NovelToon NovelToon
Naugthy My Prince

Naugthy My Prince

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Bad Boy / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Penulismalam4

Prince play boy tingkat dewa yang sudah terkenal dengan ketampan nya, cukup dengan lirikan nya mampu membuat para kaum hawa menjerit histeris meminta Prince untuk menikahi mereka.

Suatu hari Prince mendapatkan tantangan untuk memacari siswi terjelek disekolah nya selama seminggu, namun jika ia menolak hukuman yang harus ia terima yaitu memutuskan semua pacar nya yang sudah tidak terhitung jumlah nya.
Prince mau tak mau menerima tantangan teman nya yaitu memacari adik kelas nya yang di cap siswi terjelek disekolah.

Berniat untuk mempermainkan adik kelas nya, Prince justru terjebak oleh permainan nya sendiri.

bagaimana kelanjutan nya, langsung cek sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulismalam4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Margaret Pratama Floresya

Ramai, satu kata itu tepat untuk mengkondisikan keadan kelas XI Mipa 2 yang saat ini sedang jam kosong, dibangku paling pojok seorang Siswi sedang sibuk membaca buku namu buku yang ia baca bukan buku pelajaran, melainkan buku usang yang tak berjudul.

Kringgg!

"Mar ayo ke kantin" Orang dipanggil Margaret itu mengalihkan pandangan nya dari buku yang ia baca menatap Siswi yang berdiri didepan nya.

"gak, lo duluan" tolak Margaret.

Kiran atau teman sebangku Margaret itu berdecak kesal, kenapa susah sekali mengajak teman nya ini untuk ke kantin atau keluar dari kelas.

"Cih! mau saja ya Karin berteman dengan orang itu, apa mata nya rabun"

"Iya, seorang Primadona sekolah dengan Sampah sekolah berteman bukan kah itu tidak cocok'

"Mungkin saja Karin cuma manfaatin dia buat jadi babu nya"

"bisa jadi, Oh ayolah. Karin itu cantik, berteman dengan orang yang mendapatkan julukan Siswi terjelek di sekolah HAHAHAHAHA"

Karin memejamkan mata nyaa dengan tangan terkepal, ia menatap tajam circle siswi yan sedang duduk didepan sembari menghina Margaret.

"HEH ondel-ondel lampu merah! kalo mau ngehina orang berkaca dulu sana! udah sesempurna apa lo berani nya ngehina ciptaan tuhan!" ujar Karin marah, enak saja mereka berani menghina teman nya.

Sedangkan para siswi yang merumpi itu terdiam dengan wajah merah mereka karna malu ditertawain satu kelas, salah satu siwi yang tidak terima menatap marah Karin.

"Yang kita omongin benar kok, emang jelekan, gendut hitam, sok lagi" ujar salah satu siswi itu.

Karin tersenyum miring, lalu mendekat kearah Siswi itu menatap nya dari atas sampai bawah.

"Secantik apa lo berani ngomong gitu hah?, udah berkaca belom lo? Lo aja kek ondel-ondel lampu merah tebel banget tu lisptik sama kaca spion lo, lo sekolah atau ngelonte -"

"Masih bagus Margaret, meskipun hitam cantik nya natural, gak kayak lo tebal make up setebal tembok cina, dia cuma malas aja ngurus diri kalo dia mau bahkan dia bisa jadi yang tecantik disekolah ini" ujar Karin menatap remeh siswi didepan nya ini.

Karin berbalik berjalan menuju meja nya, ia mendengus kasar saat melihat Margaret yang tampak acuh, padahal dia yang menjadi objek perdebatan saat ini.

Dengan kesal Karin menarik tangan Margaret keluar dari kelas, namun saat baru didepan pintu Karin menghentikan langkah nya, tanpa menoleh ia berkata.

"Setidak nya dia memilik hati cantik, dari pada lo cantik muka tapi busuk di hati, dan satu lagi semua perempuan itu cantik dimata orang yang tepat" ujar Karin dingin lalu pergi dari sana,

Para Siswi dan Siswa dikelas itu menatap remeh ketiga Siswi itu.

