namaku Nadia putri Az-Zahra sering disapa Nadia berusia 36 tahun aku seorang ibu beranak 3 memiliki suami yg sangat perhitungan akan tetapi aku tetap sabar menghadapi sifat suamiku namun tanpa sepengetahuanku ternyata suamiku telah memberiku seorang madu.
akankah nadia bertahan atau memilih untuk mengakhiri semua??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Beberapa bulan berlalu
setelah Wahyu pulang dari kota M, wahyu sering meminta izin pada Nadia untuk bekerja diluar kota Nadia jadi semakin curiga dengan tingkah laku Wahyu yang sering pulang malam bahkan sering tidak pulang katanya pekerjaan harus segera diselesaikan dan harus nginap dikantor
wahyu Juga sudah tidak pernah lagi memberikan Nadia uang belanja kecuali jika orang tua
Nadia sudah bertekad hari ini dia akan mengikuti sang suami Nadia ingin tau dimana suaminya selama ini kerja karena
Nadia selama ini percaya pada Wahyu karena tidak pernah bertingkah aneh-aneh
Saat anak2nya sudah berangkat sekolah dan Wahyu juga sudah siap untuk berangkat bekerja Nadia mengirimkan pesan pada jeni untuk bersiap menjemputnya
Saat motor yang dikendarai Wahyu keluar dari halaman rumah Jeni pun sudah menunggu Nadia
"Jen, kakak pinjam motor kamu dulu ya" Ucap Nadia lalu Naik ke motor Jeni yang sudah menyala sedari tadi jadi memudahkan Nadia untuk mengikuti Wahyu
"iya kak,hati2 ya" Jawab Jeni
"kunci motor kakak ada tempat biasa ya"ucapnya Nadia lagi
"siap kak" jawab Jeni sambil meletakkan tangannya dipelipis kayak orang memberi hormat
Nadia hanya terkekeh melihat tingkah karyawannya lalu Nadia berucap salam dan mulai menjalankan motor Jeni
Nadia sengaja meminjam motor Jeni supaya Wahyu tidak curiga
saat berapa lama Wahyu membelokkan motornya kedalam parkiran sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi
Nadia memperhatikan nama perusahaan tempat suaminya
"SASMITA PERSADA" gumam Nadia menyebutkan nama perusahaan tempat kerja suaminya
Nadia pun masuk kehalaman parkiran memarkirkan motornya
dan berjalan kearah pos security berniat untuk bertanya mudahan saja dapat sedikit info tentang suaminya
"permisi pak,maaf mengganggu" kata nadia lembut
"iya Mbak,ada yg bisa kami bantu?" ucap salah satu security yg berkumis tebal
" apakah disini terima lowongan kerja pak?" kata nadia ragu2
" untuk saat ini tidak ada mbak, memangnya mbak dari mana?"tanya security Yg satunya lagi
" Saya dari kampung pak,saya merantau kekota bersama anak2 saya"ucap Nadia bersandiwara
"kasihan sekali Mbaknya" kata security yg berkumis tebal dengan rasa iba
"memangnya suami mbak kemana?" Tanya security Yg satunya lagi
"suami saya izin bekerja kekota ini tp sampai sekarang tidak ada kabarnya"ucap Nadia dramatis demi untuk mendapatkan info
"suami mbak kerja dimana?" security kumis tebal yang nama Tukimin di nametagnya bertanya lg
"saya tidak tau pak" ucapa Nadia dengan wajah sendu
"kasihan sekali mbak ini ya" kata security tanpa kumis menatap temannya
"memangnya nama suami mbak siapa? siapa tau di perusahaan ini ada nama suami mbak" katanya lagi penuh iba pada nadia
"nama suami saya Wahyudi putra Pramana " jawab Nadia
kedua security itu saling tatap seakan mengiyakan apa yang ada difikiran mereka
"mmmm disini sebenarnya ada juga nama karyawan seperti nama suami Mbak,tapi siapa tau namanya saja yang sama" uca security itu lagi
Nadia tersenyum dalam hati karena umpannya mulai termakan
" iya pak mungkin saja, kalau begitu saya permisi pak mau cari pekerjaan ditempat lain" ucap nadia pura2 akan pergi
"maaf ya pak saya sudah menganggu waktu kerja bapak dengan curahatanku" ucap nadia lagi wajahnya dibuat semakin sendu
