Damar Prasetyo, lelaki yang berprofesi sebagai seorang ASN di suatu instansi. Damar dikenal sebagai lelaki yang baik. Namun sayang, hidupnya tak sebaik dengan sifatnya.
Istri yang dinikahi selama hampir tiga tahun, tiba-tiba meminta cerai. Padahal mereka sudah dikaruniai dua orang anak.
Damar pun dipindahkan ke daerah pelosok oleh atasannya yang tak lain adalah paman dari Rasita, mantan istrinya.
Ketika pindah ke daerah itu, Damar bertemu dengan Kasih seorang guru di daerah itu.
Perjuangan hidup Kasih dan juga beberapa orang yang dikenalnya di daerah itu, membuat Damar sadar, jika hidupnya masih lebih baik dibandingkan mereka.
Damar pun bangkit dan bertekad akan merubah hidupnya lebih baik dari sebelumnya. Bahkan Damar menggunakan warisan yang tak pernah dia gubris selama ini untuk membangun daerah itu.
Bagaimanakah kisah Damar? Apakah bisa dia mewujudkan keinginannya itu? Bagaimana pula reaksi Damar setelah tau alasan sebenarnya kenapa Rasita meminta cerai?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Membayar
Malam ini Damar dan Kasih saling berpelukan di ranjang mereka. Damar yang selalu ketagihan untuk menyentuh istrinya, tentunya selalu meminta jatahnya pada Kasih.
Berbeda dengan Rasita yang justru akan marah jika Damar meminta hak nya, justru Kasih akan memberikannya dengan kehangatan cinta.
"Sayang, apa boleh mas bertanya soal ibu?" tanya Damar
"Tanyakan saja, mas. Lagipula mas itu suamiku, tentu saja mas berhak tahu mengenai ibu." kata Kasih yang sedang menikmati elusan lembut Damar di punggungnya.
"Apa ibu pernah dibawa berobat?" tanya Damar.
Kasih pun menggeleng kepala menjawab pertanyaan suaminya.
"Biayanya mahal, mas. Lagipula tidak ada yang mampu menjaga ibu kalau dia tiba-tiba kambuh." kata Kasih.
Damar menghela nafasnya sebelum menyampaikan niatnya.
"Kalau ibu kota bawa berobat ke kota bagaimana? Tadi mas menelpon mas Sean, dia akan menyiapkan semuanya jika kamu setuju." kata Damar.
"Mas, Kasih merasa nggak enak mas. Masa baru nikah saja Kasih udah banyak merepotkan keluarga mas." kata Kasih.
"Nggak lah, sayang. Lagipula mas sekalian ingin mengenalkan kami sama keluarga besarnya mas. Apalagi mbak Li, dia udah ribut banget minta dikenalkan sama kamu." kata Damar.
"Tapi apa ibu bisa sembuh, mas?" tanya Kasih
"Namanya juga usaha, sayang. Dulu mas Sean juga punya kembaran yang seperti ibu. Sebelum meninggal, kakaknya di rawat di sana. Mas yakin dengan usaha dan doa, ibu pasti sembuh." kata Damar pada istrinya.
Kasih menatap suaminya dengan tatapan kagum. Suaminya begitu memperhatikan dirinya, bahkan juga kesembuhan ibunya.
"Terima kasih, karena mas udah mau memikirkan ibuku. Kasih sangat beruntung dinikahi oleh lelaki sebaik mas." kata Kasih lalu memeluk tubuh Damar dengan erat.
"Iya sayang, ibu kamu itu ibuku juga. Mas sangat mencintaimu dan menerima semua tentang kamu. Begitu juga ibu, mas akan mengusahakan yang terbaik untuk ibu." kata Damar
"Kalau begitu besok mas akan menghubungi mas Sean. Dan kita akan bersiap-siap membawa ibu ke kota." kata Damar dengan semangat.
Kasih pun mengangguk dengan semangat. Tentu saja dia mau membawa ibunya berobat, hanya saja dia tak tau harus kemana dan bagaimana cara membawa ibunya.
Pernah dia dan Wak nya mau membawa ibunya berobat namun baru keluar dari batas desa ibunya berteriak-teriak histeris.
"Tapi bagaimana jika ibu tiba-tiba mengamuk saat melewati jalan desa, mas?" tanya Kasih.
Damar melihat wajah istrinya yang diselimuti kekhawatiran.
"Kalau untuk membangun jalan saja bisa, pasti membawa ibu juga bisa." kata Damar dengan senyum yang bisa menenangkan istrinya.
Kasih menatap suaminya, jika suaminya yakin maka Kasih pun akan mencoba untuk yakin.
Kasih pun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Sayang, apa mas pernah bilang kalau kamu itu sangat cantik?" tanya Damar dengan nada menggoda istrinya.
Dan Kasih pun mengangguk dengan polos.
"Apa kamu dapat merasakan cinta mas untukmu sangat besar?" tanya Damar lagi
Dan lagi-lagi Kasih mengangguk. Memang benar Kasih bisa merasakan cinta Damar untuknya sangat besar.
