NovelToon NovelToon
My Annoying Lecturer (I Love You)

My Annoying Lecturer (I Love You)

Status: sedang berlangsung
Genre:dosen / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik / suami ideal
Popularitas:16.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rash1417

Aisyah Az-Zahra, mahasiswi semester akhir yang suka membuat onar dan suka memberontak hingga kedua orangtuanya pusing tujuh keliling dibuatnya.

Abimanyu Dewantara, seorang dosen yang terkenal galak. Para mahasiswanya menjulukinya 'dosen killer'. Namun demikian, ia tetap menjadi idola para mahasiswi karena ketampanannya.

Tapi hal itu tidak berlaku buat Aisyah, ia justru sangat membenci lelaki itu. Pasalnya, ia sering mendapat hukuman dari Abimanyu karena ia selalu membuat kesal sang dosen. Keduanya sudah seperti Tom and Jerry, selalu ribut dan tak pernah akur. Namun, siapa sangka, mereka berdua harus dipersatukan dalam ikatan pernikahan melalui perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka.

Bagaimana kehidupan pernikahan Tom and Jerry tersebut? Akankah pernikahan itu terjadi dan timbul cinta diantara keduanya? Atau mereka akan menolak perjodohan itu?

Ikuti kisah perjalanan mereka dalam 'My Annoying Lecturer (I Love You)'.

Update setiap hari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rash1417, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Terjadi Sesuatu

Senyum manis untuk mengawali pagi yang cerah. Itulah yang sedang Aisyah lakukan sekarang. Sejak semalam senyuman itu tidak pernah lepas dari bibirnya.

"Pagi Bu, pagi Yah," sapa Aisyah dengan riang.

Dua orang paruh baya itu pun saling pandang, sedikit merasa heran dengan sikap putri mereka yang terlihat terlalu semangat pagi ini. Tidak seperti biasanya. Begitu juga dengan Azam yang sudah ada di sana.

"Cerah banget tuh muka, secerah masa depan gue bersama Humairah," sindir Azam.

"Dih. Najis," balas Aisyah ketus. "Abang pagi-pagi kok udah ada di sini aja sih, nggak di kasih sarapan sama kak Humaira?"

"Hush, Aisyah! Nggak boleh gitu ngomongnya," tegur Aminah lembut.

"Hehe. Bercanda Bu."

"Sukurin." Azam menjulurkan lidahnya mengejek sang adik.

"Apa lo!" tantang Aisyah.

"Eits. Sudah, sudah. Kalian ini kalau sudah ketemu ribut terus, pusing ibu dengarnya." Aminah mencoba melerai ke dua anaknya.

"Abang duluan Bu yang mulai," tunjuk Aisyah pada Azam yang masih terus mengejeknya.

"Mana ada, orang Lo yang duluan kok." Azam pun tak terima dirinya disalahkan.

"Kalian mau sarapan atau mau ribut di sini?" Kali ini Husein yang angkat bicara. Kalau sudah sang ayah yang mengeluarkan suaranya maka tak ada yang berani berkutik. Abang beradik itu pun otomatis terdiam.

Azam yang notabene sudah berkeluarga pun jika ayahnya yang berbicara maka dia juga tidak bisa melawan.

"Kuliah kamu sudah sampai mana?" tanya Husein setelah sekian lama tercipta keheningan.

"Udah mulai proses ngerjain skripsi Yah. Kemarin Aisyah udah setor bab satu nya sama dosen pembimbing," jawab Aisyah setelah menelan nasi goreng di mulutnya.

Tampak Husein angguk-angguk kepala, "Siapa dosen pembimbing kamu?" tanya nya lagi.

"Pak Abi Yah, anak teman ayah yang kemarin."

"Oh. Bagus, bagus. Kamu harus selesaikan kuliah kamu, kalau bisa tahun ini kamu wisuda. Ayah mau kamu segera lulus supaya bisa bantu-bantu ayah di perusahaan," kata Husein dengan penuh keseriusan.