jika ada casting pemain sinetron ikan terbang pasti Nadia lolos
" Tunggu mbak" panggil security yg bernama yadi yaitu security tanpa kumis saat Nadia akan naik ke motornya
"iya pak,ada apa ya pak? " tanya nadia
" ini mbak,ada sedikit rezeki juga ada alamat rumah baru pak Wahyudi siapa tau ini bisa membantu " ucapnya lagi sambil menyodorkan dua lembar uang biru yg mungkin uang patungan mereka berdua dan juga kertas yang berisi sebuah alamat rumah yg menurut security perusahaan ini alamat rumah baru Wahyu
" terimakasih banyak pak bantuannya, semoga bapak dilimpahi banyak rezeki" Ucap Nadia menerima uang dan kertas dari pak yadi
sebenarnya Nadia tidak ingin menerima uang itu tp Nadia tidak ingin menyinggung perasaan pak Yadi
"terimakasih kasih banyak pak atas semua bantuannya, semoga bapak dan keluarga dilimpahkan banyak rezeki" ucap Nadia tulus dan Nadia berjanji dalam hati akan membalas semua kebaikan kedua Security itu
" aamiin,iya mbak sama-sama" ucap pak yadi lagi
"saya pamit pulang dulu ya pak"ucap nadia dan diangguki oleh pak Yadi
Nadia melajukan motornya kealamat yang diberikan oleh pak Yadi td dan ternyata alamat itu tak jauh dari tempat tinggalnya
jantung Nadia berdetak kencang takut apa yg difikirannya selama ini benar
"ya Allah berilah hamba kekuatan untuk menerima segala kemungkinan" doa Nadia dalam hati
"degg...degg...degg... "
suara detak jantung Nadia sampai terdengar ditelinganya sendiri
"astagfirullahulalazim" Ucap nadia dalam hati berulang kali
sesampainya di depan sebuah rumah sederhana Nadia hanya terdiam menatap rumah itu takut Nadia dicurigai ingin berbuat jahat
Nadia kalu memperhatikan sekitar rumah itu dan Nadia melihat ada warung disebarang jalan tak jauh dari rumah Wahyu
Nadia melajukan motornya menuju warung yang dilihatnya diseberang disana dia akan mencari tahu siapa yg tinggal dirumah yg diberi tahukan pak Yadi
"assalamualaikum bu"ucap Nadia sesampainya diwarung itu
"walaikumsalam,cari apa mbak?"Tanya sang pemilik warung
"permisi bu saya mau Tanya" kata Nadia lagi
"nanya apa mbak" jawab sang pemilik warung
" begini bu saya membuat usaha kue dirumah apa saya bisa titipkan kue2 saya disini bu? rumah saya tidak terlalu jauh dari sini" tanya nadia
"kue apa aja mbak?" tanya bu jujum
"kue yg saya buat bermacam-macam bu ada kue2 tradisional juga ada kue2 bolu, kalau bisa saya akan bawa kesini besok pagi"ucap Nadia
"coba aja bawa mbak kuenya besok, mudahan laris" jawab bu jujum
"iya bu terimakasih banyak "ucap Nadia lagi lalu berpamitan
sebenarnya Nadia mau langsung bertanya tentang siapa penghuni rumah yg diseberang jalan itu tp Nadia berfikir ulang dan dapat ide untuk menitipkan kue2 buatannya di warung bu jujum agar memudahkannya mengawasi rumah yg dikatakan pak Yadi adalah rumah Wahyu
"kalau begitu saya pamit pulang dulu ya Bu, besok pagi insya Allah saya kesini lagi "ucap Nadia berpamitan
"assalamualaikum "ucapnya lagi
"iya Mbak , wa'alaikumsalam"jawab Bu jujum
Nadia pulang kerumahnya dengan berbagai macam fikiran di kepalanya
"assalamualaikum "ucap Nadia saat tiba didepan pintu rumah setelah memarkan motor Jeni
"wa'alaikumsalam "Jawab arka yang lagi bermain di teras depan rumah
"eh adek udah pulang sekolah?kakak mana sayang?"tanya Nadia pada putranya)
"iya Bunda adek sama kakak hari ini cepat pulang karena ada rapat guru,kl kakak ada dikamarnya"jawab arka lanjut bermain
"ya sudah bunda kedalam dulu ya,oh iya adek udah makan?"tanya Nadia lagi
" udah bunda, tadi disiapin makanannya sm Aunty Mita "Jawab Arka
"oh,ya sudah Bunda mau bersih2 badan dulu soalnya bunda udah gerah "ucap Nadia berlalu masuk kedalam rumah dan diangguki oleh Arka