NovelToon NovelToon
Pesugihan Siluman Ular

Pesugihan Siluman Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dheana Echa

Perjalanan seorang lelaki dalam menjalani pesugihan untuk membahagiakan keluarganya, akankah semua kekayaan yang akan dia dapatkan bisa membahagiakan keluarganya atau hanya akan menjadi penyesealan dikemudian hari....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dheana Echa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Malam menjelang….

Romli gelisah karna sang istri tak jua tidur, Romli akan melakukan ritual persembahan darah cemani dan itu menunggu sang istri tertidur....

Nur terus berkutat di dapur mempersiapkan masakan untuk esok hari....

"Mak, sudah istirahat lah, itu di kerjakan besok saja, apa Kamu gak lelah kerja seharian" ujar Romli dengan kilahan nya....

"Kamu istirahat dulu saja, ini tinggal beresi saja kok" jawab Nur sambil membersihkan dapur sederhana nya.

Karna para pekerja baru mengerjakan pondasi untuk dapur itu....

Romli kembali duduk di ruang tamu sambil menunggu sang istri keluar dari dapur....

Nur sudah tahu kenapa sang suami gelisah, Nur pun tahu malam ini pasti sang suami akan memberi persembahan pada junjungan nya, namun Nur sengaja diam dan pura pura tidak tahu.

Nur hanya melirik sambil menghela nafas kasar....

Nur pun berlalu keluar dari dapur dan langsung menuju kamar untuk istirahat, Romli yang pura pura tertidur di kursi sofa empuk nya pun melirik sambil menutupi wajah nya menggunakan lengan nya.

Romli mengintip, saat di rasa sang istri sudah lama ada di dalam kamar, Romli segera bangun dan berlalu kebelakang rumah mengambil ayam cemani yang ia beli....

"Semoga emak nya Dewi benar benar sudah tidur" gumam nya sambil mempersiapkan cawan untuk wadah darah ayam

Setelah semua siap, Romli kembali menoleh kesana kemari melihat situasi....

Tanpa menunggu lama, Romli pun langsung memotong leher ayam cemani yang ia pegang sejak tadi.

"Hem...pasti nyai akan lebih puas dengan dua darah ayam cemani ini" gumam nya, setelah selesai menyembelih,

Romli langsung membersihkan bulu bulu ayam itu.

"Hem....semoga nyai lebih bermurah hati" gumam nya sambil tersenyum saat dua ayam cemani itu telah ia bersihkan semua dari bulu bulu nya dan ia letakan di atas nampan perak yang sengaja ia beli untuk tempat persembahan....

Setelah Romli mengubur bulu ayam cemani itu, Romli langsung berlalu masuk kedalam rumah dan segera membuka kamar yang terlihat sederhana namun indah saat ada di dalamnya itu....

Dengan perlahan Romli meletakan persembahan nya di depan Patung Ular sambil menaburkan bunga melati yang ia beli....

"Nyai, terimalah persembahan ku ini" gumam Romli sambil mengelus pelan sisi Patung Ular itu....

Tanpa menunggu lama, asap mengepul dari sela sela tutup Guci itu....

"Oooh...ternyata kau bisa memuaskan junjungan mu" puji sang ratu siluman itu pada Romli,

Romli pun tersenyum puas sambil menangkupkan kedua tangan nya sambil mengangguk hormat....

Romli hanya menunduk menunggu sang junjungan menyelesaikan ritual nya memakan ayam cemani mentah dan meminum darah nya....

"Aaah....kenyang sekali"

Ujar siluman perempuan itu, dan hanya mendengar dari suara nya saja, sudah terdengar siluman perempuan itu puas dengan persembahan yang Romli berikan....

Romli pun mendongak....

"Apa nyai puas??' Tanya Romli sambil mencicit....

"Sangat, sangat puas sekali," jawab siluman perempuan itu sambil mencongkeli sela sela gigi nya yang masih ada sisa bulu ayam yang nyelip.

"Eem...apa nyai tidak memberikan balasan usaha ku??'

'Tanya pria itu sambil mengerenyit....

"Buka kotak kayu itu" ujar siluman itu pada Romli.

Romli kebingungan…

"Ta...tapi, itu tempat ku menyimpan uang nyai" sahut nya, Romli merasa sang junjungan akan menipu nya dan tidak memberi nya uang, karna uang yang ada di dalam kotak itu semua uang simpanan nya....

