NovelToon NovelToon
Babysitting genius

Babysitting genius

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Anak Genius / Ibu Pengganti / Pengantin Pengganti
Popularitas:955.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: ilmara

Novel ini udah revisinya kalau masih ada kesalahan kata harap maklum🤗

Bismillahirohmanirohim.

Jihan gadis yang sudah dikhianati oleh sahabat sekaligus orang yang sangat dia cintai di hari-hari yang masih berduka di keluarganya.
Bahkan setelah pernikahan sahabat dan mantanya, Jihan sering mendapatkan sindiran dari orang-orang sekitar.
Sampai dia memutuskan pergi dari kampungnya untuk mecari kerja di kota.
Siapa sangka dia akan bertemu dengan seorang anak perempuan jenius yang akan dia asuh.

penasaran sama ceritanya yuk kepoin kisah Jihan, hanya di Noveltoon!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#Gara-gara boba

Bismillahirohmanirohim.

Mereka semua menunggu sampai sore barulah Nafisa diperbolehkan pulang. Nenek Rifa sudah menghubungi suaminya lebih dulu jika mereka akan sampai rumah mungkin malam hari.

Nenek Rifa juga mengatakan jika Nafisa habis terjatuh, sampai akhrinya mereka tidak jadi berziarah ke makam Nita. Nenek Rifa merasa bersyukur, karena mereka tidak jadi berziarah, mau bagaimana apa yang akan diziarahi jika makamnya saja tidak ada.

Nenek Rifa mengusulkan untuk mengirim doa saja, untungnya Nafisa mengerti anak itu menurut apa kata neneknya. Nafisa sedang bersama nenek Rifa dan Jihan di dalam kamar rumah sakit, sedangkan Ayu dan kakaknya mencari makan untuk mereka.

"Nenek." Panggil Nafisa.

"Ada apa?" nenek Rifa mengelus lembut pucuk kepala Nafisa.

Nenek Rifa yang gemasy sendiri pada cucunya sampai mencubit pipi dan hidung Nafisa sedikit kuat.

"Ish, nenek sakit." Rengeknya.

"Habisnya kamu gemesyin sih."

Nenek Rifa dan Jihan terkekeh, sedangkan Nafisa memasang muka cemberut.

"Jangan cemberut gitu, coba tadi Nafisa mau ngomong apa?"

Nafisa terdiam sejenak, dia harus mengingat apa yang akan dikatakan pada neneknya.

"Nah iya Nafisa ingat Nek, Nafisa tadi mimpi ayah marah-marahin mbak Jihan, terus mbak Jihan mau dipecat sama ayah." Ucapnya.

'Ya Allah, Nafisa itu bukan mimpi ayah Radit memang marah sama mbak Jihan, tapi nggak ada yang tau, eh, taunya kamu malah mimpi mbak Jihan dimarahin ayah Radit.' Batin Jihan.

Nenek Rifa sejenak menoleh pada Jihan, nenek Rifa tau pasti tadi putranya habis memarahi Jihan, tak taunya sang cucu sampai kebawa mimpi saja.

Nenek Rifa jadi merasa heran seberapa dekat Nafisa dan Jihan, sampai Jihan dimarahin Radit saja kebawa dalam mimpi Nafisa.

"Nafisa kan hanya mimpi, lagipula tidak mungkin ayah kamu memecat mbak Jihan."

"Benar nenek tidak ada yang boleh memecat mbak Jihan, karena mbak Jihan hak Nafisa, awas saja jika ada yang bernai memecat mbak Jihan."

"Kemanapun Nafisa pergi mbak Jihan akan ikut Nafisa, jadi tidak ada satu orang pun yang bisa memisahkan Nafisa dan mbak Jihan."

Klek

Tepat saat pintu dibuka, Nafisa menatap tajam sang ayah.

Gleg!

Radit sampai menelan ludahnya sendiri, dia tak tau apa salahnya pada sang anak, sampai-sampai Nafisa menatapnya sangat tajam.

'Apakah ada yang salah? kok Nafisa mengeliatinnya kayak gitu banget.' Batin Radit bingung.

Jika ditatap tajam oleh sang anak Radit hanya mampu menelan ludahnya kasar, Radit memang bisa bersikap dingin pada siapapun, dia bahkan tidak peduli pada orang-orang yang bersikap dingin pada dirinya. Tapi jika orang itu sudah Nafisa, anaknya Radit tak mampu berbuat apapun.

'Astagfirullah, apa lagi salaku.' Batin Radit lagi.

Ayu berjalan mendahului kakaknya yang masih berdiri di depan pintua, "Awas mata copot." Ucap Ayu meledek Nafisa.

"Apa kak Ayu bilang!"

"Pendengaran Nafisa masih berfungsikan? Jadi kak Ayu tidak perlu berkata dua kali bukan." Ayu tersenyum semanis mungkin pada Nafisa.

Nafisa malah mendengus kesal, "Nenek." Rengeknya.

"Yah, dia ngadu, inikan mama gue, jadi jangan pegang-pegang."

Ayu menarik tangan nenek Rifa dari Nafisa, "Ish, kak Ayu. Ayu masih punya mbak Jihan, wek!" ejek Nafisa.

Jihan mengelus sayang Nafisa, terlihat jelas sekali, kalau Jihan sangat menyayangi Nafisa tanpa dibuat-buat.

"Kam-"

"Sudah ayo makan dulu, ribut mulu kerjanya." Lerai Radit.

Setelah puas bengong akhirnya dia mendekati keempat wanita yang sedang asyik mengobrol, terbesit dalam hati Radit andai Jihan menjadi bunda Nafisa. Tapi lagi-lagi Radit menepis semua pemikirannya itu, karena dia sudah berniat akan menikah dengan Elsa.

