NovelToon NovelToon
Bodyguard Merangkap Istri

Bodyguard Merangkap Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Pengawal
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Demi mendapatkan uang untuk membiayai pengobatan Adiknya, Savana rela menerima pekerjaannya sebagai bodyguardnya untuk menjaga seorang putri kerajaan di sebuah negara.

Bukan hanya menjadi bodyguardnya putrinya kerajaan itu, ia juga dipinta oleh nenek dari cucunya itu untuk menikah kontrak selama satu tahun dengan putranya yang bernama princes Malik yang sudah berstatus duda itu. Savana harus bertahan menjadi istri princes Malik hingga princes Malik bisa menemukan wanita yang akan menjadi ibu dari putrinya untuk selamanya.


Bagaimana kisah hidup perawan dan duda itu saat hidup bersama dalam membesarkan dan menjaga putrinya Raniah? adakah cinta tumbuh diantara mereka atau pernikahan itu berakhir sesuai masa kontraknya? simak cerita ini sampai selesai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Kalian Siapa..?

Mendengar perkataan Sharon yang terdengar menggelitik perutnya, membuat Savana tertawa terpingkal-pingkal. Sharon ikut tertawa mendengar kegelian tawa sahabatnya ini, namun terlihat kaku dan merasa tak percaya diri.

"Apakah aku tidak pantas mendampingimu karena kedudukanku tidak sebanding dengan prince Malik?" pertanyaan itu berhasil membungkam tawa Savana yang sudah merubah ekspresi wajahnya terlihat serius.

"Sudahlah Sharon...! Kenapa kau jadi terlihat kekanak-kanakan seperti itu? Aku tidak memiliki perasaan apapun padamu selain menganggap kamu sebagai sahabat dan sudah menjadi saudara bagiku.

Aku juga belum tahu nasibku kedepannya seperti apa? Tetap bersamanya atau berakhir menjanda seperti diharapkan semua orang padaku.

Tubuhku bukan piala bergilir untuk lelaki manapun yang siap menampungku saat aku menjanda nanti. Aku punya pilihan hidup sendiri. Dan coba-coba memaksaku untuk menerima pria manapun yang merasa pantas atau tidak untuk menggantikan dia yang masih bertahta dihatiku," lirih Savana menekan kalimatnya tegas untuk membingkai dirinya agar tidak terlihat rapuh oleh lawan jenisnya.

"Savana. Aku tidak menganggapmu seperti itu. Aku juga mencintaimu jauh sebelum kamu menjadi istri pria itu. Hanya saja aku kalah langkah darinya. Aku kecewa dan bahkan sangat kecewa saat mengetahui kau telah menikah dengan Prince Malik tapi hanya sebatas perjanjian.

Dan aku berharap pernikahan atas sebuah kesepakatan tanpa ada komitmen apa lagi cinta membuatmu mudah melupakannya, bukan?" selidik Sharon.

"Seharusnya seperti itu. Tapi, berpisah dengannya hanya untuk sesaat saja karena urusanku, rasanya bagian dalam diriku ikut hilang. Bagaimana jika perpisahan itu terjadi untuk selamanya? Bagaimana aku bisa membenahi hatiku nanti? Apakah aku juga sudah mencintainya?" batin Savana yang lebih memikirkan suaminya daripada perasaan Sharon padanya.

Tiba di sebuah hotel bintang lima dengan keamanan yang sangat ketat kini Savana berada. Di mana hotel itu menjadi tempat pertemuan setiap tamu kepala negara berkunjung ke negara adikuasa itu menginap di tempat itu.

Savana memberikan black card miliknya pada resepsionis hotel itu sebagai deposit awal untuk menginap di tempat itu entah berapa lama, membuat wajah petugas hotel itu cukup tercengang karena logo black card itu tergambar jelas sebuah kerajaan.

"Rahasiakan keberadaan ku atau nyawamu akan melayang oleh suamiku?" ancam Savana pada petugas hotel itu saat menyelesaikan transaksi pembayaran.

