NovelToon NovelToon
Cinta Lama Belum Usai

Cinta Lama Belum Usai

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:295.6k
Nilai: 4.5
Nama Author: neng_86

Dara diam-diam suka pada murid baru disekolah nya namun sang cowok sudah memiliki kekasih yang merupakan murid populer di sekolah.

namun malam naas menimpa Dara jelita tepat di malam puncak perpisahan. tragedi yang merubah hidup seorang Dara Jelita hingga menjungkir balikan dunia dan impiannya. tragedi yang juga meninggalkan rasa benci mendalam terhadap Sagara, laki-laki yang menghancurkan hidup Dara.

Namun siapa sangka keduanya dipertemukan kembali saat mereka sudah sama-sama dewasa.

Pertemuan tak terduga antara dua anak manusia dan membuka satu rahasia yang pernah tersimpan didalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kecelakaan dan rahasia

"Jalan sekarang pak, kita ke kawasan Kuningan kantor Star Komunikasi" pinta Gara pada seorang supir taksi yang berada disekitaran bandara internasional Soekarno-Hatta.

Supir taksi itu mengangguk dan mulai menghidupkan mesin mobil.

Gara baru saja mendarat di Jakarta setelah seminggu ia dan Reva berada di Belanda.

Gara kembali ke Jakarta setelah ia dan Reva bertengkar hebat dua hari lalu.

Gara benar-benar mengutuk wanita yang masih berstatus sebagai istrinya itu dan juga orang-orang terdekatnya termasuk sang kakak dan juga Papa nya sendiri.

Gara tak habis pikir dengan mereka semua. Ia merasa seperti pion catur yang sedang dimainkan oleh sang raja dan diperlakukan seperti orang bodoh oleh keluarganya sendiri.

Gara mengepalkan tangannya. Kesal dan marah bercampur didalam dadanya.

"Maaf pak... Didepan jalanan macet, sepertinya ada demo. Kita mutar cari jalan alternatif saja ya pak" ucap supir taksi meminta izin.

"Atur saja pak..." sahut Gara pasrah.

Ia lelah karena perjalanan yang panjang dari Amsterdam ke Jakarta.

"Van... Minta pengacara untuk bertemu dengan ku di kantor. Aku sedang dalam perjalanan menuju kantor Star"

Ucap Gara ketika sedang menghubungi Evan yang baru saja menyelesaikan meeting dengan klien baru Star.

Terdengar helaan nafas panjang dari seberang.

Gara kembali menutup panggilannya dan menatap jalanan.

"Tunggu aku... Secepatnya kita akan menikah, aku mau selesaikan beberapa urusan di Jakarta "

Gara mengirimkan pesan kepada Dara.

Ini adalah kali kedua ia menghubungi wanita itu. Pertama, sewaktu Gara berada di Belanda dan kini ia menghubungi Dara dan mengatakan padanya jika ia akan menikahi Dara secepatnya.

"Pak.... Awaaaas....."

Bruk.... Baam.....

Taksi yang ditumpangi oleh Gara di hantam dari arah samping di perempatan jalan. Taksi itu terseret sekitar lima meter dari posisinya semula dan menabrak beberapa kendaraan lainnya yang sedang berjalan pelan. Kecelakaan beruntun tak terelakkan.

"Dara...."

...----------------...

Singapura

Dara yang baru selesai istirahat membuka ponselnya.

Ia kembali menghela nafas ketika membaca pesan dari Gara. Ada rasa yang tak bisa Dara ungkap ketika membaca pesan yang dikirim oleh Gara.

Entah mengapa kali ini Dara benar-benar merindukan pria itu. Bahkan rasa rindunya membuat dada semakin sesak.

dara merasa bersalah karena beberapa hari lalu saat Gara menghubungi dirinya, Dara lebih banyak memberikan ponselnya pada Ardiaz, sedangkan dirinya hanya menyimak pembicaraan dua ayah dan anak tersebut tanpa menyela sedikit pun. Mereka merencanakan hal-hal yang menyenangkan. Gara berjanji pada Ardiaz akan mengajak untuk berlibur ketika musim libur sekolah beberapa hari lagi.

Dara tersenyum sendiri mengingat hal itu.

"Ayo semuanya... Lusa kita akan mengadakan pesta tahunan Corel untuk menyambut ulang tahun majalah ini. Dan kemungkinan juga para petinggi serta artis papan atas yang pernah bekerja sama dengan Corel akan menghadiri acara ini. Jadi...anya Ayo..ayo...kita semangat..." suara mbak Tami membuyarkan lamunannya.

Kepala tim redaksi nya itu memberikan instruksi kepada para karyawan anggota tim redaksi.

Semuanya terlihat begitu antusias termasuk Dara.

