NovelToon NovelToon
AFTER FIVE YEARS

AFTER FIVE YEARS

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Pernikahan Kilat / Cerai / Beda Usia / Pelakor / Mengubah Takdir
Popularitas:29.6k
Nilai: 5
Nama Author: yaya_tiiara

Sassy Savannah menempelkan kepalanya di kaca jendela kereta, yang akan membawanya kembali ke tanah kelahirannya. Lima tahun bukan waktu singkat, untuk mengubur kenangan yang telah terjadi. Apalagi harus kembali berhadapan dengan orang dari masalalunya, yang hingga saat ini masih bersemayam di lubuk hatinya paling dalam. Rasanya malas harus kembali bertemu dengan mantan suaminya, yang mencampakkannya dengan semena-mena.
Aidan Darma Saputra, lelaki yang dicintainya sekaligus di bencinya. Dia telah menorehkan sebuah kesakitan, juga sekaligus kebencian dalam jiwanya. Hanya karena sebuah aduan tidak berdasar yang di tuduhkan padanya, dia dengan teganya mencampakkan dirinya.
Dengan kekuatan yang tersisa, Sassy bisa keluar dari istana yang mengurungnya selama ini. Berbekal tekad kuat dan dorongan semangat dari ke dua orangtuanya, Sassy melanjutkan hidup jauh dari lelaki yang di cintainya sekaligus orang yang mematahkan harapannya bisa bersanding hidup bersama sampai ajal memisahkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya_tiiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 : Kacau

Tadinya Sassy ingin menanyakan kebenaran hubungan Kinan dengan Papi Hendra, tetapi niat baiknya itu tidak dapat terealisasi. Ia yang baru turun dari taksi online, sudah di suguhi adegan bak di sinetron-sinetron ikan terbang. Sassy melihat mantan ibu mertuanya, mempermalukan Kinan sekretaris suaminya. Istri tua yang melabrak selingkuhan suaminya, dengan pukulan dan tamparan keras di pipi sang pelakor.

Sedangkan karyawan yang baru datang hanya bisa terdiam, karena mereka tidak tau duduk permasalahannya. Bahkan, ada juga yang diam-diam merekam adegan tersebut. Para karyawan resto dan pejalan kaki yang melintas, mengerumuni ke duanya tanpa mau menolong. Bukan tanpa sebab mereka berbuat demikian, karena ke duanya merasa paling benar. Nyonya Rianty memiliki bukti-bukti akurat mengenai perselingkuhan suaminya dengan Kinan. Sementara sang pelakor, menolak mentah-mentah tudingan istri sah.

"Tolong kalian bubar!" seru Sassy kesal. Ia heran, kenapa semua orang lebih senang melihat pertengkaran daripada melerai?

Pelan-pelan kerumunan itu bubar, ketika sang pemilik resto terlihat menghampiri tunangannya.

"Ada apa, sayang?" tanya Bian, ketika melihat Sassy berteriak-teriak. Ia yang memang sudah datang lebih dulu dari Sassy, mendapat laporan dari Mbak Wiwit tentang tragedi di depan restonya.

Sassy menjawab dengan mengangkat dagu dan melayangkan matanya, pada mereka yang tengah bertikai. Bian mengerti arti dari tatapan mata tunangannya, lalu dengan bijak mengajak keduanya agar memasuki ruangan kantornya.

"Nyonya, bagaimana kalau di selesaikan di kantor saya?" tanya Bian dengan hormat.

"Enggak perlu repot-repot, jalang ini pasti gak akan mengakuinya" jawab Nyonya Rianty lantang, dengan telunjuk yang teracung pada Kinan. . "Dan kamu juga Sassy, kenapa gak kasih tau Mami? kalo selingkuhan Papi Hendra, adalah karyawan calon suami mu" tanya Nyonya Rianty, berbalik arah menatap mantan menantunya.

"Aku gak tau, Mi" ujar Sassy, sambil mengangkat bahunya. "Ini juga baru tau sekarang, setelah Mami datang" lanjutnya.

"Halah, Mami gak percaya!" seru Nyonya Rianty marah. "Kamu mau balas dendam, karena dulu Mami pernah bikin sakit hati mu."

