Istri Hasil Rampasan
Kisah memilukan dari seorang gadis biasa yang harus menikah dan hidup bersama orang yang tak pernah ia kenal dan tak pernah ia cintai.
Ia ditinggalkan oleh calon suaminya dipelaminan tepat dihari pernikahannya.
Dalam kehidupan rumah tangganya selalu dipenuhi derai airmata dan rasa sakit.
Akankah dia berakhir bahagia dengan pernikahannya yang diawali dengan keterpaksaan?
Yuh baca sampai habis ya ikuti kisahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35
Suami istri itu terkapar kelelahan setelah melakukannya hingga entah berapa kali hingga pagi menjelang aktifitas itu baru terhenti.
" Mas aku cape!" Ucap Mesty yang masih dengan tubuh polosnya.
" Kita tidur dulu sayang." Cup cup cup
Arya mencium bibir Mesty berkali-kali membuat Mesty memutar bola matanya dengan malas.
" Udah mas ,tar si phyton bangun lagi q udah cape.Mililku rasanya kebas mas!" sloroh Mesty membuat Arya terkekeh.
Tak selang beberapa lama keduanya terlelap dalam alam mimpi hingga dengkuran halus terdengar dari keduanya.Suami istri itu tidur dalam keadaan tubuh masih sama-sama polos dibawah satu slimut.
Dilantai bawah para art sudah sibuk sedari pagi menjelang dengan segala aktifitasnya masing-masing.Tak jauh berbeda dengan ayu dan Susi yang juga melakukan hal yang sama.
Sedari tadi ayu mondar mandir didepan pintu lift membuat Susi yang tengah menyiapkan sarapan merasa keheranan.
" Mba,kenapa ko mba ayu kaya orang bingung.Apa yang mba tunggu mba?" Cecar Susi dengan begitu banyak pertanyaan.
" Sus sini deh,kamu ngerasa aneh gak si! Nyonya biasanya subuh udah turun gak lama si tuan pasty juga turun ini udah hampir jam 7 mereka gak turun-turun ya sus.Kenapa kira-kira apa mereka sakit atau kenapa,aku hawatir sus!" Ucap ayu.
Wanita itu memang selalu memperhatikan majikannya dengan baik hingga kebiasaan-kebiasaan sang majikan ia hafal diluar kepala.
" Udah si mba biarin aja paling-paling mereka bentar lagi turun." Sloroh Susi namun beberapa detik berikutnya Susi teriak membuat mba ayu tersentak kaget.
" Aku tau mba!"
" Izh Susi,kamu ini bikin mba kaget aja! Tau apa?"
" Aku tau apa yang membuat mereka berdua gak turun-turun mba!" Ucap Susi penuh antusias membuat ayu menggerlingkan matanya.
" Sok tau kamu memangnya kenapa?"
" Mba semalem kan hujan,mati listrik pula nah suasana kan syahdu gimana gitu.Pasty heem." Ucap Susi dengan merapatkan menggerakkan kedua telapak tangannya hingga menimbulkan suara plok plok.
Griyuuut
Ayu mendorong kening susi secara spontan.
" Apa,apa hubungannya mereka belum turun ,sama mati listrik,hujan,terus gerakan tangan kamu itu.Gerakan apa itu tangan kesetrum atau syaraf kejepit!" Ucap ayu membuat kepala Susi mendadak berdenyut nyeri.
" Astaga aku lupa kalau aku sedang berbicara dengan anak TK.Aku lupa kalau otak mba ayu bentuknya segitiga bukan buket.Mana paham dia dengan apa yang aku maksud! AU ah gelap!" Cicit Susi membuat ayu semakin tak faham dengan apa yang susi katakan.
...****************...
Ditempat lain kini asisten Arya sudah membebaskan Abas sesuai perintah Arya.
Abas sempat membuat keributan sebelum akhirnya ia keluar dari tempat penyekapan.
Tak selang beberapa lama abaz diantar oleh orang yang Arya tugaskan untuk mengantar abaz sampai kerumah.
Sesampainya dirumah abaz langsung menemui istrinya yang tengah duduk termenung ditaman depan rumah.
" Mah!" Seru abaz karna rupanya Anita tak menyadari kehadiran suaminya.
" Papah!"
Grep
Anita berhambur kepelukan suaminya namun beberapa detik berikutnya anita melepaskan pelukannya dan mundur satu langkah dari Abas.
" Kenapa mah,ko dilepas?" Tanya Abas heran.
Anita masih diam tak menjawab sepatah katapun namun ia menelisik menatap Abas secara intens tanpa sejngkalpun ia lewatkan.Bahkan Anita sampai memutar tubuhnya dan setelah kembali kehadapan abaz,Anita menatap abaz dengan tatapan yang sulit diartikan.
" Mah,mamah kenapa sih?" Tanya Abas.
" Papah dari belahan bumi bagian mana,apa disana tidak ada salon,apa disana tidak ada air bersih.Kenapa papah kumel sekali,papah juga bau banget.Sebenarya papah dapet tugas apa dari menantu kita?" Cecar Anita membuat abaz kalangkabut karna bingung harus menjawab seperti apa pertanyaan istrinya.