"Sudah bukalah dulu" ujar sang junjungan sambil mendengus kesal....

Romli pun dengan ragu ragu mendekati kotak kayu yang ada di pojokan kamar itu....

"Bukalah...." ujar siluman perempuan itu sambil terus mencongkeli gigi nya...

Ragu ragu Romli membuka kotak kayu itu, mata nya belingsatan, sesekali menoleh pada sang junjungan, dan sang junjungan hanya melirik nya kesal....

Saat Romli sudah berhasil membuka kotak kayu itu....

Romli terkesiap bahkan mata nya melotot tidak percaya, berulang kali Romli mengucek mata nya, memastikan semua itu bukan lah mimpi.

"Sudah!!, itu nyata" sahut sang junjungan yang terus memperhatikan gerak gerik Romli....

"I...ini benar benar emas batangan nyai" tanya Romli tergagap ragu....

"Apa kau sudah tidak percaya pada ku??" Sahut siluman perempuan itu sambil menatap tajam Romli ....

"Bu...bukan begitu nyai, siapa tahu mata ku yang salah" kilah Romli....

"Sudah, aku mau istirahat lagi, jangan lupa pekan depan, dua ayam cemani seperti tadi" ujar siluman itu sambil melirik Romli....

"Siap nyai"jawab Romli yakin....

Dan perempuan siluman itu langsung kembali menjadi asap dan menghilang di sela sela Patung Ular itu.

Setelah di rasa sang junjungan sudah benar benar menghilang....

Romli segera mengambil isi kotak itu....

"Oooh...terimakasih nyai, kau sungguh murah hati" puji Romli sambil memeluk erat kotak kayu itu....

Tanpa Romli sadari, di luar kamar itu ada sang istri yang sejak tadi mendengarkan semua perbincangan nya bersama sang junjungan.....

"Duh Gusti, ampuni hamba ini" batin Nur sambil mengusap dada nya....

"Trus sejak kapan kamar ini sudah di bangun, apa mungkin yang bangun juga para siluman itu..." gumam Nur....

"Bruakhh....!!' Suara benda terjatuh di dapur....

Romli pun segera membereskan bekas sesembahan nya karna mendengar kegaduhan di dapur...

Sedangkan Nur langsung berlalu ke kamar dan pura pura tertidur lelap....

Romli belingsatan melihat situasi di luar kamar, setelah di rasa aman, Romli pun segera

berlalu, sembil menuju dapur, Sesampai nya di dapur....

"Waduh, ini besok ya harus beli lagi" gumam Romli, Romli melihat garam kasar yang ada di dalam bakul besar itu tumpah, ambyar sampai memenuhi lantai tanah di dapur sederhana itu, garam kasar itu seperti sengaja di tumpah kan dan di tebar....

Romli pun segera berlalu kembali dan langsung masuk kekamar....

"Eeh...kaget aku pak" gumam Nur yang pura pura kaget dan terbangun saat kaki Romli tak sengaja menyenggol betis nya.

"Maaf, aku baru mau pindah, di luar dingin'kilah Romli.

Nur mengangguk pelan pura pura percaya dengan apa yang sang suami katakan.

Dada Nur berdebar kencang saat tangan sang suami di timpakan di pundak nya, meskipun posisi Nur memunggungi sang suami, tapi rasa takut dan gemetaran di dada nya tak dapat ia sembunyikan....

"Eem...aku mau kebelakang sebentar" ujar Nur sambil pelan pelan bangkit dari tidur nya....

Romli pun pelan pelan menurunkan tangan nya....

Sesampai nya di luar kamar, Nur langsung bernafas lega...

"Duh Gusti, kenapa aku jadi takut sama kang Romli??"

Gumam Nur yang masih gemetaran....

Nur pun langsung berlalu menuju kamar mandi.

Setelah menyelesaikan hajat nya, Nur pun Kembali kedalam rumah....

"Apa kang Romli sudah tidur" gumam Nur sambil mengintip pintu kamar yang terbuka sedikit itu.

"Cepet sekali tidur nya, baru juga sebentar sudah ngorok begitu" gumam Nur.

Nur pun tidur di kursi usang yang ada di ruang tamu itu.

Belum juga terlelap....

