Jangan Menangis Bunda

Jangan Menangis Bunda

JMB 01. Apa Aku Bisa Sembuh?

" Dokter anak saya kenapa dok?"

" Maaf bu kami harus menyampaikan hal buruk ini kepada ibu. Putra ibu terkena leukimia. Penyakit ini hanya akan bisa sembuh dengan donor sumsum tulang belakang dari ayah kandungnya atau saudara kandungnya. Untuk saat ini, dia harus rutin mengonsumsi obat agar bisa bertahan. Tapi alangkah baiknya jika transplantasi sumsum tulang belakang bisa dilakukan lebih cepat."

Perkataan dokter 6 bulan yang lalu itu membuat seorang wanita selalu merenung dan menangis sendirian di sepertiga malam dalam sujudnya. Mungkin ini adalah hukuman akan kesalahannya dimasa lalu. Namun, satu hal yang ia sesalkan. Mengapa bukan dirinya yang dihukum, mengapa harus putra nya yang menanggung semua kesalahan masa lalu kelamnya itu.

" Bunda."

Seorang pria kecil berjalan menghampirinya. Dan duduk di depan sajadahnya yang masih terbentang itu. Wajah imut nan menggemaskan bocah 5 tahun itu lah yang menjadi semangatnya.

" Apa bunda menangis lagi? Apa Tara menyusahkan bunda. Apa jika Tara tidak ada bunda akan berhenti menangis?"

" Ooh tidak sayang, jangan bicara begitu. Tara adalah hidup bunda. Tara harta bunda yang paling berharga. Jangan tinggalkan bunda ya nak. Bunda tidak menangis lagi oke. Bunda akan selalu tersenyum untuk Tara."

Taraka Abyaz adalah nama yang Kaluna berikan untuk putranya. Saat Tara lahir, mata putra nya itu memancarkan keindahan yang menelusup dalam hati Kaluna. Ya Taraka berarti mata yang indah dan Abyaz berarti takwa. Ia berharap Tara akan menjadi seorang pria yang bertakwa dalam hidupnya.

Kaluna membawa kembali Tara ke tempat tidur. Kaluna dan Tara tidur dalam satu kamar. Rumah kontrakan 2 petak itu hanya memiliki luas 6x4 meter. Bagian depan rumah tersebut oleh wanita 26 tahun itu digunakan sebagai tempat tidur. Bagian belakang ada dapur dan kamar mandi. Sungguh sangat sempit. Tapi tempat itu lah yang ia gunakan untuk tempat tinggal selama 6 tahun ini.

Tak berselang lama Tara kembali tidur. Ini adalah kesempatannya untuk kembali membereskan rumah. Mencuci, memasak, dan lain sebagainya.

Hari ini adalah jadwal Tara untuk kemoterapi. Maka dari itu Kaluna harus segera menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya pagi itu.

Wanita tersebut juga harus segera menuju ke rumah tetangganya. Ya, dia bekerja di sebuah tempat catering. Setiap habis subuh Kaluna harus sudah ada di sana untuk melakukan pekerjaannya.

Setidaknya itulah yang dikerjakan semenjak Tara di vonis terkena Leukimia, Kaluna berhenti bekerja sebagai SPG di sebuah mall terkemuka di kota yang sekarang ini dia tinggali. Ia harus selalu ada untuk Tara, beruntung tetangga kontrakannya memiliki usaha catering sehingga ia bisa ikut bekerja di sana. Terlebih jam kerjanya fleksibel dan dekat dengan rumah kontrakannya. Jadi ia tetap bisa mengawasi Tara sambil bekerja.

" Sayang, anak bunda. Bangun yuk. Ini udah jam 6 lho. Hari ini mau ke dokter kan?"

" Bund, apa rambutku bisa tumbuh lagi? Apa aku akan bisa sekolah seperti teman-teman?"

Dada Kaluna seketika sesak mendengar setiap apa yang terucap dari bibir sang putra. Ingin sekai ia menangis tapi sebisa mungkin ia tidka menjatuhkan air matanya. Kaluna sudah berjanji untuk tidak menangis dihadapan sang putra.

Jika bisa, Kaluna ingin menggantikan rasa sakit yang di derita Tara. Ia berharap, dia saja yang merasakan bagaimana efek kemoterapi yang membuat rambut anaknya itu rontok, mual muntah dna efek samping lainnya yang selama ini dirasakan sang putra.

" InsyaaAllaah bisa sayang. Nanti Tara bisa sekolah seperti teman-teman tetangga kita. Sekarang kita ke dokter dulu. Supaya Tara lekas sembuh."

