Aurora Cassandra Putri M perempuan yang masih berusia 16 tahun, kehilangan kedua orang tuanya, Adik tiri Mommy nya sendiri merencanakan pembunuhan terhadapnya, dan di Khianati oleh orang yang sangat di percayainya..
Aurora yang pergi tidak tau tujuan kemana tidak menyadari akan ada bahaya yang menimpa nya.
Saat dia berbalik Truck melaju kencang kearah nya tanpa di minta dan 'BRUK' Aurora tertabrak dan terpental jauh darah segar bercucuran dimana-mana..
Sebelum menghembuskan nafas terakhir Aurora bergumam 'Tuhan jika aku di beri kesempatan untuk hidup kembali aku ingin mencari bukti kematian kedua orang tuaku dan membalaskan dendamku'
Bagaimana ceritanya yuk buruan mampir di karya Author, mohon maaf jika karya author tidak sesuai ekspetasi kalian yaa, yang tidak suka mohon tidak meninggalkan jejak yang membuat author Down, Terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maulida_ap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peringatan Dylan
"Sampah!" bentak Laura tak kalah emosi dan itu berhasil membuat para siswa dan siswi menganga, Laura yang lembut bisa mengumpat?
(𝘋𝘪 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘭𝘦𝘮 𝘤𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘈𝘣𝘪𝘭𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘓𝘢𝘶𝘳𝘢 𝘺𝘢𝘢 𝘨𝘶𝘺𝘴)
Memang yaa jika itu menyangkut orang tersayang pasti sifat dah sikap kita akan berubah 180°
Plak
Suara tamparan yang begitu keras sangat menggema di area kantin sekolah membuat para siswa dan siswi menahan nafas mereka dan membuat seluruh siswa dan siswi yang berada di kantin menganga lebar, sedangkan Laura yang menjadi target Aleena merasakan pipi nya baik-baik saja dan tidak merasakan sakit sedikit pun sontak saja dia membuka kedua matanya dan seketika itu juga Laura membulatkan kedua matanya karena nampak jelas sosok berbadan tegap berdiri di depannya, bisa di lihat jika sosok itulah yang menghadang tamparan Aleena membuat diri nya lah yang terkena tamparan.
Sedangkan Aleena sang pelaku seketika membuka melihat siapa yang berada di depan nya dan yang terkena tamparan nya
"K kau" marah Dylan menatap tajam Aleena
Aleena menciut melihat kemarahan yang luar biasa dari Dylan.
Yups Dylan lah yang menghadang tamparan Aleena yang di tujukan untuk Laura, kenapa? (entah lah hanya Dylan yang tau)
Sedangkan Barra yang melihat itu hanya tersenyum misterius
"𝘓𝘰 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘢𝘳𝘪𝘬 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘦𝘮𝘱𝘶𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘣𝘳𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘉𝘢𝘳𝘳𝘢
"Dylan" lirih Laura pelan namun masih terdengar telinga Dylan yang berada tepat di depannya
Dylan membalikkan badan untuk melihat Laura yang berada di belakang nya dan langsung saja mengubah ekpresi nya menjadi lembut.
"Lo gak papa?" tanya Dylan menatap lembut Laura
"Apa ada yang terluka?" tanya Dylan lagi sambil memeriksa seluruh tubuh Laura takut ada yang terluka dan lecet
Laura diam membisu, saat Dylan membolak-balikan badannya barulah dia tersadar.
"Hah, Gue gak papa Dylan" jawab Laura membuat Dylan menghela nafas lega
"Harusnya gue yang nanya gitu ke lo, lo yang kena tamparan nenek sihir itu" celetuk Laura polos
"Kalian berdua apa-apaan sih" ucap Aleena jengah, Aleena yang awalnya merasakan takut yang teramat saat melihat ekspresi marah Dylan sontak saja memutar kedua mata jengah dan melupakan ketakutan nya.
"DIAM" bentak Dylan dingin yang sekarang sudah menatap tajam Aleena kembali.
"Heh lo kenapa diam aja hah, bisu lo?" tanya Adara dingin
"Palingan juga nangis Dar karena lo siram tadi cih" sinis Arabella
El hanya diam dan masih menunduk
"Kalian ini kenapa sih suka banget gangguin kami, mang nya kami pernah ganggu kalian apa hah?" tanya Abila berusaha menahan amarah
"Kalian memang tidak pernah mengganggu kami tapi kalian semua itu bagi kami pengganggu tau gak" jawab Nesha menyindir
"Tau, salah satunya kalian tuh mengganggu milik kami" sambung Adara percaya diri
"Mengganggu milik kalian, kami? mangnya siapa milik kalian? mereka?" tanya Abila beruntun dan itu sontak membuat Arabella dan antek-antek nya menganggukkan kepala mereka termasuk Aleena yang masih di tatap tajam
"Woah heh kalian, apa benar kalian milik mereka hah, udah tau ada pemilik nya malah ganjen banget deketin Kami-kami, kami tau kok kami itu lebih cantik lebih imut lebih segalanya dari pada noh para nenek sihir julid tapi kan harusnya kalian bersyukur kalo udah ada pemiliknya ini malah ganjen" Omel Laura panjang lebar dan berhasil membuat seisi kanti tertawa ngakak juga para sahabatnya
"Cih Naudzubillah" celetuk Edwin tiba-tiba dan semakin tertawa lah para siswa dan siswi saat mendengar celetuk Edwin yang tiba-tiba
"Dalam mimpi kalian pun gue gak sudi jadi milik salah satu di antara kalian cih, menjijikan" ucap Barra dingin
"Kok lo gitu sih Barra?" tanya Nesha berpura-pura memasang muka cemberut
"Hoek" Barra
"Lo... " ucapan Nesha terputus saat tiba-tiba saja Rafandra menggendong El ala bridel stayle
"Lanjutin urusan kalian, gue bawa El ke UKS dulu" ucap Rafandra dingin menatap satu persatu para sahabat nya dan juga sahabat El, tatapan Rafandra terhenti ke arah para nenek sihir dan Rafandra menatap tajam mereka semua
"Gue ikut" tahan Kendrick di angguki Rafandra
Sedangkan El hanya diam saja, entah lah rasanya El sangat lelah sekali dengan kehidupan nya yang penuh dengan penganggu.
.
.
.
Maafin Author yang lama gak update, di karenakan beberapa hari ini author lagi ada yang di kerjain dan juga lagi sakit, terimakasih banyak buat kalian semua yang sudah mampir di karya Author, maaf jika cerita nya tidak sesuai ekspetasi kalian, author juga bikinnya sesuai alur yang ada di kepala author so mohon jangan tinggalkan jejak yang menyakitkan yaa, Terimakasih 😇🙏
bisa tukar posisi nggak 😅😅😅