Lambat laun sayup sayup Nur mendengar orang sedang melantunkan tembang, suara tembang itu benar benar menyayat hati....

"Siapa yang nembang tengah

malam begini" gumam Nur.

Seketika bulu kuduk nya pun meremang, pikiran Nur sudah melanglang buana .....

"La aku kok malah merinding begini" gumam Nur sambil mengelus lengan nya yang meremang....

Nur pun langsung bangkit dan berlalu masuk kekamar dan kembali merebahkan tubuh nya di samping Romli sang suami, yang seperti nya sudah tertidur lelap.....

Nur tak jua dapat memejamkan mata nya, hingga suara ayam jantan berkokok, dan menandakan pagi telah tiba....

"Kang" gumam Nur saat melihat sang suami menggeliat...

"Loh, Kamu sudah bangun??" Tanya Romli....

"Aku gak bisa tidur semalaman kang" jawab nya pelan.

"Gak tidur?? Memang nya ada apa??" Tanya Romli sambil kebingungan...

"Semalam, aku dengar ada yang nembang" jawab Nur sambil menggumam pelan....

"paling juga suara gesekan bambu di belakang rumah" jawab Romli sekena nya.

"Gak cuma sekali kang, sering" sahut Nur lagi dengan tengkuk yang meremang, seperti ada yang meniup dari belakang....

"Di rumah ini seperti ada sesuatu kang" ujar Nur pura pura tidak tahu.

"Halaaah...itu paling juga pikiran mu sendiri, sudah... kalau masih ngantuk, tidur saja, aku mau kebelakang" ujar Romli yang bangkit dan turun dari tempat tidur nya....

Setelah Romli berlalu....

"Kamu pikir aku gak tahu kang, yang nembang pasti peliharaan mu" gumam Nur....

"BRUAK!!" Di samping timur rumah Nur seperti ada yang melemparkan sesuatu....

"Hemh, pasti itu kalian para siluman" gumam Nur lagi, Sedikit demi sedikit Nur sudah agak kebal dan terbiasa....

"Kamu pikir aku takut?? Sekarang sudah gak!!" Gumam Nur dengan nada kesal....

"BRUAAK!!" Lagi lagi seperti ada yang menjatuhkan kayu seikat besar....

"Kumpulkan yang banyak, biar nanti bisa aku buat masak, malah enak, aku gak usah cari kayu bakar" ujar Nur sesumbar, Nur jengah karna setiap saat menyebut 'siluman' seperti nya siluman yang ada di dalam Patung Ular itu tidak terima.

Romli yang sudah selesai dari belakang, kembali kedepan,....

"Apa emak nya si Dewi sudah Tidur" gumam Romli sambil mengintip di sela pintu kamar nya....

Romli melihat Nur seperti sedang tertidur lelap....

"hemh....dia tidur pulas"

Romli pun langsung menuju kamar kosong yang ada di sebelah kamar nya....

"Eem...apa nyai masih istirahat" gumam nya ragu ragu.

Romli pun langsung berlalu dan duduk di teras....

"Waaah....sudah bangun kang??" Sapa salah satu tetangga yang hendak kesawah...

"La Kamu jam segini kok ya sudah bawa cangkul to kang" sahut Romli dengan ramah....

"Iyo ini mau ngaliri tanaman, semalam hujan, siapa tahu air nya bisa buat ngaliri padi" sahut pria paruh baya itu dengan ramah...

"Waaah...iya kang, apo perlu bantuan" jawab Romli sambil bercanda....

"Waaah...Kamu itu kok ya ada ada saja kang, sudah aku mau lanjut" jawab pria paruh baya itu dan berlalu meninggalkan Romli....

"Apo dia kira aku gak bisa nyangkul apa" gumam Romli pelan sambil tersenyum....

Rumah Romli di ujung jalan yang langsung kesawah, setiap hari orang orang lalu lalang melewati rumah nya saat akan pulang dan pergi ke sawah....

Hingga suara adzan subuh berkumandang....

"Apa emak nya Dewi gak kepasar" ujar Romli dan berlalu masuk kedalam hendak membangun kan sang istri...

"Loh, kemana dia" gumam Romli karna Nur sudah tidak ada di kamar, bahkan kamar nya pun sudah rapi...

"Mosok sudah di dapur" gumam nya dan berlalu menuju dapur....

