NovelToon NovelToon
Tidak Ada Maaf Untuk Ibu Mertua

Tidak Ada Maaf Untuk Ibu Mertua

Status: tamat
Genre:Tamat / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:498.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: Agustina Pandiangan

Terlalu sakit hati atas semua perbuatan ibu mertuaku di saat kami masih miskin.Hinaan demi hinaan aku terima setiap saat hannya karena aku tidak bisa seperti menantunya yang lain.Di bandingkan di jadikan babu bahkan anak-anakku kerap mendapat perlakuan tidak baik dari mertuaku membuat ku dendam sampai mati.

Sekarang saat aku sudah sukses dan dia sudah penyakitan dia ingin aku merawatnya layaknya seorang mertua tentu saja aku menolak dan suamiku mendukung atas sikap ku yang jahat untuk saat ini.

Ikuti kisah rumah tanggaku yang begitu banyak cobaan hingga pada akhirnya Tuhan membuka pintu rejeki kepadaku dan suamiku sembuh dari penyakit yang di deritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 ~ Aku akan melaporkan mu ke polisi ~

Dedi sedikit bingung menjawab pertanyaan pria yang di hadapannya karena memang tujuannya bukan untuk makan atau untuk singgah dia hannya ingin menemui Surya adiknya.

"Dia tidak akan memesan apa pun disini,dia datang untuk menemui ku,tinggalkan kami berdua." Ucap Surya yang sudah berdiri di belakang mereka.

Sekali lagi Dedi cukup kaget melihat penampilan adiknya,Surya yang sudah berubah seratus delapan puluh derajat membuatnya tidak berani lagi berbicara semena-mena.

" Ada apa kamu kemari,aku harap kamu jangan terlalu sering mendatangi tempat ini,di antara kita tidak ada sesuatu hal yang harus di bahas,kita jalani hidup kita masing-masing aku tidak ingin ada urusan apa pun dengan kalian." Ucap Surya dengan tegas.

" Sombong,kamu langsung sombong hannya karena kamu punya usaha kecil seperti ini,wajar sih kamu sombong,dari yang dulunya hannya pria penyakitan serta hannya bisa makan nasi sisa sekarang punya usaha dan ada anggota,kamu lupa daratan,aku datang menemui mu bukan karena ada hal yang penting aku menemui mu hannya mau bilang ibu di rumah sakit,dia sedang sakit kalian harus menjaganya karena hannya kalian yang punya waktu." Kata-kata Dedi sanggup membuat Surya hampir emosi,tapi dia menahan amarahnya karena dia tidak ingin orang-orang yang ada di tempatnya merasa tidak nyaman.

" Cih...Kenapa kamu datang kepadaku dan memberi tahunya,bukan kah aku sudah katakan kalau aku sudah tidak punya keluarga,sekarang kamu pergi dari tempat ini aku tidak ingin melihat wajahmu itu." Ucap Surya lalu dia meninggalkan Dedi yang masih berdiri di depan warungnya.

"Sombong,kamu pikir kamu sudah hebat,dia lupa daratan hannya karena sudah mulai punya uang sedikit menjijikkan sekali." Maki Dedi lalu dia kembali ke dalam mobilnya lalu segera meninggalkan tempat itu.

Malam sudah lumayan larut sesampainya di rumah ternyata Irwan dan istrinya serta Siska sudah menunggunya di ruang tamu,Dedi langsung duduk di samping Siska dengan wajah marah.

"Kenapa? Apa ada masalah?" Tanya Irwan tanpa basa-basi.

"Aku kesal melihat Surya,mentang-mentang usahanya mulai sedikit maju dia sudah mulai Arogan dan sombong,aku muak sekali melihatnya." Jawab Dedi lalu meneguk air putih yang sudah disiapkan Siska untuknya.

"Arogan bagaimana maksudmu,bukannya kamu dari rumah sakit mengantar ibu,bagaimana keadaan ibu?"

"Entahlah,aku tidak tau ibu sakit apa aku langsung pulang,hannya saja aku meninggalkan kartu kesehatannya di rumah sakit."

"Terus kamu tidak tau ibu sakit apa?"

"Tidak."

"Kalau penyakit ibu itu parah,kita yang ada di rumah ini pasti tidak ada yang mau merawatnya,setelah besok dia kembali dari rumah sakit lebih baik dia kita antar kepada Surya,Maura lebih sigap dalam mengurus orang tua." Ucap Irwan.Mereka melakukan rapat keluarga dan di antara mereka tidak ada satu pun yang mengingatkan Rena ibu mereka yang sudah mulai penyakitan.

" Entahlah bang,aku rasa Surya tidak akan menerima dia,mereka juga sibuk,usaha mereka sudah lumayan maju bahkan mereka sudah ada pegawai,aku tidak menyangka dari pria penyakitan dan istri yang bodoh serta kampungan bisa berubah menjadi pria tampan yang sukses serta istri yang cantik bagai boneka." Ucap Dedi dengan nada tidak semangat.

"Apa...!!?? Sukses,Ooh sekarang pria penyakitan itu sudah sukses,antar aku menemuinya,aku harus meminta perhiasan yang dulu dia ambil kalau bukan karena dia mencuri perhiasan istriku tidak mungkin dia bisa sukses." Irwan beranjak dari tempat duduknya lalu mengambil kunci mobilnya dia terlihat emosi.

" Aku tidak mau kesana lagi bang, kalau kamu mau kesana ya sudah pergi saja,mereka belum tutup." Jawab Dedi.Laura yang ada disana juga langsung berdiri lalu mengikuti suaminya dari belakang,dia juga penasaran melihat kehidupan Maura saat ini.