"Semangat..." ucap Asti tanpa suara, hanya gerakan bibirnya tapi Dara tahu maksud ucapan gadis itu.

Dara membalas nya dengan senyuman ramah.

"Semangat Dara... Dan sebentar lagi ini semua akan selesai..." bisik Dara dalam hati.

...----------------...

Jakarta.

Ketegangan terjadi di sebuah rumah sakit dimana mereka menerima beberapa korban kecelakaan yang baru saja terjadi.

"Dokter... kondisi pasien sangat memprihatinkan" seru salah seorang perawat pria yang sedang mendorong ranjang pasien.

"Tanda vital??" tanya seorang dokter yang langsung berlari menghampiri pasiennya.

"Tensi 90/60. Pasien setengah sadar tapi tidak merespon, kepala mengalami benturan dan kaki sepertinya patah" sahut perawat jaga.

"Siapkan alat dan hubungi keluarga korban melalui tanda pengenalnya" perintah salah satu dokter UGD korban yang dikatakan sedang kritis kondisinya.

"Ya..."

Selang satu jam lebih, Evan telah tiba di rumah sakit setelah dihubungi oleh pihak kepolisian yang menangani kasus kecelakaan tersebut melalui kontak terakhir korban.

"Bagaimana keadaan Gara? Kenapa bukan kamu yang jemput dia di bandara?" tanya Karina kakak dari Sagara Adyaksa saat ia baru saja tiba di rumah sakit.

"Sedang di tangani dokter" sahut Evan sendu.

"Van... Ada apa sebenarnya? Kenapa bisa dia kecelakaan?" tanya Karin lagi.

Evan menarik nafas dalam.

"Kata pihak kepolisian yang menghubungi, taksi yang di tumpangi Gara di tabrak dari arah samping ketika di perempatan lampu merah. Taksinya hilang kendali dan menabrak beberapa mobil disekitarnya" jelas Evan sesuai yang ia peroleh informasi dari pihak kepolisian.

Karina menutup wajahnya. Ini mengingatkan ia pada kejadian yang menimpa sang Mama belasan tahun silam.

"Gara akan baik-baik aja" hibur Evan.

"Papa dan mas Fardhan udah diberi tahu?" tanya Karin perihal Papa nya, tuan Adyaksa.

Evan mengangguk. " Sudah, tapi kemungkinan nanti sore baru sampai ke Jakarta karena mereka ada rapat penting dengan pejabat daerah dan para pemilik lahan mengenai lahan yang akan dibeli oleh Sumatra Sawit Nusantara" jelasnya.

Karin menyandarkan tubuhnya pada tiang di ruang UGD tersebut.

Entah apa yang terjadi pada keluarganya saat ini. Kenapa cobaan dan masalah datang silih berganti.

"Reva bagaimana? Apa wanita itu tahu suaminya kecelakaan?" tanya Karin.

Evan menoleh. "Belum dan aku nggak berniat memberi tahu wanita itu" sahut Evan mengetatkan rahangnya.

Karin mengernyit melihat reaksi Evan. Ini tak biasa, dan pasti ada sesuatu yang Evan rahasiakan.

"Apa terjadi sesuatu yang aku nggak tahu Van? Apa hal ini melibatkan Reva?" duga Karin curiga.

"Entahlah. Tapi aku memang curiga dengan Reva karena tadi sebelum kejadian ini, Gara sempat menghubungi jika ia meminta pengacara untuk bertemu di kantornya. Gara ingin mengurus perceraiannya dengan Reva" sahut Evan menatap lurus ke depan.

"Cerai...???"

"Hmm~mm"

"Apa Gara tahu dan sudah memiliki bukti yang kuat jika Reva punya selingkuhan? Atau hal lain?" tanya Karina yang membuat Evan langsung mengalihkan pandangan padanya.

"Sepertinya begitu. Selama ini Gara selalu mencari bukti perselingkuhan Reva dan beberapa pria disekelilingnya" jelas Evan mengepalkan tangannya.

"Reva salah satu wanita simpanan Steve. Setidaknya dua kali aku lihat mereka jalan bareng" sahut Karina tenang.

"Apa? Mbak yakin?" sahut Evan terkejut. Karena ia tidak diberi tahu apapun oleh Gara bahkan orang suruhannya pun langsung melaporkan pada Gara bukan dirinya.

"Yakin... Mbak ada fotonya yang sengaja aku simpan untuk proses sidang cerai yang sedang aku perjuangkan " sahut Karina yang semakin membuat Evan terkejut.

"Gara juga tahu???" tanya Evan penasaran.

"Ya... Gara mungkin tahu semua kelakuan Steve dan Reva. Aku memberi tahu dia beberapa hari lalu untuk mendengar pendapatnya dan dia mendukungku untuk segera bercerai dengan Steve" jelas Karina.

Evan memijit keningnya. Menatap sedih pada saudara angkatnya.

