NovelToon NovelToon
Tanah Bangsawan

Tanah Bangsawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: lunar crimson

Kahisyana jatuh hati pada Carlio seorang bangsawan Belanda dari keluarga Fredinand, seorang penjajah yang menjajah bangsanya ratusan tahun. Kahisyana berusaha mengelak dan meninggalkan cintanya, namun takdir terasa selalu mengembalikannya pada Carlio.

Di samping itu, ia adalah wanita kuat yang selalu berusaha meninggikan derajat wanita, menjadi seorang relawan sebagai guru melawan protes dari pihak penjajah dan pihak bangsanya sendiri. Akankah Kahisyana berhasil atas dirinya dan bangsanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lunar crimson, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

035 — Malam Bersalin

Wanita itu berjalan tertatih - tatih memaksakan kakinya untuk melangkah lebih jauh berusaha menyusul anak perempuan yang berlari lebih jauh. Kedua pasang jemari itu meremas perut buncitnya yang membesar, berada di waktu penghujung akan bersalin. Wajahnya itu berkerut dengan keras meringis kesakitan tak tertahankan, air matanya meluruh di setiap sisi wajah penuh lebam basah sembari merasakan nyeri yang amat sakit.

Ia telah menyadari cairan warna merah pekat mengalir dari atas paha hingga ke betisnya. Tatapannya memburam tak bisa melihat jelas karena air mata yang begitu menggenang. Perasaannya sangat cemas, khawatir dan sedih bercampur menambahkan rasa pedih yang amat mendalam.

Berkali - kali wanita itu melirik ke arah belakang, setiap kali ia ingin mempertahankan satu jiwa yang ada padanya namun sepertinya takdir akan berkata lain, diapun tidak ada harapan untuk hidup.

Lontaran cacian dan makian yang kerap sering kali ia dapatkan oleh orang sekitarnya, ia dianggap sebagai wanita hina. Ia begitu membenci alur hidupnya yang begitu amat suram, membenci orang yang telah meninggalkannya bersama satu anak perempuan. Wanita itu meraung berkali - kali, ingin marah tapi kepada siapa ia akan meledakkan emosi ini yang begitu meluap ini?

Ia sama sekali tak punya tenaga, ingin menyerah namun seorang anak perempuan kecil yang selama ini menyokong semangat hidup selalu membayangi setiap langkahnya.

***

Tiga perempuan itu berjalan dengan tergesa - gesa, melewati jalanan setapak yang sungguh amat sempit tanpa alas kaki mengharuskan telapak kaki berkulit tipis itu menggerus bebatuan kasar di jalanan. Gelap sangat gelap, mereka berjalan hanya mengandalkan pencahayaan temaram dari bulan di atas sana.

Atimah tak berhenti untuk menangis sembari meminta kedua perempuan itu berjalan lebih cepat, Louissa sempat untuk mengeluh begitupun Kahis yang mengelap keringat yang berjatuhan di sisi wajahnya.

“Apa masih lama, Atimah?” tanya Kahis dengan napas tersendat - sendat pasalnya sudah lama mereka berjalan sangat jauh, sekiranya setengah jam.

“Sebentar lagi, saya meninggalkan Ibu saya untuk mencari pertolongan,” sahut Atimah, kaki kecilnya lebih cepat untuk menjelajah. Kahis dan Louissa tampak terkejut, kenapa anak ini malah meninggalkan Ibunya sendirian?

“Kami diusir oleh warga setempat, mereka tak mau menerima kami berdua” isak Atimah di sela - sela napasnya yang menderu.

Dalam jarak radius mereka memandang, siluet seorang wanita terduduk di bawah pohon. “Itu Ibu saya!” teriak Atimah.

Kahis segera bergegas begitupun Louissa, keduanya amat terkejut melihat Ibu Atimah dalam keadaan yang amat terpuruk. Kahis khawatir, sepertinya perasaan ibu ini sedang tidak baik baik saja. Depresi? Akan sangat membahayakan di saat waktunya mempertaruhkan jiwa lain.

