NovelToon NovelToon
Bringing Back, My Wife

Bringing Back, My Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Penyesalan Suami
Popularitas:7.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Karena satu kesalahannya, Azam harus kehilangan semua yang ia miliki, istri dan keluarga besarnya.

Azam melakukan segala cara untuk kembali meraih apa yang sudah terlepas. Meski jalan yang ia lalui tidak mudah.

Bisakah Azam mendapat semuanya kembali? cinta sang istri dan keutuhan keluarga Malik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BBMW BAB 26 - Terlanjur Hanyut

Pagi-pagi sekali, sekitar jam 7 pagi seluruh keluarga Malik mengunjungi makam nenek Zahra.

Beriringan menggunakan 8 mobil berwarna hitam membelah Jalanan menuju pemakaman. Satu mobil Ayah Adam dan ibu Haura, satu mobil papa Agra dan mama Sarah, satu mobil acil Aida dan amang Yuda, satu mobil Azam dan Bella, satu mobil Azura dan Agatha, satu mobil Ali dan Alesha, dan dua mobil untuk para penjaga.

Sampai di pemakaman setelah 20 menit perjalanan. Sama-sama menggunakan baju berwarna hitam mereka semua turun dari dalam mobil dan menghampiri pusara sang nenek.

Azam bersimpuh di sana, mengelus batu nisan sang nenek dengan menghembuskan nafasnya yang berat.

Semuanya lantas ikut duduk dan mulai sama-sama membacakan doa dengan Azam yang memimpin. Sesak di hati tentang kematian nenek Zahra pun kembali mereka rasakan.

Namun kini terasa lebih lega karena keluarga Malik telah utuh kembali.

Bahkan setelah membacakan doa, mereka semua saling memeluk, saling memberikan kekuatan dan meyakini jika selamanya mereka akan tetap hidup rukun seperti ini.

"Ayo pulang," ajak ayah Adam dan diangguki oleh semua orang.

Sampai di mansion, Azam dan Bella mulai bersiap untuk pergi ke Singapura. Ali, Alesha dan Agatha pun bersiap pula untuk pergi ke kampus. Azura juga pergi mengantarkan Sora untuk pulang ke rumahnya.

"Sayang, kita pergi setelah Fhia sampai disini ya?" ucap Bella pada sang suami, mereka sudah selesai berkemas dan kini duduk si sofa ranjang.

"Iya sayang."

Bella sudah menceritakan kepada Azam jika beberapa hari kemarin Fhia pulang menemui keluarganya. Ada pertemuan keluarga yang tidak bisa Fhia tinggal. Karena itu jugalah kemarin saat pergi ke Jepang, Bella pergi seorang diri.

"Kita tunggu di bawah saja ya sayang," ajak Azam dan Bella pun menganggukkan kepalanya.

Satu tangan Azam menarik satu koper, sementara tangannya yang lain menggenggam erat tangan sang istri.

Sampai di lantai 1, mereka menuju ruang tengah, di sana ada ibu Haura dan acil Aida. Dari pemakaman tadi ayah Agra dan mama Sarah langsung pulang ke rumahnya.

"Kalian sudah mau pergi?" tanya acil Aida saat melihat keduanya datang.

"Belum Acil, tunggu Fhia dulu, kalau Ben nanti bertemu di bandara." Bella yang menjawab.

"Kemarin Fhia tidak ikut pergi ke Jepang?" kini ibu Haura yang bertanya.

"Tidak ibu, sepertinya Fhia dipaksa menikah, karena itulah dia di paksa pulang," jawab Bella dengan terkekeh.

Ibu Haura dan acil Aida yang mendengarnya pun ikut tersenyum pula. Sementara Azam hanya menatap tak percaya pada sang istri.

"Memang sudah waktunya Fhia menikah, dia seusia denganmu kan?"

"Iya ibu, dia lahir Januari, sebentar lagi malah 26 tahun," seloroh Bella.

Dan ibu Haura pun menganggukkan kepalanya. Jadi teringat Azura yang katanya akan segera menikah dengan Julian, namun terus tertunda karena banyaknya peristiwa.

"Azam, Azura dan Julian bagaimana?" tanya ibu Haura pada sang anak laki-laki.

"Harus segera di nikahkan Bu, mereka sering bertemu, takutnya nanti khilaf." Azam menjawab dengan terkekeh, tapi ibu Haura malah nampak tak suka.

"Tapi mereka ragu untuk kembali meminta izin, apalagi belum lama ini nenek meninggal," jelas Bella pula. Banyak cerita yang sudah ia tahu tentang Azura dan Julian. Karena Azura dan Bella selalu bertukar cerita.

Dan mendengar itu ibu Haura pun menghembuskan nafasnya pelan.