"Setidak nya kalo gak suka, lo bisa ngerhargain orang. Kalo bukan karna Margaret mungkin kelas ini tidak memilik citra lagi dimata guru"

__________________

Karin berjalan dengan menghentakan kaki nya kesal, marah dia tuh sahabat nya di hina seperti itu, berani-berani nya mereka menghina sahabat nya, dan dia juga kesal karna sahabat nya ini tidak merspon atau mengabaikan hinaan itu.

Karin menghentikan langkah nya didepan Margaret, ia menatap kesal sahabat nya yang acuh tak acuh itu.

"Lo kenapa sih Mar! Mereka ngehina lo tadi, kenapa malah diam dan tidak marah hah?!" tanya Karin kesal.

"kenapa harus marah, yang mereka katakan memang benar" jawab Margaret tenang.

Karin menghentakan kaki nya kesal menatap Margaret. " mereka tidak benar Mar, lo cantik mata mereka aja yang rabun maka nya bilang lo jelek" ujar Karin kesal.

Margaret tersenyum tipis, ia menepuk-nepuk pucuk kepala Karin pelan.

"Kalo begitu mereka harus lihat gue dari mata lo, karna kecantikaan ada pada mata yang melihat seseorang dengan tulus" ujar Margaret, lalu berjalan mendahului Karin yang terdiam dengan pipi memerah.

Karin menutup wajah nya menggunakan kedua tangan nya. " Lo memang pandai membuat orang merasa nyaman dengan lo Mar" ujar nya senduh.

Karin menormalkan kembali wajah nya lalu berjalan menghampiri Margaret, Karin memeluk tangan Margaret dan mereka berjalan bersama menuju kantin.

Namun lagi-lagi Karin dibuat geram dengan gunjingan Siswi dan siswa di sekolah nya ini, apa perlu ia meminta sang Daddy untuk meratakan sekolah nya ini.

"Lo mau makan apa Mar, biar gue yang traktir" ujar Karin semangat.

Margaret menarik tangan Kiran dan mendudukan nya di kursi.

"Gue yang pesan, lo tetap yang bayar" ujar nya lalu mengantri di stand bakso.

Karin tersenyum, lalu mengangguk. Ini yang dia suka dari Margaret orang nya jujur dan apa ada nya.

Margaret berdiri di barisan paling belakang sembari menunggu, dia akui makanan terenak dikantin itu bakso dan Nasgor karna itu ramai yang membeli sehingga pada berebutan.

Saat sedang asik menunggu, Margaret di kejutan dengan seseorang yang tiba-tiba berbisik ditelinga nya.

"Mulai detik ini lo resmi jadi cewek gue!"

Margaret langsung berbalik badan, ia melihat siapa yang berbisik ditelinga nya, ternyata Prince kakak kelas nya yang berandal dengan julukan Play boy tingkat dewa.

"Margaret Pratama, nama lo gak sesuai dengan wajah lo, but it's ok mulai sekarang lo cewek gue!" ujar Prince yang kali ini suara nya terdengar jelas dikantin.

Semua siswa siswi disana terdiam mendengar ucapan Prince yang mengklaim Margaret menjadi pacar nya, bisik-bisik tetangga mulai terdengar gunjingan terdengar jelas untuk Margaret yang mereka bilang tidak pantas bersanding dengan Prince.

Margaret menaikan sebelah alis nya saat melihat senyum smirk Prince, Margaret melihat sekeliling dan matanya berhenti tepat disalah satu meja yang berada di pojok kantin.

Margaret tersenyum tipis , sekarang dia tau tujuan Prince yang tiba-tiba mengklaim nya.

"Pulang seolah, pergilah kedokter mata. Mata lo diperlu diperiksa" setelah mengatakan itu Margaret pergi dari kantin tak lupa dia mengambil salah satu mangkok bakso dari salah satu siswi dan meletakan nya di meja Karin yang saat in i menatap nya dengan cengo.

Margaret berjalan santai menuju kelas nya, salah satu alasan nya tidak mau keluar kelas ya ini.

ok mari kita perkenalan dulu dengan Margaret.

