Bianca seorang gadis yang bekerja sebagai kasir di sebuah supermarket di jodohkan oleh seorang wanita paruh baya yang baik hati yang dia tolong saat ia selesai bekerja.
entah hanya bercanda atau beneran serius yang di katakan Ibu itu tapi entah lah membuat Bianca membayangkan akan menjadi bagian dari keluarga di rumah besar itu. "Ah Halu lo Bi, mikir apa sih haha emang lu siapa berharap yang gak mungkin, menghayal aja kerjaan otak lu ini" Gumam Bianca dalam hati sambil menggelengkan kepala nya
namun omongan itu selalu terngiang2 di kepala nya membuat nya berandai andai jika suatu saat ia bisa menikah dengan pria kaya
ah entah lah pacar saja tidak punya apalagi mikir di nikahin pria kaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amih Er, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kita Berteman
Hari sudah malam, Bianca merebahkan tubuhnya di atas kasur kecil nya, melihat ponsel nya beberapa kali seperti menunggu pesan dari seseorang
"Kata nya serius ingin menjalin hubungan denganku, tapi seharian ini dia tidak menghubungi ku sama sekali" Bianca menghela nafas panjang merasa kecewa tidak mendapati pesan baru dari seseorang yang sudah mengambil pikiran nya "Ah Bianca bodoh, kenapa kau mengharapkan nya" Gerutu Bianca sambil menepuk berkali kali kening nya
Ting.. Bunyi pesan masuk
Bianca pun menoleh ke ponsel nya berharap Agam memberinya pesan, namun hanya nomor asing yang terpampang di layar, ia pun membuka pesan masuk nya itu
"Hai Bianca, Aku Jenaro, tadi kita bertemu di resto"
Bunyi pesan itu
Bianca membelalakan mata nya mengetahui siapa yang mengirim nya pesan itu
"Aahh" Bianca menganggukan kepala nya mengetahui pasti Shena yang memberikan nomor nya "Shena apa yang kau lakukan, kenapa memberikan nomor ku pada orang yang tak ku kenal" Kesal Bianca dalam hati
"Hai Jenaro, pasti Shena yang memberimu nomor ku ya" Kata nya To the point
"Haha, Maaf ya jika membuat mu tak nyaman, aku yang meminta nomor mu pada Shena" Jujur nya "Aku hanya ingin berteman denganmu" Sambung Jenaro
Lagi lagi Bianca menghela nafas panjang "Yang satu mengajak berkencan, lalu datang satu lagi mengajak berteman" ucap nya pada diri nya sendiri sambil memutar malas bola mata nya
"Ya, Salam kenal" ketik Bianca. Pikir nya lebih baik ia memiliki teman baru untuk melupakan harapan nya pada Agam, toh Jenaro adalah teman nya Shena, maka ia rasa ia pun bisa berteman juga dengan Jenaro, bagus bukan jika mereka bertiga saling akrab.
"Deal mulai sekarang kita berteman" Jawab pesan Jenaro yang antusias karna ajakan berteman nya di terima oleh Bianca. Ya Jenaro berencana mendekati Bianca pelan pelan, ia ingin mulai mengenal Bianca lebih jauh, cinta pada pandangan pertama, itu lah yang di rasakan Jenaro terhadap Bianca.
*
Semakin lama Bianca dan Jenaro pun semakin akrab, pembawaan Jenaro yang mudah mengakrabkan diri pada orang lain membuat nya tak kesusahan membangun komunikasi dengan Bianca
Sedangkan di sisi lain Agam yang akhir akhir ini tengah di sibukkan dengan pekerjaan nya tidak sempat menghubungi Bianca. Profesi nya sebagai dokter bedah memang tidak membuat diri nya sibuk, karna Agam hanya mengambil alih beberapa pasien saja, sisa nya ada beberapa rekan seprofesi nya yang menangani pasien lain nya.
Bekerja di Rumah sakit milik Kakek dari Ibu nya membuat Agam bebas mengatur jadwal kerja nya, Namun belakangan ini Agam diminta ikut andil dalam usaha milik Ayah nya.
Ya Agam terlahir dengan sendok emas di tangan nya
Kakek dari Ibu nya pemilik rumah sakit tempat ia bekerja sebagai dokter
Sedangkan Ayah nya memiliki usaha ekspor Furniture High end ke beberapa negara besar
Maka dari itu atas permintaan Ayah nya Agam mulai ikut memantau usaha Sang Ayah.
Lalu bagaimana dengan perkataan nya pada Bianca bahwa ia ingin menjadi kekasih nya? Agam memang bersungguh sungguh ingin menjadikan Bianca kekasih nya bahan calon pasangan hidup nya kelak, namun karna kesibukan nya belakangan ini ia takut tidak bisa membagi waktu nya pada Bianca dan membuat Bianca tidak bahagia dengan situasi nya saat ini.
Ia berfikir hanya butuh beberapa waktu saja setelah ia sudah menguasai tugas nya di perusahaan Ayah nya dan dapat menghandle pekerjaan dari jarak jauh maka ia akan langsung melamar Bianca.