuah kekacauan.