“Ibu!” teriak Atimah saat ia berhasil menghampiri Ibunya, menghamburkan diri ke dekapan sang Ibu. Hal lain yang membuat Kahis sedikit terkejut, ia mengenali wanita itu. Wanita dari anak muridnya apalagi berada di daerah yang sama, bagaimana ia tidak mengenalnya? Mbak Inam.

Louissa segera memeriksa keadaan sang Ibu namun sepertinya jalan pikiran Ibu itu kini berbeda. Mbak Inam menggusar - gusar tubuhnya di tanah, menendang - nendang di udara tampak kesetanan.

“Tidak, jangan sentuh aku!” tolak Mbak Inam histeris.

“Tidak bisa, nyawa Ibu akan dipertaruhkan. Jangan membuat keadaan semakin kacau. Percayakan pada saya, Bu.” kekeuh Louissa.

“Saya bukan Ibu - ibu! Biarkan saya sendiri di sini!” raung Mbak Inam sembari meringis kesakitan, hanya bisa menangis antara tak terima dipanggil Ibu atau memang dalam keadaan tekanan mental.

Kahis menepuk Louissa, kemudian menghampiri Mbak Inam. “Kemari, Mbak Inam. Masih ingat saya’kan?” bujuk Kahis, Mbak Inam perlahan tergagu sembari menatap Kahis sendu.

“Kamu? Kahis?!” tanya Mbak Inam lalu dengan cepat ia menepis tangan Kahis yang berusaha mengelus bahu Mbak Inam. “Jangan dekat - dekat saya, nanti nasib kamu sama kaya saya!”

“Sakit, Kahis!” erang Mbak Inam tiada henti, menekan perut buncitnya lalu hendak memukul.

“Stop, apa yang kau lakukan?!” bentak Louissa memaki Mbak Inam.

“Apa yang kau tahu, hah?!” sentak Mbak Inam dengan napas menderu, masih menatap tajam Louissa. Keadaan Mbak Inam semakin membuat Atimah yang sedari tadi diam terpukul, ia amat mengharapkap waktu ini untuk menyambut sang adik yang dijanjikan oleh sang Ibu.

“Ibu, apa yang Ibu lakukan pada adikku?” tanya Atimah tergagu menatap Mbak Inam tak percaya, wanita itu terisak sangat keras.

Entah seperti keajaiban yang meraup daya pikiran Mbak Inam, ia menganggukkan kepalanya menatap langit. Mbak Inam melemaskan dirinya, memaksa untuk rileks dengan semua perasaan kacau yang ia rasa. “Maaf Bu Dokter Bu Guru, saya sudah seperti orang gila. Tolong anak saya, ya?”

Tak butuh waktu lama, dalam detik itu juga Kahis dan Louissa keduanya langsung terlonjak beranjak mempersiapkan semuanya. Kahis membuka kaki Mbak Inam, wanita itu masih meringis sedemikian. Didampingi Atimah yang berada di samping Mbak Inam merengek takut.

“I- Ibu’kan enggak apa - apa, jangan nangis jika mau ketemu adiknya,” bujuk Mbak Inam terbata - bata.

Kini gantian Kahis meluruhkan air matanya, langsung air matanya ia tepis. Louissapun sama begitu, ia mengatupkan mulutnya. Melihat Mbak Inam menggigit bibir, di saat itulah Kahis merobek sisi jarik yang tengah ia kenakan. Lalu ia menyuap mulut Mbak Inam dengan kain agar gigitannya itu tak melukai bibir terlalu dalam.

“Kahisyana!”

Teriakan keras yang begitu menggelegar di dalam hutan menyadarkan mereka berempat yang berada di situasi kacau. Deruman jep membuat mereka panik, apalagi dengan kondisi Mbak Inam yang tak bisa terjaga secara privat.

Kahis menyadari siapa yang tengah memanggil namanya, Kahis beranjak lalu melangkah secara cepat ke arah jep sebelum mendekat. Ia mengadahkan kedua tangannya tepat saat tembakan cahaya jep itu menyorot tubuhnya.

Seorang pria yang amat dikenalinya turun dengan mata yang menyorot tajam langsung menderapkan langkah begitupun satu orang lagi yang menyusul dari belakang. “Apa yang kau lakukan di sini?” tanyanya datar.

“Jangan mendekat, ini urusan kami.”