"Kalau begitu kamu juga pasti tau kalau mas selalu ingin bersamamu dan menyentuhmu. Kamu selalu membuat mas lepas kontrol dan menginginkanmu lagi dan lagi." kata Damar sambil merubah posisinya dan menindih istrinya.
Damar menatap istrinya dengan tatapan penuh minat. Dan mulai menjelajah dan memberikan tanda pada bagian yang sudah dia eksplor.
Sedangkan Kasih, dia sudah pasrah saat Damar sudah mulai ancang-ancang melakukan olahraga yang sangat disukai oleh suaminya itu.
"Mas gak capek?" tanya Kasih heran dan membuat Damar tertawa disela kegiatannya.
"Kalau untuk yang satu ini, mas gak akan pernah capek." kata Damar yang lalu melanjutkan kegiatan yang dia sukai itu dengan segenap perasaan cinta untuk Kasih.
Sementara itu di sebuah rumah yang cukup mewah namun masih jauh jika dibandingkan dengan rumah Sean, seorang wanita sedang duduk dengan perasaan kesal.
Keluarga besarnya sedang marah dan menyalahkannya karena keputusannya yang bercerai dari Damar.
Rasita yang hanya bisa memaki Damar dalam hatinya. Dia tak berani mengatakan apapun karena takut mereka akan semakin murka.
"Andai saja kamu itu bisa menahan diri untuk tak bercerai dari Damar, kita gak akan terpuruk seperti ini." kata Endang istri pamannya, Hamdani.
"Ini gara-gara kamunya yang gatal, tapi semua orang harus kena getahnya." kata Hartina adik ibunya yang paling bungsu. Dia baru saja dipecat karena kasus perselingkuhan dengan atasannya, tapi berbicara seolah-olah dia wanita paling suci.
Hartina sendiri bekerja di sebuah perusahaan besar, dan Hartina adalah seorang janda cerai yang tak memiliki anak.
Usianya pun hanya terpaut sepuluh tahun dari Rasita. Namun untuk urusan style dan fashion Hartina selalu di atas Rasita karena atasan sekaligus selingkuhannya selalu memberikan apa yang Hartina inginkan.
Itulah yang membuat Rasita iri dan menuntut Damar untuk memenuhi keinginannya. Rasita tau jika Damar memiliki keluarga kaya raya, namun mantan suami bodohnya itu tak mau memanfaatkan kekayaan keluarganya.
Rasita memang membenci Damar, lelaki miskin itu sangat berbeda dengan Linggar yang berasal dari keluarga kaya raya dan bisa memenuhi keinginannya.
Dan saat Linggar berkata akan segera menceraikan istrinya, Rasita pun semakin semangat untuk bercerai dari Damar.
Awalnya dia sudah memperkirakan akan mendapatkan rumah dan mobil, karena lelaki hanya itu harta yang dimiliki Damar.
Namun, semua rencananya gagal saat Sean, kakak angkat Damar itu ikut campur.
Rasita bahkan tak berani menatap lelaki yang sudah tau tentang semua kebohongannya juga tentang anak-anaknya.
Sean berkata jika dia akan membayar semua rasa sakit hati dan penghinaan yang diterima oleh Damar.
Akhirnya mau tak mau Rasita melepaskan rumah Damar. Karena Linggar pun mengancamnya untuk melepaskan rumah atau Linggar akan meninggalkan Rasita.
Ternyata perusahaan Linggar berjalan karena investasi dari perusahaan lelaki dingin itu. Jika sampai Sean menarik investasinya maka perusahaan Linggar akan gulung tikar.
Dan sekarang pamannya sedang diperiksa karena kasus dugaan korupsi di kantornya.
Dan Rasita yakin, ini semua pasti ada campur tangan kakak angkat mantan suaminya, yang pernah mengatakan jika Rasita akan membayar semua sakit dan penghinaan yang diterima Damar. Dan sepertinya Rasita mulai membayar semua itu sekarang.
🍀🍀🍀
Damar lagi doyan, untungnya si Kasih itu istri yang nurut aja.
Jangan lupa like nya ya🤗
rombongan Malika datang...
akhirnya pak sapto kembalibke gedung tua itu bersama mereka saat itu jga..
rasanya gak sabar..
ikutan nyari haryadi dalam gedung itu..
😀😚😀😀❤❤❤❤❤
❤❤❤❤❤
bntar lagi ke bongkar ini
Apakah kamar yg terkunci di gedung yg terbengkalai adalah tempat mereka menyiksa / mengeksekusi pak Yadi? karena jono sangat dendam dg pak yadi?? /Drowsy//Panic/
❤❤❤❤
jgn2 ulah hardi...
tapi saat didekap carlos ia lupa..
ingatnya hanya dia dijahati orang2
dan yadi tidak segera datang menolong..
lanjuttttt..
❤❤❤