Bocah 5 tahun itu mengangguk dan tersenyum. Namun senyumnya hilang setelah sang bunda menuju ke kamar mandi untuk mempersiapkan keperluan mandinya.

" Aku tidak mungkin sembuh sebelum aku bisa mendapatkan donor tulang belakang dari ayah ku bunda. Entah sampai kapan bunda akan bersusah payah seperti ini. Mengapa bunda tidak mencari dimana ayah ku berada? Apa sebenarnya yang terjadi diantara kalian?"

Rupanya Tara, sangat tahu persis kondisi dirinya. Ia tahu persis apa penyakit yang di derita nya. Hanya saja dia bersikap pura-pura tidak tahu di depan sang bunda.

Sebenarnya Tara merasa kasian melihat bunda nya itu pontang-panting mencari biaya untuk mereka hidup. Tapi mungkin dangan cara tersebut ia akan tahu siapa sebenarnya sang ayah.

Sampai saat ini Tara tidak tahu siapa ayah kandungnya. Setiap ia bertanya kepada sang bunda, bundanya hanya berkata bahwa apa yang terjadi dengan mereka bukanlah salah sang ayah melainkan salah bunda nya. Ayah Tara memiliki kehidupan sendiri yang tidak bisa mereka sentuh.

Dari hal tersebut bisa Tara simpulkan bahwa bisa jadi sang ayah tidak tahu keberadaan dirinya. Mungkin ayahnya tidak tahu bahwa bunda nya melahirkannya.

" Bagaimana aku bisa menemukan ayah ku. Sebelum di kota S ini bunda berasal dari kota J. Apakah ayah ku ada di sana? Yah, ku harap aku masih bisa bertemu sebelum nyawaku pergi meninggalkan ragaku."

Tes

Air mata Tara luruh juga. Namun ia segera menghapusnya agar sang bunda tidak tahu. Satu hal yang Tara harapkan, yakni bunda nya bisa hidup lebih baik, bunda nya hidup dengan memikirkan diri sendiri.

*

*

*

Rumah sakit daerah kota S. Tara sedang melakukan kemoterapi. Kali ini yang dijalani Tara adalah Radioterapi, terapi ini dilakukan dengan menembakkan sinar khusus ke area yang terkena leukemia limfoblastik untuk membunuh sel-sel kanker yang ada di jaringan tersebut.

Akan tetapi transplantasi sumsum tulang belakang nampaknya harus segera dilakukan mengingat kondisi tubuh Tara yang semakin tidak bagus. Kaluna menjadi kalut, akankah dia harus kembali ke rumah. Akankah dia harus menemui pria itu. Pria yang sebenarnya tidak bersalah.

" Ya Allaah, apa yang harus aku lakukan. Apakah aku egois. Apakah aku hanya mementingkan perasaanku saja. Tapi jika aku kembali akankah dia mau memberikan sumsum tulang belakangnya untuk Tara yang bahkan dia tidak pernah tahu keberadaannya."

Kaluna termangu, ia menatap sang putra yang masih terbaring lemah di brankar. Hal biasa yang terjadi setelah terapi. Beruntung kali ini Tara tidak merasa mual muntah. Namun terlihat wajah anak itu sangat pucat.

TBC

Karya anyar ya readers. Kira-kira ini bakalan melow apa gesrek ya? hahaha entah lah, kita lihat saja ya kedepannya seperti apa.

Mohon dukungannya ya untuk meninggalkan jejak setelah membaca. Like saja pun sudah lebih dari cukup untuk author. Di sini semakin sulit tanpa dukungan Anda semua para readers.

Tanpa dukungan Anda semua kami Author tidak akan bisa melanjutkan karya kami dengan baik.

Terimakasih, matur nuwun.

Terpopuler

Comments

Fani Indriyani

Fani Indriyani

akhirnya ketemu ma taraka waktu kecil,aku udh baca taraka versi dewasa,seorang pelukis terkenal ..

2024-11-08

0

Lina aja

Lina aja

melow dikit m gpa"asal g terlalu

2024-10-29

0

komalia komalia

komalia komalia

aku lanjut kesini kisah nya dira anak nya mas dika aku lewat soal nya kalau masalah peperangan aku kurang suka,dan sama kisah kolosal aku kurang srek baca nya ma,af yah thor