"Gara sepertinya tahu banyak sejak awal jika Steve bukan pria baik makanya dia menentang pernikahan mbak dan Steve tapi kamu tahu Papa kan? Beliau nggak bisa dibantah sedikit pun. Dan itu salah satunya alasan kenapa Gara nggak mau nikah sama Reva selain dia yang menjadi penyebab Gara melakukan kesalahan pada gadis tak berdosa, yaitu Dara" jelas Karina yang perlahan membuka sedikit keburukan Revalina.

Evan ingin bertanya lebih lanjut tapi panggilan dari perawat menghentikan pembicaraan keduanya.

Evan dan Karina berjalan menghampiri dokter dan juga perawat untuk mengetahui kondisi Sagara.

"Kepala pasien mengalami benturan cukup keras dan ini bisa saja menyebabkan trauma otak. Dan kaki pasien juga mengalami retak cukup parah tapi masih bisa sembuh dengan melakukan terapi rutin. Untuk yang lainnya aman dalam artian tidak terjadi apa-apa" jelas dokter begitu Evan dan Karina berada di ruangan praktek dokter yang menangani Sagara.

"Kemungkinan akibat benturan seperti apa dokter? Apa geger otak atau bagaimana?" tanya Evan.

"Pasien bisa saja kehilangan memori didalam otaknya. Bisa sebagian atau mungkin keseluruhan memori" jelas dokter yang membuat Evan dan Karina saling pandang.

"Van ... Bagaimana ini? Apa Gara akan melupakan kita?" tangis Karina setelah mereka keluar dari ruangan dokter.

Evan mengusap lengan sang kakak angkat guna memberikan kekuatan padanya.

"Semoga tidak mbak..." ucap Evan menenangkan.

Evan dan Karina tiba di depan ruang ICU dimana Gara telah dipindahkan setelah melakukan operasi.

Kedua kakak beradik itu berdiri bersisian. Ini mengingatkan Karina saat dulu mendampingi mendiang Mama mereka.

"Van.... Mbak seperti dejavu. Dulu kita bertiga juga menatap Mama dari balik kaca ICU. Tapi nggak lama Mama pergi" kata Karina menerawang jauh ke masa lalu.

"Gara akan baik-baik saja. Aku yakin itu. Banyak impian yang ingin ia capai termasuk keinginan bersama anaknya" sahut Evan tak mengalihkan pandangannya dari Gara yang masih tak sadarkan diri meski kondisinya bisa dikatakan cukup stabil.

"Gara .... Bangun... Gara....."

Evan dan Karina menatap pada seorang wanita yang baru saja tiba di depan ruang ICU dengan tangisan pilu.

To be continued....

1
ning_86
/Kiss/
Mukmini Salasiyanti
Astaghfirulloh...
si fardhan???
pantesaaannn....
jadi apalah keluarga ini....
Mukmini Salasiyanti
mau marah, gimana...
setidaknya Gara
tampak berusaha...
okelah, bro!!
Bravo!
yg pntg tdk terjebak...
Mukmini Salasiyanti
tekan terus papamu, gara...
biar tahu rassaaa
Mukmini Salasiyanti
ah author ini
.
kasihanilah,Dara..
🤣
Mukmini Salasiyanti
menyala, Darakuuuuu!!!
Mukmini Salasiyanti
aaaaaaaaaa bapeerrrrr
ganti judul dong, thor
Aku Bukan Pelakor!!!!
🤭🤣🤣
Mukmini Salasiyanti
mosok kalah sama ular??
berjuang dong, Gara..
demi cinta istri dan anakmu
Mukmini Salasiyanti
sabar, Van...
org sabar disayang Hanifa..., 😃🤣
Mukmini Salasiyanti
wahhh si author dikejar target jg yaa??
hihiii
Semangat, thor!!!
Mukmini Salasiyanti
oooohhhhhh begonooo
Mukmini Salasiyanti
gmn caranya, thor?
anak. kecil blm prnh lht foto ayahnya,
kok tetiba bs berfikir itu ayahnya?
Mukmini Salasiyanti
bongkar semua nya, Dude!!!
anakmu sdg menunggu kehadiranmu
Mukmini Salasiyanti
hmmmm
Gara...
gara...
emg buat gara2 aj, kamu...
Sinta Mi
hahaha baru ini ada org mati disyukuri. TPI emang bikin greget si pak tua itu👍👍👍
Mukmini Salasiyanti
hadehhh

pemaksaan total....
Mukmini Salasiyanti
hadehhhhhh
mumet deh....
Kalis Gomes
thor..mbok jangan di bikin oon banget sih...mosok adh tau jahat masih aja jadi anak nurut...
azeallnyvangenevieve_
sukaaa
Piet Mayong
gara disini kok lambat aksinya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!