"Mi, jangan ngomong kayak gitu. Aku memang gak tau!" ucap Sassy, mempertahankan argumennya.

"Maaf, bukannya Nyonya teman Bunda Laras?" tanya Bian, mengambil alih keadaan. Ia melihat Sassy yang tidak berdosa, terkena dampaknya dari pertengkaran antara Kinan dan Nyonya Rianty.

"Betul sekali, kami bersahabat. Dan atas nama persahabatan antara Bunda kamu dengan saya, maka kalian harus memecat karyawan yang gak punya attitude ini" tunjuknya, pada Kinan yang hanya mampu menunduk.

Kinan benar-benar merasa di permalukan istri Hendra Prayoga, kekasih gelapnya. Ia jadi bertanya-tanya, darimana perempuan tua ini tau tentang dirinya? Mungkinkah Sassy yang membocorkan rahasianya? Atau Bian, yang pernah memergokinya sewaktu di club.

"Begini saja Nyonya, urusan ini biar kami yang akan tangani" ucap Bian memberikan solusi.

"Enggak bisa, kalian harus pecat perempuan sundal ini di depan mata saya!" Nyonya Rianty Keukeh dengan pendiriannya.

"Mi, sedang apa di sini?" tiba-tiba datang seorang pria tampan berpakaian training, menghampiri tempat mereka berkumpul. Aidan memergoki Maminya yang sedang beradu mulut, dengan beberapa orang di depan sebuah restoran. Ia yang sedang mengendarai mobil untuk mencari sarapan pagi, tidak sengaja melihat sang Mami menunjuk-nunjuk seseorang.

"Mami sedang memberantas pelakor!"

"Siapa yang kamu panggil pelakor?" tanya Kinan, yang kini memiliki keberanian untuk melawan. Setelah tadi syok, mendapat serangan mendadak dari Nyonya Rianty. Tubuhnya yang tadi mengkerut karena takut, kini mulai kembali bangkit. Tokh semua ini, bukan sepenuhnya salahnya. Kenapa jadi perempuan terlalu ingin menguasai lelaki? Tak bisakah berbagi?

"Diam kamu jalang!" teriak Nyonya Rianty.

"Mi, udahlah. Malu di liatin orang-orang" Aidan coba membujuk Maminya.

"Kenapa Mami harus malu? Seharusnya dia yang malu" tantang Nyonya Rianty, menatap wajah putranya yang sedang menahan amarahnya.

"Ya, bawalah pergi Nyonya tua ini" ucap Kinan sombong. "Saya bisa melaporkan Nyonya pada pihak berwajib, atas perlakuan yang tidak menyenangkan" lanjutnya semakin pongah.

"Jangan sok diatas angin, saya bisa membalikkan keadaan. Kamu sudah berjinah dengan suami orang, dan memanipulasi tentang kehamilan" tutur Nyonya Rianty, mencoba merangsek ke depan hendak mencakar wajah menyebalkan Kinan. Tetapi dengan sigap Aidan memeluk tubuh Maminya, dan dengan paksa membawanya pergi.

"Aidan, lepaskan!" jerit Nyonya Rianty meronta-ronta dalam rengkuhan tubuh besar putranya.

"Pulang, Mi. Jangan mempermalukan diri sendiri, dengan kelakuan seperti itu" geram Aidan marah. "Mami tak ubahnya seperti ABG, yang kekasihnya kepergok selingkuh."

"Jadi, kamu menyalahkan Mami" ucap Nyonya Rianty tercekat.

"Sudahlah Mi, kita bahas di rumah" Aidan menutup pintu mobil bagian penumpang, lalu ia sendiri berlari kecil menuju arah kemudi.

Setelah Aidan menyeret pergi Maminya, pandangan Bian kini menyorot tajam pada Kinan.

"Kita selesaikan di dalam!" ucap Bian penuh penekanan. Ia kemudian mendahului berjalan di depan, di ikuti oleh Sassy dan Kinan.

