Danau yang sangat tenang bahkan para warga kalau malam juga ada yang mencari ikan di sana, namun beberapa bulan terakhir ini malah muncul gosip yang tidak sedap.
di mulai dari seorang pria hilang begitu saja dari danau itu saat mencari ikan, bahkan ada yang mengatakan pernah melihat selendang merah menari nari di atas air.
apa yang ada di danau itu sebenar nya?
siapa yang sudah membuat masalah di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8. Ketakutan para arwah
"Kalau kita pulang terus di tanya Purnama, kita mau jawab apa?" Yasmin menghentikan langkah.
"Jawab jujur lah kalau kita takut." sahut Sukma.
"Ah malu lah, mau kau di ejek sama yang lain? sudah lah kita memang jarang dapat tugas, sekali dapat tugas malah takut!" seru Yasmin.
"Iya juga ya, kita pasti jadi bahan ejekan mereka lah." Sukma juga berpikir demikian.
Terpaksa mereka menghentikan langkah walau memang di sini sangat menyeramkan sekali, bukan cuma manusia saja ini yang takut dengan danau ini. bahkan yang sudah jadi iblis pun ikut merinding karena tidak kuat menahan aura yang begitu kejam dan juga jahat.
Sebenar nya Purnama juga tidak masalah bila mereka memang takut, paling ya cuma merutuk sebentar karena mereka takut sampai pulang ke rumah. tapi ejekan yang lain itu jauh lebih seram rasa nya, jadi di tahan saja lah rasa takut ini dari pada harus di ejek habis habisan dan bisa sampai satu minggu mereka di ejek oleh yang lain.
"Ini kenapa ya kok kita merasakan takut yang luar biasa?" tanya Sukma heran.
"Karena lawan kita sangat kuat dan jahat, padahal ini baru jam sebelas malam." ujar Yasmin.
"Lalu bagai mana bila dia muncul antara jam satu sampai jam tiga?" Sukma menatap Yasmin.
Yang di tanya cuma diam saja karena arwah atau pun iblis yang muncul jam segitu biasa nya amat sangat jahat dan juga kuat, kebanyakan arwah arwah rendahan tidak akan berhasil melawan karena mereka hanya akan di anggap butiran debu saja karena arwah yang keluar jauh lebih kuat.
Sayang nya mau pulang di agensi sudah tidak mungkin, memang benar kalau mereka nanti nya malah akan di ejek oleh yang lain karena di kira penakut atau juga malas karena baru berangkat sudah kembali lagi. sekarang baru jam sebelas malam, jadi tidak mungkin lah mereka kembali dan mengatakan yang sejujur nya pada Purnama
"Diam saja di atas pohon yok, di sana kita akan dan bisa melihat apa yang ada di danau." ajak Yasmin.
"Baik lah, kita jadi pengecut saja malam ini." angguk Sukma setuju karena mereka memang sungguh tidak punya nyali untuk masuk lorong.
"Tau begini aku tidak akan mau keluar yang pertama, biar lah yang lain saja." keluh Yasmin terbang menuju pohon yang rimbun.
"Yas, kau sadar tidak kalau sejak tadi di sini sama sekali tidak ada arwah lain atau pun arwah yang baru meninggal tadi siang?" tanya Sukma.
"Memang tidak ada to, aku juga memperhatikan kok sejak tadi daerah sini." jawab Yasmin pelan.
"Ya sudah lah, kita intai saja dari atas sini apa yang ada di danau itu." Sukma pun duduk santai.
"Menurut mu dia itu sudah tau kita apa belum? atau malah kita ini yang di awasi dia di sini." lirih Yasmin sambil menatap sekitar karena bisa saja begitu.
Sukma semakin takut saja mendengar ucapan Yasmin, kalau di bandingkan kekuatan nya saat ini. Yasmin memang lebih kuat dari pada Sukma, sebab ada Dewi salju di tubuh arwah yang pernah hilang ingatan ini. sedangkan Sukma tidak ada apa apa, murni arwah nya sendiri dan dia memang cukup kuat mengurus diri.