Akhirnya malam itu juga Irwan dan Laura segera pergi ke warung milik Surya,Irwan sudah bersiap untuk mempermalukan Adiknya di hadapan orang-orang berharap dia memberikan perhiasan istrinya yang hilang walau sebenarnya dia tidak tau pasti siapa yang mengambilnya dia hannya menuduh tanpa bukti.

Irwan berhenti tepat di depan warung milik adiknya,dia juga tidak kalah kaget melihat keramaian warung milik Surya padahal malam sudah lumayan larut tapi di sana masih banyak anak muda yang nongkrong.

Tempat itu sudah semakin besar,bahkan tidak pantas lagi disebut sebagai warung karena disana semua sudah lengkap hannya saja tempatnya masih terlihat kumuh.

" Surya!!! dimana kamu keluar!!???" Teriak Irwan saat dia sudah masuk ke dalam.Semua orang menatap ke arahnya Maura berlari kecil keluar dari dalam sebuah kamar menghampiri mereka.

" Ada apa ini? Ngapain kalian datang ke tempat ini? Dan saya rasa kalian tidak perlu berteriak karena suara kecil saja kalian di layani di tempat ini." Ucap Maura dengan lantam.Masih jelas teringat di pikirannya bagaimana kejamnya Laura dan suaminya menganiaya serta memakinya waktu itu dan menuduhnya tanpa bukti.

Laura dan Irwan langsung menoleh ke asal suara itu,Irwan tersenyum merendahkan,dia dan Laura berjalan mendekati Maura.

"Sudah berani sekarang!!?? mentang-mentang sudah punya uang sudah berani sekarang...Hahahaha kenapa? sudah merasa hebat karena kamu bisa memakai pakaian bagus seperti ini? sudah merasa hebat karena sudah punya sedikit uang!!! Hah...Kamu merasa sudah hebat?" Teriak Irwan.Mendengar teriakan Abang iparnya tentu saja nyali Maura menciut apalagi saat itu suaminya sedang tidak di tempat.

Orang-orang yang sedang nongkrong menghentikan kegiatan mereka, semua orang melihat keributan yang terjadi di tempat itu.

" Kembalikan perhiasan istriku yang sudah kamu cuti,kamu hannya babu miskin yang makan nasi sisa selama ini kalau bukan karena kamu mencuri perhiasan istriku kamu masih miskin bahkan suamimu masih penyakitan!!??" Irwan menarik baju Maura hingga tubuhnya terangkat ke atas.

"Lepaskan bajingan!!!?? aku akan menuntut mu karena telah menuduh orang tanpa bukti!! kamu hannya manusia egois dan sombong,kamu tidak pantas di anggap manusia,hannya karena adikmu orang tidak mampu kamu malah tidak pernah menganggap dia adikmu bahkan kamu mengusir kami dari rumah dengan tuduhan yang belum bisa kamu buktikan,kamu lupa kalau hidup ini hannya sementara,tapi tenang saja kami juga sudah tidak pernah menganggap mu sebagai Abang jadi pergi dari sini sebelum aku panggil polisi." Jawab Maura tidak kalah lantang lalu dia menepis tangan abangnya dengan kasar dari tubuhnya.

" Bug....." Saat itu tiba-tiba Surya menendangnya dengan kasar dari belakang hingga Irwan terpental ke lantai.

" Semua pengunjung harap meninggalkan tempat ini,kalian semua tidak mau kan di panggil sebagai saksi nanti ke kantor polisi,aku sudah menghubungi polisi,karena ada yang membuat keributan di tempat saya." Ucap Surya yang sudah berdiri di depan mereka.Laura yang mendengar ucapan Surya,seketika wajahnya berubah pucat karena dari awal dia kurang yakin kalau bukan Maura yang mencuri perhiasannya.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺

1
martina melati
menyesal kemudian tiada guna
martina melati
aneh... justru maura banyak berkorban
martina melati
blm bijaksana, coba berpikir lg jd dposisi maura...
martina melati
aneh... koq yg bekerja malah sibungsu thor... dmn2 yg bekerja tuh yg sulung.
beda kisah jika sulung sakit keras ato berkelakuan khusus (autis)
martina melati
gk usah sering datang bu... istirahat aja di rumah ibu/Facepalm/
martina melati
gk usah bujuk rayu bu... jika ibu ingin tinggal serumah mereka ibu harus rendah hati.
bolehkh ibu tinggal dirumah kalian, nak? gitu donk... pasti gengsiknnn
martina melati
nah, boleh dijawab spt gini... terima kasih atas ajakanny,bu... tapi, kami malu krn sdh pernah diusir dari sana. lebih baik kami dsini saja.
martina melati
sikap begini seharusny tidak dilakukan... yoh ibu mertuamu datang hanya berkunjung bukan merusak ato membuat onar
martina melati
dimana2 anak lelaki akan pergi meninggalkn ortuny dan hidup berkeluarga.
martina melati
oh ibu... jika kau melihat anak dan keluarga kecilny sdh hidup mapan dan mandiri seharusny turut ikut bahagia dan bersyukur
martina melati
seharusny dsapa aja... iy, sdh sembuh bu.
puji Tuhan/Pray/
martina melati
asbun.... asal bunyiii
martina melati
aneh... pdh cucu sendiri jg koq dbanding2kn
martina melati
jangan membenci ibu apalagi jika yang melahirkanmu. justru kasihanilah dia
martina melati
jangan2 bukan anak kandung, x aja anak adopsi
martina melati
keluar aja... sudah diusir lho!
martina melati
rumah mertua besar, masak tinggal bersama sih. ada ipar dan keluargany juga... jadi berapa kepala keluarga tuh.

jaman sekarang jarang ada lho tinggal bersama seperti di novel ini
Sudarti Aty
lanjut... seru
Chairisna
Luar biasa
Bude Yahman
ceritanya masih mbulet aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!