"Weh!!" Romli terjingkat karna ternyata sang istri pun hendak keluar....

"Kamu itu kenapa sih kang, apa Kamu kira aku siluman" ujar Nur....

"BRUAK!!" Lagi lagi di belakang rumah seperti ada yang menjatuhkan kayu seikat besar...

Romli pun kembali kaget terkesiap....

Sedangkan Nur sudah tidak kaget karna sudah sering mendengar suara itu....

"Apa itu tadi??" Tanya Romli menggumam....

"Biasa, sudah sering itu, kalau gak ngidung ya pasti marah entah apa yang dia lempar" ujar Nur dengan suara lantang seperti sedang mengejek seseorang...

"Eeh....masih gelap ini, jangan begitu, nanti ada yang tersinggung" tegur Romli...

"Siapa ya tersinggung kang, wong rumah kita jauh dari rumah yang lain nya, yang tersinggung paling juga siluman yang ada di bambu belakang rumah" ujar Nur lagi tanpa ragu....

"Bruaak!!" lagi lagi seperti ada yang melempar kayu seikat besar....

"Lempar yang banyak, lumayan aku gak usah cari kayu bakar" sahut Nur dengan lantang....

"Hus jangan gitu mak, eeh... apa Kamu gak kepasar desa??' Tegur Romli dan akir nya Nur diam sambil melirik kesal pada sang suami....

"Mana uang nya..." sahut Nur sambil menengadahkan tangan nya....

"Nanti beli lauk ikan atau lauk ayam ya, jangan tahu tempe terus" ujar Romli sambil meletakan dua lembar uang merah di telapak tangan sang istri...

Dalam hati Nur sangat heran, namun ia berusaha setenang mungkin dan menganggap itu sudah biasa....

Nur pun berlalu menuju pasar desa....

"Eeh yu Nur, mau belanja" sapa salah satu tetangga setelah Nur melewati beberapa

rumah dan bertemu dengan tetangga yang lainnya...

"Iya yu Ida, Kamu juga mau belanja" jawab Nur ramah....

"Iya yu Nur... eh yu!! Apa belum selesai pak tukang nya??" Tanya perempuan itu basa basi...

"Seperti nya belum yu" jawab Nur sambil terus berlalu...

"Eeh yu, kang Romli uang nya banyak ya yu??" Ujar perempuan itu lagi yang sudah mulai ingin mencari tahu....

"Hemh...kalau masalah iyu aku gak tahu yu, kan kang Jan kerja nya di kota yu" sahut

Nur sambil tersenyum.

"Masa ya gak...."

"Eeh yu sudah sampai, ayo cepat belanja, saya ada tukang nanti" sahut Nur mengalihkan pembahasan....

"Owalah, iya yu,"sahut perempuan itu dan Nur berlalu sengaja berpencar....

"Kalau meladeni dia, bisa gak masak aku nanti" gumam Nur sambil mempercepat langkah nya....

1
Rizki Pratama
lanjut lg min sekakian minta no mimin nya dong /Drool/
Rizki Pratama
giliran dikasih emas aja.... hmmm dasar awewe
Rizki Pratama
bagus ceritanya, apalagi mimin nya cakep gini /Angry/
Rizki Pratama
Bagus sigh
Mada Al Syakir
lanjut ka
Mada Al Syakir
aseeek
Shinta Sitorus
up
Sakti Pradipta
gas lagi lanjutanya
Tommy P
hallah2 kaki kapalan /Sob/
Angga Priatna
up min
Shinta Sitorus
bahhh ga ada sopan santun nya itu perempuan
Mega Arum
ceritanya jgn monoton dg suudzon trhdp Romli, lbh maju lagi biar ada gregetnya Thoor..
Mega Arum: tambah juga peran orang yg berNama... biar tdk cm seputar tetangga2 Romli aja, lanjut..
total 1 replies
Nadya
makanya rom diem d rmh jd sakit hati kan
Nadya
maghrib2 ngajakin ribut
Selvi
xixixi gas tumbalin aja kang romli org kek gitu
Selvi
rahh.... tumirah bikin gerah gr2 sampean /Awkward/
Selvi
wkwwk ada2 aja tuh perempuan
Ega
niat ngopi mlh jd sakif hati
Ega
wadidaaau
Kiki Hasibuan
up lg thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!