Perhatian semua orang teralihkan saat mendengar ada suara langkah kaki yang mendekat, lalu terdengar salam dari seorang wanita.

"Assalamualaikum," ucap Fhia dan dijawabi oleh semua orang.

Seketika kedua netra Fhia membola, saat melihat Bella dan Azam duduk berdampingan. Bahkan nampak jelas jika hubungan keduanya sudah membaik.

Fhia menggeser tatapannya, melihat ibu Haura dan acil Aida secara bergantian. Namun keduanya seolah tak merasa aneh dengan kedekatan Azam dan Bella.

Bella yang tahu kebingungan sahabatnya itupun malah memeluk lengan Azam erat, makin membuat kedua netra Fhia membola.

"Sayang, duduklah sini," pinta ibu Haura dan Fhia menurut, ia duduk persis disebelah ibu Haura dan berhadapan langsung dengan Azam dan Bella.

"Seperti yang kamu lihat, Azam dan Bella sudah kembali bersama. Jadi kamu mulailah memaafkan Azam juga. Kita doakan semoga rumah tangga mereka terus rukun seperti ini," jelas ibu Haura.

Fhia yang masih terkejut pun hanya mampu menganggukkan kepalanya. Masih menatap tak percaya pada Azam dan Bella.

Tidak sampai lama saling sapa, Azam, Bella dan Fhia akhirnya pergi juga. Diantar oleh supir keluarga Malik mereka semua menuju bandara.

"Apa yang terjadi di Jepang? bagaimana kalian bisa jadi baikan seperti ini?" tanya Fhia bertubi, ia menoleh kebelakang dan melihat Azam dan Bella yang duduk di kursi tengah. Sementara dia duduk di depan di samping pak supir.

"Hujan," jawab Azam singkat dan Bella langsung memukul lengan suaminya itu.

Fhia mengeryit bingung, sungguh sungguh tak percaya dengan apa yang dilihatnya kini. Fhia melihat secara langsung Bella yang malu-malu.

Padahal selama ini, menatap Azam pun bela tak sudi.

"Kalian sedang bersandiwara?" tanya Fhia sekali lagi dan Bella malah terkekeh.

Menyadari jika Fhia dan Zura sama-sama menganggapnya dan Azam sedang bersandiwara.

"Bagaimana caranya agar kamu percaya? aku dan abang memang sudah kembali bersama," jelas Bella.

Bahkan pengacara Hotman dan pengacara Oka sudah mengurus tentang rujuk mereka dan pencabutan gugatan cerai itu.

"Ci-cium Azam, berani tidak!" tantang Fhia, meski gugup namun ia mencoba berbicara dengan suaranya yang lantang.

Sampai-sampai kedua netra Azam membola saat mendengar ucapan Fhia itu. Mana mau dia menunjukkan ke semua orang adegan romantisnya dengan sang istri.

Namun belum hilang keterkejutan Azam tentang tantangan Fhia, wajahnya sudah lebih dulu ditarik oleh sang istri dan mendapatkan sebuah ciuman dalam dari Bella.

Kedua netra Azam dan Fhia sama-sama membola, sungguh tak menyangka.

Namun tidak ingin membuat istrinya kecewa, Azam pun memeluk pinggang sang istri dan membalas ciuman itu, melumaatnya lembut tepat di wajah Fhia.

"AAA! mengerikan!" teriak Fhia.

Namun Azam dan Bella sudah terlanjur hanyut dalam ciumannya.

1
Mutia Sari
bagus
Woro Wardani
Luar biasa
andi hastutty
Bahagia slalu
andi hastutty
Alhamdulillah
andi hastutty
Cie edward lamaran
andi hastutty
Syukurlah raya sadar diri dan meminta maaf
andi hastutty
Ali Playboy turunan dari Amang yuda😂😂😜😜😂
andi hastutty
Hahhaha
andi hastutty
Hamil 1 saja udah was was apalagi klo kembar 3 tidak bisa di pungkiri rasa gelisah yg ada
andi hastutty
Bgi2lah kodrat perempuan harus ikut suami
andi hastutty
Sabar edward
andi hastutty
Ah Ben gercep kali belah duren nya 😂😝🤪😘
andi hastutty
Hahaha jangan menunda Ben meskipun capek hahhaha
andi hastutty
😂😂😂😝😝😝🤪
andi hastutty
Alhamdulillah sah Ben dan fhia
andi hastutty
Cantiknya lampu2nya
andi hastutty
Lama 2 tahun orang sudah kebelet yah edward
andi hastutty
Modus
andi hastutty
Arnold syukur masih punya rem 😂🤭
andi hastutty
Arnold gercep tapi tunggu 2 tahun abang hahhaha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!