2024-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 JMB 01. Apa Aku Bisa Sembuh?
2 JMB 02. Selamat Datang Putraku
3 JMB 03. Pilihan Sulit
4 JMB 04. Apakah Boleh?
5 JMB 05. Bukan Salah, Hanya Kurang Tepat
6 JMB 06. Opa Nangis?
7 JMB 07. Masa Lalu #1
8 JMB 08. Masa Lalu #2
9 JMB 09. Ayo Kita Cari
10 JMB 10. Cucu Kita?
11 JMB 11. Jalan Pake Kaki Om, Bukan Mata
12 JMB 12. Mari Buktikan
13 JMB 13. Kondisinya Memburuk
14 JMB 14. Jangan Menangis Bunda
15 JMB 15. Semoga Berhasil
16 JMB 16. Keterkejutan Yasa
17 JMB 17. Kamu Kenapa Nak?
18 JMB 18. Mimpi Yang Terwujud
19 JMB 19. Calon Tunangan Sepupumu
20 JMB 20. Tidak Bisa Bersama, Maaf
21 JMB 21. Gagal Healing
22 JMB 22. Kenapa Jahat
23 JMB 23. Seharusnya Begitu
24 JMB 24. Ayo Menikah!
25 JMB 25. Cinta Tak Harus Memiliki
26 JMB 26. Tidak Ingin Kehilangan Ayahku
27 JMB 27. Hasil Dari Sikap Legowo
28 JMB 28. Muncul Saingan
29 JMB 29. Titik Balik
30 JMB 30. Kerisauan Dua Pikiran
31 JMB 31. Kandidat Calon Mantu
32 JMB 32. Identitas Lain
33 JMB 33. Rahasia Apa Lagi?
34 JMB 34. Keputusan Besar
35 JMB 35. Takut Kehilangan
36 JMB 36. Mencari Ridho Nya Bersama
37 JMB 37. Konspirasi?
38 JMB 38. Mau Dibawa Kemana?
39 JMB 39. Kemana Harus Mencari
40 JMB 40. Pergerakan Surya aka Zion
41 JMB 41. Kerusakan Terjadi
42 JMB 42. Menuju Halal
43 JMB 43. SAH!!!
44 JMB 44. Yang Tersembunyi
45 JMB 45. Kaluna Canggung, Ciara Kesal
46 JMB 46. Bantuan Tara
47 JMB 47. Pertanyaan Tara
48 JMB 48. Grebek
49 JMB 49. Belum Tepat
50 JMB 50. Jangan-Jangan
51 JMB 51. Jadi Berita Besar
52 JMB 52. Banyak Yang Menargetkan
53 JMB 53. Dendam Salah Alamat
54 JMB 54. Malam Kedua Yang Malam Pertama
55 JMB 55. Akankah Masih Bertahan?
56 JMB 56. Bukan Selebritis
57 JMB 57. Cinderela Jadi Upik Abu
58 JMB 58. Apakah Harus Keluar?
59 JMB 59. Pingsan
60 JMB 60. Diluar Nalar
61 JMB 61. Ide Gila
62 JMB 62. Maafkan Aku
63 JMB 63. Pembelaan Kaluna
64 JMB 64. Siapa Dalangnya
65 JMB 65. Cantik Tidak Perlu Buka-Bukaan
66 JMB 66. Bantuan Apa?
67 JMB 67. Bagaimana Bisa Terjerat Ulet Bulu
68 JMB 68.
69 JMB 69. Alah Paling Gimik!
70 JMB 70. Aksi Zion
71 JMB 71. Masa Lalu Yang Belum Selesai
72 JMB 72. Aku Mencintaimu, Istriku
73 JMB 73. Kita Hanya Teman
74 JMB 74.
75 JMB 75. Ada Sesuatu
76 JMB 76. Legowo
77 JMB 77. Ini Apa?
78 JMB 78. Maling Teriak Maling
79 JMB 79. Oleng
80 JMB 80. Tolong!
81 JMB 81. Maafkan Kami
82 JMB 82. Ditolong Malah Nodong
83 JMB 83. Meringkus
84 JMB 84. Mulai Curiga
85 JMB 85. Gagal Maning
86 JMB 86. Belum Menyerah
87 JMB 87. Ngidam?
88 JMB 88. Identitas Lain
89 JMB 89. Penjelasan Tara
90 JMB 90. Niat Baik
91 JMB 91. Menemukan Yang Siap
92 JMB 92.
93 JMB 93. Saya Menerima
94 JMB 94. Apa yang Disembunyikan
95 JMB 95. Mari Lakukan
96 JMB 96. Kekhawatiran Benoit
97 JMB 97. Tamu Datang
98 JMB 98. Tempat Seharusnya
99 JMB 99. Takdir Indah
Episodes