"Ba...baik nona," ucap petugas resepsionis hotel itu gugup seraya menyerahkan lagi black card itu ditangan Savana.

Savana berjalan menuju lift di ikuti oleh Sharon yang mengantarnya sampai ke kamarnya. Setibanya di kamar mewah tersebut, Sharon tertegun melihat keadaan kamar itu yang biasa ia lihat untuk majikannya yang ia kawal kini ditempati oleh sahabatnya yang dulu juga menjalani profesi yang sama dengannya.

"Savana. Siapa yang menyangka, saat ini kamu menjadi seorang ratu dari sebuah negara yang dimanjakan dengan fasilitas mewah oleh suamimu. Padahal kita hanya bisa melihat kamar seperti ini untuk para bos kita saat mereka menginap di hotel.

Kamu sangat beruntung Savana. Bagaimana mungkin kamu akan menerimaku sebagai pengganti suamimu? aku bahkan merasa sangat kecil jika dibandingkan dengannya," keluh Sharon membuat Savana muak.

"Cih...! Kenapa sekarang kamu menjadi berubah seperti nenek-nenek yang kehilangan tongkatnya, Sharon? Jangan kebanyakan membual. Aku sama sekali tidak melihatmu sebagai lawan jenis yang membuatku tertarik. Sudahlah...! Perasaanmu yang berlebihan itu membuatku ingin menendang bokong mu keluar dari sini. Sebaiknya kamu pulang..! Aku mau istirahat. Dan jangan katakan kepada Alma kalau aku sudah tiba di negara ini. Aku ingin mengerjainya besok," ketus Savana menarik nafas berat seraya menempatkan bokongnya pada sofa panjang yang ada di dalam kamar itu.

Entah mengapa ia merasakan peraturan istana sudah mendarah daging dalam dirinya yang tidak membiarkan pria lain berada di dalam kamarnya. Ia begitu takut timbulnya fitnah apalagi Sharon memiliki perasaan yang beda saat ini padanya.

"Jangan biarkan setan menggoda imanmu Savana...! Usir pria itu dari sini atau suamimu akan mengamuk padamu," bisik hati Savana memperingatkan istri dari Prince Malik itu.

"Apakah kamu yakin akan tinggal sendirian di sini, Savana?" tanya Sharon yang masih enggan meninggalkan wanita pujaannya ini.

"Pergilah..! Aku bisa menjaga diriku sendiri. Apakah kamu lupa aku lebih hebat darimu saat menjatuhkan lebih banyak musuh daripada dirimu, bukan?" kilah Savana mengusir halus sahabatnya itu karena statusnya saat ini adalah istri dari Prince Malik.

"Hmm. Baiklah. Hubungi aku kalau kamu butuh bantuan. Ok..!" tegas Sharon sebelum pintu kamar itu ditutup rapat olehnya.

"Hmm." Savana mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai bentuk tanda setuju untuk mengandalkan Sharon selama ia berada di Amerika walaupun itu adalah negaranya sendiri. Pintu ditutup rapat oleh Savana.

Savana mengambil ponselnya untuk menghubungi suaminya. Namun, belum saja jemarinya bergerak mencari kontak suami, panggilan video call dari yayangnya itu sudah terlihat lebih dulu dan Savana segera menggeser tombol gambar video call itu untuk menerima panggilan tersebut. Sapaan salam keduanya diiringi tawa penuh kerinduan.

"Apakah kamu sudah berada di dalam kamar, sayang?" tanya Prince Malik.

"Seperti yang kamu lihat, hubby. Aku sendirian dan Sharon sudah pulang," lapor Savana agar suaminya tidak marah.

"Syukurlah. Berarti kita bebas mengobrol saat ini. Sekarang tanggalkan semua pakaianmu di hadapanku...! Aku ingin melihat tubuh polos istriku," pinta Prince Malik.