"Jihan lebih menyayangi Nafisa, Radit, sedangkan Elsa, dia belum mengenal Nafisa sama sekali, bahkan Nafisa tidak menyukai Elsa." Bisik hati Radit. Radit hanya mengacuhkan saja, bisikan itu.

"Pesanan Nafisa mana kak Ayu?" pintanya saat melihat makanan yang berhasil Ayu dan Radit beli.

"Kok tanya kak Ayu? tanya saja ayah, kak dia yang beli semua ini."

Ayu sudah fokus pada makanannya.

Nafisa menatap Radit, berharap pesannya dibelikan oleh Radit. "Pesana Nafisa mana yah?"

"Hah! Memang Nafisa pesan apa?" Radit mengaruk kepalanya sendiri.

"Es boba, jadi mana? Nafisa mau minum sekarang." Nafisa menyodorkan tangannya pada Radit.

"Es boba ya, Nafisa kan masih sakit, jadi jangan minum es dulu ya." Bujuk Radit.

"Tidak mau! Nafisa maunya es boba!"

"Udah mas Radit kasih aja, kasihan Nafisa." sahut Ayu.

Tentu dia akan membela keponakannya, kalau masalah makana dan minuman, "Tapi tidak beli es boba Nafisa."

"Pokoknya Nafisa nggak mau tau ayah, Nafisa maunya boba!"

"Biar mbak Jihan belikan ya."

"Tidak! Nafisa maunya ayah yang beli."

"Biar mbak Jihan saja ya." Bujuk Radit.

"Nggak ayah! Nafisa maunya ayah yang beli!"

Nenek Rifa hanya diam saja melihat perdebatan anak dan ayah itu, tapi beliau merasa senang Nafisa sudah mau bicara sama Radit, walaupun hanya mempermasalahkan boba saja.

"Tapi ayah tidak tau yang mana es boba dan seperti apa es boba itu, biar mbak Jihan saja yang beli ya."

"Tidak! Begini saja biar mbak Jihan dan ayah yang pergi berdua." Usul Nafisa.

"Apa!" kaget Jihan.

Sedangkan Radit tetap stay cool.

"Eh, maaf." Sesal Jihan, kini semua orang menatap ke arahnya.

"Mbak Jihan maukan? Kalau tidak Nafisa nangis nih ya."

"Iya, iya! Mbak Jihan mau." Pasrah Jihan.

'Ya Allah, sudah tau aku tak berani pada pak Radit, kenapa harus beli es boba berdua, aku saja yang pergi bukannya sudah cukup.' Batin Jihan.

Tapi semua kata-kata itu hanya bisa tertahan di dalam hati Jihan, dia tidak mungkin mengeluarkan semua itu.

"Yee!" bahagia sekali Nafisa.

"Sudah sana berangkat Mas, keburu Nafisa ngambek lagi." Ujar Ayu.

"Sekalian deh, mama nitip petis ya Dit."

"Iya ma."

'Ya Allah, bakal lama ini.' Yang bisa Jihan lakukan menyebut nama Allah sebanyak-banyaknya.

"Kamu mau nitip apa Ayu? Biar sekalian."

"Es boba juga." Radit mengangguk.

"Ayo." Ajaknya pada Jihan.

Jihan menurut saja, Jihan terus berjalan dibelakang Radit, sepanjang mereka melewati koridor rumah sakit.

Jihan sedari tadi terus meremas kedua tangannya, dia masih takut pada Radit. Jihan saja sampai mendudukkan kepala.

Radit tiba-tiba saja berhenti, sayangnya Jihan tak sadar jika Radit yang berjalan di depannya berhenti tiba-tiba.

Duk!

"Au," ringis Jihan.

Radit sudah menatap datar.

"Apa sakit?"

sontak Jihan langsung mendongak.

Deg!

'Ya Allah, pak Radit! pekik Jihan dalam hatinya pasalnya saat ini Radit tengah menatapnya dingin.

"Maafkan saya pak, saya tidak tau kalau pak Radit tiba-tiba berhenti."

"Hmmm, ayo jalan lagi."

"Syukurlah." Ucap Jihan pelan sekali.

1
Santy
Disini ku mulai binggung!

Adik ayqh ny di panggil kk
Ria Lita
nafisa kelewatan JD sebel dgn nafisa
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Ilmara: makasih kak❤
total 1 replies
@Intan.PS_Army🐨💜
jujur baca novel ini aku inget mantan yang selingkuh sama ponakan sendiri bahkan sampai dia hamil dan Alhamdulillah nya aku mengetahui ini sebelum sah jadi istri nya
Ilmara: semangat selalu kak ❤, tapi Alhamdulillah Allah memperlihatkan semuanya sebelum sah!
total 1 replies
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍Luar biasa
Anonymous
keren
Suharti Soemardjo
Banyak pelajaran berharga
Gusmeiniar decy
Luar biasa
Fadhil
yaaa dit,piye tooo yooo
Fadhil
tooor tunjukan perselingkuhan Elsa doong
Fadhil
terus sayangi nafisah dan arahkan kejalaan yang lurus karena biar pun nafisah cerdas dia tetap anak -anak
Mei Mei
Luar biasa
Fadhil
bongkar tooor bahwa elsa cewek yang ggak bener
Fadhil
semangat yaa jihan
My atee
Luar biasa
Yani
Udah baca ceritanya bagus
Yani
Cerita yang bagus seru happy Ending 👍👍👍❤❤
Yani
Bahagia srlalu keluarga kecil Radit dan Jihan ❤❤❤😘😘😘
Yani
Aamiin...🤲
Yani
Waw...bayinya kembar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!