"Kenapa harus Aisyah Yah? Aisyah kan belum ada pengalaman. Lagian kan udah ada Abang." Aisyah tampak protes. Dirinya belum siap jika harus terjun langsung ke perusahaan.

Husein pun menghela napasnya, diletakkannya sendok yang ia pegang lalu menatap serius pada putri bungsunya itu.

"Ayah sudah tua nak, siapa lagi yang akan meneruskan perusahaan kalau bukan kamu," ucapnya.

"Kan ada Abang."

Husein melirik putranya dan meminta agar ia menjelaskan kepada sang adik.

"Gue mau mengundurkan diri dari perusahaan ayah, gue mau membangun perusahaan gue sendiri. Ya walaupun masih merintis, tapi setidaknya itu usaha hasil keringat gue sendiri."

Aisyah tampak bingung, ia tidak tahu harus menjawab apa.

"Tenang aja, gue akan tetap ada di perusahaan buat bantu lo sampe nanti Lo mampu untuk memimpin perusahaan sendiri," ucap Azam menenangkan adiknya.

"Tapi ... "

"Tapi apa nak? Apa yang membuatmu ragu?" Aminah menggenggam tangan putrinya.

"Baiklah. Aisyah mau, tapi dengan satu syarat."

"Kenapa pake syarat segala sih, kayak mau mengajukan pinjaman aja lo," sungut Azam.

"Katakanlah nak."

"Aisyah mau kerja di perusahaan ayah sebagai anak magang dan Aisyah nggak mau ada satu pun karyawan di sana yang tau kalo Aisyah ini anak ayah. Gimana?"

"Dih, sok iye lo. Gayaan pake rahasia'in identitas," cibir Azam.

"Biarin, wlee!!"

"Oke. Ayah setuju."

...****************...

"Pagi pak Abi!" Shella dan Aisyah berpapasan dengan Abi di koridor dan hanya Shella yang menyapanya, sedangkan Aisyah hanya menatap malu-malu.

Abi membalas sapaan Shella dengan anggukan kecilnya, lalu tersenyum saat matanya bertatapan dengan Aisyah.

"Omo, Omo, Omo. Itu tadi beneran pak Abi kan?" tanya Shella setelah Abi tak terlihat lagi.

"Ya iya lah. Emang yang Lo lihat tadi itu siapa?"

"Pak Abi si dosen killer?" Aisyah mengangguk.

"Sejak kapan tuh dosen bisa senyum semanis itu? Dan ... " Shella memicingkan mata melihat sahabatnya.

"Apa?"

"Dan dia senyum sama lo? Sejak kapan? Terus tadi yang nyapa dia kan gue, kenapa malah senyum nya sama lo?"

"Mana gue tau. Lo tanya aja sono sama orangnya langsung," ucap Aisyah cuek lalu berjalan mendahului Shella.

"Nggak bisa dibiarin ini. Pasti udah terjadi sesuatu sama mereka berdua," gumam Shella menduga-duga.

"Eh. Ca! Tungguin gue, Lo harus jelasin semuanya sama gue!!" teriak Shella.

Rasa penasaran Shella membuatnya tak bisa tenang, sejak mata kuliah pertama dimulai sampai berakhir dia tidak bisa konsentrasi. Yang ada dalam pikirannya saat ini adalah senyuman Abi yang baru pertama kali dia lihat sepanjang sejarah.

Berkali-kali Shella melirik Aisyah yang sedang fokus mendengarkan dosen didepan. Mau dipikirkan bagaimanapun, otaknya masih belum bisa menemukan alasan yang tepat selain Aisyah yang memiliki hubungan dengan sang dosen.

Karena sibuk melamun, Shella sampai tidak menyadari jika sejak tadi dosen memanggil namanya. Aisyah menyenggol lengan Shella dengan sikunya hingga membuat Shella tersadar.