Pria itu menyerengit keheranan, menelisik Kahis dari tumit hingga pucuk rambut menyadari ada keanehan, lalu ia melangkahkan kakinya namun sebelum itu segera Kahis tahan. “Berhenti di sana,” pinta Kahis.

“Situasi darurat seorang wanita ingin melahirkan, jangan mengintip atau aku akan cemburu!” dengus Kahis, pria itu ber - oh - ria langsung paham. Sedangkan perasaannya pada Kahis sedang dilanda oleh rasa kesal, pasalnya gadis itu tiba - tiba tidak ada dalam dekapannya padahal seingat ia mulai tidur gadisnya berada di sisinya.

“Kau berhutang penjelasan padaku, kau membuatku sangat khawatir saat mencarimu ke manapun. Ke mana dirimu di malam yang begitu larut?” cibir Carlio, gadis itu langsung mengangguk mengerti.

“Akan aku jawab semuanya setelah aku menyelesaikan tugasku, aku mohon,” pinta Kahis memelas, Carlio hanya bisa menghela napas panjang sembari menganggukkan kepalanya namun pria itu keras kepala melangkahkan kakinya sedikit menghampiri Kahis.

“Aku tidak bisa jauh darimu,” ujar Carlio dengan raut muka muram, langsung saja tanpa babibu Kahis memeluk Carlio. Jeffrien yang ada di belakang mereka berdecih hanya bisa menikmati kemesraan orang lain, dirinya itu tak bisa lagi.!

“Bukan waktunya untuk bermesra - mesra, sialan!” teriak Louissa yang kewalahan menangani pasien daruratnya.

Dua sejoli yang berada dalam ambang perasaan rindu itu segera terlonjak, Kahis menjauhkan dirinya pada Carlio.

“Jeff, aku ingat box medis milikku tertinggal di jep milikmu!” teriak Louissa, gadis dokter itu tampak panik melayani Mbak Inam secara cekatan sedangkan pasiennya tak berhenti untuk mengeluh - eluhkan rasa sakit.

Pria di belakang Carlio melangkah dengan cepat mengambil benda yang sekiranya dibutuhkan oleh Louissa. “Apa lagi yang bisa kami bantu?” tawar Carlio.

1
Arlingga Ve Mustafa🇮🇩🇹🇷
hadir,,,, semangaat ea,,, 💪💪
Yi Yid
siapa ini? carlio kh
Zizi
smngt kak up nya🌹🌹
lunariesse van der hourver: terima kasih semangat juga 💗💗💗
total 1 replies
hazelsgn
p
Ikhsan
bagus kak,keren
Ikhsan: sama sama kak
lunariesse van der hourver: terimakasih
total 2 replies
Bilqies
gak kurang sih cuma udah kewajiban kamu sebagai orang tua untuk membesarkan dan membiayai anaknya
Bilqies
1 kata egois
sama aja jual anaknya untuk kepentingan dia yang tak mau jadi gelandangan
Mhila izuna
mampir thor
si ciprut
dua dulu😁
si ciprut
saya sih bukan mau mencela atau bagaimana. cuma untuk sesi bab awal lebih baik fokus pada tokoh utama dulu. entah itu perkenalan dari tokoh protagonis. dari segi pendidikan atau visual ataupun yg lainnya. fokus itu dulu. baru bab selanjutnya adalah jalan cerita kisah yg akan disampaikan.
maaf saya juga orang baru di dunia novel. tapi itu semua pernah saya alami dan juga ditegur oleh auditor NT. dan untuk 'kata' lebih baik 1000- 1200 kata, agar bisa mencakup cerita di satu bab.
tetap semangat kak. semoga sukses🤗
lunariesse van der hourver: baiklaaa terima kasih krisarnya kakk
total 1 replies
Yiab Yoje
thorrr
lunariesse van der hourver: apaaaa
total 1 replies
husnia wahidah
prolognya bagus bgt, heran
lunariesse van der hourver: makasih ya sengku
total 1 replies
husnia wahidah
kapan up nya thor? seru banget baru kali ini nemu cerita kaya gini
lunariesse van der hourver: ditunggu ya seng
total 1 replies
Legiyan Lyn
keren
niara kahishaa
mantap bgt thor
hazelsgn
hehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!