NovelToon NovelToon
Kesucian Untuk Tuan Adnan

Kesucian Untuk Tuan Adnan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wanita Biasa

Kisah cinta seorang wanita malam dan seorang Aparatur negara, Kisah cinta yang di awali dengan ketegangan berbuah manis karna seorang Aparatur negara berhasil menyelamatkan kehormatan sang wanita malam meskipun itu tidak berjalan dengan mudah. Banyak masalah yang mereka lalui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12. Berdamai.

"Kebetulan sekali dia akan pergi, " Gumam Adnan saat mobilnya terparkir di gerbang besi rumah Izza, Sementara Izza baru saja keluar dari rumahnya dengan dandanan seperti biasa. Izza memang ada janji dengan kliennya saat itu.

Langkah Izza terhenti saat tahu sebuah Mobil mewah berwarna Abu terparkir di pekarangan Rumahnya, " Apa itu tamu Ibu ? " Gumam Izza.

Izza tak menyapa seseorang yang tidak dapat ia lihat, karna warna jendelanya hitam saat terlihat dari luar beda lagi kalau melihat dari dalam mobil.

"Tidddd ... Tidddd ... " Suara klakson dua kali terdengar.

Izza menatap heran ke arah mobil itu, Sehingga Izza beranggapan bahwa suara klakson itu memberikan isyarat pada Ibunya bahwa dia sudah datang. Izza masih tak menghiraukannya.

"Heyyyy .. ayo masuk ! " Ucap Adnan yang membuka kaca jendelanya dan mengeluarkan wajahnya melihat Izza.

Izza tak percaya itu adalah laki-laki yang selalu membuatnya kesal. " Ya Ampun dia lagi dia lagi." Izza berjalan ke arah Adnan.

"Ada apa ? Saya sedang ada pekerjaan, datang saja besok ya ? " Ucap Izza memperlihatkan wajahnya yang malas saat berhadapan dengan Adnan.

"Enak saja kalau bicara, saya sudah datang ke sini kamu malah seenaknya saja memerintahkan saya untuk pergi. Kamu tahu tidak untuk datang ke sini itu butuh perjuangan, " Jelas Adnan dengan wajah dan nada bicara yang terdengar serius dan sedikit memaksa.

Izza terperanjat kaget sekilas, " Lah kenapa dia yang sewot. Jelas-jelas kan dia yang mau datang bukan aku yang memintanya datang. "

"Ayo cepat-cepat masuk, atau Saya yang akan memaksamu untuk masuk ! " Umpat Adnan terlihat galak dan tegas pada Izza.

Izza mengepalkan telapak tangannya, Izza sesekali menendang kecil mobil itu. Izza kesal pada seseorang yang ada di dalam mobil itu.

"Heyyy jangan kasar ini mobil baru saya ! " Teriak Adnan, ternyata Adnan melihat aksi kesal Izza pada mobil yang di naikinya.

Izza membuka pintu mobil itu, dan duduk di dalamnya. " Apa ? Anda benar-benar menjual mobil anda setelah saya duduki waktu itu ? "

"Hhemmm ... " Jawab Adnan simple.

Izza menggelengkan kepalanya, Izza menanggapi candaan Adnan dengan serius. " Itu berarti anda juga akan menjual mobil ini ? "

"Ya .. Bisa jadi seperti itu ! " Jawab Adnan ringan.

"Se tajir itu anda ? " Tanya Izza menatap heran ke arah Adnan.

"Ya ... Seperti yang kamu pikirkan, " Timpal Adnan.

Izza memicingkan pandangnya ke pada Adnan, " Loh ... Memangnya apa yang sedang saya pikirkan ? Tajir ? Tidak ! Saya hanya memikirkan anda itu terlalu arogan. "

"Sudah .. Sudah .. Jangan ngomel terus. nanti mobilnya ngadat terus mogok bagaimana ? " Sahut Adnan.

"Ya terus kalau mobilnya mogok itu salah saya ? Salah pekerjaan saya ? " Timpal Izza yang masih belum bisa diam, namanya perempuan kalau sudah ngomel tidak bisa di stop mulutnya.

"Bisa jadi, " Goda Adnan yang terus membuat Izza kesal.

"Hallo Om. iya ... Emmm ... Sepertinya saya tidak jadi kesana deh Om, ada halangan mendadak soalnya ! "Ucap Izza berbicara dengan seseorang melalui sambungan handphone-nya.

Adnan seketika merasa kesal pada Izza yang terus bekerja melayani Om-om itu. Adnan menggelengkan kepalanya.

"Kamu mau bawa kemana saya ini ? " Tanya Izza jutek. Karna Adnan Izza kehilangan sumber keuangannya.

"Kita ke cafe saja ! " Jawab Adnan.