"Apakah kamu yakin bakal kuat melihatku dalam keadaan polos saat ini, hubby?" ledek Savana dengan tangannya bergerak membuka satu persatu kain yang melekat pada tubuhnya yang kini menyisakan g-string menggoda kejantanan suaminya yang mulai berkedut membangunkan sesuatu yang sedang tidur saat ini.

Senyum sensual dengan gerakan nakal Savana benar-benar merangsang gairah Prince Malik yang tidak lepas menatap kemolekan tubuh istrinya. Kini tubuh itu benar-benar polos dari semua benang yang melekat di tubuh Savana.

"Sa...yang...!" panggilan itu tidak lagi stabil dengan pandangan berkabut cinta makin membuat kepalanya berdenyut sakit saat Savana dengan nakal melebarkan kedua kakinya sejajar dengan bahunya.

Pemandangan yang lebih menggiurkan tampak menggoda makin meluluhkan lantakkan jiwa Prince Malik yang meremas rambutnya frustrasi.

Savana menyentuh asetnya sendiri dengan gerakan sensual terkesan nakal membuat suaminya meneguk salivanya dengan jakun bergerak naik turun dengan nafas memburu menuntun tangannya untuk memuaskan dirinya sendiri dengan menatap lekat bagaimana istrinya sedang menggodanya dengan gerakan-gerakan nakal membakar seluruh persendiannya

Setiap simpul syaraf otaknya mulai melemah memberikan kepuasan sang pemilik hasrat di sana makin menggebu dan memacu tangan itu untuk lebih mempercepat gerakan agar menyemburkan lahar kenikmatan sebagai bentuk kepuasan diikuti de$aham nikmat yang seakan terlepas dari raga yang sempat terbelenggu dalam gairah kerinduan yang membuncah saat suara Savana yang menciptakan erangan diikuti lenguhan menggoda ikut memuaskan dirinya sendiri.

Savana tersenyum melihat kepuasan yang tercipta di wajah suaminya. Kini keduanya sama-sama membalut tubuh mereka dengan selimut dan membahas apa yang terjadi dengan permainan orang-orang yang menginginkan kematian Savana.

Sementara di apartemen Alma terlihat uring-uringan karena sejak tadi ia belum mendengar kabar dari kakaknya yang berjanji akan datang hari ini.

Ketika hendak menghubungi Sharon, bel pintu unit kamarnya terdengar, memaksanya untuk segera menyongsong kedatangan kakaknya dan ternyata saat pintu itu terbuka membuat gadis itu hanya menatap kosong dua orang yang ada di hadapannya.

"Selamat malam ..!"

"Malam....!"

"Benar ini dengan kediaman nona Salma Elfira Rayan Syah?" tanya salah satu pria itu.

"Maaf...! Kalian siapa?" tanya Salma dengan membuka pintu hanya sedikit itu memperlihatkan wajahnya tanpa ingin menjawab pertanyaan tamunya.

1
Nadia
idih panggil sayang pas klo ada maunya
Crystal
Lohhh ku kira Sharon perempuan
Shanty Yuniawati
Luar biasa
Aqil Aqil
sngt luar biasa
Eva Dianita
Luar biasa
Qimti Sa
good
Andi Diana
meleleh abangku
Rita
wah bakalan launching New baby
Rita
waduh ade kk sm2 ngegas😁😂😂
Rita
hmmm ada ikatan batin dr adiknya
Rita
😁😂😂😂😂😂
Rita
betullllll
Rita
mana mau tania ma malik skrg krn cacat
Rita
jln yg terbaik menurut Othornya 🤭😁✌️😂😂😂
Rita
susah klo orang yg sdh gila kekuasaan
Rita
dasar
Rita
to the point sdh diwanti2
Rita
iyaaaaa 🤭🤭🤭🤭mksdnya iya terima kenyataan 😅😂😂😂
Rita
oh ternyata
Rita
makane
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!