Setiba di ruangan kantor, Bian mengambil duduk bersebelahan dengan Sassy. Sedangkan Kinan tampak duduk di sofa tunggal, berhadapan dengan mereka berdua.

"Silahkan ceritakan kejadian tadi, Kinan. Saya gak mau dengar dari orang lain, kejadian tadi cukup membuat resto kita terkena dampaknya" ujar Bian, menatap wajah Kinan yang mendongak tanpa merasa bersalah sedikitpun.

"Apa yang harus aku ceritakan kembali, Pak Bian?" tanya Kinan. "Semua yang bapak dengar adalah kenyataan, kalo saya memang berhubungan dengan suami Nyonya tua itu" lanjutnya.

"Apa kamu gak bisa cari pria lajang, Kinan?" tanya Bian lagi. "Aku sebagai sahabat mu, merasa prihatin dengan kelakuan kamu."

"Kebanyakan laki-laki lajang itu kere, dan gak ada tantangannya" ucap Kinan tegas. "Sementara lelaki beristri punya banyak duit dan hidupnya mapan."

"Itu menurut pendapat mu, Kinan" Sassy menyela ucapan Kinan. "Hendra Prayoga yang kamu pikir kaya raya, gak ubahnya hanya lelaki yang menumpang hidup pada istrinya."

"Bohong!" teriak Kinan, menatap wajah Sassy dengan benci. "Om Hendra Prayoga, pemilik perusahaan tambang batubara terbesar di negri ini."

"Jangan sok tau, Kinan. Aku pernah jadi menantu beliau, dan perusahaan yang kamu sebutkan tadi adalah milik putranya Aidan" tutur Sassy panjang lebar.

Kinan tampak terkejut mendengar penuturan Sassy, keangkuhannya yang tinggi kini melemah tetapi ia mencoba menepisnya.

"Aku gak percaya! kamu hanya iri, dengan keberhasilan ku Sassy."

"Hah! Iri kamu bilang?" cemooh Sassy. "Menggaet aki-aki, kamu bilang keberhasilan! Ngaca dong, laki-laki udah uzur aja kamu banggakan!" lanjutnya santai.

"Kamu jangan ngeremehin Om Hendra, gitu-gitu juga duitnya gak ada habisnya."

"Iya, duit hasil menipu istrinya."

"Sudah-sudah! kalian jangan bertengkar" teriak Bian geram.

"Sayang lebih baik kamu keluar dulu, aku mau bicara dengan Kinan" pinta Bian lembut.

"Oke! Aku tunggu di luar."

Sassy bangku dari sofa, dan melenggang pergi. Tetapi baru saja ia membuka pintu, sosok yang di kenalnya sudah berdiri tepat di depannya.

"Papi!"

    ****

1
Rohmi Yatun
ni mana lanjutannya yaaa... /Sweat/
Nana Tulipa
Hati² Bian, cobaanmu datang di awal pernikahan😃
Rafika Adami
ditingal kapok bian
Holipah
cepat banget Thor jngn bkn gara2 bian
Holipah
ada pelakor baru lgi ky nya
Holipah
makan tuh terong letoy🤣🤣
Holipah
si tua kasih karma dong Thor
Holipah
udh rianty miskin kn si tua itu nnti mna mau si pelakor nempel
Holipah
dua racun
Holipah
bkn nyesel si tua itu Thor
Holipah
bikin senjata si tua letoy Thor 😅 tua2 g ada ahlak
Holipah
tua2 g pada tau diri karma karena menyakiti menantu mu & pitnah jga
Putu Suciptawati
nah siapa lagi yg datang cari pak hendra? aidan kah? bs tambah stres thu aidan kalo lihat sassy dan bian disana
Putu Suciptawati
kinan kah calon ibu tiri aidan?
skyvanita iriani
bian laki2 yg plin plan tdk bisa tegas sama diana.
Duwi Rosadah
males dengan karakter bian.. jadi males baca
Putu Suciptawati
kapok kamu bian🤭🤭
Putu Suciptawati
aidan sama diana aja deh😂😂
Putu Suciptawati
betul thu sassy jangan terlalu mencinta ntar pas dia pergi ga terlalu sakit rasanya
Titin Hartanti
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!