"Hah Cafe ? Tidak ada tempat tongkrongan lain apa selain Cafe, dewasa dikit kenapa Tuan ! " Dengus Izza.

Adnan yang berpikir duduk di sebuah cafe adalah pilihan terbaik untuk mengobrol, tapi Izza tidak suka tempat umum untuk mengobrol serius.

"Dari pada cafe mending club aja sekalian." Gumam kecil Izza.

"Saya itu hanya ingin mengobrol, bukan ingin booking kamu. Jadi saya lebih memilih cafe di banding hotel. " Jelas Adnan.

"Memang kalau di hotel khusus bagi yang booking wanita saja ? memang semua yang pesan hotel hanya untuk berbuat mesum ? Pikiran anda Tuan sudah traveling kemana-mana. " Izza masih terlihat kesal, karna menurutnya pertanyaan dan jawaban Adnan selalu mengajaknya bertengkar.

Adnan yang selalu berpikir bahwa Izza bisa di pakai oleh siapapun, sementara Izza tidak merasa dirinya seperti itu.

"Ya sudah-sudah jika maunya kamu ke hotel, Ayo ... Yang penting kita bisa bicara baik di sana, ok ? " Ucap Adnan meredam emosi Izza.

Sesampainya di dalam hotel, Izza melemparkan tasnya dan menjatuhkan tubuhnya keras di atas tempat tidur yang empuk itu.

Adnan memalingkan pandangannya, Adnan hanya berjalan ke arah balkon kamar hotel itu dan membuka pintu yang menghubungkan antara kamar dan balkon itu. Adnan ke luar kamar hotel itu menikmati pandangan Ibu kota yang nampak padat, kepadatan Ibu kota terlihat dari balkon kamar hotel yang sudah dia booking.

"Sebenarnya ada hal apa sih, hal apa yang akan anda bicarakan Tuan ? " Tanya Izza menghampiri Adnan dan berdiri di samping Adnan menikmati pemandangan yang sama.

"Ini masih tentang Ayah saya. " Jelas Adnan menatap pemandangan dari ketinggian.

Izza melihat kesedihan tergurat di wajah Adnan, " Anda sedih Tuan ? "

Adnan tersenyum simpul, " Tidak ! saya hanya khawatir saja pada Ibu saya. Boleh saya bertanya ? "

"Emmmm ... "

" Apa wanita seperti kalian tidak bisa berhenti melayani laki-laki yang sudah beristri ? " Tanya Adnan.

Izza kali ini tidak memasukan ucapan Adnan ke dalam hatinya, karna memang Izza melihat Adnan membutuhkan pertolongannya. " Dengar Tuan, coba ubah pemandangan anda tentang wanita penghibur. Tidak semua wanita penghibur dengan sengaja Manarik laki-laki yang sudah beristri untuk mau memakainya, Tapi bagaimana dengan laki-laki yang dengan sengaja atau memanggil wanita tersebut untuk mau melayani mereka ? Bagi wanita seperti kami memang selalu salah dan selalu di salahkan. "

"Bukan seperti itu Zaa, maaf jika perkataan saya selalu menyakiti hatimu. Tapi itu semata-mata saya hanya ingin kalian sadar bahwa itu bukan pekerjaan baik ! " Jelas Adnan membuka pembicaraan serius dan ingin berdamai dengan Izza.

Izza kali ini suka dengan cara bicara Adnan padanya, " Iya, tapi kita semua melakukan itu semata-mata untuk bertahan hidup. Tidak ada pilihan lain. "

Adnan menatap lekat ke arah Izza, " Ada Zaa ... Pasti ada ! Tanpa harus menyakiti perasaan wanita lain. "

Izza menatap mata Adnan keduanya kini saling bertatapan ..

"Memang ada Tuan. tapi semua butuh syarat butuh uang, dan juga butuh orang dalam untuk bekerja halal. Sudah lah jangan bahas tentang kami itu tidak akan ada habisnya. " Jelas Izza.

"Kamu benar-benar tidak mengenal ayah saya ? " Tanya Adnan. " Saya harap kamu bisa jujur, di awal pertemanan kita tidak boleh ada yang di tutup-tutupi. " Sambung Adnan.

"Teman ? Tapi saya tidak berteman dengan siapapun. " Ucap Izza.

"Lalu kamu sering menganggap tamu-tamu kamu itu apa ? Kekasih ? Tidak mungkin, kekasih kan cukup satu Tamu kamu kan banyak. " Ujar Adnan.

Izza tertawa, " Mereka itu bukan teman ataupun kekasih, tapi mereka sumber uang bagi hidup saya. "

1
Lucy Lien Herniwati Quin
cerita yg menarik ....lanjut tor
Yulida Nurhainy
lagiiiii
Yulida Nurhainy
/Angry//Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!