Ini Yasmin yang lebih kuat saja agak takut mau mencari selendang merah, apa lagi Sukma yang di bawah Yasmin, tidak sanggup rasa nya mau meneruskan pencarian ini. baru juga mau tenang duduk di atas pohon, malah Yasmin bilang begitu sehingga hati Sukma pun resah dan juga takut lagi memikirkan itu.
"Jangan menakuti aku lah, aku tidak bisa duduk dengan tenang ini." Sukma resah sekali.
"Tanpa ku takuti pun kau sudah takut, bagai mana pula aku bisa menakuti mu!" Yasmin menarik nafas bila dia masih manusia.
"Jangan tinggalkan aku ya pokok nya saat dia keluar, aku tidak berani sendirian." Sukma memegang tangan Yasmin.
"Walau sudah seperti orang pacaran pula." Yasmin tertawa di buat nya.
"Aku serius ini, selama jadi setan baru ini aku punya rasa takut luar biasa loh!" Sukma memang sedang sangat takut sekali.
"Sudah lah diam, ayo kita lawan rasa takut ini dan berusaha untuk melawan nya apa bila nanti dia memang muncul." Yasmin memberikan tekad untuk teman nya.
Sukma yang mendengar hal itu berusaha untuk menenangkan diri, tadi dia tambah takut karena Yasmin juga takut. tapi kalau teman nya memberikan nyali, maka sudah pasti dia akan punya nyali untuk melawan juga walau pun mungkin saja kalah di bantai oleh iblis selendang merah.
Hanya saja dia berdoa dalam hati agar dalam pertempuran nya kali ini dia tidak jadi korban, sebab bisa saja musnah apa bila lawan nya jauh lebih kuat dari pada diri nya sendiri. Yasmin tau apa yang Sukma pikirkan, maka nya dia pun memegang balik tangan Sukma agar hati nya tenang.
"Kita bisa, yakin lah bahwa kita bisa melewati semua ini." Yasmin berkata lembut.
"Iya, aku juga berusaha yakin untuk baik baik saja. terima kasih sudah membuat ku yakin, Yasmin!" Sukma mengangguk.
Byur, Byur.
Sontak kepala dua gadis ini menoleh setelah mendengar suara air yang seperti orang sedang mandi, di lihat nya di bawah sana memang air naik turun mirip seperti orang yang sedang mandi. hanya saja tidak kelihatan orang nya, mereka pun yakin kalau ini adalah ulah penunggu danau yang mereka takuti itu.
"Bahkan mata kita juga tidak bisa melihat sosok nya, Yasmin." lirih Sukma.
"Bicara lewat kontak batin, bisa jadi dia mendengar suara kita." Yasmin sudah tidak membuka mulut.
"Astaga, sehebat itu dia?!" kaget Sukma.
"Bisa jadi, lihat lah air itu berhenti ketika kau usai bicara." sahut Yasmin pula.
Sukma menelan ludah nya dengan susah payah karena dia takut bila arwah selendang merah memang tau mereka ada di sini, habis lah sudah pasti mereka bertengkar. entah siapa yang akan selamat apa bila sudah adik mekanik, takut sekali bila memang mereka harus ada yang musnah.
"Aku akan membawa mu lari bila nanti kau kalah." Yasmin kembali menenangkan.
"Dia mandi lagi." Sukma tidak berkedip dan tangan yang di pegang Yasmin itu gemetar.
Terbukti di sini kalau lawan nya memang sungguh kuat, dia tidak bisa di lihat mata walau itu adalah mata arwah sekali pun. mungkin saja dia sudah seperti Maharani, sebab Maharani bisa menghilang dan arwah lain sama sekali tidak bisa melihat dia saat ilmu itu sudah di tetapkan.
Jangan lupa like dan komen nya ya, hari ini up banyak yang kisah ini karena ngejar kontrak juga.
separuh memihak dan tetap percaya mba pur cs.
separuh yang suka gak sabaran dan mau instan memihak mbah dukun .
ehheeee....hanya pendapat yaaa....🏃🏻♀️🏃🏻♀️
🥰🥰
mau baca takut ada member yg musnah...tp kalau gg baca ya mubadzir/Grin/
Maknov syafakillah yaaa.. istirahat dlu.