Updated 99 Episodes

1
JMB 01. Apa Aku Bisa Sembuh?
2
JMB 02. Selamat Datang Putraku
3
JMB 03. Pilihan Sulit
4
JMB 04. Apakah Boleh?
5
JMB 05. Bukan Salah, Hanya Kurang Tepat
6
JMB 06. Opa Nangis?
7
JMB 07. Masa Lalu #1
8
JMB 08. Masa Lalu #2
9
JMB 09. Ayo Kita Cari
10
JMB 10. Cucu Kita?
11
JMB 11. Jalan Pake Kaki Om, Bukan Mata
12
JMB 12. Mari Buktikan
13
JMB 13. Kondisinya Memburuk
14
JMB 14. Jangan Menangis Bunda
15
JMB 15. Semoga Berhasil
16
JMB 16. Keterkejutan Yasa
17
JMB 17. Kamu Kenapa Nak?
18
JMB 18. Mimpi Yang Terwujud
19
JMB 19. Calon Tunangan Sepupumu
20
JMB 20. Tidak Bisa Bersama, Maaf
21
JMB 21. Gagal Healing
22
JMB 22. Kenapa Jahat
23
JMB 23. Seharusnya Begitu
24
JMB 24. Ayo Menikah!
25
JMB 25. Cinta Tak Harus Memiliki
26
JMB 26. Tidak Ingin Kehilangan Ayahku
27
JMB 27. Hasil Dari Sikap Legowo
28
JMB 28. Muncul Saingan
29
JMB 29. Titik Balik
30
JMB 30. Kerisauan Dua Pikiran
31
JMB 31. Kandidat Calon Mantu
32
JMB 32. Identitas Lain
33
JMB 33. Rahasia Apa Lagi?
34
JMB 34. Keputusan Besar
35
JMB 35. Takut Kehilangan
36
JMB 36. Mencari Ridho Nya Bersama
37
JMB 37. Konspirasi?
38
JMB 38. Mau Dibawa Kemana?
39
JMB 39. Kemana Harus Mencari
40
JMB 40. Pergerakan Surya aka Zion
41
JMB 41. Kerusakan Terjadi
42
JMB 42. Menuju Halal
43
JMB 43. SAH!!!
44
JMB 44. Yang Tersembunyi
45
JMB 45. Kaluna Canggung, Ciara Kesal
46
JMB 46. Bantuan Tara
47
JMB 47. Pertanyaan Tara
48
JMB 48. Grebek
49
JMB 49. Belum Tepat
50
JMB 50. Jangan-Jangan
51
JMB 51. Jadi Berita Besar
52
JMB 52. Banyak Yang Menargetkan
53
JMB 53. Dendam Salah Alamat
54
JMB 54. Malam Kedua Yang Malam Pertama
55
JMB 55. Akankah Masih Bertahan?
56
JMB 56. Bukan Selebritis
57
JMB 57. Cinderela Jadi Upik Abu
58
JMB 58. Apakah Harus Keluar?
59
JMB 59. Pingsan
60
JMB 60. Diluar Nalar
61
JMB 61. Ide Gila
62
JMB 62. Maafkan Aku
63
JMB 63. Pembelaan Kaluna
64
JMB 64. Siapa Dalangnya
65
JMB 65. Cantik Tidak Perlu Buka-Bukaan
66
JMB 66. Bantuan Apa?
67
JMB 67. Bagaimana Bisa Terjerat Ulet Bulu
68
JMB 68.
69
JMB 69. Alah Paling Gimik!
70
JMB 70. Aksi Zion
71
JMB 71. Masa Lalu Yang Belum Selesai
72
JMB 72. Aku Mencintaimu, Istriku
73
JMB 73. Kita Hanya Teman
74
JMB 74.
75
JMB 75. Ada Sesuatu
76
JMB 76. Legowo
77
JMB 77. Ini Apa?
78
JMB 78. Maling Teriak Maling
79
JMB 79. Oleng
80
JMB 80. Tolong!
81
JMB 81. Maafkan Kami
82
JMB 82. Ditolong Malah Nodong
83
JMB 83. Meringkus
84
JMB 84. Mulai Curiga
85
JMB 85. Gagal Maning
86
JMB 86. Belum Menyerah
87
JMB 87. Ngidam?
88
JMB 88. Identitas Lain
89
JMB 89. Penjelasan Tara
90
JMB 90. Niat Baik
91
JMB 91. Menemukan Yang Siap
92
JMB 92.
93
JMB 93. Saya Menerima
94
JMB 94. Apa yang Disembunyikan
95
JMB 95. Mari Lakukan
96
JMB 96. Kekhawatiran Benoit
97
JMB 97. Tamu Datang
98
JMB 98. Tempat Seharusnya
99
JMB 99. Takdir Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!