Margaret Pratama atau Margaret Pratama Floresya adalah Siswi di sekolah swasta terkenal yang selalu diimpikan para siswa-siswi diluaran sana, bukan hanya biaya nya yang mahal, namun yang sekolah disana adalah anak pengusaha atau orang kaya raya, jika kalian pikir Margaret sekolah disana dengan beasiswa maka kalian salah. Margaret bersekolah disana tentu saja masuk seperti siswa lain nya dan akan membayar uang sekolah setiap bulan nya.

Margaret bukanlah anak dari orang berada, dan Margaret juga tidak memiliki orang tua, dia yatim piatu sejak kecil, Perjalanan panjang yang curam berhasil ia lewati, bekerja keras dan mandiri membuat nya menjadi perempuan yang tangguh.

Hidupnya awal nya tenang-tenang saja, meski tak jarang dia sering mendengar hinaan dari siswi dan siswa disekolah nya, namun itu tak membuat dirinya gentar dan berhenti untuk tetap sekolah, karna tekad nya sudah kuat, yaitu dia akan mengubah nasib nya.

Namun hari-hari tenang nya hancur saat seorang pemuda tampan yang tiba-tiba datang menerobos masuk kedalam hidup nya dan meruntuhkan tembok yang ia bangun dengan susah payah. Siapa dia? iya dia Prince D'vuer Lyxander.

(Ok sampai disini dulu ntar kita lanjut lagi)

_________

Grep

Bruk!

"Siapa lo berani nolak gue hah!" ujar Prince dengan nada rendah nya sembari menatap tajam Margaret.

Prince mengerutkan dahi nya saat melihat tatapan margaret yang terlihat santai dan tidak ada ketakutan disana.

"menurut lo siapa gue yang berani nerima lo? '' tanya Margaret balik.

Margaret mendorong pelan dada Prince membuat jarak, karna Prince yang terlalu dekat dengan nya.

"Lo terlalu populer dan terkenal dimana-mana, bukankah terlalu beruntung kalo gue nerima lo sebagai pacar gue'' ujar Margaret.

Pemuda itu terdiam mendengar jawaban Margaret, senyum miring terbit di bibir nya mentap Margaret. Prince mempertipis jarak diantara nya dan Margaret.

"terus kenapa lo berani nolak gue dan nyuruh gue buat ke doter mata?" tanya Prince menatap dalam mata abu-abu milik margaret.

"Lo buta atau pura-pura gak ngeliat? semua orang tau gue Siswi terjelek di sekolah ini, dan tiba-tiba lo datang ngeklaim gue sebagai cewek lo, bukankah itu aneh Prince?" ujar Margaret menatap Prince tepat dimata nya.

Deg!

Margaret mengerutkan dahinya saat melihat Kakel nya itu memejamkan matanya, namun tak lama Margaret tersenyum smirk saat terlintas sebuah ide dikepalanya.

Margaret mendorong dada bidang Prince, tersenyum tipis Ia dengan berani mengusap jakun Prince dan berlalu pergi dari sana meninggalkan Prince yang terdiam mematung.

Margaret tersenyum smirk namun seperkian detik senyum itu luntur dan digantikan dengan tatapan dingin yang mampu membuat orang menggigil ketakutan.

'Jangan sampai lo terjebak dipermainan lo sendiri Prince'

'3......2......1..... and gotcha!'

Grep

Bruk!

Cup!

"Mulai hari ini, lo cewek gue selama 1 bulan kedepan" ujar Prince tak ingin di bantah

Plakk!

Wajah Prince tertoleh kesamping saat rasa panas menjalar dipipi nya, ia langsung menatap tajam Margaret yang berani menampar nya, Pemuda tempramental itu menatap Margaret seolah ingin menelan nya hidup-hidup.

Namun seperkian detik ekpresi nya berubah tertegun saat merasakan tangan hangat dan kasar itu menyentuh pipi nya sembari mengusap nya lembut.

"Maaf" ujar Margaret lalu pergi dari sana meninggalkan Prince yang masih diam bak patung itu.

________________

1
Faulinsa
apakah Arkan malaikat pencabut nyawa? duh..
penulismalam4: Duh,bahaya ni
total 1 replies
Faulinsa
Arkan tu kayak cenayang gitu kah Thor? kok tahu masa depan??
Shintaa Purnomo
lumayan bagus, tetap semangat karna menulis dan merangkai sebuah cerita itu sulit
penulismalam4: iya, makasih ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!