Bocil skip ya.. novel ini area dewasa.. bijaklah dalam memilih bacaan sesuai umur... lumayan banyak adegan dewasa di novel ini..
YARA HAYDEN, gadis 23 tahun yang bar bar dan selalu membuat pusing kedua orang tuanya. Dipertemukan oleh takdir dengan BRYCE RILEY ROBERT. Seorang pria berumur 32 tahun yang sama gilanya dengan Yara.
Karena punya persamaan karakter yang hampir sama, membuat mereka sering bertengkar dan tak mau kalah.
Mereka menjalani perjalanan gilanya ke berbagai negara dengan segala konflik yang terjadi di antara mereka. Bagaimana kisahnya? yuk dibaca 😁
Karakter cewenya tetep barbar n beringas ya..otor memang suka cewe begitu..ga suka cewe menye2 yang lemah😁 klo bosen ma karakter cewe bar bar silahkan di skip dr awal..
SEPERTI BIASA..TIDAK ADA PERSELINGKUHAN DI NOVEL OTOR YAA.. KALOPUN ADA PENGGANGGU DIANTARA MEREKA, PEMERAN UTAMA GA AKAN TERGODA 😁
INGAT YA..DISINI GA ADA KONFLIK BERAT..SEMUANYA RINGAN DAN SANTAI... JADI SKIP AJA KLO GA SUKA..
FEEL FREE TO READ N SKIP.. BOLEH KRITIK MEMBANGUN YA..JANGAN NYINYIR DI LAPAK OTOR.. BIKIN NOVEL GA SEMUDAH ITU..HARGAI KARYA OTOR..NO PLAGIAT..
JANGAN PROMO DI LAPAK ON GOING..
IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#17
Malam harinya, Bryce mengantar Yara pulang mengendarai motor besarnya.
Bryce meminjamkan jaketnya pada Yara agar Yara tak kedinginan dan juga memberikan helm padanya.
"Ayo naik", kata Bryce pada Yara.
Yara naik dan tangannya memegang bahu Bryce.
"Peluk aku..jika kau memegang bahuku, akan membuatku tak stabil jika menyetir", kata Bryce.
"Ooohh..menyebalkan", gumam Yara dan terpaksa memeluk pinggang Bryce.
Lalu Bryce menstater motornya dan berangkat menuju rumah Yara dengan kecepatan sedang.
Di tengah perjalanan, motor Bryce diikuti oleh beberapa orang pemotor tak dikenal.
"Ada yang mengikuti kita", teriak Yara di telinga Bryce.
Bryce melihat 5 motor mengikutinya di belakang dan berusaha menyalipnya.
Bryce mencoba menghindar ketika 2 motor memepetnya.
"Apa kau punya musuh disini?", tanya Yara dengan suara keras.
"Musuhku hanya dirimu", jawab Bryce.
"Orang ini benar benar menyebalkan", teriak Yara kesal.
5 motor itu semakin mendekati motor Bryce tetapi Bryce dengan lincah menghindarinya.
Bryce menendang salah satu motor itu dengan kaki kanannya dan membuat 2 motor jatuh secara bersamaan.
"Yesss", kata Yara spontan.
"Aku akan membantumu...ini sangat seru..dekatkan motormu dengan motor disebelah kirimu", teriak Yara.
Lalu Bryce mengikuti saran Yara kemudian Yara menendang keras tubuh orang yang menaiki motor itu dengan gerakan kakinya yang lentur.
Motor itu kehilangan kendalinya dan akhirnya jatuh mengenai motor dibelakangnya.
"Yeesss", teriak Yara dan menoleh ke belakang sembari mengacungkan jari tengahnya pada para pemotor yang jatuh itu.
Lalu pemotor yang tersisa satu lagi tak mengikuti mereka karena 4 temannya sudah terjatuh dan terkapar di jalanan aspal.
Bryce mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi kali ini. Karena bukan tidak mungkin komplotan ini mempunyai banyak anggota yang lain.
Mereka melewati jalanan yang sedikit sepi dan gelap.
"Apakah mereka perampok?", teriak Yara.
Bryce hanya mengedikkan bahunya dan tetap mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi.
Yara semakin memeluk erat perut Bryce dan menikmati perjalanan malam yang menurutnya seru ini.
Akhirnya, setelah 15 menit perjalanan, mereka tiba di rumah Yara.
"Masuklah..daddy pasti menunggumu", kata Yara melepaskan helmnya dan memberikannya pada Bryce.
"Hmm..", jawab Bryce singkat dan mematikan mesin motornya.
Lalu merekapun masuk ke dalam rumah. Jade menyambut mereka berdua.
"Mobilku mogok dad..dan dia mengantarku pulang", kata Yara sebelum Jade bertanya.
"Sudah daddy bilang bukan..pakai mobil daddy saja..Ayo kita makan malam dulu", kata Jade mengajak Bryce ke ruang makan.
"Hei..aku putrimu dad..kenapa kau lebih perhatian padanya?", gumam Yara pelan di belakang Bryce dan Jade.
Jade merasa cocok dengan Bryce. Mungkin karena Jade tak memiliki anak laki laki. Jadi Jade sudah menganggap Bryce sebagai putranya sendiri.
Meskipun penampilan Bryce urakan dan banyak tato di badannya, tetapi Jade tahu bahwa Bryce adalah pria yang baik.
Mereka sekeluarga makan malam bersama. Jade tampak bercerita seru dengan Bryce. Yara sedikit tersentuh dengan momen itu.
Daddynya yang biasanya tak banyak bicara, tampak senang dengan setiap kehadiran Bryce di rumah mereka.
Yara tahu bahwa daddynya sangat ingin memiliki anak laki laki, tetapi Selena tak bisa melahirkan lagi karena ada masalah di rahimnya.
Meskipun begitu, Jade amat sangat menyayangi semua putrinya dan kadang terkesan protektif pada mereka semua.
Bryce tak langsung pulang setelah makan malam. Jade mengajaknya mengobrol di teras depan rumah mereka.
Bryce memang suka bercerita dan berbagi pengalaman hidup. Dia juga suka mendengar cerita cerita orang yang ditemuinya dalam setiap perjalanannya.
FOLLOW IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