"Apa sih Ca, ganggu orang aja dari tadi," sungutnya kesal.

"Itu Lo dipanggil sama Bu Mirna," bisik Aisyah sembari melirik ke arah dosen yang kini sedang berjalan menghampiri mereka.

Shella pun jadi salah tingkah, dia pun berpura-pura membaca buku materinya. Tapi terlambat, Bu Mirna sudah terlanjur kesal karena ada mahasiswa yang ketahuan melamun saat mata kuliahnya berlangsung.

"Untuk apa kamu bolak-balik halaman buku kamu!" hardik Bu Mirna yang kini sudah berdiri didepan Shella. "Kamu pikir saya tidak tau kalau sejak tadi kamu terus melamun."

"Maaf Bu," sahut Shella.

"Kalau kamu tidak suka dengan mata kuliah yang saya ajarkan, kamu boleh keluar dari kelas saya. Tapi jangan salahkan saya kalau kamu harus mengulang mata kuliah ini tahun depan," ucapnya mengancam Shella.

"Yah, jangan dong Bu. Masa saya harus ngulang lagi, saya kan juga mau lulus tahun ini."

"Makanya dengarkan kalau saya sedang menjelaskan. Kali ini saya hanya memperingatkan kamu saja, kalau masih kamu ulangi lagi maka saya tidak akan luluskan kamu di mata kuliah ini. Mengerti!"

"Iya Bu, ngerti."

"Bagus."

Bu Mirna pun kembali ke depan dan melanjutkan pelajarannya. Setelah itu Shella pun kembali fokus pada materi, sedangkan Aisyah cekikikan melihat sahabatnya yang dimarahi dosen. Biasanya dia yang selalu dimarahi dosen, karena tidak pernah serius saat dosen sedang menjelaskan.

"Puas lo!" sungut Shella tanpa suara, dia tidak mau ketahuan lagi oleh Bu Mirna dan tidak diluluskan.

"Puas banget. Hihihi," balas Aisyah yang juga tanpa suara.

...****************...

"Asli Shel, Lo kocak banget tadi. Sumpah. Hahaha." Aisyah tertawa puas mengingat insiden Shella yang dimarahi Bu Mirna tadi.

"Ketawa aja terus, senang banget Lo ngetawain temen yang lagi menderita."

"Ya iya lah, kapan lagi coba. Biasanya kan Lo yang selalu ngetawain gue kalo gue dimarahin sama pak Abi."

Mendengar nama Abi, Shella jadi ingat kalau ada yang ingin dia tanyakan tentang hubungan Aisyah dengan dosen mereka itu.

"Eh, ngomong-ngomong tentang pak Abi. Lo ada hubungan apa sih sama dia?" tanya Shella yang mulai menginterogasi.

"Ya hubungan dosen sama mahasiswa lah. Emang ada hubungan apa lagi."

Shella memicingkan mata curiga, dia tidak bisa percaya begitu saja pada jawaban Aisyah. Karena yang selama ini dia lihat, Aisyah dan Abi itu tidak pernah akur. Jangankan untuk saling tersenyum, untuk mengobrol biasa saja pasti selalu diiringi dengan perdebatan.

"Nggak percaya gue, pasti ada yang lo sembunyi'in dari gue kan?"

"Nggak ada Shella. Terserah lo mau percaya atau nggak. Dah ah, gue cabut dulu. Hari ini gue dapat shift siang." Aisyah pun bergegas pergi meninggalkan Shella dengan rasa penasarannya.

"Gue yakin banget, pasti ada sesuatu diantara mereka. Lihat aja nanti, gue pasti akan cari tau."

...****************...

1
Rash1417
silahkan kakak ☺️
💗vanilla💗🎶
mampir ni thor /Smile/
Zayyin Arini Riza
cerita bagus dan sangat menghibur
Rash1417: terimakasih
total 1 replies
Sri Rahayu
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!